Farid B. Siswantoro, KPU DIY

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Advertisements

KODE ETIK BAGI PEJABAT KEUANGAN PUBLIK
HAK DAN KEWAJIBAN PNS PERSPEKTIF HUKUM DI INDONESIA
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
PENGAWASAN PEMILU & PERAN MAHASISWA
BAWASLU DALAM PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMILU
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) No. 5 Tahun 2014
STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH
Tentang Keuangan Negara
STRATEGI PENGAWASAN PEMILU
REFRESHER COURSE KEJAKSAAN MEDAN, 2008
KODE ETIK PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Hukum Administrasi Negara Universitas Medan Area
ETIKA DAN PROFESIONALISME ASESOR
KODE ETIK PENYELANGGARA PEMILU
PENANGANAN PELANGGARAN PADA TAHAPAN KAMPANYE PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI GRESIK TAHUN 2015 HARIYANTO. S.E.
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
LATAR BELAKANG Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya (fundamental human rights). Membangun.
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU
KETENTUAN TENTANG POLITIK UANG dalam UU No. 10 Tahun 2016
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Peran Ombudsman RI dalam pengawasan penyelenggaraan Pelayanan Publik di Indonesia (sesuai UU No. 37/2008 ttg Ombudsman RI dan UU No. 25/2009 ttg Pelayanan.
Kedudukan, Fungsi, Tugas dan Wewenang DPRD
KODE ETIK ASESOR & Validator
PENGATURAN POLITIK UANG DALAM UU PILKADA
PAKTA INTEGRITAS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
Tugas dan kewenangan KPU Provinsi dPerwakilan alam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK
POKOK – POKOK MATERI PP NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Calon Tenaga Kependidikan Tetap.
KODE ETIK HAKIM ETIKA PROFESI (Materi 11) Dosen
PENGANTAR DISKUSI REGULASI PROSEDUR ETIK
Pertemuan ke-3 Oleh : Mariyana Widiastuti
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEPALA DAERAH & WAKIL KEPALA DAERAH DR. Ni’matul Huda, SH, MHum
Tentang Keuangan Negara
Peran perempuan dalam pengawasan partisipatif dalam rangka pilbup
Pelaksanaan PP No.53 tahun 2010
Pasal 53 UU No.9/Th 2004 : (1) Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan.
ETIKA DAN PROFESIONALISME ASESOR
Penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia (I)
ASPEK HUKUM PELAYANAN PUBLIK
PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN AD HOC
HUKUM ACARA MAHKAMAH KONSTITUSI
PEDOMAN TEKNIS TATAKERJA PPK, PPS, dan KPPS
(Kordiv. Organisasi & SDM Panwaskab Karanganyar)
Penyelesaian Sengketa Acara Cepat Pemilihan
NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM PEMILU DAN PEMILIHAN
Aturan dan Larangan Kampanye
Unggul Profesional Islami
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
PENGAWASAN PARTISIPATIF
NORMA DAN KODE ETIK ASESOR SEKOLAH/MADRASAH
SIKAP DAN PERILAKU NOTARIS
NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM PEMILU DAN PEMILIHAN
“Menuju Pemilu Serentak 2019 Di Jawa Tengah yang aman dan damai”
SOSIALISASI PENGAWASAN PEMILU TAHUN 2019 PANWASCAM SUT SETI.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP APARATUR PEMERINTAH DAERAH DARI JERATAN PIDANA MELALUI PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NO 48 TAHUN 2016 Drs. TRI YUWONO, M.Si.
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI JAWA TENGAH
KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU
TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN PEMILU TAHUN 2019
MORAL & ETIKA PROFESI Bahan 02 b
HUKUM ACARA MAHKAMAH KONSTITUSI. ASAS DAN SUMBER HUKUM ACARA MK Pembahasan: Asas-Asas Hukum Acara MK Sumber Hukum Acara MK.
NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM PEMILU DAN PEMILIHAN
Kode Etik HEPPR – Pertemuan 6.
Badan Kepegawaian Negara Balikpapan, 21 Februari 2019
MATERI KELEMBAGAAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM RELAWAN DEMOKRASI KPU KABUPATEN CIANJUR KPU Kabupaten Cianjur | Jl. Taifur Yusuf No. 35 Bojongherang Telp./Fax.
SOSIALISASI PELANGGARAN PEMILU Zulham Efendi Irfan. BADAN PENGAWAS PEMILU PROVINSI ACEH
Transcript presentasi:

Farid B. Siswantoro, KPU DIY Kode Etik & Integritas Penyelenggara Pemilu Kursus Kepemiluan, MIP-UMY — Bunga Rampai Bahan 27 Januari 2017 •••••••••••••••••••••••••••••••••• Farid B. Siswantoro, KPU DIY

LANDASAN ETIKA DAN PERILAKU ASAS PENYELENGGARA PEMILU POKOK BAHASAN. KURSUS KEPEMILUAN, MIP-UMY 27 JANUARI 2018 PENGERTIAN Definisi dari kode etik penyelenggara Pemilu. LANDASAN ETIKA DAN PERILAKU Landasan hukum yang mendasari pelaksanaan kode etik penyelenggara Pemilu. TUJUAN Tujuan diterapkannya kode etik penyelenggara Pemilu. ASAS PENYELENGGARA PEMILU Bahasan mengenai 12 asas penyelenggara Pemilu.

PELAKSANAAN PRINSIP DASAR KURSUS KEPEMILUAN, MIP-UMY 27 JANUARI 2018 PRINSIP DASAR ETIKA DAN PERILAKU Prinsip kewajiban-kewajiban penyelenggara Pemilu berdasarkan prinsip dasar etika dan perilaku. PELAKSANAAN PRINSIP DASAR ETIKA DAN PERILAKU Kewajiban-kewajiban penyelenggara Pemilu berdasarkan asas-asas penyelenggara Pemilu. SANKSI Diberikan bila terjadi pelanggaran kode etik oleh penyelenggara Pemilu. PENUTUP Mewujudkan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surabaya Tahun 2015 yang Berintegritas.

KODE ETIK Kode Etik Penyelenggara Pemilu, selanjutnya disebut kode etik, adalah satu kesatuan landasan norma moral, etis dan filosofis yang menjadi pedoman bagi perilaku penyelenggara pemilihan umum yang diwajibkan, dilarang, patut atau tidak patut dilakukan dalam semua tindakan dan ucapan. PENGERTIAN

LANDASAN ETIKA DAN PERILAKU KODE ETIK BERLANDASKAN PADA: Pancasila dan UUD 1945 Ketetapan MPR dan Undang-Undang Sumpah/janji jabatan sebagai penyelenggara Pemilu Asas penyelenggara pemilu.

Kode Etik Penyelenggara Pemilu (Peraturan DKPP 2/2017)  TUJUAN Kode Etik bertujuan untuk menjaga kemandirian, integritas, dan kredibilitas bagi: 1 Anggota KPU, anggota KPU Provinsi atau KIP Aceh, anggota KPU Kabupaten/Kota atau KIP Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS, PPLN, dan KPPSLN, serta anggota Bawaslu, Anggota Bawaslu Provinsi, anggota Panwaslu Kabupaten/Kota, anggota Panwaslu Kecamatan, anggota Pengawas Pemilu Lapangan, dan anggota Pengawas Pemilu Luar Negeri; 2 Jajaran sekretariat KPU & Bawaslu. ASAS PENYELENGGARA PEMILU: Mandiri Jujur Adil Kepastian hukum Tertib Kepentingan umum Keterbukaan Proporsionalitas Profesionalitas Akuntabilitas Efisiensi, dan Efektifitas. 

PRINSIP DASAR ETIKA DAN PERILAKU KURSUS KEPEMILUAN, MIP-UMY 27 JANUARI 2018 Pertama, Kedua, Kelima, Keempat, Ketiga, Memelihara dan menjaga kehormatan lembaga penyelenggara Pemilu; Menjalankan tugas sesuai visi, misi, tujuan, dan program lembaga penyelenggara Pemilu; Menjaga rahasia yang dipercayakan kepadanya, termasuk hasil rapat yang dinyatakan sebagai rahasia sampai batas waktu yang telah ditentukan atau sampai masalah tersebut sudah dinyatakan untuk umum sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; Menghargai dan menghormati sesama lembaga penyelenggara Pemilu dan pemangku kepentingan Pemilu; Melakukan segala upaya yang dibenarkan etika sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan sehingga memungkinkan bagi setiap penduduk yang berhak memilih terdaftar sebagai pemilih dan dapat menggunakan hak memilihnya. 7

PRINSIP DASAR ETIKA DAN PERILAKU Tidak mengikutsertakan atau melibatkan kepentingan pribadi maupun keluarga dalam seluruh pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajibannya; Menjunjung tinggi sumpah/janji jabatan dalam melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban, dan tanggungjawabnya; 1 4 Melaksanakan tugas-tugas sesuai jabatan dan kewenangan yang didasarkan pada UUD 1945, undang- undang, peraturan perundang- undangan, dan keputusan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu; Menjaga dan memelihara netralitas, imparsialitas, dan asas-asas penyelenggaraan Pemilu yang jujur, adil, dan demokratis; 2 3 8

5 8 6 7 9 KURSUS KEPEMILUAN, MIP-UMY 27 JANUARI 2018 Menyatakan secara terbuka dalam rapat apabila memiliki hubungan keluarga atau sanak saudara dengan calon, peserta Pemilu, atau tim kampanye. Mencegah segala bentuk dan jenis penyalahgunaan tugas, wewenang, dan jabatan, baik langsung maupun tidak langsung; 5 8 Menolak untuk menerima uang, barang, dan/atau jasa atau pemberian lainnya yang apabila dikonversi melebihi standar biaya umum dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) jam, dalam kegiatan tertentu secara langsung maupun tidak langsung dari calon peserta Pemilu, peserta Pemilu, calon anggota DPR dan DPRD, dan tim kampanye; Mencegah atau melarang suami/istri, anak, dan setiap individu yang memiliki pertalian darah sampai derajat ketiga atau hubungan suami/istri yang sudah bercerai di bawah pengaruh, petunjuk, atau kewenangan ybs., untuk meminta atau menerima janji, hadiah, hibah, pemberian, penghargaan, dan pinjaman atau bantuan apapun dari pihak yang berkepentingan dengan Pemilu; 6 7 9

PELAKSANAAN PRINSIP DASAR ETIKA DAN PERILAKU Dalam melaksanakan ASAS MANDIRI dan ADIL, Penyelenggara Pemilu berkewajiban: bertindak netral dan tidak memihak terhadap partai politik tertentu, calon, peserta pemilu, dan media massa tertentu; memperlakukan secara sama setiap calon, peserta Pemilu, calon pemilih, dan pihak lain yang terlibat dalam proses Pemilu; menolak segala sesuatu yang dapat menimbulkan pengaruh buruk terhadap pelaksanaan tugas dan menghindari dari intervensi pihak lain; tidak mengeluarkan pendapat atau pernyataan yang bersifat partisan atas masalah atau isu yang sedang terjadi dalam proses Pemilu; tidak mempengaruhi atau melakukan komunikasi yang bersifat partisan dengan pemilih; tidak memakai, membawa, atau mengenakan simbol, lambang atau atribut yang secara jelas menunjukkan sikap partisan pada partai politik atau peserta Pemilu tertentu; tidak memberitahukan pilihan politiknya secara terbuka dan tidak menanyakan pilihan politik kepada orang lain; memberitahukan kepada seseorang atau peserta Pemilu selengkap dan secermat mungkin akan dugaan yang diajukan atau keputusan yang dikenakannya; menjamin kesempatan yang sama kepada setiap peserta Pemilu yang dituduh untuk menyampaikan pendapat tentang kasus yang dihadapinya atau keputusan yang dikenakannya; mendengarkan semua pihak yang berkepentingan dengan kasus yang terjadi dan mempertimbangkan semua alasan yang diajukan secara adil; tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun dari peserta Pemilu, calon peserta Pemilu, perusahaan atau individu yang dapat menimbulkan keuntungan dari keputusan lembaga penyelenggara Pemilu. 10

KURSUS KEPEMILUAN, MIP-UMY 27 JANUARI 2018 Dalam melaksanakan ASAS KEPASTIAN HUKUM, penyelenggara Pemilu berkewajiban: melakukan tindakan dalam rangka penyelenggaraan Pemilu yang secara tegas diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan; melakukan tindakan dalam rangka penyelenggaraan Pemilu yang sesuai dengan yurisdiksinya; melakukan tindakan dalam rangka penyelenggaraan Pemilu, menaati prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan; dan menjamin pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Pemilu sepenuhnya diterapkan secara tidak berpihak dan adil. KURSUS KEPEMILUAN, MIP-UMY 27 JANUARI 2018 11

menjelaskan keputusan yang diambil berdasarkan peraturan perundangundangan, tata tertib, dan prosedur yang ditetapkan; membuka akses publik mengenai informasi dan data yang berkaitan dengan keputusan yang telah diambil sesuai peraturan perundangundangan; menata akses publik secara efektif dan masuk akal serta efisien terhadap dokumen dan informasi yang relevan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; menjelaskan kepada publik apabila terjadi penyimpangan dalam proses kerja lembaga penyelenggara Pemilu serta upaya perbaikannya; menjelaskan alasan setiap penggunaan kewenangan publik; memberikan penjelasan terhadap pertanyaan yang diajukan mengenai keputusan yang telah diambil terkait proses Pemilu; dan memberikan respon secara arif dan bijaksana terhadap kritik dan pertanyaan publik. Dalam melaksanakan ASAS JUJUR, KETERBUKAAN, dan AKUNTABILITAS, penyelenggara Pemilu berkewajiban: KURSUS KEPEMILUAN, MIP-UMY 27 JANUARI 2018 12

Mari wujudkan Pemilihan Umum 2019 yang berintegritas. Dalam melaksanakan ASAS KEPENTINGAN UMUM, Penyelenggara Pemilu berkewajiban: memberikan informasi dan pendidikan pemilih yang mencerahkan pikiran dan kesadaran pemilih; memastikan pemilih memahami secara tepat mengenai proses Pemilu; membuka akses yang luas bagi pemilih dan media untuk berpartisipasi dalam proses penyelenggaraan Pemilu; menciptakan kondisi yang kondusif bagi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya atau memberikan suaranya; dan memastikan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung bagi pemilih yang membutuhkan perlakuan khusus dalam menggunakan dan menyampaikan hak pilihnya. Mari wujudkan Pemilihan Umum 2019 yang berintegritas. 13

mengumumkan adanya hubungan atau keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan situasi konflik kepentingan dalam pelaksanaan tugas penyelenggara Pemilu; menjamin tidak adanya penyelenggara Pemilu yang menjadi penentu keputusan yang menyangkut kepentingan sendiri secara langsung maupun tidak langsung;dan tidak terlibat dalam setiap bentuk kegiatan resmi maupun tidak resmi yang dapat menimbulkan konflik kepentingan. Dalam melaksanakan ASAS PROPORSIONALITAS, Penyelenggara Pemilu berkewajiban: KURSUS KEPEMILUAN, MIP-UMY 27 JANUARI 2018

menjamin kualitas pelayanan kepada pemilih dan peserta sesuai dengan standar profesional administrasi penyelenggaraan Pemilu; bertindak berdasarkan standar operasional prosedur dan substansi profesi administrasi Pemilu; bertindak hati-hati dalam melakukan perencanaan dan penggunaan anggaran agar tidak berakibat pemborosan dan penyimpangan; melaksanakan tugas sebagai penyelenggara Pemilu dengan komitmen tinggi; menggunakan waktu secara efektif sesuai alokasi waktu yang ditetapkan oleh penyelenggara Pemilu; tidak melalaikan pelaksanaan tugas yang diatur dalam organisasi penyelenggara Pemilu; dan menggunakan keuangan yang bersumber dari APBN dan APBD atau yang diselenggarakan atas tanggungjawab Pemerintah dalam melaksanakan seluruh kegiatan penyelenggaraan Pemilu. Dalam melaksanakan ASAS PROFESIONALITAS, EFISIENSI, dan EFEKTIFITAS, Penyelenggara Pemilu berkewajiban: KURSUS KEPEMILUAN, MIP-UMY 27 JANUARI 2018

 Dalam melaksanakan ASAS TERTIB, Penyelenggara Pemilu berkewajiban: memastikan seluruh informasi yang disampaikan kepada publik berdasarkan data dan/atau fakta; memastikan informasi yang dikumpulkan, disusun, dan disebarluaskan dengan cara sistematis, jelas, dan akurat; memberikan informasi mengenai Pemilu kepada publik secara lengkap, periodik dan dapat dipertanggungjawabkan; dan memberitahu kepada publik mengenai bagian tertentu dari informasi yang belum sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan berupa informasi sementara. 

PEMBERHENTIAN SEMENTARA PENGENAAN SANKSI PEMBERHENTIAN TETAP Ketiga. PEMBERHENTIAN SEMENTARA Kedua, TEGURAN TERTULIS Pertama, Penyelenggara Pemilu yang melanggar Kode Etik dikenai sanksi, berupa: 17

KURSUS KEPEMILUAN, MIP-UMY 27 JANUARI 2018 PENUTUP 18

Sekian & Terimakasih Farid B. Siswantoro, KPU-DIY faridbsiswantoro@gmail.com