OPERATIONAL AUDIT CONTROL OF INTERNAL SYSTEM (Sistem Pengawasan Pelaksanaan Audit Internal) Kelompok 1 Icha Yunika A (5552130962) Yulistianti (5552131822) Martin Ridwan Adya R (5552130224)
Audit Internal Menurut Hiro Tugiman (2006:11), internal auditing atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan.
Pengawasan Intern Meliputi susunan organisasi dan semua metode serta ketentuan yang terkoordinir dan dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta benda miliknya, memeriksan kecermatan dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan perusahaan yang telah digariskan. Meliputi : Pengawasan Akuntansi Pengawasan Administratif
Ciri-ciri sistem pengawasan intern yang memadai : Suatu bagan organisasi yang menungkinkan pemisahan fungsi secara tepat. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layak agar tercapai pengawasan akuntansi yang cukup atas aktiva, hutang-hutang, hasil dan biaya. Praktek yang sehat harus diikuti dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap bagian organisasi. Pegawai-pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggung jawab.
Perbedaan Audit Internal dan Eksternal Audit Eksterna; Subjek adalah pegawai organisasi yang bersangkutan atau dapat pula pihak luar dalam hubungan kerja outsourcing. Subjek adalah pihak luar yang independen (Akuntan Publik). Melayani kebutuhan manajemen, oleh karena itu fungsi audit internal merupakan bagian dari organisasi yang bersangkutan. Melayani kebutuhan pihak ketiga yang memerlukan informasi keuangan yang reliable. Fokus ke masa depan untuk membantu manajemen mencapai sasaran dan tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Fokus kepada akurasi dan dapat dipahaminya kejadian historis seperti yang diekspresikan dalam laporan keuangan. Berkepentingan secara langsung dalam pencegahan fraud dalam berbagai bentuk atau tingkat aktivitas yang direview. Berkepentingan secara insidental dalam pencegahan/pendeteksian fraud secara umum, tetapi berkepentingan secara langsung bila terdapat pengaruh yang bersifat material pada laporan keuangan. Independen terhadap aktivitas yang diaudit, tetapi siap merespon kebutuhan dan keinginan manajemen. Independen terhadap manajemen/klien baik dalam penampilan maupun sikap mental. Review atas aktivitas dilakukan secara terus menerus (kontinyu). Review atas catatan/dokumen yang mendukung laporan keuangan secara periodik (umumnya setiap satu tahun sekali).
Tujuan Audit Internal Membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk itu, pemeriksaan internal akan melakukan analisis, penilaian, dan mengajukan saran-saran. Tujuan pemeriksaan mencakup pula pengembangan pengawasan yang efektif dengan biaya yang wajar. (Hiro Tugiman, 2006:11)
Fungsi dan Ruang Lingkup Audit Internal Fungsi : alat bantu bagi manajemen untuk menilai efisien dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian intern perusahaan Ruang Lingkup : harus mencakup kecukupan dan efektivitas sistem kinerja organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab yang ditugaskan [The Institute Of Internal Auditors dalam Boynton et al (2001:983)] Hiro Tugiman : meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta efektivitas sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan.
Wewenang dan Tanggung Jawab Auditor Internal Memberikan informasi dan saran-saran kepada manajemen atas kelemahan-kelemahan yang ditemukannya. Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang ada dalam perusahaan untuk mencapai tujuan audit dan tujuan organisasi atau perusahaan.
Kedudukan dan Peran Auditor Internal Empat alternatif kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi yaitu: Bagian internal audit berada dibawah direktur keuangan (sejajar dengan bagian akuntansi keuangan), Bagian internal audit merupakan staf direktur utama, Bagian internal audit merupakan staf dari dewan komisaris, Bagian internal audit dipimpin oleh seorang internal audit director. (Sukrisno Agoes, 2004:243-246)
Pendekatan-Pendekatan Yang Dilakukan Auditor Internal Audit Komprehensif Audit Berorientasi Manajemen Audit Partisipatif Audit Program
Program Audit Internal Perencanaan prosedur dan teknik-teknik pemeriksaan yang ditulis secara sistematis untuk mencapai tujuan pemeriksaan secara efisien dan efektif. Selain itu berfungsi sebagai alat perencanaan yang juga penting untuk mengatur pembagian kerja. Memonitor jalannya kegiatan pemeriksaan. Menelaah pekerjaan yang telah dilakukan.
Pelaksanaan Audit Internal Menurut Konsersium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:16), dalam melaksanakan audit, auditor internal harus mengidentifikasi informasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasikan informasi yang memadai untuk mencapai tujuan penugasan.
Laporan Audit Internal Menurut AA. Arens, R.J. Elder, M.S. Beasley (2008:6), tahap terakhir dalam proses audit adalah menyiapkan laporan audit (audit report), yang menyampaikan temuan-temuan auditor kepada pemakai. Laporan seperti ini memiliki sifat yang berbeda-beda, tetapi semuanya harus memberi tahu para pembaca tentang derajat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang telah ditetapkan. Laporan juga memiliki bentuk yang berbeda dan dapat bervariasi mulai dari jenis yang sangat teknis yang biasanya dikaitkan dengan audit laporan keuangan hingga laporan lisan yang sederhana dalam audit operasional atas efektivitas suatu departemen kecil.