KIMIA LINGKUNGAN 1 – 2 Cahyo Harsanto
Kimia Lingkungan (1) Kimia (bahasa Yunani khemeia "alkimia") adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antar atom. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh diatas tanah maupun didalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Kimia Lingkungan (2) Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari pengaruh dari bahan kimia terhadap lingkungan. Kimia lingkungan mempelajari zat-zat kimia yang penggunaannya dapat menguntungkan dibidang kemajuan teknologi tetapi hasil-hasil sampingannya merugikan, serta cara pencegahannya.
Kimia Lingkungan (3) Kimia lingkungan adalah studi ilmiah terhadap fenomena kimia dan biokimia yang terjadi di alam. Bidang ilmu ini dapat didefinisikan sebagai studi terhadap sumber, reaksi, transpor, efek, dan nasib zat kimia di lingkungan udara, tanah, dan air; serta efek aktivitas manusia terhadapnya. Kimia lingkungan adalah ilmu antardisiplin yang memasukkan ilmu kimia atmosfer, akuatik, dan tanah, dan juga sangat bergantung dengan kimia analitik, ilmu lingkungan, dan bidang-bidang ilmu lainnya.
Pembangunan Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”. Sedangkan Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”.
Pembangunan (2) Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Pembangunan (3) Proses pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik, yang berlangsung pada level makro (nasional) dan mikro (commuinity/group). Makna penting dari pembangunan adalah adanya kemajuan/perbaikan (progress), pertumbuhan dan diversifikasi. Sebagaimana dikemukakan oleh para para ahli di atas, pembangunan adalah semua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya pembangunan (Riyadi dan Deddy, 2005).
Pembangunan Berwawasan Lingkungan Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (2) Disadari sepenuhnya bahwa kegiatan pembangunan apalagi yang bersifat fisik dan berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam jelas mengandung resiko terjadinya perubahan ekosistem yang selanjutnya akan mengakibatkan dampak, baik yang bersifat negatif maupun yang positif. Oleh karena itu, kegiatan pembangunan yang dilaksanakan seharusnya selain berwawasan sosial dan ekonomi juga harus berwawasan lingkungan.
Ciri- ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan Memberi kemungkinan bagi setiap warga untuk menentukan pilihan berbagai ragam hidup untuk meningkatkan mutu hidup Pembangunan berwawasan lingkungan tidak hanya menyangkut pengendalian perubahan sumber daya alam secara fisik saja Berkaitan erat dengan pengaturan ekonomi dan sosial bagi warga maupun bagi lembaga Melakukan langkah-langkah yang dapat menimbulkan perilaku berperan serta masyarakat secara luas dalam pembinaan etika lingkungan, sehingga tercipta keadaan yang selaras dan serasi dengan wawasan lingkungan hidup Mencegah adanya akibat sampingan yang akan merugikan masyarakat Pembangunan diharapkan memperoleh hasil yang optimum dan berkesinambungan dalam usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat
Ragam Dimensi Pembangunan Berkelanjutan Memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengabaikan peluang generasi yang akan datang untuk memperoleh kebutuhannya sendiri. Pencapaian secara simultan tiga unsur penting, yaitu: Kesejahteraan Ekonomi Kualitas Lingkungan Kesetaraan Ekuitas Kualitas hidup yang lebih baik untuk setiap orang serta generasi yang akan datang
Perubahan paradigma strategi untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan: Pendekatan Tradisional Sustainable Approach Sistem pemikiran yang terkotak-kotak terfokus pada bagian tertentu saja secara parsial Sistem pemikiran fokus pada ketergantungan bagian dan mengoptimasikan seluruh sistem Dampak lingkungan/sosial dianalisis sebelum pembuat keputusan merencanakan strategi pembangunan Dampak lingkungan/sosial dilakukan ahli setelah keputusan strategis dilakukan Pola pikir: dimana kita saat ini – bagaimana kita dapat meningkatkan 5% Pola pikir: seperti apakah dunia yang berkelanjutan itu dalam 30 tahun yad, dan bagaimana cara kita mencapainya? Posisi perusahaan hanya satu-satunya tujuan Stakeholder terlibat dalam memahami berbagai pandangan untuk mendapatkan solusi yang terbaik solution
Perusahaan menyusun konsep bagaimana mereka mengelola lingkungan: Pembangunan Berkelanjutan Pengelolaan Dampak Pentaatan Lingkungan “End-of-pipe” Batasan dampak kegiatan saat ini Pencegahan pencemaran; Sistem manajemen Desain ulang untuk menghilangkan dampak kegiatan Integrasi Strategis Merubah kegiatan dan merencanakan sistem industri
Trend Global Penurunan Ketersediaan SDA dan Ekosistem Tantangan pembangunan berkelanjutan berasal dari pertemuan dua kecenderungan utama Penurunan Ketersediaan SDA dan Ekosistem Penurunan Batas Aktivitas Ketahanan Dampak = Populasi x Pemakaian x Teknologi
Dua dunia yang berbeda !!
Mengapa Pengelolaan Lingkungan? Produk/Jasa Pencemaran Lingkungan : Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Masalah Kependudukan KONSUMEN PRODUSEN Uang/Imbalan Sumberdaya Alam penghasil Energi: -Renewable; energi air, matahari, hutan, biomassa, angin, laut dan gelombang -Non-renewable; batu bara, minyak dan gas bumi, bahan bakar sintetis, energi nuklir maupun energi geothermal. SDA penghasil Bahan Baku: -Mineral, Gas Bumi, Perairan, Tanah, Hutan dan lain-lain SDA Lingkungan Hidup: -Udara, ruang, perairan, tanah, dan sebagainya
Permasalahan Lingkungan Global Kerusakan dan menipisnya sumberdaya lingkungan global Kerusakan atmosfir Kerusakan lapisan ozon Kerusakan dan menipisnya sumberdaya hutan Menipisnya keanekaragaman hayati Pencemaran dan menipisnya sumber daya kelautan Konsumsi yang berlebihan Kemiskinan dan penurunan kualitas hidup
Dampak Pembangunan Suatu kegiatan proyek akan mempengaruhi kondisi lingkungan dan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungannya, dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan proyek ini dapat terjadi pada masa konstruksi maupun masa operasi proyek dan dapat berupa dampak positif maupun negatif bagi lingkungannya.
Komponen Lingkungan Diantara komponen-komponen lingkungan yang penting, adalah a) Biologi, mencakup sub-komponen: o Jenis flora fauna darat (vegetasi dan satwa) o Jenis flora fauna perairan (plankton & bentos) b) Geofisik, mencakup sub-komponen: o Lklim o Fisiografi o Hidrologi c) Kimia, mencakup sub-komponen: o Kualitas udara o Kualitas air d) Sosial Budaya dan Kemasyarakatan, dijabarkan: o Demografi industri dan kependudukan o Sosial ekonomi o Sosial budaya