PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 SOSIALISASI PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 SAJIAN PADA KEGIATAN MGMP IPS DAN BAHASA INDONESIA SMP POKJA III KABUPATEN KARANGANYAR KAMIS, 21 NOVEMBER 2013 Oleh : Sutrisno Dinas Dikpora Kab. Karanganyar
BIODATA Nama : Sutrisno, NIP. 19620617 198903 1 011 Pekerjaan : Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar Alamat : Jaten Permai Jl. Cempaka 23 Jaten Karanganyar Telp/HP : 0271 6820428 / 08122985137 Istri : 1 Anak : 3 Riwayat Pekerjaan : 1. 1986-1989 : GTT SMA 2. 1989-1997 : Guru SMP 3. 1997-2005 : Kepala SMP 4. 2005-2009 : Kasi PPG Dikmen Dinas P dan K Karanganyar 5. 2009-sekrg : Kasi SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Karanganyar
FOKUS DAN MENARIK 3
PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 1. Merupakan suatu perangkat pendidikan yang sangat penting. 2. Menentukan para peserta didik di masa yang akan datang. 3. Merupakan tanggungjawab mempersiapkan generasi yang lebih baik dan berkualitas.\ 4. Inti dari Kurikulum 2013 ada pada upaya penyederhanaan dan sifatnya yang tematik-integratif. 5. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi tantangan masa depan.
6. Titik berat kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik atau siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan: a. Observasi, b. Bertanya (wawancara), c. Bernalar d. Mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. 7. Penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan KBK yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35.
PERUBAHAN KURIKULUM: Merupakan suatu keniscayaan. Tantangan masa depan diantaranya meliputi arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan. Kompetensi masa depan yang diantaranya meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda. Fenomena sosial yang mengemuka seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam berbagai jenis ujian, dan gejolak sosial (social unrest). Yang keempat adalah persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat, dan kurang bermuatan karakter.
ALASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013: Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran. Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran [AS, Korea Selatan]. Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat. Walaupun pembelajaran di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial
SEMENTARA ITU KURIKULUM 2006: Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum. Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
SEMENTARA ITU KURIKULUM 2006………. 5. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru. 6. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.
LANGKAH YANG DITEMPUH KEMENDIKBUD TERKAIT PELAKSANAAN KURIKULUM 2013: Penyiapan Guru: Secara Piloting: Guru-guru dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK akan dilaksanakan Bimtek Kurikulum 2013. - Jenjang SD : Kepala Sekolah, Guru kelas 1 dan 4, Guru Agama dan Guru Penjaskes. - Jenjang SMP : Guru kelas VII mata pelajaran Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, Penjaskes, Prakarya dan Kepala Sekolah. 2. Penyiapan Buku Pelajaran. 3. Perubahan PP Nomor 19/2005 tentang SNP PP 32/2013 tentang Perubahan PP 19/2005 tentang SNP.
DRAFT KURIKULUM BARU SMP Rencana pemberlakuan kurikulum baru pada tahun pelajaran 2013/2014 menimbulkan berbagai tanggapan. Mulai Juli 2013 kurikulum baru tersebut akan segera berlaku untuk tingkat SD, SMP, dan SMA (secara Piloting). Kab. Karanganyar = SD: 12, SMP:6, SMA:1 dan SMK:2. Semoga perubahan kurikulum ini dapat meningkatan kualitas pendidikan di Indonesia yang masih jauh tertinggal dari Negara lain. Beberapa perubahan pada Kurikulum Baru tingkat SMP adalah:
Jumlah mata pelajaran juga berkurang dari 12 mata pelajaran menjadi 10 mata pelajaran. IPA dan IPS tetap sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK), muatan lokal, dan pengembangan diri, ketiganya diintegrasikan dengan mata pelajaran yang ada. Muatan lokal masuk ke mata pelajaran Seni Budaya, Penjaskes, dan Prakarya, sedangkan TIK tidak akan berdiri sendiri tetapi menjadi media untuk semua mata pelajaran. 2. Durasi belajar di sekolah bertambah sebanyak enam jam pelajaran per minggu, dari 32 jam menjadi 38 jam di sekolah. 3. Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib.
Jumlah mata pelajaran juga berkurang dari 12 mata pelajaran menjadi 10 mata pelajaran. IPA dan IPS tetap sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK), muatan lokal, dan pengembangan diri, ketiganya diintegrasikan dengan mata pelajaran yang ada. Muatan lokal masuk ke mata pelajaran Seni Budaya, Penjaskes, dan Prakarya, sedangkan TIK tidak akan berdiri sendiri tetapi menjadi media untuk semua mata pelajaran. 2. Durasi belajar di sekolah bertambah sebanyak enam jam pelajaran per minggu, dari 32 jam menjadi 38 jam di sekolah. 3. Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib.
TERIMA KASIH