BAB XI Peranan Guru Dan Kelakuan Murid

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mengapa Berteriak?.
Advertisements

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
GANGGUAN PERILAKU PADA ANAK
Kewirausahaan Andhytha Anggriana Jiwa Wirausaha Jiwa Wirausaha adalah yang mau berusaha dengan mengandalkan kemampuan diri tanpa bergantung.
BAB III PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
TEKNIK PRESENTASI Seorang trainer atau educator sangat berperan sekali didalam suksesnya suatu pelatihan.
Pertemuan 5.
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
METODE TANYA JAWAB DAN DEMONSTRASI
THE CHILD WITH SPECIAL NEEDS Nama : sigit wisnu tamtomo nim :
Metode Pembelajaran (Ceramah, Ekspositori, Demonstrasi, Drill dan Latihan, Tanya Jawab) Kelompok 6 : Febi Putri Rahmadini Fuji Rahayu Wulandari.
PERTEMUAN 15.
Pokok Bahasan K E P E M I M P I N A N
Komunikasi Non-Verbal
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
PRILAKU & TENIK KERJASAMA DALAM MEMBANGUN PARTISIPASI AKTIF PESERTA
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
Mengenal TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)
Pokok Bahasan K E P E M I M P I N A N
KETERAMPILAN OBSERVASI, BERTANYA EFEKTIF DAN MENDENGAR AKTIF
GAYA KERJA DALAM KEPEMIMPINAN
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 9 Komunikasi Interpersonal
KOMUNIKASI oleh I Ketut Murdana
DEFINISI GAYA KERJA Gaya kerja adalah kesatuan dari berbagai cara/ tindakan yang didasari oleh sistem nilai dan asumsi (SINA) seseorang dan ditampilkan.
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
PENGANTAR SEMINAR.
Pertemuan 5.
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
GAYA & ETIKA PEMIMPIN IRSADI ARISTORA., MH.
KEPEMIMPINAN.
LATIHAN 9 TEST PERSONALITI “INTROVERT”
OLEH : IRWANTO, S.Pd.SD Guru Kelas SDN 1 Ngelo Kec. Jatiroto
Konsep CBSA.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
Kecakapan Antarpribadi
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL
MENGEMBANGKAN DAYA TARIK ANTUM SEBAGAI MURABBI
LATIHAN 2 EXTROVERT Oleh. : Rismawaty.
METODE TANYA JAWAB.
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
PERTEMUAN 15.
Pemahaman Individu Teknik Non-Tes
PEMIMPIN ADALAH : Seseorang yang memiliki kecakapan dan kelebihan dalam bidang tertentu sehingga dia mampu mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk.
MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA GURU DENGAN PESERTA DIDIK OLEH KEPALA SEKOLAH GUNA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Sufyan,
PERKEMBANGAN MODEL DAN TEORI KEPEMIMPINAN
Sebuah Catatan Singkat
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
Menuju Pembelajaran yang “PAKEM”
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
2/18/2018. Komunikasi dianggap efektif harus menghasilkan : 1.Menghasilkan pengertian yang baik 2.Menghasilkan kesenangan 3.Menghasilkan hubungan social.
TIGA CARA BERKOMUNIKASI.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
PROBING PROMTING. konsep probing adalah penyelidikan, pemeriksaan dan prompting adalah mendorong atau menuntun. Penyelidikan atau pemeriksaan disini bertujuan.
KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
Pokok Bahasan K E P E M I M P I N A N
KETERAMPILAN OBSERVASI, BERTANYA EFEKTIF DAN MENDENGAR AKTIF.
BAB III PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA
Konseling gizi. Gema didalam/gaung/pantulan bunyi ◦ Gema adalah pikiran yang mungkin kita miliki ketika kita mendengarkan orang lain. ◦ Meskipun kita.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
ETIKA DAN PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM OLEH NURHAYATI SYARIFUDIN.
H. M. JUPRI RIYADI Kepala Dinas Pendidikan. Keterampilan dasar mengajar yaitu keterampilan yang bersifat mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap.
TELA’AH KURIKULUM. A.Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan murid.
Transcript presentasi:

BAB XI Peranan Guru Dan Kelakuan Murid Manajemen Sumber Daya Manusia BAB XI Peranan Guru Dan Kelakuan Murid SOSIOLOGI PENDIDIKAN FATHUL FAUZI, S.Sos.I, M.Pd.I STAI ANNAJAH Surabaya Dinnul Alfian Akbar

A. Jenis-Jenis Hubungan Guru dan Murid Tiap guru punya hubungan yang berbeda menurut pribadi dan situasi yang dihadapi Untuk mempelajarinya, kita dapat berpegang pada tipe-tipe guru : 1. Guru yang otoriter yang menjaga jarak dengan murid : a. Tidak mengizinkan anak melewati batas atau jarak sosial tertentu b. Tidak ingin murid menjadi akrab dengan dia c. Dalam situasi rekreasi ia mempertahankan jarak dengan murid d. Guru tetap merasa berkuasa dan berhak untuk memberikan perintah, diharapkannya agar perintah itu juga ditaati.

Guru yang otoriter ini yang mungkin dianggap kurang ramah tidak akan diajak oleh murid-muridnya dalam kegiatan santai yang gembira. Murid juga tidak akan mudah membicarakan soal-soal pribadi dengan dia. Jadi... Antara guru dan murid tidak terdapat hubungan yang akrab. Guru seperti ini disegani, ditakuti, mungkin juga kurang disukai atau justru dikagumi bila ia juga memiliki sifat-sifat baik.

2. Guru yang ramah akan dekat kepada muridnya (Demokratis) Murid-murid suka meminta dia turut serta dalam kegiatan rekreasi dan membicarakan soal-soal pribadi, namun mungkin dianggap kurang berwibawa. Tipe guru yang sepenuhnya otoriter atau sepenuhnya ramah tentu tidak ada Tiap guru akan mempunyai kedua sifat itu dalam taraf tertentu. Tipe kelakuan guru tertentu mungkin lebih efektif terhadap murid tertentu, Misalnya : Bagi sejumlah murid tipe guru yang otoriter yang efektif, sedangkan bagi murid lain tipe guru yang ramah lebih sesuai

B. Reaksi Murid Terhadap Peranan Guru Alasan murid menyukai guru : 1. Berperi kemanusiaan 2. Bersikap ramah 3. Bersahabat 4. Suka membantu dalam pelajaran 5. Tidak menunjukkan superiotasnya dalam pergaulan sehari-hari dengan murid 6. Yang dapat dipercayakan soal-soal pribadi 5. Riang dan gembira 6. Mempunyai rasa humor 7. Menghargai lelucon Sifat-sifat yang dihargai murid-murid itu sesuai dengan gambaran guru yang demokratis.

Alasan murid kurang menyukai guru : 1. Sering mencela 2. Marah 3 Alasan murid kurang menyukai guru : 1. Sering mencela 2. Marah 3. Tidak pernah ketawa 4. Menggunakan sindiran atau kata-kata yang tajam 5. Tidak mau membantu anak dalam kesulitan belajar 6. Menjauhkan diri dari murid di luar kelas Sifat-sifat yang dihargai murid-murid itu sesuai dengan gambaran guru yang otoriter.

C. Hubungan Antara Hasil Belajar Murid Dengan Kelakuan Guru Dalam suatu penelitian ternyata bahwa pertambahan pengetahuan murid dalam pelajaran rendah korelasinya dengan taraf disukainya guru itu oleh murid. Jadi guru yang disukai ternyata bukan guru yang efektif dalam menyampaikan ilmu. Walaupun penelitian ini belum dapat dipercayai sepenuhnya, namun dapat memberi petunjuk bahwa guru yang disenangi dan diangap guru yang baik tidak sebaik guru yang otoriter dalam menambah pengetahuan murid dan menyelesaikan bahan yang ditentukkan kurikulum.

D. Kelakuan Murid Berhubungan Dengan Kelakuan Guru Kelakuan anak dalam kelas yang kita amati dapat berupa : 1. Perbuatan yang menunjukkan ketegangan, rasa cemas yang tampak pada anak SD dengan mengisap jari, menarik-narik rambut, 2. Perbuatan yang tak bertalian dengan pelajaran seprti melihat-lihat ke depan, kiri-kanan, 3. Bercakap-cakap atau berbisik-bisik dengan anak lain, 4. Main-main dengan sesuatu, 5. Mematuhi apa yang disuruh lakukan oleh guru, 6. Tidak mematuhi perintah guru, melakukan sesuatu yang menggangu pelajaran.

pada umumnya perbuatan anak sebagai reaksi terhadap kelakuan guru dapat bersifat ; 1. menurut atau tidak menurut 2. menyesuaikan diri dengan dengan perintah guru atau menentangnya Anak yang menurut akan menunjukkan kerja sama, turut member sumbangan pikiran, mengajukan pertanyaan, member bantuan dan dengan demikian memperlancar pelajaran, begitu sebaliknya.

Bila guru itu otoriter maka : 1 Bila guru itu otoriter maka : 1. Lebih banyak murid yang bercakap-cakap, 2. Berbisik-bisik atau mengadakan kontak satu sama lain secara tersembunyi, 3. Bermain-main dengan sesuatu secara diam-diam. 4. Mereka kurang atau jarang mengemukakan saran-saran atau buah pikirannya secara sukarela, 5. Kurang terdorong untuk menjawab pertanyaan guru atau mengajukan pertanyaan atau menyatakan sesuatu secara spontan Bila guru itu demokratis maka : 1. Anak-anak lebih berani dan bersedia untuk mengemukakan pendapatanya, 2. Lebih spontan dalam ucapannya 3. Suka bekerjasama. Titin Hartini, S.E., M.Si

Kesimpulan... 1. Guru yang otoriter dalam kelas akan menghadapi murid-murid yang tidak menunjukkan sikap kerjasama, 2. Murid-murid di bawah pimpinan guru-guru otoriter juga akan bersikap otoriter terhadap murid-murid lain, 3. Guru-guru yang demokratis dalam hubungannya dengan murid akan menimbulkan sikap kerjasama pada muridnya, baik terhadap guru mapun terhadap murid lainnya. Titin Hartini, S.E., M.Si