Arti Penting Perkembangan Sosial Dan Moral Bagi Proses Belajar Agama

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Advertisements

Teori-teori Perkembangan Moral
Sikap keberagamaan pada anak
Assalamu’alaikum Wr Wb
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pendidikan Anak Usia PRA SEKOLAH
Sabda Kehidupan Oktober 2010 "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Mt 22,39)
HAKEKAT MANUSIA Fenomena logis 1. Manusia sejak lahir merdeka
Pendekatan Pembelajaran Tematik Pada Siswa TK (4-6 thn)
PERKEMBANGAN ANAK SEKOLAH DASAR
Pada Masa ini anak sangat aktif
PEMBELAJARAN TEMATIK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Menjelajah Dunia Imajinasi dengan Menulis Fiksi
DEVELOPMENT ACROSS THE LIFE SPAN
KERANGKA DASAR AGAMA DAN AJARAN ISLAM
Aku seorang REMAJA Layanan Informasi Bidang Bimbingan Pribadi
PERKEMBANGAN PSYCHO-FISIK ANAK
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2. Masa anak sekolah (6 – 12 tahun) Keterampilan yang diperlukan pada masa anak sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999):
Ilmu Sosial Budaya Dasar
KERANGKA DASAR AGAMA DAN AJARAN ISLAM
PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
Indra | Sulastri.  Teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM
KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA DAN PENTINGNYA PENDIDIKAN KELUARGA BAGI ANAK PRITA KARTIKA, M.PD.
Pertemuan Ke-9.
GURU Guru : pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
2.1.A ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI-KD, SILABUS, DAN TEMATIK TERPADU
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK/KONSELI
2.1.A ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI-KD, SILABUS, DAN TEMATIK TERPADU
Tema : Bermain di Lingkunganku Subtema : Beermain di Lingkungan Rumah
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
JEAN PIAGET (1896 – 1980).
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2.
Pada Mata Kuliah PENGEMBANGAN KURIKULUM
HAKEKAT MATEMATIKA Apa itu Matematika? Studi deduktif Bahasa Seni Pelayan Ilmu Ratunya Ilmu Aktivitas Manusia.
CINTA LINGKUNGAN HIDUP
SISTEMATIKA ETIKA Sistematika Etika : Etika Individual Umum Etika
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.
Karateristik dan Perbedaan Individu
Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan
Pendahuluan Bab ini membahas perkembangan kongnitif siswa dengan pendidikan ilmu – ilmu sosial Pertanyaan utama pada bab ini adalah apakah kemampuan berfikir.
SOSIALISASI dalam Proses Pembentukan Kepribadian
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
Matakuliah Perkembangan peserta Didik KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MORAL DAN KEAGAMAAN REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN Oleh LA ODE MUHAMAD.
TEORI KOGNITIVISME.
MODUL IHES 1 Kemenjadian Dalam Pendidikan
mengutip dari Bertens 2000, mempunyai arti : 1. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak); 2. kumpulan.
KERANGKA DASAR AGAMA DAN AJARAN ISLAM
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
KERANGKA DASAR AGAMA DAN AJARAN ISLAM
Orientasi Psikologis Pembelajaran Di Sekolah dan prasekolah
Perkembangan anak Usia SD
KURIKULUM 2013: URGENSI PENDIDIKAN INDONESIA
KB 2 Apresiasi SASTRA ANAK Oleh : Tatat Hartati Dwi Heryanto.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
Konsep Dasar Pendidikan Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan Eko Defriatno, S.Pd., M.T. Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan.
Pendidikan Agama Islam
Transcript presentasi:

Arti Penting Perkembangan Sosial Dan Moral Bagi Proses Belajar Agama By Iman Nuddin

Definisi Perkembangan sosial adalah proses perkembangan kepribadian selaku seorang anggota masyarakat dalam berhubungan dengan orang lain Perkembangan ini berlangsung sejak masa bayi hingga akhir hayatnya.

Definisi Perkembangan Moral moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya

Perilaku Sosial Perilaku Moral Seorang anak mengikuti permainan kelereng sebagai prilaku sosial dirinya kepada teman-temannya. Dalam bermain kelereng tersebut, bisa saja si anak bermain dengan jujur atau curang, bermain jujur atau curang tersebut merupakan cerminan dari prilaku moral si anak. Perilaku Sosial Perilaku Moral Bermain kelereng bersama teman-teman Bermain secara jujur atau curang

Merupakan unsur fundamental dalam membentuk Menurut Muhibbin Syah bahwa perkembangan sosial hampir dapat dipastikan juga perkembangan moral Perilaku moral Merupakan unsur fundamental dalam membentuk Perilaku sosial

Teori Dua Tahap Perkembangan Moral Versi Piaget Usia Tahap perkembangan moral Ciri khas 4 – 7 tahun Realisme moral (dalam tahap perkembangan kognitif pra-oprasional) Memusatkan pada akibat-akibat perbuatan. Aturan-aturan dipandang tidak berubah. Hukuman atas pelanggaran dipandang otomatis. 7 – 10 tahun Masa transisi (dalam tahap perkembangan kognitif konkret-oprasional) Perubahan secara bertahap ke arah pemilikan moral tahap ke-2 11 tahun ke atas Otonomi, realisme dan resiprositas moral (dalam tahap perkembangan kognitif formal-oprasional) Mempertimbangkan tujuan-tujuan prilaku moral Menyadari, bahwa aturan moral adalah kesepakatan tradisi yang berubah.

Tahap Perkembangan keagamaan Usia Tahap Perkembangan keagamaan Ciri khas usia 3 – 6 tahun fairy tale stage (dongengan) 1 konsep Tuhan anak lebih banyak dipengaruhi oleh khayalan dan oleh perasaan sesuai dengan tahap perkembangan inteleknya yang amat sederhana. 2 menanggapi hiruk-pikuk kehidupan keagamaan pun hanya didasarkan pada dongeng-dongeng yang menimbulkan emosi tertentu 3 bersifat unreflective (tidak mendalam) dan lebih cendrung menganggap Tuhan sebagai manusia tetapi dengan kekuatan yang lebih besar daripada orang-orang disekelilingnya. 6 atau 7 – 11 atau 12 tahun realistic stage (kenyataan) gagasan mengenai ketuhanan mulai ditangapi secara realistis sesuai dengan pelajaran dari orang tua, guru di sekolah, dan institusi kegamaan disekitarnya. sikap anak pada tahap ini masih dipengaruhi emosi, namun jiwa keagamaan sudah tidak didasarkan kepada fantasi semata pelajaran agama dan segala amal keagamaan ia ikuti dengan penuh minat berlangsung pada usia remaja dan seterusnya individual stage (individual) jiwa keagamaan manusia sudah bersifat realistis dalam arti tidak bergantung pada dongengan/fantasi dan emosi meskipun pada saat-saat tertentu jiwa keagamaannya dapat memicu emosi tertentu, misalnya ketika Tuhan dan agamanya dilecehkan orang.

Bentuk aplikasi proses belajar agama Pada tahap fairy tale stage Pada tahap fairy tale stage, seyogianya guru pengajar agama atau orang tua mengenalkan agama terlebih dahulu dengan konsep tauhid kepada Allah, dengan menceritakan keesaan Allah, tempat bergantungnya makhluk, maha pengasihnya allah, maha penerima taubatnya Allah, dan lain-lain. Kemudian diikuti pengajaran akhlak dengan metode bercerita mengenai kisah nabi-nabi Allah yang shaleh dan umat-umat terdahulu, para sahabat dan orang-orang soleh yang dapat diambil hikmah dalam perjalanan hidupnya.

Bentuk aplikasi proses belajar agama Pada tahap realistic stage, Pada tahap realistic stage, contoh pengajaran yang dapat dilakukan pada anak adalah dengan memperkenalkan pahala bagi orang yang shaleh dan dosa bagi orang yang berbuat jelek. Karena pada tahap ini anak akan mengikuti amal keagamaan dengan penuh minat. Sehingga konsep pahala diharap dapat memotivasi anak untuk lebih gemar berbuat baik, sedangkan konsep dosa diharap dapat mencegah anak untuk berbuat buruk.

Bentuk aplikasi proses belajar agama tahap individual stage (individual) tahap individual stage (individual). mengharuskan guru agama dapat memberikan pengajaran agama tidak hanya sebatas dongeng dan pengetahuan baik buruk yang dilakukan anak, tapi juga dapat memberikan penjelasan yang lebih bersifat kemanusiaan yang bersifat logis dan realistis, karena pada tahap ini sikap moral anak telah berkembang untuk mempertanyakan tujuan-tujuan moral yang ia kerjakan.

Sekian dan Terima Kasih