INTELLIGENSI, PERSONALITY, TES PSIKOLOGI NOVENDAWATI WAHYU SITASARI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BLOK 3 Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Advertisements

Dosen : Ravianty Dony, Psikolog
Pyschoanalysis Orientation_Psi.Sosial II
Isyu-isyu penting dalam teori Kepribadian.
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Week 4 personality.
HANDOUT 13 Frieda A. Tonglo, S. Psi, M.Ed
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA
DELINQUENT (KENAKALAN)
PSIKOANALISIS DAN KAJIAN KARYA SASTRA
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
TEORI STIMULUS-RESPON
Inteligensi by Sulis Maryanti
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
PERSONALITY (KEPRIBADIAN) & Pengukurannya Oleh : Sulis Mariyanti
YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si
Pertemuan 2 Subyek diminta untuk menceritakan setiap gambar pada tester, yang meliputi kejadian yang tampak pada gambar, apa yang menyebabkannya terjadi,
PENDEKATAN PSIKOANALISA
KONSEP-KONSEP PERILAKU
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Tes Psikologi.
INTELIGENSI.
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
KESUKARAN BELAJAR PART III
Pertemuan II Psikologi Perkembangan Anak
Tes Inteligensi Stanford-Binet
Arti Psikodiagnostika
KONSEP DIRI & TEORI JOHARI WINDOWS
CONSUMER PERSONALITY and SELF-CONCEPT
Paradigma Psikoanalisis Sigmund Freud
7 Materi Psikologi Anna. Psi – KesMasy 2015
Psikologi Perkembangan Sigmund Freud
Obyect Relation Theory Melanie Klein
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
Aplikasi, Perspektif & Metode Penelitian Dalam Psikologi
PERTEMUAN 9: INTELIGENSI Oleh : Sulis Mariyanti
Oleh : Afrira Esa Putri, S.SiT
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
Asesmen Gangguan Psikologis
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
DELINQUENT (KENAKALAN) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
BIMBINGAN KONSELING.
MEDIA PEMBELAJARAN By: Durinda Puspasari.
SKORING & INTERPRETASI A. Dian Savitri,S.Psi,MSi,Psikolog
TEORI ABRAHAM MASLOW HOLISME DAN HUMANISME Kelompok 4
PRESENTASI PSIKOLOGI INDUSTRI Tema : KEPRIBADIAN DISUSUN OLEH: Kelompok 6 1. BASIT MAHFUD / 2. ENDRI YUDHA / 3. M. SALMAN.
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
WECHSLER ADULT INTELLIGENCE SCALE (WAIS) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
JUNG - ADLER PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 1
Interview Suatu situasi dimana terjadi pembagian pandangan dan informasi antara 2 orang yg bertemu. Terjadi pembentukan relasi antar personal. Terjadi.
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ADLER ( ).
Teori & Metode Memperkirakan Kepribadian
PENDEKATAN PSIKOANALISIS
STIKES ABI SURABAYA KONSEP BERUBAH.
MANUSIA KOMUNIKAN.
Metode Penelitian, Aplikasi & Perspektif dalam Psikologi PERTEMUAN 2
JUNG - ADLER PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 1
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
Pelatihan Dasar Konsultan
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Meta Damariyanti, Mpsi., Psikolog
MINAT DAN BAKAT.
Transcript presentasi:

INTELLIGENSI, PERSONALITY, TES PSIKOLOGI NOVENDAWATI WAHYU SITASARI PERTEMUAN 13 NOVENDAWATI WAHYU SITASARI PSIKOLOGI

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian, dasar- dasar, dan konsep dalam Inteligensi, Personality, tes psikologi

DEFINISI INTELIGENSI CLAPARDE & STERN Inteligensi adalah kemampuan untuk menye-suaikan diri secara mental terhadap situasi baru. K.BUHLER Inteligensi adalah tindakan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian. DAVID WECHSLER 1.Inteligensi adalah kapasitas untuk mengerti lingkungan & kemampuan akal budi untuk me-ngatasi tantangan/ hambatan. 2.Inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah,berpikir secara rasional & meng- hadapi lingkungannya secara efektif.

KESIMPULAN INTELIGENSI INTELIGENSI merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. INTELIGENSI tidak dapat diamati secara lang- sung, tetapi dapat disimpulkan dari tingkah laku nyata yang merupa-kan manifestasi dari proses berpikir rasional INTELIGENSI tercermin dari tingkah laku yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingku- ngan & pemecahan masalah yang muncul.

FAKTOR YG MEMPENGARUHI INTELIGENSI A.FAKTOR BAWAAN (Nature) Penelitian menunjukkan bahwa : Individu yang berasal dari satu keluarga (bersa- nak saudara, nilai test IQ berkorelasi (+ 0,50) Diantara saudara kembar korelasi sangat tinggi yaitu (+ 0.90) Yang tidak bersanak saudara korelasi rendah yaitu (+ 0,20) Penelitian terhadap anak2 yang diadopsi diperoleh hasil : IQ mereka berkorelasi tinggi dengan org tua sesungguhnya (0,40 – 0,50)

Lanjutan … daripada dengan org tua angkatnya (0,1 – 0,2) Studi terhadap anak kembar yang diasuh terpi-sah tetap menunjukkan IQ yang berkorelasi tinggi. KESIMPULAN : walaupun lingkungan berpe-ngaruh terhadap taraf kecerdasan seseorang, namun banyak hal dalam kecerdasan tetap tidak terpengaruh B.FAKTOR LINGKUNGAN (Nurture) Inteligensi tidak dapat terlepas dari perkemba-ngan organis otak.Di sisi lain, perkembangan otak

Lanjutan…… Sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi (Pengaruh lingkungan sangat penting) Selain gizi, rangsangan yang bersifat Kognitif Emosional dari lingkungan juga pegang peranan penting Studi Penelitian: Inteligensi bisa berkurang karena tidak adanya rangsang-an ttt di awal kehidupannya. Skeel & Skodak, dalam studi longitudinal mene- mukan bahwa anak2 yang dididik dalam lingkungan yang kaku, kurang perhatian,kurang dorongan,la lu dipindahkan ke dalam lingkungan yang hangat

Lanjutan…. Penuh perhatian, dorongan,rasa percaya, ternyata menunjukkan peningkatan skor test kecerdasan. Zajonc, dalam penelitiannya menemukan : Anak I, memiliki taraf kecerdasan lebih tinggi dari- pada adik2nya, karena anak I, dalam waktu yg la- ma hanya dikelilingi oleh orang- orang dewasa (memberi keuntungan intelektual) Dapat disimpulkan, bahwa inteligensi dipengaruhi oleh : 1. Kualitas inteligensi org tua sera kondisi anak pada saat pembentukan dalam kandungan (bawaan) 2. Gizi selama masa pertumbuhan 3. Rangsangan2 intelektual yg memberikan sumber pengalaman pada masa2 sensitif,seperti pendidikan, latihan ketrampilan,dll

STABILITAS INTELIGENSI INTELIGENSI tidak sama dengan IQ INTELIGENSI adalah konsep umum tentang kemampuan individu, sedangkan IQ hanyalah hasil dari suatu test inteligensi ttt (hanya mengukur sebagian kecil dari inteligensi) Sesuai dengan tahap perkembangan organis otak, maka pada masa pertumbuhan s/d usia 20 th ter- jadi peningkatan inteligensi, setelah itu masa stabil kemudian sejalan dengan kemunduran organis otak akan terjadi penurunan inteligensi

Penelitian David Wechsler Kurva Perkembangan Inteligensi

INTELIGENSI & IQ IQ (Intelligence Quotient) adalah skor yg diper-oleh dari sebuah alat test kecerdasan. Jadi IQ hanya sedikit memberikan indikasi ten- tang kecerdasan, tidak menggambarkan kecer- dasan secara keseluruhan. Perhitungan Skor IQ (pada awal mula) IQ = M.A X 100 C.A M.A = Mental Age C.A = Chronological Age

Bila seseorang dalam memecahkan persoalan yg disajikan dalam test kecerdasan (Umur Mental) tsb sama dengan kemampuan yg seharusnya ada pada diri seseorang seumur dia saat itu (umur kronologis)  diperoleh skor 1 dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ Bila M.A.> C.A, akan diperoleh skor lebih tinggi dari 100 (mengindikasikan kemajuan intelektual) Sebaliknya, bila M.A < C.A akan diperoleh skor IQ kurang dari 100 (mengindikasikan keterbelakangan intelektual) Rumus tsb tidak dapat digunakan,bila otak telah mencapai “kematangan”/stagnan/turun  diatasi dengan membandingkan skor seseorang dengan kelompok umur yg sama

SKALA SKOR IQ - WECHSLER Batas skor IQ Penggolongan Penggolongan Setiap Gol Versi Wechsler Versi DEPDIKBUB <65 Mental Defective Keterbelakangan Mental 66 – 79 Boderline Lambat Belajar 80 - 90 Dull Normal Lambat Belajar 91 – 110 Average Rata-Rata 111 – 119 Bright Normal Di atas Rata-Rata 120 – 127 Superior Superior 128 > Very Superior Sangat Superior

INTELIGENSI - APTITUDE Kemampuan Umum individu dalam menyesuai- kan diri dengan lingkungan di dalamnya terdapat kemampuan2 yg sangat spesifik APTITUDE (bakat) Kemampuan yg spesifik yg memungkinkan indi-vidu mencapai suatu kecakapan,pengetahuan atau ketrampilan ttt setelah melalui LATIHAN Bakat tidak selalu dengan sendirinya menampak- kan diri  melalui Latihan TEST BAKAT (APTITUDE TEST) Bakat tidak dapat segera diketahui melalui test Inteligensi,test bakat dirancang khusus utk meng- ungkapkan kemampuan yg sangat “spesifik”

CONTOH TEST BAKAT SCHOLASTIC APTITUDE TEST Tes bakat yg dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang ttt. Misal : Tes Potensi Akademik (TPA), Graduate Record Examination (GRE) VOCATIONAL APTITUDE TEST/ INTEREST INVENTORY Tes bakat yg dirancang untuk mengungkap kese- suaian dengan bidang pekerjaan ttt Misal : Differential Aptitude Test (DAT), Kuder Occupational Interest Survey

INTELIGENSI & KREATIVITAS KREATIVITAS merupakam salah satu ciri perilaku yg inteligen dan KREATIVITAS juga merupakan manifestasi suatu proses kognitif HUBUNGAN antara Kreativitas & Inteligensi Belum ada bukti2 yg mendukung, bahwa krea-tivitas mempunyai hubungan linier dengan inteli-gensi Skor IQ rendah memang diikuti dengan tingkat kreativitas rendah Tetapi, semakin tinggi skor IQ tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yg tinggi pula

J.P Guilford menjelaskan bahwa Kreativitas ada-lah suatu proses berpikir yg bersifat DIVERGEN yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yg diberikan. Sebaliknya,test Inteligensi dirancang untuk meng-ukur proses berpikir yang bersifat KONVERGEN yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawab- an/kesimpulan yg logis berdasarkan info yg diberikan

EMOTIONAL INTELLIGENCE HOWARD GARDNER Kemampuan mengenal, mengetahui, dan memi-lih bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak SALOVEY & MAYER Merupakan kemampuan mengenali emosi diri, mengelola emosi,mengenali emosi org lain, me- motivasi diri dan kemampuan membina hubu- ngan dengan org lain yg dikategorikan dalam 5 domain (Self awareness, managing emotions, motivating oneself,empathy and handling relationship)

POLA PENDIDIKAN TRADISIONAL, kurang mem- perhatikan pengembangan proses berpikir Divergen  yg sangat berperan dalam kemajuan ilmu pengetahuan Menurut S.C.U. Munandar.Psi : “Kreativitas adalah kemampuan yg mencerminkan kelancaran,keluwesan,dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk elaborasi (mengembangkan,memperkaya & merinci) suatu gagasan”.

PERSONALITY (KEPRIBADIAN)

DEFINISI KEPRIBADIAN Banyak & Belum ada definisi yang dapat diterima secara mutlak TETAPI, hampir semua pakar setuju bahwa kepribadian antara lain terdiri dari : A.Ciri-ciri (pola tingkah laku) B.Kualitas dalam diri individu (inner qualities) DEFINISI yang terkenal dari GORDON ALLPORT (1937) lebih menekankan pada “inner qualities” “Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical systems that determine his unique adjustment to his enviroment” (Kepribadian adalah organisasi dalam diri individu yang bersifat dinamis, tentang sistem psikofisikal yang membentuk penyesuaian diri yang unik dari invidu)

DEFINISI terbaru dari WALTER MISCHEL (1976) lebih menekankan pada “pola tingkah laku” “Personality consist of distinctive patterns of behavior including thoughts & emotions that characterize each individual’s adaptation to the situation of his/her life” (kepribadian terdiri dari pola-pola tingkah laku yang berbeda-beda termasuk berpikir & emosi yang menjadi karakteristik adaptasi individu pada situasi yang dialaminya dalam hidup)

PENDEKATAN TEORI KEPRIBADIAN I).TYPE & TRAIT APPROACHES Fokus : Karakteristik individu & bagaimana karakter tsb terorganisir pada suatu sistem II).DYNAMIC APPROACHES Fokus : interaksi yang terus menerus anta-ra motive, impuls & proses- proses psiko-logis lainnya

III).LEARNING & BEHAVIORAL APPROACHES Fokus : bagaimana habits/ kebiasaan2 terbentuk melalui proses belajar & conditioning IV).HUMANISTIC APPROACHES Fokus : self & pentingnya pandangan-pandangan individual yang subyektif

I.TYPE & TRAIT APPROACHES TIPOLOGI Mengklasifikasikan manusia ke dalam tipe-tipe, sebagai suatu cara untuk memahami T.L orang lain & mengan-tisipasi bagaimana mereka akan berespon di kemudian hari TIPE APAKAH ANDA ? HIPOCRATES menggolongkan 4 tipe tempera-men : 1.SANGUINE : penggembira, aktif, optimis 2.MELANKOLIK :murung, penyedih,depresif 3.CHOLERIK :cepat marah, cepat tersinggung 4.PLEGMATIK :lamban,tenang,tidak mudah terangsang oleh situasi luar

Grouping (pengelompokan) tipe disebut TIPOLOGI Suatu kelas individu yang mempunyai ka-rakteristik serupa / sama.Tipologi tidak berfungsi baik, ditinjau secara ilmiah. Dimensi kepribadian menyebar seperti “Curva Normal”. (lihat gbr !) TRAIT adalah istilah diskriptif yang menggambarkan karak-teristik yang mengarahkan individu bertingkah laku unik & konsisten di berbagai situasi. Misal : moody, impulsif,flexible,rigid

3 Tahap Individual trait (personal disposition) Menurut ALLPORT (trait ganda/multiple traits) : “Bahwa keunikan setiap individu dapat digambarkan sebagai trait individual (disposisi personal)” 3 Tahap Individual trait (personal disposition) 1.CARDINAL TRAIT (sifat pokok) Yaitu sifat pokok yang sangat mudah terlihat pada diri sese-orang, bahkan hampir pada semua perilakunya. Sifatnya meluas dan menutupi trait-trait lain pada individu Contoh : Nixonian, Sukarnois 2.CENTRAL TRAIT (sifat central) Yaitu sifat yang menandai perilaku seseorang, adanya ciri-ciri tertentu / khas dari orang tsb. Contoh : pemarah, kaku, tegas, bertanggung jawab

3.SECONDARY TRAIT Yaitu trait yang berpengaruh hanya pada situasi tertentu (terbatas) dan kurang mendiskripsikan kepribadian Contoh : suka coklat, suka pink, suka mutiara 2 PENDEKATAN untuk menggambarkan “KEUNIKAN” seseorang menurut ALLPORT 1.Pendekatan IDIOGRAFIS (INDIVIDUAL) Usaha untuk mengerti, menjelaskan tingkah laku berdasarkan prinsip2 “individualitas” -konsistensi t.l individu dalam situasi yang bervariasi 2.Pendekatan NOMOTHETIC (UNIVERSAL) Usaha menemukan prinsip2 kepribadian yang bersifat umum/universal

II.DYNAMIC APPROACHES A. TEORI PSIKOANALISA INDIVIDUAL Tokoh: ALFRED ADLER Menurut A.ADLER ada perbedaan pokok/utama dengan teori-teori aliran FREUD yakni : 1).Bahwa manusia selalu bergumul dengan perasaan INFERIORITY & selalu berusaha untuk mengatasi perasaan tsb.

2).Pergumulan dari perasaan-perasaan tsb merupakan BASIC LIFE URGE untuk menjadi SUPERIORITY dan menguasai dunia luar /lingku-ngannya 3).Kegagalan yang berulang dalam mengatasi perasaan inferiority akan menimbulkan INFERIORITY COM-PLEX dan untuk mengatasi keadaan inferiority complex, individu akan melakukan COMPENSATION atau OVERCOMPENSATION.

4). Setiap individu menciptakan pendekatan yang unik untuk hidup. 5) 4).Setiap individu menciptakan pendekatan yang unik untuk hidup. 5).Adanya perasaan inferior complex, individu akan menggunakan strategi tertentu untuk mengatasinya dan dengan keadaan tsb individu akan mengembangkan metode “coping with life” yang unik dan relatif bertahan. 6).Ada pengaruh urutan kelahiran pada terbentuknya PERSONALITY.Misal : Anak sulung (+) responsible, parentlike ( -) feel cheated, unruly, misfit

B.TEORI PSIKOANALISA INTERPERSONAL Tokoh : K.HORNEY Mengkritik teori Freud tentang “penis envy” yang dianggapnya sebagai perkembangan normal individu. K.Horney menyebutnya sebagai perkembangan yang patologis. Menurut K.Horney, 2 komponen utama yg mem-berikan sumbangan pada personality individu, yaitu :

I. BASIC ANXIETY Telah timbul pada masa kanak-kanak I.BASIC ANXIETY Telah timbul pada masa kanak-kanak.Saat kanak-kanak, anak merasa tidak berdaya di dunia (helplesness), dunia dirasakan penuh ancaman. Anak belajar, bahwa dirinya lemah, tidak berda-ya, dan butuh tempat bergantung. Selanjutnya bagaimana orang tua memperlakukan anak : penuh Love  rasa aman sebaliknya bila acuh /rejected meningkatkan “helplesness” II.BASIC HOSTILTY Basic Hostility selalu menyertai Basic Anxiety. Orang tua yang rejected anak menyebabkan Anxiety. Selanjutnya perasaan anxiety juga menimbulkan Hostile.

PerasaanHostility anak tidak dapat langsung diarahkan ke orang tua  tetapi di”repress”  anxiety anak meningkat. Dari keadaan tsb akan terbentuk model T.L sosial yang akan dilakukan :1.Moving toward others 2.Moving againts others 3.Moving away from others/withdrawal Individu yang NORMAL/ADJUSTED Individu mampu mengembangkan ke-3 model tsb dalam interaksi sosial. Relatif seimbang digunakan & fleksibel

Individu yang NEUROTIK/ABNORMAL Hanya 1 approach model yang mendominasi interaksi sosial.Interaksi kaku/rigid sehingga menjadi menjadi gangguan. C.TEORI PSIKODINAMIKA /PSIKOANALISA Tokoh : SIGMUND FREUD Mempelajari arti KEPRIBADIAN scr lebih dalam, yaitu termasuk mempelajari proses needs, motives,impuls yang saling berinteraksi yang semua-nya mempengaruhi T.L

Teori Psikodinamik banyak dikritik dan dinilai cen-derung “over interpretasi” dan seringkali tanpa bukti ilmiah yang kuat.Walaupun demikian teori Freud sangat berpengaruh pada bidang Psikologi,Sosiologi, Antropologi, dll Psikoterapi lebih banyak mengacu & menggunakan teori FREUD daripada teori lain. Kesimpulan Teori Freud berasal dari usahanya memahami “SIMPTOM” & sumber simptom (gejala), terutama di ingatan/memory yang terdalam. Prosesnya adalah ‘menggali’ data dengan REKONSTRUKSI dan ‘menghidupkan masa lalu’ antara lain melalui HIPNOSE, FREE ASSOCIATION, DREAM ANALYSIS

Dari proses tsb,Freud menemukan 3 bagian utama 1.STRUKTUR KEPRIBADIAN : ID, Ego, Super Ego 2.DINAMIKA KEPRIBADIAN : Motive Concious >< unconcious 3.Fase Perkembangan PSIKOSEKSUAL Oral, Anal, Phalic,Latent,Genital

STRUKTUR KEPRIBADIAN I).ID Paling primitif yang isinya dorongan-dorongan biologis, sifatnya instingtif,energi seksual/libido mendasari T.L Dasar kerjanya “Pleasure Principle”, yakni dorongan- dorongan dasar yang menuntut untuk dipenuhi LANG-SUNG & REFLEKTIF, begitu muncul tanpa peduli aturan, kenyataan lingkungan, nilai moral, dll II).EGO Berfungsi sebagai pengendali/pelaksana T.L Mengatur pemuasan ID dengan bentuk-bentuk T.L yang lebih diterima secara sosial, cara yang elaborative dalam berpikir & bertingkah laku.Tension antara ID – EGO akan mengembangkan ketrampilan BERPIKIR Dasar kerjanya “Reality testing/principles”

III.SUPEREGO Sering disebut sebagai “kata hati” (hati nurani) Berisi larangan/aturan-aturan yang telah dipelajari dari ortu (figur otoritas), lingkungan,masyarakat Memberikan tolok ukur (baik-buruk,pahala-dosa,halal-haram) pada EGO Juga berisi tentang EGO IDEAL yang berupa nilai-nilai positif & “moral ideal” yang diinginkan karena diyakini sebagai sesuatu yang baik/berharga DINAMIKA KEPRIBADIAN Struktur kepribadian tidak terkotak-kotak tetapi “interplay” antara ID,EGO dan SUPEREGO

EGO sebagai “mediator”, tempat proses berpikir “thought processes”, EGO bertugas memuaskan ID & Super.EGO Contoh : mencuri  rasa bersalah Teori ini tidak dapat kita pungkiri, tetapi teori FREUD yang membahas & menekankan pada dorongan primitif yaitu dorongan sexual  sangat kontroversial. DERAJAT KESADARAN 3 Level Kesadaran: A.Concious : Kesadaran akan hal-hal di sekitar kita maupun pikiran tertentu B.Preconcious Ingatan/Pikiran-pikiran yang mudah untuk ditemukan dalam khasanah ingatan kita dalam seketika.

C.Unconcious Ingatan2,pikiran2 & motive2 yang tidak mudah kita temukan begitu, harus dengan metode tertentu untuk menelusurinya. Mengapa IDE (perasaan) menjadi UNCONCIOUS ? Ada REPRESSION otomatis terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan ANXIETY Hal-hal yang diREPRES adalah sesuatu yang bertentangan & menyakiti standard etik/norma atau “SELF IMAGE” Contoh Kasus : Maria lumpuh, karena jatuh cinta pada suami kakaknya. Kakaknya sakit keras & telah lama dirawat.Saat berjalan bersama iparnyakaki menjadi lumpuh

REPRESI, berubah menjadi NEUROSIS, dimana T REPRESI, berubah menjadi NEUROSIS, dimana T.L terganggu melibatkan ANXIETY atau “DEFENCE” untuk mengatasi Anxiety. SIMPTOM NEUROTIK - simbolis, artinya menunjukkan secara simbolis sebab2 adanya gangguan Bentuk-bentuk UNCONCIOUS PROSES yang muncul ke permukaan dalam bentuk “simbol” : 1.MIMPI 2.SLIP OF THE PEN 3.SLIP OF THE TONGUE 3.TAHAP PSIKOSEKSUAL Perkembangan Psikoseksual didasarkan pada “erogenous zone” PLEASURE SEEKING melalui stimulasi fisik,terutama bag.badan yang sensitif terhadap

Sentuhan, antara lain Mulut, Anus, Organ Seksual. Di Zone manakah yang mengalami UNSATISFIED / OVER SATISFIED FIXATIONakibatnya pola T.L & problem2 individu terus menetap pada tahap fiksasi sampai DEWASA TAHAPAN PSIKOSEKSUAL 1.TAHAP ORAL (oral stage) Lahir s/d 1 tahun Fokus kenikmatan mulut (sucking-bitting) Oral Fixation Oral Behavior (cerewet,merokok,alkoholik dll) KETERGANTUNGAN 2.TAHAP ANAL (anal stage) Usia 1 s/d 3 tahun

Mulai melatih “toilet training” (membuang produksi badan yang baik) Fokus KenikmatanANUS; saat holding on (kenikmatan menahan) ; saat letting go (kenikmatan membuang) Otoritas pertama dalam hidup manusia (KONTROL ID) Fiksasi pada saat menahan :T.L messiness & disorder Fiksasi pada saat membuang:T.L eksesif kompulsif, over konformitas, exaggeratedself control. 3.TAHAP PHALIC (Phalic Stage) Usia 3 s/d 5 tahun Mulai mengembangkan perasaan2 “sensual” pada orang tua dari sex yang berlawanan Perasaan & pikiran sensual oleh FREUD disebut : OEDIPUS COMPLEX (pada laki-laki) Asosiasi penis dng “attachment pada ibu” fearfull

Ayah takut dikastrasianxiety berat diatasi dengan DEFENCE MECH yaitu IDENTIFIKASI pd ayah ELECTRA COMPLEX (pada perempuan) Fokus erotik adalah ayahpenis envytakut dikastrasi ibuIDENTIFIKASI pada ibu (karena ibu mempunyai hubungan Romantis dengan Ayah) Freud yakin pada fase phalic ini kekuatan SUPEREGO terbentuk 4.TAHAP LATENT (Latency Stage) Usia 6 s/d 6 pubertas Oleh Freud dianggap masa yang kurang penting dalam perkembangan kepribadian Seksualitas sebagian besar di”repres” & EGO diperluas

5. TAHAP GENITAL (Genital Stage) Usia Pubertas s/d Dewasa Diawali pd masa pubertas, dimana minat heterosexual yang mature mulai muncul 3 sumber rangsangan sexual pada tahap tsb Ingatan & sensasi periode kanak2 Manipulasi fisik organ2 sex & zone erogenous Sekresi hormonal D.TEORI PSIKOANALISA JUNG Tokoh : Carl Gustav Jung Perbedaan Freud & Jung FREUD : penekanan pada impuls sex dan agresif yang mempengaruhi T.L sesuatu yg nature & unconcious

JUNG : penekanan pada orientasi masa depan (goal oriented)  sesuatu yg nature & unconcious Bagi JUNG dorongan2 yg ada pada LIBIDO (freud) sebagai dorongan hidup yang berkesinambungan yakni usaha untuk hidup & survival dari species tertentu. Ide-idenya sulit dibuktikan secara experimental, karena sangat kompleks & cenderung “mystical”. STRUKTUR KEPRIBADIAN JUNG 1.Collective Unconcious ”Archetypes” Dibawa dari keturunan/heritage Lebih merupakan reaksi subjektif yg bersumber pada pengalaman. Contoh : Amir suka meledak-ledak? 2.Personal Unconcious Hal-hal yg dikembangkan individu melalui

Individu yang sehat psikologis  kontak dengan unconcious merupakan bagian dari kepribadian-nya. Tipologi Kepribadian JUNG Extrovert – Introvert Sensing – Intuiting Thinking – Feeling Judging - Perceiving

Contoh :Metode Pengenalan Diri JOHARI WINDOW DEFENCE MECHANISM Fungsi Def.Mech mereduksi ketegangan sehingga dapat melakukan hal lain. Merupakan hal yang NORMAL sebagai “coping pattern”, asal tidak terpaku pada Def.Mech tertentu serta tidak merugikan org lain & digunakan secukupnya. Apabila selalu tergantung pada Def.Mech dlm penyele-saian masalah  MAL ADJUSTED, karena tidak menye-lesaikan masalah tetapi hanya menurunkan anxiety Semakin kita mampu mengenali DEF.MECH yg kita gunakan kita semakin mengerti T.L kita secara rational & kita dapat mengerti bagian diri kita yang tdk kita kenali Contoh :Metode Pengenalan Diri JOHARI WINDOW

Jenis-jenis DEFENCE. MECHANISM 1 Jenis-jenis DEFENCE.MECHANISM 1.REPRESSION : Adalah bentuk pertahanan diri dengan cara menekan (re- press) sesuatu hal yang pernah dialami dan menimbulkan ancaman bagi Ego ke dalam ketidaksadaran agar tidak mengganggu ego lagi Contoh : seorang wanita bertemu dengan mantan kekasih yang dulu pernah menyakitinya, namun saat disapa wa-nita tsb tidak mengenali pria (mantan kekasihnya) tsb. 2.REACTION FORMATION Adalah bentuk pertahanan diri dengan cara bereaksi ber- lawanan dari yang dikehendakinya, demi tidak melanggar norma-norma dari superego

III.LEARNING THEORY Dasar : Teori Psikologi Belajar/Learning Asumsi para ahli teori ini : 1.T.L yg membentuk kepribadian melalui proses learning/conditioned, antara lain pada masa kanak-kanak 2.Kondisi lingkungan saat ini (pengalaman), membantu individu “mempertahankan” T.L tsb JADI para pakar dari teori ini, mencoba memahami T.L manusia dgn mempelajari “sejarah proses belajar” dan/atau “lingkungan saat ini” PAKAR TEORI BELAJAR 1. Dollard & Miller (paling awal) - Menjelaskan T.L individu & T.L sosial melalui prinsip Learning /belajar

- Menurut Dollard & Miller :munculnya T - Menurut Dollard & Miller :munculnya T.L neurotik, karena adanya situasi konflik (approach-avoidance conflict) - Berbeda dengan Freud : munculnya T.L neurotik karena adanya konflik tuntutan ID dan kekangan Super Ego 2. B.F.Skinner (behaviorisme radikal) - Dasar :Instrumental/Operant Conditioning - Bahwa T.L merupakan fungsi dari Reward & Punishment, artinya T.L akan cenderung diulangi/berhenti, apabila ada reward/ punishment (reinforcement) yang menyertai munculnya T.L tsb - PERSONALITY adalah sejumlah respon-respon yang “di reinforced”

3. Bandura & Walters (akhir) - Dasar teori berbeda dari tokoh-tokoh sebelumnya - Penekanannya :Observable learning/Imitation learning - Proses Belajarnaya : Vicarious Reinforcement - Caranya : 1.Umumnya dalam situasi sosial. Ada MODEL & ada IMITATOR 2.Imitator mengobservasi T.L.Model.Dengan demikian ia mengalami T.L & reinforcement model secara tidak disadari (vicarious)

IV.HUMANISTIK THEORY KEPRIBADIAN sebagai SELF SELF: “set of feeling & attitude & a certain sense of who we are” SELF memiliki 2 arti yang berbeda : 1. Sikap tentang diri sendiri Yaitu gambaran tentang caranya bertindak & memandang sesuatu, perceived,traits, abilities,kelemahan2  “self concept” atau “self Image” (sikap, perasaan,persepsi & evaluasi tentang diri/ self) 2. Fungsi Eksekutif Proses dimana individu mengatur, menghadapi (cope), berpikir, mengingat,mempersepsi & merencanakan

1. CARL.ROGERS (self theory) Penekanan pada keseluruhan pengalaman2 di lapangan fenomenal Pengalaman di lapangan merupakan “kerangka acuan” subyektif individu yg mungkin berhubungan /tidak berhubungan dengan realitas Self atau konsep diri berangsur-angsur berkembang dari lapangan fenomenal. Ada 2 self yaitu REAL SELF (present self/saat sekarang) & IDEAL SELF (self yang diinginkan) Masalah terjadi, bila “incongruences” /ketidaksesuaian antara real & ideal self

2. A.MASLOW (Aktualisasi diri self) Pandangan A.Maslow: Bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan berkembang ke arah lebih tinggi/maju, namun kebutuhan yang lebih rendah (primitive needs) harus terpenuhi terlebih dulu Kebutuhan untuk berkembang  membuat individu menjadi diri yang “unik” (self yang unik)

PSYCHOLOGICAL ASSESMENT & TESTING

SEJARAH TEST TH.1884 Laboratorium Anthropometric di Inggris (Francis Galton) Mengukur manusia melalui : ketajaman penglihatan,pen- dengaran, colour sense, waktu reaksi dsb Pengukuran melalui balok-balok untuk melihat Inteligensi. TH.1890 Di Perancis, Alfred Binet Mengukur proses2 mental yang tinggi seperti comprehension, imagery, suggestibility & judgment dari visual space TH.1904 Binet & Simon, menyusun cara untuk mengidentifikasi anak2 yang membutuhkan kelas khusus

TEST PSIKOLOGI TES PSIKOLOGI : Adalah teknik yg terstruktur untuk menghasilkan sample perilaku yg diseleksi secara hati-hati Sample perilaku tsb kemudian digunakan untuk membuat kesimpulan mengenai ciri-ciri psikologis dari orang yg telah dites. Misal : ciri2 tentang inteligensi tinggi, dst BENTUK TEST Dapat berupa situasi “open-ended” dng stimulus yg standard (misal :1 set gambar-gambar) Situasi yg sangat terstruktur dng jawaban salah & benar NILAI TEST 1.UNIFORM (seragam) Prosedur ditetapkan secara cermat shg tester yg berbeda akan mengikuti langkah2 yg sama dlm mengadministrasi

test. Berarti performance tes orang yang berbeda atau orang yang sama pada saat yg berbeda dpt dibandingkan 2.OBJECTIVE Aturan2 skoring diuraikan, shg input subyektif atau bias pribadi tester terhadap skor tes diminimalkan 3.INTERPRETABLE Tes yg baik telah melalui penelitian shg skor test meaningful bagi psikolog. Misal :ciri2 orang yg bagaimana yg berkaitan dng skor tinggi/rendah?

MACAM-MACAM TEST Achievement Test Ability Test Personality Test Mengukur apa yang telah dipelajari seseorang Misal : Ujian akhir,Ebtanas,Ulangan,dst Ability Test Mengukur apa yg dapat (mampu) dipelajari/dilakukan, bila ia berusaha sebaik mungkin.Lebih merupakan test of potensial, tidak berarti “innate potential” yang dibawa sejak lahir. Personality Test Test yang mengukur sikap,minat,cara2 seseorang beres- pons secara emosional & kognitif terhadap orang lain.

ABILITY TEST : Test Inteligensi INTELIGENSI :adalah kemampuan umum untuk belajar & melakukan problem solving Misal: potensi anak untuk belajar di sekolah; ke- mampuan orang dewasa untuk menghadapi ma-salah dng berhasil. Test Aptitude (Bakat) APTITUDE :adalah kemampuan khusus yg dibu-tuhkan seseorang untuk mengerjakan pekerjaan di dlm situasi khusus

APTITUDE TEST : 1.Scholastic Aptitude Mengukur kemampuan untuk berhasil pd sekolah/ ketrampilan tertentu. Misal : Sekolah Teknik 2.Vocational Aptitude Mengukur kemampuan untuk mempelajari ketrampilan pada suatu pekerjaan tertentu.Misal :Pilot, Sales, Adm

CIRI-CIRI TEST YG BAIK I.RELIABILITAS III.NORMA Tes yg baik harus memiliki reliabilitas yg tinggi yaitu test ha- rus memberikan hasil yang sama, meskipun dilakukan pd waktu yg berbeda,tester yg berbeda atau form yg berbeda II.VALIDITAS Tes yg baik harus valid yaitu mampu mengukur dengan baik apa yg ingin diukur III.NORMA Memiliki distribusi skor yg diperoleh dari sekelompok orang yg representatif mewakili populasi dimana test tsb ditujukan.

TEST SEBAGAI ALAT BANTU Test sebagai alat bantu dalam “DECISION MA-KING” Tes sering digunakan dalam seleksi karyawan dari sejumlah pelamar, seleksi siswa, placement untuk kelas2 khusus seperti kelas MR, cacat fisik Tes “bukan satu-satunya” dasar untuk membuat keputusan, masih banyak pertimbangan sebelum megambil keputusan tertentu, misal : jenjang karir, pengalaman kerja, kursus/ketrampilan yang diikuti dst

A.Teori PIAGET (Jean Piaget, 1970) INTELIGENSI Pendapat dan definisi konsep inteligensi beberapa psikolog berbeda-beda : A.Teori PIAGET (Jean Piaget, 1970) Dalam teorinya “Stage Oriented”, memandang inteligensi sbg proses adaptif yang meliputi interplay dari kematangan biologis & interaksinya dng lingkungan B.Teori BRUNER (Jerome Bruner, 1973) Memandang bahwa perkembangan intelektual sbg penggunaan representatif internal yg makin berkembang C.Teori Pengolahan Informasi (R.Sternberg, 1984) Inteligensi dibagi ke dalam berbagai skill dasar yg digu- nakan individu pada saat memasukkan informasi ,memproses, menggunakannya untuk menalar & memecahkan masalah

TEST INTELIGENSI Stanford Binet Intelligence Scale Dikembangkan Binet untuk mengidenfikasi anak Retardasi Mental (MR) Binet membagi testnya atas tingkatan usia (age scale), tugas disusun dari tidak terlalu sulit – sedang – sulit Rumus : IQ = MA x 100 IQ=Intelligence Quotient CA MA=Mental Age CA= Calender Age PERBEDAAN INDIVIDUAL DLM INTELIGENSI Perbedaan dlm inteligensi sangat berpengaruh pada kemampuan individu menghadapi tuntutan masyarakat. Mental Subnormality Seseorang tergolong Mentally Retarded bila : IQ < 70 ; ketrampilan adaptif tidak adekuat untuk menangani tugas sehari- hari yang biasa & sederhana

PENYEBAB MENTAL RETARDED Cultural familial /sociocultural retardation terjadi pada orang yg mempunyai paling sedikit 1 or-tu yg retarded Kerusakan Genetik/kromosom ”Down Syndrome” Lingungan :infeksi prenatal,kekurangan Oksigen pd saat kelahiran, luka pd otak (s.s.p) sebelum atau sesudah ke- lahiran, obat2an, ibu kurang gizi. PENDIDIKAN & TREATMENT M.R Sulit untuk diperbaiki,walaupun melalui pelatihan khusus kadang-kadang dapat diperoleh adanya perubahan pada IQ & perilaku adaptif. PENGARUH BAWAAN & LINGK.THD INTELIGENSI Apakah inteligensi ditentukan oleh bawaan atau lingkungan? Jawaban yg paling tepat : oleh kedua2nya dankedua faktor tsb saling berinteraksi

Penelitian pd anak2 kembar identik & fraternal, semua mendukung adanya pengaruh genetis thd IQ Penelitian pd anak2 kembar yg dipisahkan sejak masa kanak2 & diasuh dlm lingkungan yg berbeda, IQ nya ber- korelasi 0,67-0,78 (ada kesamaan inteligensi, karena per- samaan genetis) IQ anak lebih berkorelasi secara kuat dengan org tua biologis daripada org tua adopsi Kondisi lingkungan juga berperan yakni : Kondisi pengasuhan yg “miskin” stimulasi  IQ rendah Kondisi pengasuhan yg “kaya” stimulasi  IQ lbh tinggi PERBEDAAN JENIS KELAMIN THD IQ Secara menyeluruh IQ laki2 dan perempuan sama. Perbedaan IQ antara jenis kelamin tdk begitu impresif.

Perempuan menunjukkan keunggulan yg dini & konsisten pd perilaku VERBAL.Perbedaan menjadi lbh nyata pd saat remaja. Perempuan lbh pd masalah2 verbal, persepsi lbh detil & gerakan manual lbh cepat. Laki-laki lbh pada tugas angka2,mekanik, ruangan. PENGARUH LINGKUNGAN RUMAH Anak dng ibu yg terlibat dng mereka & yang mendapatkan bahan mainan yang tepat, skor IQ nya meningkat dan sebaliknya.

ASSESMENT KEPRIBADIAN PERBEDAAN Tes Inteligensi & Tes Kepribadian TES INTELIGENSI Jawaban benar – salah Standard performace obyektif Mengukur apa yg mampu dilakukan, bila seseorang beru- saha sebaik mungkin TES KEPRIBADIAN Tidak ada jawaban benar – salah Tidak mengukur tingkat keberhasilan Mengukur “keunikan” seseorang (emosi, berpikir,mood, tingkah laku, dsb)

BENTUK2 TES KEPRIBADIAN I. PENCIL & PAPER TEST A.Kuesioner Berisi pernyataan yg dijawab dng ya/tidak ;benar/salah/ ragu- ragu. Contoh : 1.saya kadang2 suka menyeberang jalan untuk menghindari sso yg saya kenal. ya/tidak 2.saya sering sedih & murung ya/tidak B.MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) Terdiri dari 556 pernyataan, dijawab dng benar/salah/tidak dapat ditentukan Hasil berupa profil pada 10 skala Hs =Hipokondriasis Pd =Psychopathic deviate D = Depresi Mf =Masculinity/Feminity Hy= Hysteria Pa =Paranoia

16 faktor/trait bipolar kepribadian Hasilnya Profil : Pt = Psychastenia Ma= Hypomania Sc= Schizophrenia Si = Social Introversion C.16 PF (The 16 Personality Factor)  R.Cattel, dkk 16 faktor/trait bipolar kepribadian Hasilnya Profil : Cool - warm Concrete – abstract Submissive - dominant Affected by feeling – emotionally stable Sober – enthusiastic Expedient – concientious Shy – Bold Tough – tender minded Trusting – suspicious Practical – Imaginative Forth right - shrewd

II. PROJECTIVE METHODS Dirancang untuk menghasilkan respon2 yg sgt individual Stimulus : Blood tinta (gambar tdk/krg terstruktur) Evaluasi : subyektif (persepsi setiap orang berbeda) Ide Dasar : cara seseorang berespon thd situasi yg kabur sering merupakan proyeksi dari motive2/perasaan yg mendasarinya (Teori FREUD) Stimulus tes yg relatif tdk terstruktur diberi arti sesuai dgn keadaan individu, impuls2 yg tdk disadari & aspek kepri- badian lain yg dpt tidak disadari oleh individu. Jenis- jenisnya : Menyelesaikan cerita/kalimat Teknik ekspresif melalui permainan,gambar,drama Validitas proyeksi : sedang

Test Projective yg banyak digunakan Psikolog : 1. RORSCHACH TECHNIQUE 10 kartu “inkblood” (cepretan tinta) H.Rorschach Di kartu ini, apa yang anda lihat, rasakan, persepsikan ? Jawaban sebanyak mungkin Tahap I : Asosiasi Bebas Tahap II : Inquiry (menanyakan keterangan ttg detil jawa- ban & di bagian mana gambar tsb dilihatnya) 2. THEMATIC APPERCEPTION TEST (TAT) Didasarkan pd teori needs Murray  H.Murray Tes dirancang untuk menentukan needs dasar Subyek diberikan serangkaian gambar & memintanya untuk membuat cerita tentang : Apa yg terjadi sebelumnya, apa yg sedang terjadi, apa yg akan terjadi kemudian serta apa yg dipikirkan/dirasakan orang2 yg ada di gambar ? Jumlah : 30 gambar, dengan waktu tdk dibatasi

Lanjutan Projective Method KEGUNAAN Teknik Proyeksi : Banyak digunakan oleh Psikolog Klinis, sangat berguna untuk membantu memahami tingkah laku manusia.Berguna, apabila berada “di tangan yang benar/kompeten” VALIDITAS Test Proyeksi Diragukan – validitas sedang.Interpretasi lebih “seni” daripada ilmiah.

III. ASESSMENT TINGKAH LAKU Terdiri dari beberapa metode yg ditujukan pada aspek-aspek tingkah laku yg dapat diamati (tidak berhubungan dng proses mental yg tdk disadari) Dirancang untuk dapat mengetahui kondisi2 sti- mulus yg berhubungan dgn tingkah laku “target” yang spesifik. Misal : situasi apa yg menimbulkan kemarahan yg meledak-ledak. Meliputi pengamatan langsung dari tingkah laku individu secara cermat Misal : anak nangis terus minta perhatian ortu? Yaitu mencari deskripsi yg spesifik dari tingkah laku & situasi2 hingga tingkah laku itu terjadi,dengan cara :

PROBLEM CHECKLIST Misal : menanyakan detil spesifik dari kesulitan kesulitan individu dalam bidang permasalahan ttt, seperti Checklist Ketakutan Obyek-obyek & situasi-situasi yg dihindari (ular, cicak,kecoa,dokter gigi, keramaian dst)  beri skor mana yg paling menakutkan Banyak digunakan oleh terapis T.L, sebelum mulai terapi. BEHAVIOR SAMPLING TECHNIQUES Mengamati T.L yang terjadi secara alamiah dalam “setting” kehidupan nyata.