PENINGKATAN PRODUKSI PADI DENGAN METODE SRI Oleh: BASITH HERU SAMBA DERMALA SARI EUNIKE JH SIDAURUK MAISA TODUNG BARITA RADJA S AGROTEKNOLOGI B FAKULTAS PERTANIAN
LATAR BELAKANG Pemenuhan kebutuhan pangan merupakan salah satu hak manusia yang paling azazi dan salah satu faktor penentu ketahanan nasional. Kekurangan pangan kerap kali terjadi di berbagai negara khususnya negara – negara berkembang misalnya Indonesia. Pertambahan jumlah penduduk yang semakin pesat merupakan salah satu faktor penyebab bertambahnya jumlah kebutuhan pangan indonesia. Faktor kedua adalah sistem pertanian indonesia yang masih jauh terbelakang dibandingkan negara maju
Lanjutan…. Upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sangat banyak adalah melalukan impor bahan pangan dari negara lain. Indonesia memang sempat melakukan swasembada pangan namun hal tersebut tidak berlangsung lama. Oleh karena itu perlu adanya alternatif untuk memenuhi kebutuhan panan indonesia, yaitu salah satunya dengan memnerapkan metode SRI NB….. Padi adalah bahan pangan pokok yang banyak dikonsumsi masyarakat indonesia
SRI (System of Rice Intensification) Teknik budidaya padi yang mampu meningkatkan produktifitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara, terbukti telah berhasil meningkatkan produktifitas padi sebesar 50% , bahkan di beberapa tempat mencapai lebih dari 100%
TUJUAN SRI PRINSIP METODE SRI Untuk memperbaiki perakaran padi dengan cara pengaturan pengairan, menerapkan tanam tunggal, waktu tanam dini, dan memperbaiki kualitas tanah PRINSIP METODE SRI Tanaman bibit muda berusia kurang dari 12 hari setelah semai (hss) ketika bibit masih berdaun 2 helai bibit ditanam satu pohon perlubang dengan jarak 30 x 30, 35 x 35 atau lebih jarang Pindah tanam harus sesegera mungkin (kurang dari 30 menit) dan harus hati-hati agar akar tidak putus dan ditanam dangkal Pemberian air maksimal 2 cm (macak-macak) dan periode tertentu dikeringkan sampai pecah (Irigasi berselang/terputus) Penyiangan sejak awal sekitar 10 hari dan diulang 2-3 kali dengan interval 10 hari Sedapat mungkin menggunakan pupuk organik (kompos atau pupuk hijau)
3. Pemupukan Pemberian pupuk pada SRI diarahkan kepada perbaikan kesehatan tanah dan penambahan unsur hara yang berkurang setelah dilakukan pemanenan. Kebutuhan pupuk organik pertama setelah menggunakan sistem konvensional adalah 10 ton per hektar dan dapat diberikan sampai 2 musim taman. Setelah kelihatan kondisi tanah membaik maka pupuk organik bisa berkurang disesuaikan dengan kebutuhan. Pemberian pupuk organik dilakukan pada tahap pengolahan tanah kedua agar pupuk bisa menyatu dengan tanah. 4. Pengairan
Manfaat Sistem SRI Hemat air (tidak digenang), Kebutuhan air hanya 20-30% dari kebutuhan air untuk cara konvensional Memulihkan kesehatan dan kesuburan tanah, serta mewujudkan keseimbangan ekologi tanah Membentuk petani mandiri yang mampu meneliti dan menjadi ahli di lahannya sendiri. Tidak tergantung pada pupuk dan pertisida kimia buatan pabrik yang semakin mahal dan terkadang langka Membuka lapangan kerja dipedesaan, mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan keluarga petani Menghasilkan produksi beras yang sehat rendemen tinggi, serta tidak mengandung residu kimia Mewariskan tanah yang sehat untuk generasi mendatang
TAHAPAN BUDIDAYA Pengolahan Tanah Pembibitan Pindah Tanam Pemupukan Panen Pengairan Penyiangan
Perbedaan budidaya padi konvensional dan sistem SRI
KEUNGGULAN METODE SRI Tanaman hemat air, Selama pertumbuhan dari mulai tanam sampai panen memberikan air max 2 cm, paling baik macak-macak sekitar 5 mm dan ada periode pengeringan sampai tanah retak ( Irigasi terputus) Hemat biaya, hanya butuh benih 5 kg/ha. Tidak memerlukan biaya pencabutan bibit, tidak memerlukan biaya pindah bibit, tenaga tanam kurang dll. Hemat waktu, ditanam bibit muda 5 – 12 hss, dan waktu panen akan lebih awal Produksi meningkat, di beberapa tempat mencapai 11 ton/ha Ramah lingkungan, tidak menggunaan bahan kimia dan digantikan dengan mempergunakan pupuk organik (kompos, kandang dan Mikro-oragisme Lokal), begitu juga penggunaan pestisida.
Perbedaan hasil SRI dan konvensional
TANKYUU…..