KAJIAN PENGOLAHAN KOMODITI HASIL TERNAK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TELUR ASIN HERBAL Oleh: Iwan Setiyatmoko, S. Pt THL/TBPP Kec
Advertisements

FERMENTASI BAHAN PANGAN HEWANI
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
PENANGANAN BAHAN BAKU.
Ciri-ciri Daging Oleh : Ristiawati.
“Life Cycle Assessment Susu Kambing Bubuk dan Susu Sapi Bubuk”
PENGASAPAN DAGING AYAM
DISTRIBUSI DAN SISTEM PEMBAYARAN SUSU
TEKNOLOGI UMBI-UMBIAN
5.Mendefinisikan istilah susu sesuai dengan ketentuan Milk Codex Tahun Menerangkan kepentingan dan keutamaan susu sebagai bahan pangan.
PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU
Pengolahan dan pengawetan susu
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
PENANGANAN PASCA-PANEN, PENGOLAHAN DAN MUTU PANGAN
Arah Kebijakan Persusuan
“SUSU” KOMPOSISI MIKROBIOLOGI SUSU
limbah udang menjadi beberapa produk
Cream (krim) Cream adalah bagian yang ada dalam susu dan banyak mengandung lemak susu. Cream terletak pada lapisan bagian atas susu dan dapat dipisahkan.
KUALITAS SUSU Susu bahan makanan yang sangat penting untuk kebutuhan manusia, karena mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Susu.
Gelatin.
INDUSTRI DAN PROSESSING WHEY
PRODUK HASIL PETERNAKAN PART II
Pengantar Ir. Priyanto Triwitono, MP.
AGRIBISNIS BERBASIS PETERNAKAN AYAM RAS DI INDONESIA
SUSU BUBUK RATMAWATI MALAKA.
Keju Keju merupakan produk olahan susu yang sudah sangat populer, diperoleh dengan cara menggumpalkan susu penuh (whole milk),
KOMPOSISI DAN MIKROBA TELUR
PENGAWETAN DAGING DENGAN METODE PENGERINGAN
KOMPOSISI DAN MIKROBA TELUR
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Kambing dan Domba
Arah Kebijakan Persusuan
LIMBAH INDUSTRI PANGAN
Arah Kebijakan Persusuan
TEPUNG TELUR.
BAHAN PAKAN KONSENTRAT
D A D I H.
KEJU Keju merupakan produk olahan susu yang sudah sangat populer, diperoleh dengan cara menggumpalkan susu penuh (whole milk),
Fermentasi Produk Olahan Hasil Perikanan
Pendahuluan.
VISI DAN MISI FAKULTAS PETERNAKAN UNPAD
TEKNOLOGI HASIL TERNAK KULIT DAN SISA GELATIN
Teknologi Pengawetan Daging
KLASIFIKASI B. PAKAN BERDASARKAN ASALNYA
Teknologi fermentasi produk padat
Materi Kuliah TEKLAB Instrumentasi Analisis Kualitas Susu Oleh : Dedes Amertaningtyas,S.Pt.,MP TEKLAB dedes Oleh : Dedes Amertaningtyas,S.Pt.,MP.
KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN
INDUSTRI SUSU EVAPORASI DAN SUSU BUBUK
KOMPOSISI SUSU.
BAHAN PAKAN KONSENTRAT
Ayu Melia Sades Syaiful Khoiri Ali Siti Nur Rofiqoh Setyo Dwi Saputro
Arah Kebijakan Persusuan
Isu Komoditas Sapi Potong Merupakan isu terbesar
PASCA PANEN Luh Putu Suciati.
Cream (krim) Cream adalah bagian yang ada dalam susu dan banyak mengandung lemak susu. Cream terletak pada lapisan bagian atas susu dan dapat dipisahkan.
PETERNAKAN Sub Sektor Dalam Mendukung Swasembada Daging Nasional
PRODUK SUSU ASLI INDONESIA
MENTEGA Mentega adalah produk yang terbuat dari lemak susu.
PENANGANAN PASCA PANEN
TUJUAN PENGELOLAAN SUSU  MENGHAMBAT PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
Daging yang baik Manusia butuh makan Makanan yang bergizi lengkap
PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN SUSU
Proses Pengawetan Daging Pasca Panen Melalui Pengasapan
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Proses Pengawetan Daging Pasca Panen Melalui Pengasapan
PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN BIOGAS. BIOGAS Biogas merupakan campuran gas yang dihasilkan oleh peruraian senyawa organik dalam biomassa oleh bakteri alami.
 Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat :  Menguraikan Jenis dan karakteristik bahan dan alat pengolahan  Mendeskripsikan.
Transcript presentasi:

KAJIAN PENGOLAHAN KOMODITI HASIL TERNAK Ternak potong - daging ayam, sapi Komoditi : Susu Komoditi : telur

DAGING AYAM Produksi sampai th 2001 meningkat setiap tahunnya (ekspor>, impor <) Kebijakan : - tarif masuk sebesar 5% - peningkatan investasi - persyaratan kesehatan hewan hrs. terpenuhi - Larangan impor daging potongan sejak Juli 2000 - Persyaratan halal

Permasalahan Ketergantungan bahan baku pakan Perunggasan skala menengah dan kecil belum efisien Harga daging dalam negeri masih tinggi Belum dapat menembus pasar Eropa, Amerika dan Australia krn hambatan penyakit Perusahaan yang mampu mengekspor masih sangat terbatas, belum memenuhi kualifikasi internasional Belum ada industri hilir yang memadai

Beberapa kebijakan yang perlu diperhatikan Meningkatkan varietas lokal sbg unggulan yang didukung dengan sifat produk yang > Pengembangan kemitraan usaha dengan peternakan rakyat Diversifikasi hasil olahan disesuaikan dengan pasar Pembinaan mutu yang berorientasi ekspor dari aspek animal biosecurity dan safety (closed house, monitoring, surveilans penyakit dan program HACCP

Diversifikasi hasil olah daging ayam dan pengendalian mutu Penanganan segar  daging beku Roasted, smoke , memperbaiki kemasan Sosis, bakso, chicken extract Pengembangan hasil samping (by products) chip kulit / usus, pakan hewan, dll Pengembangan kemasan yang sesuai standar Sertifikasi mutu produk, pelaksanaan GMP (Good Manufacturing Practices) dan HACCP Disesuaikan dengan permintaan pasar

DAGING SAPI Jumlah sapi potong belum mengalami peningkatan secara signifikan Masih perlu peningkatan sistem peternakan yang baku (GVP/Good veterinary practices) Peningkatan jumlah produk olahan (hilir) sebagai komoditi ekpor

POHON INDUSTRI TERNAK POTONG Daging : - cornet beef, sosis, bakso - daging beku, daging asap - daging kering/olahan: dendeng, abon - ekstrak/sari daging (meat extract) Kulit : Industri kerajinan dan makanan (krecek) Tanduk : industri kerajinan Tulang : tepung tulang, gelatin Darah : tepung kering utk. campuran pakan ternak

Komoditi SUSU Produksi cenderung menurun Sebagain besar masih merupakan komoditi impor Produktivitas sapi perah masih rendah Kualitas susu belum memenuhi standar nasional Pengawasan hygienis susu masih kurang Kebijakan pemerintah: peningkatan kualitas sapi perah, dengan melalui bibit impor yang unggul, peningkatan efisiensi dan produktivitas

PROGRAM PEMERINTAH Jangka pendek: pembinaan pengawasan hygienis susu, peningkatan kualitas pakan, peningkatan kelembagaan persusuan Jangka panjang: pengembangan potensi sentra baru sapi perah, pembangunan unit pengolahan susu, pengembangan sanitasi dan hygienis susu, impor bibit unggul sapi, pengembangan kemitraan budidaya ternak sapi perah, peningkatan skala usaha ekonomis

Sifat dan komponen susu Komposisi: air (85.5-88.7%) ; lemak : 2.4- 5.5%, protein : 3.25% ;laktosa: 4.6%, mineral : 0.65%- Ca P, Mg, K, Na, Cl, Cu, sulfat, bikarbonat Asam : 0.18% (sitrat, format) Vitamin : A, C, D, B1; B2; B6; B12; asam pantotenat, niasin Sifat: mudah rusak, menjadi asam, sampai bau tidak enak karena terjadi pembusukan

POHON INDUSTRI SUSU Evaporated milk Pasteurized milk UHT milk Krim susu  butter milk dan mentega Susu kental manis (condensed sweet milk) Susu bubuk (powder)  whole milk, skim milk Keju (cheese) Yogurt, Yakult (produk probiotik) Ice cream By product: whey (whey protein concentrate)

YOGURT Pada awalnya dibuat dari susu kambing , sekarang terutama dibuat dari whole/skim milk susu sapi Jenis : - doogh: carbonated, dari Iran - kishk : dari Lebanon (gandum) - kashk: yogurt cheese, dried in bag - dadih : susu kerbau (Sumatera) Dapat sebagai makanan kesehatan (food for health) krn dpt ditambah dg probiotik dan prebiotik (synbiotik)

PRINSIP PROSES PEMBUATAN YOGURT Susu segar atau campuran dengan susu segar ditambah susu powder/skim, sampai bahan padatan mencapai 15 – 20% Pemanasan (pasterusasi/sterilisasi) Penambahan bibit (bakteri asam laktat: Streptococcus thermophillus, Lactobacillus acidophillus) Waktu fermentasi 12 jam suhu 40-50 C, setelah menjendal disimpan pada suhu rendah (10 C)

TELUR DAN PRODUK DARI TELUR Struktur dan komposisi telur: - kulit telur yang tipis dan berpori - putih telur bagian luar tipis dan berupa cairan, kental kaya akan albumin - kuning telur dikelilingi lapisan tipis disusun oleh lipoprotein (lemak dan protein), kaya akan vitamin

Perubahan telur selama penyimpanan Berkurangnya berat : air, gas CO2, NH3, N2, H2S Bertambahnya ukuran ruang udara Penurunan berat jenis (> ringan) Putih telur > cair (ovomucin pecah) Perubahan cita rasa Kenaikan pH akibat hilangnya gas CO2

PENGAWETAN TELUR Pengemasan kering : dlm pasir, sekam dan serbuk gergaji kering  memperlambat hilangnya air dan CO2 Perendaman dalam cairan : air kapur, lrt. Na- silikat Penyimpanan dingin : diatas ttk beku Penutupan kulit telur :agar-agar, gelatin,karet, getah caktus, minyak (disemprotkan), biasanya parafin, disimpan pada suhu 1o C tahan selama 6 bulan Penggaraman dg media abu atau bata bubuk pada jenis telur itik

Pengawetan telur tanpa kulit Pembekuan : telur dipisahkan putih dan kuning atau di campur  dimasukkan dalam kaleng berukuran 12,5 kg dan dibekukan dg cepat (blast freezing) pada suhu – 40o C, selama 15 jam. Kuning telur mengalami kerusakan sifat karena pemisahan air dengan senyawa lain. Pengeringan : - Pengeringan dg cara spray drying - Pengeringan dg cara Freeze drying (kering beku)

Korea at Present Bulgugsa of Gyeongju

Korea at Present A night view of Seoul

Korea at Present Rapeseed flower of Jeju island