Pengetahuan yang Benar
Apa itu Pengetahuan ? Pertanyaan merupakan pertanyaan mendasar dalam dunia akademis. Sejatinya pertanyaan retoris tersebut tidak terungkap, jika setiap manusia memahami dirinya, dan persoalannya. manusia kerap sulit atau bahkan tidak mampu memahami dirinya sendiri, dan berimbas pada ketidakmampuan untuk memahami realitas dan Tuhannya.
Apa yang diketahui oleh manusia, disepakati sebagai sebuah pengetahuan knowledge. Tidak ada parameter yang disepakati oleh menusia. Siapapun yang mengetahui sesuatu, maka ia telah mendapatkan pengetahuan tentang hal itu.
Akal manusia menjadi komponen vital dan memiliki fungsi signifikan Akal manusia menjadi komponen vital dan memiliki fungsi signifikan. Sebab melalui organ itulah, manusia dibedakan dengan makhluk Tuhan lainnya. Disamping akal, manusia memiliki hati qalb, dalam menentukan pengetahuan itu apakah baik untuknya atau tidak.
Adanya suatu system gagasan dalam fikiran Menurut Juhaya S Pradja, pengetahuan yang ada dalam diri manusia setidaknya memiliki tiga kriteria umum yakni: Adanya suatu system gagasan dalam fikiran Persesuaian antara gagasan itu dengan benda-benda yang sebenarnya Adanya keyakinan tentang persesuaian tersebut.
Sebenarnya ketiga kriteria umum di atas, ada dalam benak dan fikiran manusia yang sehat, Sebab Semua manusia jika ia memiliki rasa ingin tahu curiosity, maka fikirannya akan dengan segera mengartikulasikan apa yang diinderanya melalui jalan fikiran.
Pengetahuan yang dimiliki manusia tentu saja beragam, bermacam-macam dan jelas tidak terbatas –dalam arti pengetahuan, bukan secara hakekat, Sebab realitas yang dihadapi manusia senantiasa berubah. Fakta ini akan berimplikasi pada perwujudan pengetahuan yang dapat menjadikan manusia sejahtera, tercerahkan dan terpuaskan secara komunal.
Manusia memiliki kemampuan untuk selalu ingin mengetahui curiosity Manusia memiliki kemampuan untuk selalu ingin mengetahui curiosity. Artinya bahwa dalam setiap diri manusia ada keinginan untuk mengetaui apa yang diinderanya. Setelah ia tahu apa yang diketahui manusia, maka itulah yang dimaksud dengan pengetahuan Cara untuk memperoleh pengetahuan itu ada yang dengan usaha juga yang tanpa usaha.
Istilah ilmu pengetahuan, Ilmu dalam istilah barat adalah science, al-‘ilmu, sedangkan pengetahuan sejatinya adalan knowledge, al-ma’rifaat. Jadi Jelas bahwa ilmu adalah bagian dari pengetahuan. Ilmu dalam bahasa arab yakni ‘alima’ suatu uraian yang tersusun dengan lengkap tentang salah satu dari keberadaan: mempunyai hubungan sebab-akibat, tersusun logis daan diperoleh melalui cara atau metode tertentu.
Landasan ILMU Ontologis, Epistemologis dan Aksiologi
Dasar ontologi ilmu adalah mempelajari berbagai gejala dan peristiwa yang menurut anggapannya mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia. Dasar apistemologi ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dengan menerapkan metode keilmuan. Sedangkan dasar aksiologinya adalah ilmu tidak mengenal sifat baik dan buruk, dan si pemilik pengetahuan itulah yang harus mempunyai sikap, dalam hal ini berarti ilmu bersifat netral.
Ontologis, objek apa yang ditelaah ilmu, bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut, bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusia, Epistemologis, bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu, bagaimana prosedurnya, hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar, apakah yang disebut kebenaran, apakah kriterianya, Aksiologis, untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan, bagaiamana kaitan antara cara penggunaan ilmu tersebut dengan kaidah-kaidah moral,
Macam pengetahuan Objek Paradigma Metode Criteria Sains/ilmu Empiric Sains Logis dan empiris Filsafat Abstrak logis Logis Mistik Abstrak supralogis Keyakinan dan rasa
langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut : Perumusan masalah Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis Perumusan hipotesis (jawaban sementara) Pengujian hipotesis Penarikan kesimpulan
Jadi ilmu pada dasarnya merupakan kumpulan pengetahuan yang bersifat menjelaskan berbagai gejala alam yang memungkinkan manusia melakukan serangkaian tindakan untuk menguasai gejala tersebut berdasarkan atas penjelasan yang ada
Kriteria kebenaran Teori koherensi, yakni pernyataan dianggap benar jika pernyataan itu bersifata koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misal, setiap manusia akan mati, maka si fulan pasti akan mati. Teori korespondensi, adalah suatu pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yang dikandung itu berkorespondensi (berhubungan) dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Contohhnya : Ibu kota Indonesia adalah Jakarta, dan memang faktanya ibukota Indonesia adalah Jakarta. Teori pragmatis, ialah kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan itu bersifat fungsional dalam kehidupan praktis atau memiliki kegunaan dalam kehidupan manusia.
Wallahu A’lam