Unsur Golongan Alkali Mufid Ainun Janiar Ariani Prabowo Agia Wicaksono Intan Sabrina Oriesta Asna Syah Nndy Kusumaningtias Diana Amrina Rosyada Ely Fatihatul Hasanah Glar Donia Deni Adi Putra Dosen pengampu Dr. Choril Azmiyawati Kimia Unsur , Jurusan Kimia , Universitas Diponegoro
Latar Belakang Golongan IA disebut juga logam alkali, terdii dari Unsur Li, K , Na, Rb, Cs, Fr Logam alkali melimpah dalam mineral dan terdapat di air laut. Na (natrium) dan juga Kalium bisa diisolasi dengan mengelektrolisis garam leleh KOH atau NaOH oleh H. Li (litium) isolasinya dari Li2O dengan metode elektrolisis. Rb (rubidium) dan Cs (cesium), ditemukan sebagai unsur baru dengan teknik spektroskopi. Fr (fransium) ditemukan dengan menggunakan teknik radiokimia tahun 1939 Logam-logam ini bersifat sebagai reduktor dan mempunyai warna nyala yang indah sehingga dipakai sebagai kembang api. Unsur fransium hanya mempunyai waktu hidup isotop yang sangat pendek yang terbentuk dalam deret peluruhan radioaktif alamiah atau dalam reaktor nuklir.
Sifat Fisik Unsur Gol IA Secara umum, logam alkali ditemukan dalam bentuk padat. Kecuali Cs (Cesium) yang berbentuk cair jika suhu lingkungan pada saat pengukuran melebihi 28o C. Unsur Golongan I A adl logam paling kuat, tetapi lunak bahkan bisa diiris dengan pisau. Hal ini karena mereka hanya memiliki satu elektron valensi pada kulit terluarnya. Sedangkan jumlah kulitnya makin bertambah dari atas ke bawah dalam tabel unsur periodik. Sehingga ikatan antar logamnya lemah.
Sifat Fisik Unsur Gol IA Titik leleh dan titik lebur relative sangat rendah, dan semakin menurun dengan meningkatnya ukuran atom. Elektronegatifitas lebih rendah dari unsur-unsur lain. Dalam satu periode dari Li ke Fr (atas – bawah) elektronegatifitas menurun. Memiliki sifat diamagnetic, karena memiliki electron yg saling berpasangan.
Sifat Fisik Unsur Gol IA
Sifat Fisik Unsur Gol IA Na K Rb Cs Nomor Atom 3 11 19 37 55 Massa Atom Relatif 6,94 22,99 39,10 85,48 132,91 Jari – jari atom 1,52 1,86 2,31 2,44 2,62 Titik cair ( 0 C ) 181 97,8 63,6 38,9 28,4 Titik didih (0C ) 1,347 883 774 688 678 Densitas ( g/cm3 ) 0,53 0,97 0,86 1,53 1,88 Energi Pengionan : Tingkat pertama (Kj/mol) 520 495 419 403 376 Tingkat kedua (Kj/mol) 7298 4562 3051 2632 2420 Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,7 Kekerasan 0,6 0,4 0,5 0,3 Daya hantar listrik relatif 17,4 35,2 23,1 13,0 8,1 Potensial reduksi standar 3,04 2,71 2,92
Sifat Kimia Unsur Gol IA Tetapan Hidrolisis ion logam berkurang dengan meningkatnya nomor atom. Reaktifitas Relatif, semua logam bebas dr unsur gol I reaktif terhadap reaktan kimia kecuali N2. Energi ionisasi satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil. Litium bereaksi sangat lambat dg Air pada suhu kamar, sedangkan reaksi Kalium dg Air akan menimbulkan panas karena reaksi eksotermal.
Sifat Kimia Unsur Gol IA Basa dari suatu logam Alkali yg terbentuk mudah larut dalam air, kecuali Li. Litium atau natrium dg karbon dapat berekasi membentuk asetilida Li2C2 dan Na2C2, sedangkan logam alkali yg lain bereaksi dg karbon tp menghasilkan senyawa intersisial yg non stoikiometris Hidrida litium dapat bereaksi dg alumunium klorida dalam medium eter.
Keberadaan di Alam Senyawa-senyawa alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah senyawa natrium dan kalium. Unsur alkali yang paling sedikit dijumpai adalah fransium, Natrium terutama didapatkan pada air laut dalam bentuk garam Selain berupa NaCl, natrium tersebar di kulit bumi sebagai kriolit (Na3AlF6), boraks (Na2B4O7.1OH2), dll. Kalium terdapat dikulit bumi sebagai mineral silvit (KCl). Dalam tumbuh-tumbuhan, kalium banyak terkandung sebagai garam oksalat dan tatrat. Adapun logam-logam alkali lainnya sedikit dijumpai di alam. Jumlah litium relatif lebih banyak daripada sesium dan rubidium. Ketiga unsur ini (Li,Cs dan Rb) terdapat dalam mineral fosfat trifilit, dan pada mineral silikat lepidolit kita temukan litium yang bercampur dengan alumunium.
Isolasi Litium dan Natrium sebagai logam bebas diperoleh dengan cara reduksi elektrolik lelehan garam kloridanya Rubidium dan Cesium diperoleh dengan perlakuan terhadap lelehan MCl dengan uap natrium dalam suatu countercurrent fractionating tower, yang kemudian di destilasi.
Penggunaan Paduan logam kadang kadang merupakan agen pereduksi yang lebih baik dari pada logam logam murninya sendiri Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam persiapan senyawa-senyawa organik Kalium bromida (KBr) yang dihasilkan dari reaksi kalium hidroksida dengan bromin biasanya digunakan dalam bidang fotografi, litografi, pembuatan ukiran, dan sebagai obat penenang. Cesium digunakan dalam sel-sel Fotoelektrik dan sebagai katalis di hydrogenasi senyawa-senyawa tertentu.
Reaksi dengan Halogen Unsur halogen bersifat sebagai pengoksidasi. Reaksi ini menghasilkan garam halida. 2L(s) + X2 → 2LX Natrium cair terbakar dalam gas klorin menghasilkan nyala berwarna kuning khas logam natrium.
Reaksi dengan Oksigen Logam alkali juga bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Li membentuk oksida normal Li2O. Na membentuk peroksida Na2O2. Bila jumlah oksigen berkurang atau dengan tekanan rendah dapat membentuk oksida normal Na2O. K, Rb, dan Cs membentuk super oksida MO2.
Reaksi dengan Air 2M + 2H2O → 2MOH + H2 Logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan logam hidroksida. Litium (Li) sedikit bereaksi dan sangat lambat. Sodium (Na) jauh lebih cepat. Kalium (K) terbakar. Sedangkan Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs) menimbulkan ledakan. Reaksi antara logam dan air adalah sbb : 2M + 2H2O → 2MOH + H2
Reaksi dengan Hidrogen Reaksi yang berlangsung akan menghasilkan senyawa hidrida. Senyawa hidrida adalah senyawa yang mengandung atom hidrogen dengan bilangan oksidasi negatif. 2L(s) + H2(g) → 2LH(s)
Kesimpulan Logam Alkali bersifat reaktif dan tidak dapat ditemukan dialam dalam bentuk logam-logam murninya Logam Alkali ini mempunyai titik lebur rendah dan massa jenis yang rendah pula. Logam alkali rata-rata memiliki wujud yang berkilap, konduktor panas dan listrik yang baik, serta mudah dibentuk..
Terima Kasih