Oleh Slamet Dwi Purnomo Wawasan Pendidikan Oleh Slamet Dwi Purnomo
Pendahuluan
Menempatkan Diri
Guru, Siswa dan Matematika Segitiga Pengajaran Ada tiga elemen agar memperoleh situasi dalam mengajar: guru, siswa dan matematika Ketiga elemen harus terlihat sebagai pelaku dalam sebuah konteks. Magdalene Lampert memadukan tiga serangkai: guru-murid-materi, dengan menganalisis kekuatan peran setiap komponen.
Segitiga Pengajaran: James Stingler dan James Heibert Guru bertanggungjawab pada matematika dan matematika sangat maju, setidaknya prosedural. Guru sering membimbing siswa melalui perkembangan prosedur untuk memecahkan berbagai tingkatan masalah Guru menerapkan peran kurang aktif, mengijinkan siswa menemukan prosesnya sendiri untuk memecahan masalah. Guru memberikan definisi dan mendemonstrasikan prosedur untuk memecahan masalah tertentu. Kemudian siswa diharapkan menghafalkan difinisi dan mempraktikkan prosedur.
Enam Model Interaksi: John Mason Agar lingkungan belajar seimbang, ada enam aktivitas atau interaksi model-tutor- mata pelajaran: menguraikan-menjelaskan, menggali-menguji, melatih- mengungkapkan Menguraikan-menjelaskan dilakukan melalui tutor menguraikan dalam bentuk ceramah, naskah tertulis, tutorial-siswa bertanya beberapa pertanyaan dalam waktu singkat
Menggali: menyuruh siswa untuk menyusun masalahnya sendiri yang digunakan di ruang kelas; atau menyuruh siswa menyusun contoh objek yang sesuai dengan masalahnya Menguji: Seorang siswa mengajukan dirinya untuk mengikuti ujian ketika dia mempertimbangkan bahwa dirinya sudah siap Melatih-mengungkapkan: membutuhkan inisiatif yang bukan berasal dari baik dari siswa maupun guru, tetapi dari mata pelajaran yang menghubungkan guru dan siswa untuk ‘melatih’ dan ‘mengekpresikan’
Mengajar sebagai ... Membimbing: John Holt Membimbing dan Menemukan Kembali: Hans Freudanthal Belajar Penemuan: Laporan Pemerintah Mengajar Terpadu: Heinrich Bauersfeld Belajar Melalui Masalah: Magdalene Lampert Mendengarkan: Brent Davis Mendengar untuk Mengajar: Laporan Guru Merendahkan Mengajar dari Belajar: Caleb Gattegno
1. Membimbing: John Holt Holt menemukan sesuatu melalui refleksi pada kegiatan yang ia lakukan sendiri Tujuannya tidak selalu sama dengan siswa di kelasnya:… saya pernah merasakan bahwa saya sedang membimbing dan membantu siswa melakukan perjalanan yang mereka ingin lakukan tetapi tidak dapat dilakukan tanpa bantuan saya. Dan saya tahu jalannya sangat sulit. Tetapi saya berasumsi bahwa mereka dapat melihat tujuannya sejelas yang saya lakukan dan ingin sekali mencapinya. … Mereka berada di sekolah karena begitulah seharusnya, …
2. Membimbing dan Menemukan Kembali: Hans Freudanthal Bagaimana anak-anak sebagai siswa menyampaikan pertanyaan dapat menjadi kekayaan budaya matematika Freuddenthal menyarankan: Siswa seharusnya mengulangi proses belajar, agar mengetehui apa yang terjadi di masa lampau. … membimbing penemuan kembali berarti melakukan keseimbangan antara kebebasan menemukan dan kekuatan membimbing, antara mengijinkan siswa membahagiakan dirinya dan memintanya untuk membahagiakan gurunya
… siswa seharusnya menemukan kembali pemahaman matematika dan bukannya matematika; meringkas bukannya ringkasan; merumuskan bukannya rumus; menata bukannya tatanan; memahami alogaritma bukannya alogaritma; membahasakan bukannya bahasa. Membimbing berarti membentuk keseimbangan antara kekuatan mengajar dan kebebasan belajar. Laporan observasi pada bimbingan dapat menjadi sumber pemahaman dan sebuah bantuan bagi pembimbingan mengajar.
3. Belajar Penemuan: Laporan Pemerintah Belajar penemuan’ mengandung multitafsir. Belajar dapat dilakukan hanya melalui partisipasi aktif. Latihan dibutuhkan untuk meraih dan memelihara efisiensi dalam perhitungan ketika siswa telah memiliki penemuannya sendiri yang ingin disampaikan kepada gurunya dan anak-anak lainnya dan prestasi ini akan sering didiskusikan.
4. Mengajar Terpadu: Heinrich Bauersfeld Bauersfeld membedakan belajar penemuan dengan mengajar terpadu: Pendekatan Penemuan: Pada situasi yang didefinisikan secara eksplisit, siswa memulai dari kata pengantar sampai melakukan aktivitas pada materi yang disiapkan, dan akhirnya ditutup dengan diskusi dan curah pendapat tentang penemuan dalam pertemuan paripurna. Pendekatan Terpadu: Pada setiap situasi ruang kelas, siswa diharapkan untuk meneliti pola, menyusun regulasi, dan menghubungkan pengembangan atau menggali ide, dan menyampaikan alasan tentang masalah yang didiskusikan.
5. Belajar Melalui Masalah: Magdalene Lampert Pendekatan mengajar Lampert adalah menggunakan masalah Masalahnya tidak melulu soal latihan. Tetapi masalah dapat muncul dari konteks berbeda
6. Mendengarkan: Brent Davis Davis memuji kebaikan mendengarkan sebagai sebuah cara mengajar. Peristiwa di suatu tempat antara yang tidak diketahui dan yang belum diketahui adalah aktivitas mendengarkan yang sama dengan proyek pendidikan Dikembangkan: Mengevaluasi mendengarkan, Menafsirkan mendengarkan, Menafsirkan mendengarkan
7. Mendengar untuk Mengajar: Laporan Guru Guru pada dasarnya pembicara yang memiliki keinginan besar untuk berbagi pengetahuannya dengan orang lain. Demikian juga siswa. Jika kita berusaha mendengarkan siswa, kita akan menjadi lebih “kaya”.
8. Merendahkan Mengajar dari Belajar: Caleb Gattegno Kita menggunakan pengalaman langsung untuk menguji apa yang kita dengar dari orang lain. Guru harus mengenal perilaku individu sebagai keinginan yang mengubah perilaku dan memadukan mereka.
Terima Kasih