Andri Gunawan, Wahidin S. Bahri, BS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Verifikasi Dan Validasi Data (Cakupan, Batas dan Ibukota) Pemekaran Daerah Oleh: DIREKTUR JENDERAL PEMERINTAHAN UMUM JAKARTA, 2 Juli 2012.
Advertisements

Penilaian Sanitasi Rumah
Akomodasi Pariwisata di sekitar Agrowisata Desa Betokan.
Kawasan Wisata Mattampa
Pelatihan Pemetaan Swadaya PNPM – P2KP
PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA POTENSI DESA
PERANCANGAN GEOMETRI JALAN ALTERNATIF JALAN NASIONAL GITGIT, BALI
KONSULTASI TEKNIS HASIL PS PLPBK DESA KAUMAN, KECAMATAN COMAL.
Kuta Kuta, sangat terkenal sampai ke manca negara, Karena begitu terkenalnya tempat wisata Kuta Bali, mengakibatkan banyaknya kunjugan wisatawa domestik.
KEBIJAKAN PROGRAM KB PASCA SALIN
Setiawargi Menata Diri
PENTINGNYA HIK DAN HKP DALAM MENCAPAI SBS
SOSIALISASI PROGRAM PAMSIMAS III TAHUN 2018
PROGRAM KKN SEM GENAP TA 2016/2017 STTNAS Yogyakarta
Diseminasi Hasil Listing SENSUS EKONOMI 2016
H. ARSON ABADI, SKM, M.Si Dinas Kesehatan Kab.OKU SELATAN
PETA WILAYAH KECAMATAN WONOSALAM
Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur
tugas Aplikom1 Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2015
PEMBENTUKAN POSDAYA LPM UNIVERSITAS JEMBER Disampaikan pada
SURVEI PENGUPAHAN NASIONAL
PENGERTIAN UMUM PETA.
TUGAS APLIKOM 1 Di susun Oleh : Opi Dwi Dera Astuti
KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF KEPALA DESA DAN PERANGKATNYA
PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNS PENYUSUNAN SEDERHANA PEMETAAN
Analisis Ekonomi Penambangan Kapur
dr.Supriyatiningsih, M.Kes., SpOG 2. Tatak Ujiyati
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL KECAMATAN ROWOSARI TAHUN 2012
TEORI LOKASI (Tarigan, 2006:77) : Ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari.
RENCANA PEMBANGUNAN KAMPUNG PERBAIKAN LINGKUNGAN SOSIAL
PLPBK Desa Karamat Mulya
Sumber Jurnal: Agung Eddy Suryo Saputro PPT oleh: Siska Anggraeni
Pemerintah Kabupaten Grobogan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
“SURVEI EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN DI DESA DONOWARIH, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG Kelas E.
Sistem Informasi Geografis
OLEH : PATTIRO SEMARANG
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
Assessment PMI PROVINSI (SATGANA PUSAT).
SISTEM PANCA WILAYAH (SPW) Five Division System
KONDISI PENGELOLAAN AIR LIMBAH KABUPATEN PIDIE
CIRI UTAMA PENELITIAN GEOGRAFI: KERANGKA SPASIAL & KONSEP REGION
PENDAHULUAN KESIMPULAN
KEPENDUDUKAN DKI JAKARTA
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2018 Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan.
PEMBERIAN PERSETUJUAN PEMBANGUNAN RUMAH IBADAH DI DKI JAKARTA
AKTIFITAS ANGGOTA KELOMPOK BKR
Action plan Produk PLP-BK Pemetaan Swadaya Gambaran Umum wilayah Penggalian visi & misi Rencana Pengembangan.
Alamat Kantor Kelurahan Gt Payung
Program, Production, News Department
SISTEM TRANSPORTASI KECAMATAN KENJERAN
Pemberdayaan Masyarakat Desa Sambilawang, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati Nama Anggota : Indri Setiawati Rina Astuti C
SEMINAR PROPOSAL & INSTRUMEN PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 STRATEGI PENCAPAIAN KETAHANAN PANGAN PADA RUMAH TANGGA MISKIN DI PROVINSI.
SATUAN PENGUKURAN Mengenal satuan waktu
PARIWISATA NASIONAL.
DUKUNGAN KEBIJAKAN UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 1.
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 35 TAHUN 2018
Kawasan Wisata Mattampa
PENANGANAN PASCA BENCANA GEMPA SUMATERA BARAT 30 SEPTEMBER 2009
POLA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SALURAN DRAINASE Studi kasus : Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah,
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH. “ 2 1.Struktur Organisasi 2.Pembagian Kerja 3.Timeline Kerja 4.Latar Belakang 5.Isu Kab Lebak 6. Isu BWP 3 7. Tujuan Sasaran.
Strategi Pengembangan Desa Wisata Kabupaten Badung (Studi Kasus Desa Wisata Pangsan, Banjar Sekar Mukti Pundung, Kecamatan Petang ) Program Magister Arsitektur.
KAJIAN EVALUASI KEBIJAKAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL 2019 PROVINSI MALUKU.
SURVEILANS KETIKA BENCANA
TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI. 1. Pendahuluan Untuk melestarikan lingkungan perkotaan yang layak huni, keseimbangan antara fungsi- fungsi tersebut.
FORUM KONSULTASI PUBLIK
Laksmi Yustika Devi Muhammad Iqbal Taftazani
PERAHU PERAK Syamsurya Syam, S.IP. M.Si
WISATA AIR BLUE LAGOON IRFAN GAFFAR ADNAN 18/436681/PEK/24205.
Puskesmas Taratara merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Daerah Kota Tomohon Kode Puskesmas P Sejarah Pembangunan Puskesmas.
Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak jo. Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
Transcript presentasi:

Andri Gunawan, Wahidin S. Bahri, BS Laporan Assessment Rencana Pengembangan Program di Bali 26 Februari s/d 2 Maret 2018 Andri Gunawan, Wahidin S. Bahri, BS

Latar Belakang: Assesment ini dilakukan dalam rangka rencana pengembangan (kembali) program Habitat For Humanity Indonesia (HFHI) di bidang perumahan (layak huni dan sehat) serta hal lain yang mendukung, seperti ketersediaan air bersih, sarana MCK, GV, dlsb. di pulau/provinsi Bali

Tujuan Assessment: * Mengetahui dan memetakan situasi dan kondisi terkini area-area yang pernah menjadi area pelayanan HFH Indonesia, y.i. Gobleg, Munduk, Gitgit di Kecamatan Banjar dan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. * Mengetahui dan memetakan area potensial lain di Bali untuk menjadi area layanan HFH Indonesia. * Dengan ketersediaan data yang disebutkan di atas, diharapkan dapat dituangkan dalam konsep/proposal program rencana kerja riil yang diajukan HFH Indonesia ke pihak-pihak donor potensial.

Metode assesment: * Desk study data sekunder: data BPS, publikasi (berita), dlsb. * Kunjungan lapangan, wawancara dengan HP, penduduk lokal, NGO setempat, ex-staf Habitat dlsb.

Kronologi Senin, 26 Februari 2018: tiba di Denpasar, Bali, bertemu dengan Clareta (ex- staff Habitat project Bali) untuk mendapatkan masukan berkaitan dengan rencana assesment. Hari itu juga langsung ke Lovina, Buleleng, dua setengah jam dari Denpasar kearah utara. Malam hari bertemu dengan Pdt. James yang melayani di sekitar Lovina dan mengenal wilayah tersebut dengan baik. Selasa, 27 Februari 2018: Bersama pak Wayan dan bu Lusi (ex-staff lokal Habitat) mengunjungi wilayah layanan lama HFH Indonesia di Munduk, Lapang-Goblek, Ampanan-Gitgit: mewawancari beberapa home-partner di rumah mereka serta orang lokal setempat. Rabu, 28 Februari 2018: Bersama pdt. James mengunjungi wilayah kecamatan Gerokgak dan kemudian ke wilayah Tigawasa. Menginap di Tulamben – 15 km di bawah kaki Gunung Agung. Kamis, 1 Maret 2018: Mengunjungi desa Tianyar Barat, wilayah Muntigunung, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Sore hari ke desa Marga, Kabupaten Tabanan lalu kembali ke Denpasar. Malam hari bertemu Kefi (mantan CS Habitat project Bali), sharing pengalaman dan info seputar Tabanan dan Ubud. Jumat, 2 Maret 2018: wrap up dan kembali ke Surabaya dan Jakarta.

Hasil Assessment: Provinsi Bali Secara Umum Berdasarkan data tabel kita dapat mengetahui bahwa jumlah penduduk miskin di Provinsi Bali mencapai 178.180 jiwa atau 4,25 % dari total penduduk. Dan tiga kabupaten dengan jumlah penduduk miskin terbanyak adalah Buleleng, Karangasem dan Gianyar.

Daerah yang dikunjungi (1) Kabupaten Buleleng Kecamatan Banjar Desa Gobleg Desa Munduk Desa Tigawasa

- Dengan mobil: ± dua setengah jam dari Denpasar ke arah utara; ± 45 menit dari kota kabupaten Buleleng (Singaraja); ± 30 menit dari kota kecamatan Banjar. - Karakteristik hampir sama: daerah pertanian; mayoritas warga adalah petani (bertanah maupun penggarap); pendapatan Rp 300 – 400 rb. - Secara topografi: berada di daerah lereng pegunungan dengan tingkat kepadatan penduduk rendah; jarak antar rumah berjauhan. - Karakteristik rutilahu di ketiga desa ini hampir sama, lantai tanah, dinding gedek (dari bambu) dan atas seng yang sudah tua dan/atau daun rumbia. - Program Habitat sebelumnya diterima dengan baik. - Beberapa kebutuhan yang relevan dengan program Habitat di tiga desa ini adalah: * Pembangunan rumah baru: tidak kurang dari 20-an rutilahu di Munduk, belasan di Goblek dan ratusan di desa Tigawasa. * Penyediaan air bersih, yaitu pipanisasi di Munduk dan Gobleg, tidak kurang dari 50 KK dan untuk desa Tigawasa ratusan KK yang belum mendapatkan akses air bersih. * Kebutuhan toilet keluarga masih cukup tinggi di ketiga desa ini. Pada umumnya warga menggunakan wc cemplung, tapi masih banyak juga yang membuang hajat di kebun atau hutan. * Sarana pendidikan dasar: taman bermain anak atau PAUD - terutama di Munduk dan Gobleg.

Daerah yang dikunjungi (2) Kabupaten Buleleng Kecamatan Sukasada Desa Gitgit Desa Wanagiri

Kecamatan Sukasada bertetanggaan dengan kecamatan Banjar, persisnya berada di sebelah timur. Dua setengah jam dari Denpasar ke arah utara; kurang lebih satu jam dari kota kabupaten Buleleng (Singaraja) dan kurang lebih 20 menit dari kota kecamatan Banjar. Desa Gitgit dan Wanagiri: karakteristik hampir sama dengan desa Munduk dan Goblek (Kecamatan Banjar). Di Gitgit HFH Indonesia – Project Bali sudah melakukan beberapa program: Perbaikan rumah tidak layak huni (sekitar 40an rumah dari 111 rumah). Program diawali dengan program pinjaman perbaikan rumah bekerjasama dengan Yayasan Wahana Kria Putri (WKP). Setelah program dengan WKP tidak berlanjut, maka program dilanjutkan dengan metode hibah.Program air bersih di dusun Ampanan, desa Gitgit. Program ini memfasilitasi 30-an keluarga yang kesulitan air bersih untuk mendapatkan akses air bersih dari sumber air di pegunungan (sekitar 2 km) melalui pipanisasi. Potensi program antara lain : Perbaikan rumah tidak layak huni. Menurut Pak Wayan, masih ada kebutuhan 50an rumah di desa Gitgit. Sementara di desa Wanagiri masih ada 50an rumah. Toilet. Masih cukup banyak keluarga yang tidak punya toilet (cemplung atau ke kebun)

Desa Gerokgak – Kecamatan Gerokgak – Buleleng - Satu area di Buleleng dengan terduga ODHA terbesar - Tampaknya sulit untuk melakukan program berkaitan dengan perumahan untuk kelompok khusus ini, karena identitas mereka sangat dirahasiakan dan mereka tinggal sangat menyebar. Jadi ada kekhawatiran jika program dilaksanakan khusus untuk terduga ODHA justru hasilnya kontraproduktif. - Berdasarkan data puskesmas, dari 15.246 rumah yang ada di kecamatan Gerokgak, terdapat 1007 rumah yang belum memiliki toilet. Jadi untuk kecamatan ini program pembangunan toilet keluarga masih mungkin dilakukan.

Muntigunung, desa Tianyar Barat, Kec. Kubu – Kab. Karangasem - Desa Tianyar Barat, wilayah Muntigunung merupakan wilayah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Kabupaten Karangasem > terkenal jg sebagai “gudang pengemis” - Terdapat NGO lokal: Mitra Samya (yang bekerjasama dengan VZK dan Dian Desa) > penguatan di bidang keadministrasian penduduk (urus akta kelahiran, KTP, KK dlsb), pendidikan, penguatan ekonomi, sanitasi dan air bersih. - Berdasarkan informasi dari mereka, desa Tianyar Barat terdiri atas 14 dusun dengan total KK tidak kurang dari 2000 dan jumlah rumah sekitar 1500 karena cukup banyak rumah yang didiami oleh lebih dari satu KK. Lebih dari 10 persen rumah (± 150) masuk dalam kategori rutilahu, dan lebih banyak lagi rumah yang tidak memiliki akses untuk air bersih dan sanitasi (terutama untuk toilet keluarga).

Ubud dan Tabanan - Tim tidak mendapatkan infomarmasi yang spesifik tentang kemiskinan serta rumah tidak layak huni di wilayah Ubud meskipun Ubud sangat potensial menarik GV dengan spot turisme yang kuat. Namun berdasarkan keterangan sdr. Kefi (ex- staf HFH Indonesia project Bali), mereka pernah survei ke Ubud dan yang menjadi kendala utama untuk pelaksanaan program Habitat di sana adalah adalah status tanah; di mana mayoritas tanah di wilayah ini adalah tanah banjar “milik” raja Ubud.  - Sementara untuk wilayah Tabanan, dari jaringan relawan ARDA (Adventus Development and Relief Agency), tim mendapat rekomendasi untuk coba meninjau desa Marga, yang sepengetahuan mereka merupakan desa terkebelakang di Tabanan. Dan tim juga mendapatkan informasi online, bahwa kebutuhan rumah tidak layak huni masih cukup banyak di wilayah Tabanan. Namun karena belum ada informasi wilayah yang lebih spesifik tentang area desa tersebut serta keterbatasan waktu, tim hanya melintas sambil mengamati desa Marga. Secara umum, di jalur-jalur utama desa Marga, tampaknya kondisi perumahan warga sudah sangat baik dengan arsitektur Bali yang sangat khas dan tidak nampak rutilahu. Misalnya: http://jarrakbali.com/2017/12/11/miris-dari-1-500-unit-tabanan-hanya-mampu-18-bedah-rumah- di-tahun-2018/.

Rekomendasi Dari profil wilayah serta kebutuhan, adalah tepat jika progam Habitat di arahkan ke wilayah utara Bali (terutama Buleleng dan Karangasem) Area prioritas: Prioritas 1 : Area lama (Kecamatan Banjar dan Kecamatan Sukasada: desa Munduk, Goblek, Tigawasa, Gitgit dan Wanagiri). Pertimbangan: program Habitat sudah dikenal oleh masyarakat dan perangkat pemerintahan setempat dan adat; *) Masih memiliki ex-staff lokal yang dapat membantu proses kelancaran program; *) Untuk infrastruktur dan akomodasi GV sudah established belajar dari yang sudah dilakukan sebelumnya; *) Secara akses, site terjangkau. Prioritas 2: Kecamatan Tianyar Barat – Karang Asem Jika program segera dimulai, wilayah prioritas 1 sangat direkomendasikan; namun jika ingin waktu persiapan lebih lama dan ingin wilayah baru, maka di area prioritas 2 (Tianyar Barat). Jika dua area prioritas ini disepakati maka perlu deep assesment terutama berkaitan dengan jumlah/angka kebutuhan yang lebih pasti.

Rekomendasi * RD perlu membuat mapping potensial donor yang sudah menyatakan ketertarikan untuk mendukung Bali atau berpotensi mendukung program di Bali, misalnya GV sending country, perusahaan-perusahaan multinasional yang bergerak di bidang pariwisata, energy (ada plant di Buleleng). * Karena spirit GV adalah untuk bekerja maka kegiatan R&R mestinya hanya sebagai pelengkap dan untuk kedua area prioritas ini tidak masalah karena akses-akses site pariwisata besar di Bali masih terjangkau, walaupun lokasi GV di utara Bali