Unita Werdi Rahajeng, M.Psi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Belajar dan Pembelajaran DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI
Advertisements

TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA PTIK.
4 Sifat PRIBADI YANG BERHASIL
PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
PEMBIMBING AKADEMIK DI PERGURUAN TINGGI
Dasar Pemikiran.
Vygotsky dan Erikson Pertemuan 3.
PERMASALAHAN PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH
Meningkatkan motivasi
Materi Pertemuan 12 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
Langkah-Langkah Dalam Proses Penelitian
Bakat, Kecerdasan dan kreativitas Peserta Didik
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2. Masa anak sekolah (6 – 12 tahun) Keterampilan yang diperlukan pada masa anak sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999):
HUBUNGAN KEPRIBADIAN DAN KARIR
Macam-macam Penyebab Stres
Suatu proses pendekatan pembelajaran yang menggunakan proyek untuk proses belajar mengajar sehingga siswa mampu memilih, merencanakan, dan menyelesaikan.
PACARAN SEHAT.
INFO Perguruan Tinggi (PT)
BAB 4 ETIKA BISNIS 1. ETIKA DALAM ORGANISASI
Kurikulum Berbasis Kompetensi
BIDANG LAYANAN BK LARAS PUTRI ( ).
Masalah-masalah dalam belajar
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
SEKOLAH DAN KARIR Psikologi Remaja
KEPEMIMPINAN Ahmad Nizar Yogatama, S.E., M.M.
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
DARMINAH FKIP-UT PBIS 4500 Materi 6 Teori dan Teknik Pembelajaran Bahasa Inggris yang Efektif DARMINAH FKIP-UT
Psikologi Remaja Prestasi, Karir dan Pekerjaan
TEORI BELAJAR KONSTRUTIVISTIK
Psi Kepribadian II: Albert Bandura
Penyesuaian Diri PTIK.
Pengantar Psikologi Remaja
SOSIOEMOSI ANAK Psikologi Perkembangan
Pengembangan Diri Pelatihan Magang Bagi Mahasiswa
Karakteristik anak SD Kemampuan berpikir berkembang dari konkret menuju abstrak Anak harus siap tidak boleh dipaksakan menuju tahap perkembangan berikutnya.
BIMBINGAN KONSELING KARIR
Kesukaran Belajar Part II
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2.
Aplikasi, Perspektif & Metode Penelitian Dalam Psikologi
POKOK BAHASAN Pertemuan 9
Assalamualaikum wr.wb.
PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA
PSIKOLOGI REMAJA Unita werdi rahajeng
TES PENCAPAIAN PRESTASI TERSTANDARDISASI
Masa Dewasa Madya Perkembangan Fisik, Kognitif, Karir dan Religiusitas
Peran Keluarga dalam Mengembangkan Keberbakatan Siswa
Cara Belajar Yang Efektif
DISIPLIN MORAL Albert Niko Wijaya K Chevia Yuliana K
BIMBINGAN KONSELING.
Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran
PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA
LAYANAN PEMINATAN DENGAN BIMBINGAN KELOMPOK
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
PENGERTIAN REMAJA # Perubahan periode dari masa anak-anak dan dewasa (10-21 th). # Masa perkembangan setelah masa anak-anak dan menuju masa dewasa,
KUALIFIKASI PROFESI PROFESI (S1/S2/S3/Spesialis)
MEMILIH JURUSAN STUDI DI SMAK 2
Keputusan Menjadi Entrepreneur
Pengen tahu Enggak ??? Pengertian bk karir Tujuan dari bk karir
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
Oleh: Bambang Dibyo Wiyono, M.Pd.
IDENTIFIKASI STUDI KASUS DALAM SEKOLAH MENURUNNYA MOTIVASI BELAJAR (KASUS BIDANG BELAJAR ) ERLINA DWI CAHYANI
5 Konsep Pendidikan (Saifullah 1988).
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
KEHIDUPAN BERKELUARGA
Managemen dan Program BK di SD
Karakteristik anak SD Kemampuan berpikir berkembang dari konkret menuju abstrak Anak harus siap tidak boleh dipaksakan menuju tahap perkembangan berikutnya.
PERMASALAHAN MAHASISWA
PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA
MINAT DAN BAKAT.
Transcript presentasi:

Unita Werdi Rahajeng, M.Psi SEKOLAH DAN KARIR Unita Werdi Rahajeng, M.Psi unita@ub.ac.id

Fungsi Sekolah Bagi Remaja Melatih remaja di bidang intelektual Menyiapkan remaja ke dunia kerja Agen dalam membangun ketrampilan sosial

Transisi Masa-masa Sekolah Top Dog Phenomenon Fenoma saat remaja yang baru saja menjadi senior kemudian menjadi junior di tingkat pendidikan yang lebih tinggi Contoh: 6 SD  7 SMP; 9 SMP  10 SMA; 12 SMA  semester 1 PT Remaja yang mengalami transisi pada tingkat pendidikan melaporkan mengalami penurunan kualitas hidup, terutama dari SD ke SMP Transisi dari kelas 7 ke kelas 8 relatif lebih mudah

Drop Out Berhubungan dengan demografis, hubungan keluarga, kondisi sekolah, dan faktor-faktor personal Tingkat DO dapat diturunkan dengan memperkuat sekolah dan menjembatani gap antara sekolah dan dunia kerja Beberapa remaja memutuskan berhenti sekolah atas putusan sendiri http://www.tempo.co/read/news/2014/10/29/090617983/dropout-sma-ini-catatan-akademik-menteri-susi

ACHIEVEMENT Prestasi adalah hal yang penting di masa remaja akhir/emerging adulthood Self-Determination and Personal Choice Remaja memiliki kontrol atas apa yang mereka lakukan karena keinginan pribadinya bukan semata karena reward eksternal Interest Faktor yang lebih spesifik daripada sekedar motivasi internal vs eksternal. Ketertarikan berhubungan dengan deep learning

Cognitive Engagement & Self-Responsibility Phyllis Blumenfeld and her colleagues (2006a,b) : Idealnya menciptakan lingkungan belajar yang membuat siswa “cognitively engaged” Siswa memiliki tanggung jawab atas pembelajarannya Tujuan akhir  siswa lebih termotivasi untuk berusaha keras menjadi persisten dan master dalam memunculkan ide-idenya daripada sekedar menjalankan tugas untuk mendapatkan nilai

Mastery Orientation vs Helpless Orientation Developmental psychologists Valanne Henderson and Carol Dweck (1990) Bagaimana remaja merespon tantangan akademis  mastery vs helpless orientation Mastery-oriented adolescents  memusatkan diri, mengingat strategi yang kurang bermanfaat di situasi sebelumnya, merasa tertantang dan tertarik dengan tugas-tugas sulit, tidak merasa terganggu, kemenangan bukan segalanya Helpless orientation  memusatkan diri pada ketidakmampuan personal, negative afect, kurang terampil http://lifeinstructionmanual.wikispaces.com/Dweck%27s+Theory+of+Self-+Attributions+and+Achievement+Motivation

Goal Setting, Planning, and Self-Monitoring Remaja mampu menata tujuan jangka panjang (distal) mapun jangka pendek (proximal) Ketrampilan yang harus dikuasai remaja adalah belajar merencanakan apa yang akan diraih dalam tujuannya Good planner  mengatur waktu secara efektif, membuat prioritas, menjadi terorganisir dan memonitor rencana yang telah disusun http://www.goalsettingbasics.com/free-goal-setting-worksheets.html http://www.hhs.gov/opa/pdfs/goal-setting-strategies-tip-sheet.pdf https://www.fenton100.org/sites/default/files/docs/SEL/Goal%20Setting%20Instructions.pdf

Kesulitan Pencapaian Prestasi Prokrastinasi. Kecemasan yang terlalu tinggi Berusaha menjaga harga diri dengan menghindari kesalahan/kekalahan ....????!

Interaksi dengan Guru dan Teman Sebaya Guru yang baik harus mampu membangun sense of industry remaja. Bagaimana tipikal guru di sekolah menengah yang baik menurut anda....??? Interaksi dengan Teman Sebaya Sekolah menyediakan lingkungan untuk mengembangkan pergaulan teman sebaya. Di dalam kelas maupun di luar kelas

Remaja Bekerja Paruh Waktu Siswa vs mahasiswa kerja paruh waktu...?? Tantangan  membagi waktu untuk menjalankan tugas akademis http://www.teens4hire.org/

Work/Career Based Learning Pendidikan Tingkat Menengah Sekolah vokasional/kejuruan menjanjikan ketrampilan kerja. Perguruan Tinggi Magang/ko-op memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenal dunia kerja

Career Development Developmental Changes Di masa anak-anak bayangan tentang karir bersifat fantasi dan semakin realistis di masa remaja Personality Types Pandangan John Holland  perlu menyesuaikan kepribadian individu dengan jenis pekerjaan Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, Conventional

Aptitude-Treatment Interaction Aptitude  Bakat (nature) Treatment  perlakuan dan pengalaman di sekolah (nurture) Karakteristik dan motivasi remaja harus dipertimbangkan untuk menentukan tipe pendidikan yang cocok untuknya

Career Development Holland’s Model of Personality Types and Career Choices Fig. 11.5

Career Development Cognitive Factors Germeijs & Verschueren (2006) 3 peran utama dalam pemilihan karir remaja yaitu Eksplorasi, Pembuatan Keputusan, dan Perencanaan. Dihadapkan pada ketidakpastian dan stress Kebanyakan pilihan karir bersifat kecelakaan dan tidak terencana Masalah  remaja tidak mengeksplorasi karir, kurang arahan dari BK sekolah, tidak tahu cara cari info tentang karir