design by budi murtiyasa 2008

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ALJABAR LINIER & MATRIKS
Advertisements

M A T R I K S Budi Murtiyasa Jur. Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta Juli /08/20141design by budi murtiyasa 2008.
ALJABAR LINIER DAN MATRIKS
MATRIKS BUDI DARMA SETIAWAN.
BAB 3. MATRIKS 3.1 MATRIKS Definisi: [Matriks]
Invers matriks.
MATRIKS INVERS 07/04/2017.
Aljabar Matriks - Mahmud 'Imrona -
design by budi murtiyasa ums 2008
design by budi murtiyasa 2008
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
MATRIKS INVERS 08/04/2017.
EKIVALEN Budi Murtiyasa Jur. Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta Juli /04/20151design by budi murtiyasa 2008.
DETERMINAN 2.1. Definisi   DETERMINAN adalah suatu bilangan ril yang diperoleh dari suatu proses dengan aturan tertentu terhadap matriks bujur sangkar.
MATRIKS DEFINISI MATRIKS :
DETERMINAN MATRIKS Misalkan
DETERMINAN DAN INVERSE MATRIKS.
PROGRAM DOKTOR Yulvi Zaika
MATRIKS.
MATRIKS.
INVERS MATRIKS Pengertian Invers Matriks
Matrik Invers Suatu bilangan jika dikalikan dengan kebalikannya, maka hasilnya adalah 1. Misalkan atau = 1, Demikian juga halnya dengan matrik.
MATRIKS.
DETERMINAN Route Gemilang routeterritory.wordpress.com.
PERSAMAAN LINEAR MATRIK.
Matriks dan Determinan
MATRIKS. Definisi: Sebuah Matriks adalah sebuah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan. Bilangan-bilangan di dalam susunan tersebut dinamakan.
Matematika Elektro 2005 Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada
Operasi Matriks Pertemuan 02 Matakuliah: K0292 – Aljabar Linear Tahun: 2008.
INVERS MATRIKS (dengan adjoint)
MATRIKS DEFINISI MATRIKS :
DETERMINAN.
MATEMATIKA LANJUT 1 MATRIKS INVERS Dosen : Fitri Yulianti, SP. MSi.
Matriks Invers (Kebalikan)
ALJABAR LINEAR Tentang Determinan dan matriks invertible Kelompok 6
MATRIKS DEFINISI MATRIKS :
Determinan Matriks Kania Evita Dewi.
Determinan Matriks Ordo 3 × 3
Aljabar Linear Elementer I
TEKNIK KOMPUTASI 4. INVERS MATRIKS (II).
Aljabar Linier dan Vektor Teknik Informatika – IBI Darmajaya
DETERMINAN Pengertian Determinan
Aljabar linear pertemuan II
MATRIKS BUDI DARMA SETIAWAN.
Invers matriks.
MATRIKS.
BAB II MATRIKS.
MA-1223 Aljabar Linier INVERS MATRIKS.
MATRIKS.
ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS
Judul: invers matriks Sasaran pengguna : s m a
DETERMINAN.
DETERMINAN MATRIKS Misalkan
Matriks Elementer & Invers
DETERMINAN MATRIKS Misalkan
1 MATRIKS JENIS MATRIKS MATRIKS TRANSPOSE OPERASI MATRIKS DETERMINAN MATRIKS INVERS MATRIKS APLIKASI MATRIKS SUPRIANTO, S.Si., M.Si., Apt.
DETERMINAN MATRIKS Misalkan
Matriks & Operasinya Matriks invers
MATRIKS.
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Peta Konsep. Peta Konsep A. Invers Perkalian Matriks Ordo (2 x 2)
design by budi murtiyasa 2008
design by budi murtiyasa ums 2008
PERTEMUAN 2 MATRIKS.
design by budi murtiyasa 2008
design by budi murtiyasa 2008
DETERMINAN.
DETERMINAN 1.Pengertian Determinan 2.Perhitungan Determinan Matriks Bujur Sangkar 3.Sifat-sifat Determinan 4.Menghitung Determinan Menggunakan Sifat-Sifat.
Bab 1.3 – 1.5 Matriks & Operasinya Matriks invers.
Determinan dan invers matriks Silabus Determinan dan inves matriks berordo 2x2 Determinan dan invers matriks ber ordo 3x3 Tujuan Pembelajaran Matematika.
Transcript presentasi:

design by budi murtiyasa 2008 MATRIKS INVERS Budi Murtiyasa Jur. Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta Juli 2008 18/09/2018 design by budi murtiyasa 2008

MATRIKS INVERS A A-1 = A-1 A = I Untuk A matriks persegi, A-1 adalah invers dari A jika berlaku : A A-1 = A-1 A = I Untuk mendapatkan A-1, dapat dilakukan dengan cara : 1. Metode matriks adjoint 2. Metode OBE dan/atau OKE

Mencari Invers dengan Matriks Adjoint Ingat kembali sifat matriks adjoint, yaitu : A adj(A) = adj(A) A = |A| I Jika |A| ≠ 0, maka : A = A = I Menurut definisi matriks invers : A A-1 = A-1 A = I Ini berarti bahwa : A-1 = dengan |A| ≠ 0

= adj(A) = | A | = ad – bc A-1 = = Carilah invers dari A = Solusi : C21 = - M21 = - b C11 = M11 = d C12 = - M12 = - c C22 = M22 = a = adj(A) = | A | = ad – bc A-1 = =

|A| = a11C11 + a12C12 + a13C13 = (2)(-5) + (4)(1) + (4)(1) = - 2 Carilah invers dari A = C31 = M31 = - 4 C11 = M11 = - 5 C21 = - M21 = 4 Solusi : C32 = - M32 = 0 C12 = - M12 = 1 C22 = M22 = - 2 C33 = M33 = 2 C23 = - M23 = 0 C13 = M13 = 1 adj(A) = = |A| = a11C11 + a12C12 + a13C13 = (2)(-5) + (4)(1) + (4)(1) = - 2 A-1 = = =

Mencari invers dengan OBE Jika A matriks persegi non singular, dengan OBE terhadap A dapat direduksi menjadi bentuk normal I sedemikian hingga : P A = I dengan P hasil penggandaan matriks elementer (baris). Selanjutnya, P A = I P-1 P A = P-1 I I A = P-1 A = P-1 Ini berarti A-1 = P Dengan demikian hasil penggandaan matriks elementer (baris) ini pada hakekatnya adalah invers dari matriks A. Teknis pencarian invers dengan OBE : (A | I) ~ (I | A-1)

Mencari invers dengan OKE Jika A matriks persegi non singular, dengan OKE terhadap A dapat direduksi menjadi bentuk normal I sedemikian hingga : A Q = I dengan Q hasil penggandaan matriks elementer (kolom). Selanjutnya, A Q = I A Q Q-1 = I Q-1 A I = Q-1 A = Q-1 Ini berarti A-1 = Q Dengan demikian hasil penggandaan matriks elementer (kolom) ini pada hakekatnya adalah invers dari matriks A. Teknis pencarian invers dengan OKE : ~

Carilah invers dari B = dengan melakukan OBE ! Solusi : H1(-1) H21(1) H13 (B | I) = ~ ~ ~ H31(2) H3(-1/2) H13(-3) H12(-2) ~ ~ H23(1) = (I | B-1) Jadi B-1 =

Carilah invers dari B = dengan melakukan OKE ! Solusi : K21(-2) K12(-1) K13(-1) K1(1/2) ~ ~ ~ = ~ K31(-2) K3(-1) ~ = Jadi B-1 =

Sifat-sifat Matriks Invers (1) Matriks invers (jika ada) adalah tunggal (uniqe) Andaikan B dan C adalah invers dari matriks A, maka berlaku : AB = BA = I, dan juga AC = CA = I Tetapi untuk : BAC = B(AC) = BI = B ....................(*) BAC = (BA)C = IC = C .....................(**) Dari (*) dan (**) haruslah B = C. (2) Invers dari matriks invers adalah matriks itu sendiri. Andaikan matriks C = A-1, berarti berlaku : AC = CA = I (*) Tetapi juga berlaku C C-1 = C-1 C = I (**) Dari (*) dan (**) berarti : C-1 = A (A-1)-1 = A.

Sifat-sifat Matriks Invers (3) Matriks invers bersifat nonsingular (determinannya tidak nol ) det (A A-1) = det (A) det (A-1) det (I) = det (A) det (A-1) 1 = det (A) det (A-1) ; karena det (A)  0 , maka : det (A-1) = ini berarti bahwa det (A-1) adalah tidak nol dan kebalikan dari det (A). (4) Jika A dan B masing-masing adalah matriks persegi berdimensi n, dan berturut-turut A-1 dan B-1 adalah invers dari A dan B, maka berlaku hubungan : (AB)-1 = B-1 A-1 (AB) (AB)-1 = (AB)-1 (AB) = I (*) di sisi lain : (AB) (B-1 A-1) = A(BB-1) A-1 = A I A-1 = A A-1 = I (B-1 A-1) (AB) = B-1(A-1A) B = B-1 I B = B-1 B = I (**) Menurut sifat (1) di atas matriks invers bersifat uniqe (tunggal), karena itu dari (*) dan (**) dapatlah disimpulkan bahwa (AB)-1 = B-1 A-1 .

Sifat-sifat Matriks Invers (5) Jika matriks persegi A berdimensi n adalah non singular, maka berlaku (AT)-1 = (A-1)T . Menurut sifat determinan : AT = A  0, oleh sebab itu (AT)-1 ada, dan haruslah : (AT)-1 AT = AT (AT)-1 = I (*) Di sisi lain menurut sifat transpose matriks : (A A-1)T= (A-1)T AT IT= (A-1)T AT (A-1)T AT = I, hubungan ini berarti bahwa (A-1)T adalah juga invers dari AT. Padahal invers matriks bersifat tunggal, oleh karena itu memperhatikan (*), haruslah : (A-1)T = (AT)-1 .