ANALISI PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI TERHADAP DISIPLIN KARYAWAN PADA PT. KERTAS PADALARANG USULAN PENELITIAN OLEH : TEGI BANGUN NUGRAHA (21207912)
LATAR BELAKANG Selama ini PT. Kertas Padalarang memiliki permasalahan dalam hal motivasi kerja dan kompetensi serta disiplin karyawan. Sementara itu PT. Kertas Padalarang berusaha untuk mengembangkan usahanya dengan cara memperbesar kapasitas produksi melalui pembangunan ruang produksi dan pengadaan mesin baru serta fasilitas lainnya. Pengembangan usaha yang dilakukan perusahaan belum diikuti dengan peningkatan kesejahteraan karyawannya. Mengingat konsentrasi perusahaan selama ini masih tertuju pada pengembangan perusahaan. Karyawan merasa tingkat kesejahteraan karyawan relatif masih rendah
LATAR BELAKANG Sumber : Divisi SDM PT. Kertas Padalarang
LATAR BELAKANG Tabel 1.1 Hasil Angket Pra-penelitian Sumber: Hasil Angket Pra-Penelitian 20 September 2011 NO Pertanyaan Sangat Setuju Cukup Tidak 1 Saya sangat memahami tentang bidang pekerjaan saya 56.67% 3.33% 6.67% 13.33% 0% 2 Saya memahami tentang peraturan yang berlaku di perusahaan 33.33% 50% 3 Saya dapat menggunakan peralatan kerja dengan tepat dan benar. 30% 16.67% 4 Saya selalu bekerja dalam keadaan semangat 15% 26.67% 41.66% 5 Pekerjaan yang saya lakukan telah memilki SOP yang efektif dan efisien
Grafik Penilaian Disiplin Individu PT. Kertas Padalarang LATAR BELAKANG Grafik Penilaian Disiplin Individu PT. Kertas Padalarang Tahun 2006-2010 Keterangan : Dicipline Level 1 = nilai ≤ 100 Dicipline Level 2 = nilai 91 - 100 Dicipline Level 3 = nilai 81 - 90 Dicipline Level 4 = nilai 71 - 80 Dicipline Level 5 = nilai 21 ≤ 70
IDENTIFIKASI MASALAH Menurunnya motivasi kerja seperti penundaan pekerjaan dan kurang fokus dalam bekerja Masih adanya karyawan yang kurang memahami pengetahuan tentang penggunaan peralatan kerja dengan tepat dan benar Masih adanya karyawan yang sering datang terlambat dan kurang maksimal dalam menyelesikan pekerjaannyaa baik dari segi ketepatan waktu maupun dari segi kualitas yang dihasilkan
RUMUSAN MASLAH Seberapa besar pengaruh motivasi kerja dan kompetensi terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. Kertas Padalarang Bagaimana kompetensi karyawan pada PT. Kertas Padalarang Bagaimana motivasi kerja karyawan pada PT. Kertas Padalarang Bagaimana disiplin kerja karyawan pada PT. Kertas Padalarang
MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN MAKSUD PENELITIAN Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan, sehingga dapat memperoleh kesimpulan terhadap masalah yang diteliti dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan kompetensi terhadap disiplin karyawan pada PT. Kertas Padalarang.
TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui motivasi kerja karyawan pada PT. Kertas Padalarang Untuk mengetahui kompetensi karyawan pada PT. Kertas Padalarang Untuk mengetahui disiplin kerja karyawan pada PT. Kertas Padalarang Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja dan komptensi terhadap displin karyawan PT. Kertas Padalarang, baik secara simultan maupun parsial.
MOTIVASI Menurut Keith Davis yang dikutip A. A Anwar Mangkunegara (2006:14), motivasi diartikan suatu sikap (attiude) pimpinan dan pegawai atau energi yang menggerakan diri pegawai yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi. Edwin B. Flippo dalam Hasibuan (2001:143) mengungkapkan konsep motivasi sebagai berikut: “Direction or motivation is essence, it is a skill in aligning amployee and organization interest so that behaviour result in achievement of employee want simultaneously with attainment or organizational objectives” (Motivasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai).
KOMPETENSI Menurut Wibowo (2007:86), kompetensi adalah : “Suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut”. Dessler (2004:713) dalam Mc Clelland, menyatakan bahwa kompetensi kerja adalah mengacu pada pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills) dan kepribadian (attitude) individu yang secara langsung mempengaruhi kinerja mereka.
DISIPLIN Malayu S.P Hasibuan (2006:193), mengemukakan bahwa disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Veithzal Rivai (2003:444) memberikan definisi disiplin adalah Suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
Kerangka pemikiran Teori Penghubung Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Disiplin Karyawan Tohardi (2002:22), yang menyatakan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja, karena dengan adanya motivasi yang tinggi dari karyawan maka akan mendorong karyawan tersebut untuk mematuhi semua peraturan yang berlaku di perusahaan dan berusaha untuk mendapatkan penghargaan atas disiplin kerjanya.
Kerangka pemikiran Teori Penghubung Pengaruh Kompetensi terhadap Disiplin Karyawan Menurut Malayu S.P Hasibuan (2005:194), kompetensi merupakan suatu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan karena apabila pekerjaan yang dibebankan kepada seorang karyawan sesuai dengan kemampuan karyawan yang bersangkutan, maka dia akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan berdisiplin baik untuk mengerjakannya. Tetapi apabila pekerjaan itu diluar kemampuannya, maka kesungguhan dan kedisiplinan karyawan rendah.
Kerangka pemikiran Teori Penghubung Pengaruh Motivasi Kerja dan Kompetensi terhadap Disiplin Karyawan Menurut Tampubolon (2004: 86), motivasi dan kompetensi dapat menimbulkan gairah, kemampuan bekerja serta kerjasama, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi disiplin dalam bekerja. Sedangkan apabila motivasi pegawai lebih tinggi tetapi tidak didukung oleh kompetensi karyawan untuk bekerja maka hasil disiplin kerja tidak baik.
Indikator Motivasi Kerja Indikator Disiplin Karyawan Anwar Prabu Mangkunegara (2002:93) Kebutuhan fisik Kebutuhan rasa aman Kebutuhan sosial Kebutuhan Pengakuan Kebutuhan aktualisasi diri Paradigma Penelitian Tohardi (2002:22) Indikator Disiplin Karyawan Grace M. Hadikusuma (2000:98) Kehadiran Penggunaan jam kerja Tanggungjawab Tampubolon (2004:86) Indikator Kompetensi Hutapea dan Nurianna (2008:62) Pengetahuan Keterampilan individu Sikap kerja Malayu S.P Hasibuan (2005:194)
HIPOTESIS “Terdapat pengaruh motivasi dan kompetensi terhadap disiplin kerja karyawan baik secara simultan maupun parsial”.
OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian : Motivasi Kerja Kompetensi Disiplin Karyawan Metode Penelitian Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis Metode Penelitian Sumber Data Teknik Penentuan Data dan Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian Operasionalisasi Variabel Metode Penelitian Desain Penelitian
DESAIN PENELITIAN Menurut Umi Narimawati (2008:30) desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti, dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu. Tahapan atau langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian Mengidentifikasi masalah yang terjadi Menetapkan rumusan masalah Menetapkan tujuan penelitian Menetapkan hipotesis penelitian Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan Menetapkan sumber data Melakukan analisis data Melaporkan hasil penelitian
Operasionalisasi variabel Variabel X1 (Motivasi) Variabel X2 (Kompetensi) Variabel Y (Disiplin karyawan)
(literatur, artikel serta situs internet) SUMBER DATA Data Primer (Kuesioner dan Wawancara dengan Kepala Divisi SDM) Data Sekunder (literatur, artikel serta situs internet)
TEKNIK PENENTUAN DATA Populasi : 331 orang Karyawan Metode Sampling yang digunakan adalah : “stratified random sampling”, dengan rumus sebagai berikut : Dimana : N = Jumlah populasi n = Ukuran sampel minimal 1 = Angka Konstan d = Prosentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample yang masih dapat ditolerir, dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 10% Dibulatkan menjadi 77 responden
TEKNIK PENENTUAN DATA Ukuran alokasi pada masing-masing bagian dengan menggunakan alokasi sampel proporsional yang dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Newman yang dikutip oleh Umi Narimawati (2007:78) adalah sebagai berikut : Dimana : ni = Besarnya sampel pada strata ke-1 Ni = Besarnya populasi pada strata ke-1 N = Besarnya populasi keseluruhan n =Besarnya ukuran sampel
TEKNIK PENENTUAN DATA No. Divisi Ukuran Populasi Ukuran Sampel 1. SDM dan Umum 58 13 2. Akunting & Keuangan 17 4 3. Logistik 19 4. Pemasaran 9 2 5. Litbang 6. Produksi 155 36 7. Pemeliharaan 29 7 8. Teknisi 27 6 TOTAL 331 76
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Pengamatan (Observation) Kuesioner Studi kepustakaan Wawancara
RANCANGAN ANALISIS Rancangan Analisis Analisis Kuantitatif Analisis Regresi linier berganda Analisis Korelasi Analisis Koefisien Determinasi Analisis Kuantitatif Analisis Deskriptif
Persentase Skor AKTUAL TERHADAP SKOR IDEAL Variabel Motivasi No Indikator Frekuensi Skor Aktual Skor Ideal % Kriteria SS S KS TS STS 1 Terpenuhinya kebutuhan pokok 8 33 30 5 272 380 71.6 Tinggi 2 Jaminan kesehatan 41 22 280 73.7 3 Jaminan keamanan 7 35 28 6 271 71.3 4 Tunjangan kecelakaan 9 25 264 69.5 Hubungan kerja 24 276 72.6 Lingkungan kerja 10 29 31 Perlakuan perusahaan terhadap karyawan 32 Penghargaan terhadap prestasi kerja 268 70.5 Kesempatan pengembangan diri 39 Kesempatan menuangkan ide 270 71.1 Total 2720 3800
Persentase Skor AKTUAL TERHADAP SKOR IDEAL Variabel kOMPETENSI No Indikator Frekuensi Skor Aktual Skor Ideal % Kriteria SS S KS TS STS 1 Pengetahuan terhadap pekerjaan 7 29 34 6 265 380 69.7 Tinggi 2 Pengetahuan terhadap peraturan kerja 9 37 24 277 72.9 3 Pengetahuan tentang teknik pekerjaan 11 28 30 271 71.3 4 Penguasaan informasi 15 27 5 282 74.2 Pemahaman dalam menggunakan peralatan kerja 10 31 8 Kemampuan berkomunikasi secara tulisan 13 23 Kemampuan menyampaikan gagasan secara lisan 36 262 68.9 Semangat dalam bekerja 269 70.8 Kemampuan membuat perencanaan pekerjaan 38 25 274 72.1 Kemampuan berkreativitas dalam bekerja 272 71.6 Total 2725 3800 71.7
Persentase Skor AKTUAL TERHADAP SKOR IDEAL Variabel DISIPLIN No Indikator Frekuensi Skor Aktual Skor Ideal % Kriteria SS S KS TS STS 1 Kehadiran karyawan di tempat kerja 11 37 28 287 380 75.5 Tinggi 2 Kehadiran karyawan dalam setiap acara perusahaan 9 34 30 3 277 72.9 Ketaatan karyawan pada peraturan yang berlaku 10 36 22 8 276 72.6 4 Ketepatan dalam menyelesaikan pekerjaan 26 5 Penggunan peralatan kerja dengan baik 33 264 69.5 6 Pemeliharaan perlengkapan kerja dengan baik 7 Perintah yang diberikan oleh atasan langsung dikerjakan 27 263 69.2 Pelaksanaan tugas yang diberikan sesuai dengan perintah atasan 35 280 73.7 Pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik 40 24 274 72.1 Setiap perintah dan tugas dapat diselesaikan dengan baik 283 74.5 Total 2757 3800 72.7
Besarnya pengaruh secara simultan dan parsial Motifasi (X1) Kompetensi (X2) Disiplin (Y) 15,1% R square (0.354) = 35,4% 19,9%
kesimpulan Karyawan PT. Kertas Padalarang secara keseluruhan telah menunjukkan motivasi kerja yang tinggi, adanya jaminan kesehatan merupakan unsur paling tinggi dalam meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja, sebaliknya rendahnya tunjangan kecelakan kerja yang diberikan perusahaan menjadi indikator pendorong motivasi dengan skor yang yang paling rendah. PT. Kertas Padalarang mempunyai kompetensi yang tinggi dilihat dari unsur-unsur pengetahuan, keterampilan individu, dan sikap kerja. Hal ini menunjukan bahwa pada umumnya karyawan PT. Kertas Padalarang telah memiliki kompetensi yang tinggi, mengingat bahwa PT. Kertas Padalarang merupakan perusahaan besar dan salah satu perusahaan BUMN yang sudah berdiri sejak lama maka secara otomatis manajemen yang diterapkan di perusahaan ini sudah berbasis kompetensi.
kesimpulan Hasil katagorisasi disiplin karyawan PT. Kertas Padalarang didapat hasil bahwa secara rata-rata disiplin karyawan masuk dalam kriteria tinggi. Indikator disiplin karyawan dengan skor tertinggi ditunjukkan oleh kehadiran di tempat kerja, sedangkan indikator yang memiliki skor terendah adalah pelaksanaan perintah dari atasan. Motivasi kerja dan kompetensi memiliki korelasi dengan kategori sedang dengan disiplin karyawan. Secara simultan maupun parsial motivasi dan kompetensi berpengaruh signifikan terhadap disiplin karyawan. Besarnya pengaruh motivasi dan kompetensi terhadap disiplin kerja adalah sebesar 35,4% dan secara parsial kompetensi lebih besar pengaruhnya dibandingkan motivasi dalam meningkatkan disiplin karyawan.
saran Pihak perusahaan dalam memberikan asuransi kerja sebaiknya diberikan secara merata terutama bagi karyawan yang baru masuk, hal ini perlu dilakukan mengingat tidak semua karyawan mendapatkan asuransi kecelakaan kerja. Adanya perhatian tersebut diharapkan motivasi kerja karyawan akan semakin meningkat diwaktu yang akan datang. Masih terbatasnya kesempatan bagi para karyawan untuk menuangkan ide dan gagasan, maka pimpinan sebaiknya lebih terbuka dan memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk mengutarakan ide dan gagasannya.
saran Perusahaan sebaiknya menjaga dan meningkatkan kompetensi karyawan terutama menyangkut kualitas kerja melalui program pelatihan secara berkala, sehingga karyawan menjadi lebih baik dalam mengoptimalkan kualitas dalam menyelesaikan pekerjaan pada masa yang akan datang. Pimpinan perlu mengefektifkan fungsi pengawasan serta pemberian reward and punishment yang objektif dan transparan kepada karyawan agar karyawan dapat melaksanakan setiap tugas yang diberikan secara lebih maksimal baik dari segi kualitas, ketepatan waktu, dan penggunaan peralatan kerja dengan sebaik-baiknya.
Sekian…….. Terima kasih