Nama: M. Maghfur Lahir: Madiun, 02 Nopember 1981 Istri: 1 Anak: 1. Tsabita Aula Ramadhani : 2. Menunggu??? Telp:
Benangkusut kemiskinan Latarbelakang pendapatan rendah Sulit menambah modal Usaha tidak ber- kembang Sakit Tak berobat Tidak Bisa usaha Gizi Tak tercu kupi Sakit- sakitan Tidak produktif Tdk ada dana proteksi resiko Tdk pu- nya asset u/ jaminan Biaya Pendidikan Tdk ada Kualitas SDM rendah Pekerja Kasar
Sebagian besar penduduk miskin berada di daerah perdesaan dengan mata pencarian sebagai petani Umumnya + (80%) usaha pertanian di perdesaan berada pada skala usaha mikro. Sesuai amanat revitalisasi pertanian, Departemen Pertanian mendorong tumbuhnya kelembagaan tani di pedesaan melalui Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Gapoktan (LKM Gapoktan). Latarbelakang
Solusi…??????
1.ALASAN KONDISI SOSIAL EKONOMI BANGSA REALITAS POTENSI UMKM : Penduduk miskin masih banyak, lebih dari 20 juta RTM. Mayoritas (99,9%) atau 44,6 juta unit usaha di Indonesia adalah UMKM 96,77% kesempatan kerja disediakan oleh KUMKM dan hanya 3,23% oleh usaha besar 54,2% sumbangan KUKM terhadap PDB REALITAS POTENSI UMKM : Penduduk miskin masih banyak, lebih dari 20 juta RTM. Mayoritas (99,9%) atau 44,6 juta unit usaha di Indonesia adalah UMKM 96,77% kesempatan kerja disediakan oleh KUMKM dan hanya 3,23% oleh usaha besar 54,2% sumbangan KUKM terhadap PDB REALITAS KETERBATASAN BANK MENYENTUH SI KECIL UMKM : LDR Bank (dana tabungan yang disalurkan sbg kredit) kurang dr 60%, sisanya disimpan di BI sbg SBI yg tanpa susah sdh berbunga. Dari yg disalurkan, komposisinya : - Nilai Rp 5 Milyar keatas 33,5% - Rp. 500 Juta s/d Rp. 5 milyar 31% - Rp. 50 Juta s/d Rp. 500 Juta 21% - Rp. 0 s/d Rp. 50 Juta (Mikro) 14,5% REALITAS KETERBATASAN BANK MENYENTUH SI KECIL UMKM : LDR Bank (dana tabungan yang disalurkan sbg kredit) kurang dr 60%, sisanya disimpan di BI sbg SBI yg tanpa susah sdh berbunga. Dari yg disalurkan, komposisinya : - Nilai Rp 5 Milyar keatas 33,5% - Rp. 500 Juta s/d Rp. 5 milyar 31% - Rp. 50 Juta s/d Rp. 500 Juta 21% - Rp. 0 s/d Rp. 50 Juta (Mikro) 14,5% Kesimpulannya : 99,9% entitas pengusaha hanya mendapatkan fasilitas 14,5%
2. Potensi Potensi “Tabungan” masyarakat : ilustrasi data BRI : Simpedes 24 T (2002) 57 T (2005), Kupedes 12 T (2002) 27 T (2005), artinya rakyat di perdesaan pun memiliki potensi dana yang jauh lebih besar dari daya serap pinjamannya. Potensi Perkuatan melalui “Sinergi Program” Pemerintah : * SP3, LM3, PNPM Mandiri * KPRS Bersubsidi dari Kemenpera * Askesos & BKSP dari Depsos * Pembiayaan dari LPDB Kemenkop * PKBL dari BUMN, dsb.
3.Sejarah Penerima hadiah NOBEL, Muhamad Yunus karena keberhasilannya mengembangkan Grameen Bank. Grameen Sejalan dengan itu, Pemerintah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan “Tahun Keuangan Mikro Indonesia” pada tgl. 26 Pebruari 2005 di Jakarta dan menargetkan penurunan rakyat miskin 50% pada tahun 2015.
GAGASAN DASAR Memfungsikan lembaga keuangan mikro Gapoktan yang dimiliki petani di perdesaan sebagai pemutar roda perekonomian desa. Mendekatkan petani kepada akses pada sumber daya produktif (permodalan/pembiayaan, teknologi dan pasar) Memperkuat kelembagaan petani di perdesaan melalui pelatihan, pembinaan & penguatan modal
Hubungan LKM-A dgn PUAP??? TUJUAN PUAP Memfungsikan dan memperkuat lembaga ekonomi milik petani di pedesaan sebagai pemutar roda perekonomian desa. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat tani di pedesaan melalui penguatan Lembaga Keuangan Mikro (LKM-A) Gapoktan (LKM-A Gapoktan), sehingga dapat berperan dan berfungsi sebagai lembaga (keuangan mikro) yang dimiliki dan dikelola oleh petani secara profesional, berswadaya, dan berkelanjutan (LKM-Plus). Membangun LKM-A Gapoktan yang difungsikan sebagai lembaga intermediary dan menjembatani kepentingan petani/peternak terhadap pembiayaan, teknologi dan pasar. Jadi hubungan antara LKM-A dan program PUAP adalah Puap merupakan penumbuh lembaga Kuangan Mikro Agrobisnis Milik Petani
Manfaat LKM Gapoktan Terfokusnya kinerja ekonomi petani/ peternakan melalui penyediaan teknologi, informasi pasar dan permodalan. Mendorong tumbuhnya kelembagaan ekonomi (embrio LKM- A) yang dimiliki dan dikelola oleh petani secara tertib dan profesional sebagai prime mover ekonomi desa yang diwadahi dalam satu kerangka program pemberdayaan masyarakat. Petani/peternak sebagai anggota LKM-A Gapoktan mendapat kemudahan untuk difasilitasi mendapatkan pembiayaan usaha tani, pendampingan teknologi (IPTEK) dan akses pasar secara ter-organisir. Sebagai anggota LKM-A Gapoktan petani/ peternak mempunyai kewajiban membayar kembali pinjaman, menabung sesuai kemampuan dan kewajiban lain sesuai dengan hasil rapat anggota. Terfokusnya kinerja ekonomi petani/ peternakan melalui penyediaan teknologi, informasi pasar dan permodalan. Mendorong tumbuhnya kelembagaan ekonomi (embrio LKM- A) yang dimiliki dan dikelola oleh petani secara tertib dan profesional sebagai prime mover ekonomi desa yang diwadahi dalam satu kerangka program pemberdayaan masyarakat. Petani/peternak sebagai anggota LKM-A Gapoktan mendapat kemudahan untuk difasilitasi mendapatkan pembiayaan usaha tani, pendampingan teknologi (IPTEK) dan akses pasar secara ter-organisir. Sebagai anggota LKM-A Gapoktan petani/ peternak mempunyai kewajiban membayar kembali pinjaman, menabung sesuai kemampuan dan kewajiban lain sesuai dengan hasil rapat anggota.
Tahun 2008 target 43 LKM-A Realisasi 21 LKM-A Tahun 2009 target 63 LKM-A Realisasi …..LKM-A Tahun 2010 thp awal 33 LKM-A Realisasi 33 LKM-A Terbentuknya dan tumbuh LKM-A Gapoktan sebagai wadah kelembagaan ekonomi petani/peternak perdesaan yang dapat memfasilitasi seluruh kegiatan ekonomi masyarakat.
Kemauan dan tekad yang kuat (pengurus) Kerjasama dan kepercayaan Modal Membangun sistem dan strategi dalam lembaga (LKM Gapoktan) Mempersiapkan SDM Pengelola Mengoptimalkan penyuluh sebagai pendamping Memberikan perkuatan modal Pembinaan, monev, pengendalian dan pengawasan Langkah-langkah Realisasi