DINAS KESEHATAN KOTA BATAM
GAMBARN UMUM
PERJALANAN PENYAKIT DBD DI INDONESIA TAHUN KASUS DBD 24 MENINGGAL Selama 41 Tahun 2 Provinsi 2 kota 32 Provinsi (97% ) 382 Kab/Kota (77%) TAHUN 2009 KASUS DBD
APA ITU PENYAKIT DBD…?
CARA MASUK VIRUS DENGUE KE DALAM TUBUH
APA GEJALA DBD…?
APA ITU…?
GAMBARAN NYAMUK AEDES AEGYPTI
SIKLUS PERKEMBANGAN NYAMUK
SIKLUS TELUR NYAMUK
SIKLUS DARI PUPA MENJADI NYAMUK ±1 – 2 HARI
UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT DBD Baik,Terpadu dan Berkesinambungan KLB DBD dapat dihindari bila Sistim Kewaspadaan Dini dan Pengendalian vector (Nyamuk) dilakukan dengan Baik,Terpadu dan Berkesinambungan MELALUI KEPMENKES NO 581 TAHUN 1992 KEGIATAN PSN DILAKUKAN SECARA PERIODIK OLEH MASYARAKAT YANG DI KOORDINIR RT DAN RW
PENGENDALIAN VEKTOR DBD MANAJEMEN LINGKUNGAN PSN untuk mengurangi bahkan menghilangkan habitat perkembang biakan nyamuk Kegiatan melalui : * Masyarakat * Lintas Sektor * LSM KEMITRAAN (GERAKAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK) PENGENDALIAN BIOLOGI PREDATOR IKAN CUPANG IKAN KEPALA TIMAH
PENGENDALIAN VEKTOR DBD KIMIAWI / INSEKTISIDA Fogging untuk membunuh nyamuk dewasa Nyamuk akan mati apabila asap yang mengandung Racun mengenai anggota tubuh nyamuk tsb
DARI SEMUA CARA PENGENDALIAN VEKTOR (NYAMUK) YANG PALING EFEKTIF DAN RAMAH LINGKUNGAN ADALAH PENGENDALIAN MELALUI MANAJEMEN LINGKUNGAN DENGAN GERAKAN SATU RUMAH SATU JUMANTIK MASYARAKAT DIBERIKAN PENGETAHUAN/EDUKASI BAGAIMANA MELAKUKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) YANG BENAR
KEGIATAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK SECARA PERIODIK DAN TEPAT SASARAN KEGIATAN GOTONG ROYONG KURANG EFEKTIF DAN TIDAK TEPAT SASARAN UNTUK KEGIATAN PSN DBD
GERAKAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK
STRUKTUR Pembentukan Kader Jumantik dalam kegiatan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik yang berasal dari masyarakat terdiri dari 1. Jumantik Rumah/Lingkungan 2. Koordinator Jumantik 3. Supervisor Jumantik Pembentukan dan pengawasan kinerja menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh pemerintah Kabupaten/Kota.
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
ILUSTRASI
TANGGUNG JAWAB JUMANTIK LINGKUNGAN 1. Melakukan sosialisasi PSN 3M Plus secara kelompok kepada masyarakat. Satu Koordinator Jumantik bertanggungjawab membina 20 hingga 25 orang Jumantik rumah/lingkungan. 2. Menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan PSN 3M Plus di lingkungan tempat tinggalnya. 3. Membuat rencana/jadwal kunjungan ke seluruh bangunan baik rumah maupun TTU/TTI di wilayah kerjanya. 4. Melakukan kunjungan dan pembinaan ke rumah/tempat tinggal, TTU dan TTI setiap 2 minggu. 5. Melakukan pemantauan jentik di rumah dan bangunan yang tidak berpenghuni seminggu sekali. 6. Membuat catatan/rekapitulasi hasil pemantauan jentik rumah, TTU dan TTI sebulan sekali. 7. Melaporkan hasil pemantauan jentik kepada Supervisor Jumantik sebulan sekali.
TANGGUNG JAWAB SUPERVISOR JUMANTIK 1. Memeriksa dan mengarahkan rencana kerja Koordinator Jumantik. 2. Memberikan bimbingan teknis kepada Koordinator Jumantik. 3. Melakukan pembinaan dan peningkatan keterampilan kegiatan pemantauan jentik dan PSN 3M Plus kepada Koordinator Jumantik. 4. Melakukan pengolahan data pemantauan jentik menjadi data Angka Bebas Jentik (ABJ). 5. Melaporkan ABJ ke puskesmas setiap bulan sekali.
TANGGUNG JAWAB PUSKESMAS 1. Berkoordinasi dengan kecamatan dan atau kelurahan/desa untuk pelaksanaan kegiatan PSN 3M Plus. 2. Memberikan pelatihan teknis kepada Koordinator dan Supervisor Jumantik. 3. Membina dan mengawasi kinerja Koordinator dan Supervisor Jumantik 4. Menganalisis laporan ABJ dari Supervisor Jumantik.
CARA MENCATAT DAN MELAPORKAN HASIL PEMANTAUAN JENTIK a. Pencatatan hasil pemantauan jentik pada kartu jentik 1. Jumantik Keluarga/Lingkungan. Setelah melakukan pemeriksaan jentik, Jumantik Keluarga/Lingkungan menuliskan hasilnya pada kartu jentik seperti di bawah ini. Jumantik Keluarga/Lingkungan mengisi kartu jentik seminggu sekali dengan Tanda ( - ) jika tidak ditemukan jentik atau Tanda ( + ) jika menemukan jentik.
CONTOH
Hasil pemeriksaan jentik akan Anda hitung untuk mengetahui kepadatan jentik Aedes aegypti, dengan menggunakan ukuran Angka Bebas Jentik (ABJ):
CONTOH