PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA By TUTUR JATMIKO.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAHAN AJAR PENJASORKES
Advertisements

SMK MARSUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
MANUAL HANDLING Manual Handling :
PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
LATIHAN KONDISI FISIK Ruruh AB.
MASA DEWASA AWAL DAN MADYA
OLAHRAGA PADA KELOMPOK KHUSUS
OLAHRAGA PADA BERBAGAI PENYAKIT
Mata Kuliah: Administrasi Organisasi Pendidikan Jasmani SKS: 2 SKS FATHAN NURCAHYO, M. Or Deskripsi MK: Kompetensi Dasar MK: Dg memahami admistrasi penjas.
PEDOMAN LATIHAN ATLET MUDA
Ade Maesyaputra Oktofiansyah
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
HAKEKAT PENDIDIKAN JASMANI
Ayo Bersepeda! Bumi semakin tua, manusia pun cepat meninggal. Mengapa? Salah satunya mungkin karena gaya hidup mereka yang serba instan. Ada makanan cepat.
Penyusunan Rubrik dan Psikomotorik
Chandra Setya Nugraha SMAK PENABUR HI
Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan
MAHASISWA PGSD SEMESTER 1 FIK UNY
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
ILMU ALAMIAH DASAR KELOMPOK 8 PBA (C) 2012/2013.
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
Gerak Fungsional Irfan.
PERTUMBUHAN FISIK (REMAJA) Adriy.weebly.com. Pertumbuhan Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu dan.
Masa Kanak-Kanak Akhir/ Masa Sekolah
DAYA TAHAN CARDIORESPIRATORY
SENAM AEROBIK.
Peran FT dalam Tim OR.
PENYESUAIAN DIRI REMAJA
BEKERJA CERDAS “WORKING SMART”
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
BERMAIN DAN PERMAINAN ANAK
MODUL 10. Analisa & Perancangan Kerja II
Perilaku Sehat : OLAHRAGA Psikologi Kesehatan 2014.
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
KONSEP OLAHRAGA R BAYU KUSUMAH N.
BEBAN KERJA & PRODUKTIVITAS
Penumbuhan Budi Pekerti dalam Mencapai Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) di SMA 1.
PROGRAM LATIHAN DALAM PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI
DASAR-DASAR KEPELATIHAN
MASA DEWASA AWAL DAN MADYA
KEBUGARAN JASMANI AFRIWARDI.
ORGANISASI LANSIA & POSYANDU LANSIA
KESEIMBANGAN ENERGI SYAFRIANI, SKM, M.KES.
KONTRAK PEMBELAJARAN PJOK KELAS XI SMT I SMA NEGERI 10 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 UMAR SIDIK, M. Pd NIP
PRINSIP LATIHAN FISIOLOGIK
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
OM SWASTYASTU.
Olahraga untuk Penderita Obesitas
DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.
Disusun oleh : NIRA ANDRIYANA
Ayu Cahyani Noviana, dr., M.KKK
Perkembangan fisik adalah Perkembangan fisik atau pertumbuhan biologis (biological growth) merupakan salah satu aspek penting dari perkembanagan individu.
ANALISIS KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR.
1. Terminologi PRICE -> pertolongan pertama pada cedera olahraga akut dengan kondisi tertutup (tidak ada robekan kulit atau perdarahan), singkatan dari.
“TINGKAT KEBUGARAN KARDIOVASCULER ANTARA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI BATURAN I DENGAN SISWA KELAS ATAS SD NEGERI JAMBON I TAHUN PELAJARAN 2013/2014” Disusun.
ATLETIK TOLAK PELURU.
PEDOMAN LATIHAN ATLET MUDA
Tumbuh Kembang 1 Iis Sri Patmawati, S.Kep. TUMBUH KEMBANG USIA BAYI.
KESIHATAN DAN KESEJAHTERAAN
KEBUGARAN JASMANI AFRIWARDI.
PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA By BAYU PURBHA SAKTI.
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
MOTIVASI ATLET KLETUS MARSELNUS GABHE, S.Pd., M.Pd.
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
Kebugaran Jasmani PJOK Kelas XII M. Tohari
AKTIVITAS GERAK BERIRAMA MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA & KESEHATAN By. Nina Aprianti, S. Pd.
Transcript presentasi:

PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA By TUTUR JATMIKO

PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI SK Menpora No. 053 A/MENPORA/1994 ” Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan fisik, kecerdasan dan pembentukan watak.”

” Orandum et u sit mensana in corpore sano” bukan ”Mensana in corpore sano” Artinya ”Berdoalah semoga dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”

PERSAMAAN 1. Tujuan : Membantu meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya. 2. Penekanan Tujuan: Penjas menekankan pada pembinaan perilaku hidup sehat, dengan menganut prinsip ”Pendidikan melalui jasmani”. Olahraga menekankan pada peningkatan prestasi olahraga, dengan catatan tidak terperangkap ke dalam prinsip ”Pendidikan untuk jasmani” 3. Media yang digunakan : Menggunakan media jasmani atau Psikomotorik

PERBEDAAN PENDIDIKAN JASMANI & OLAHRAGA  PENJAS  Diselenggarakan di lingkungan sekolah  Berorientasi pada Pendidikan yang mengacu ke pembunaan hidup sehat  Sebagai mata ajar wajib dilingkungan sekolah  Materi berpusat pada anak sesuai perkembangan psikofisik  Dikelola dibawah Mendiknas  Memasyarakatkan olahraga  OLAHRAGA  Diluar sekolah/masyarakat  Pada kepelatihan yang mengacu pada pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga  Kegiatan sukarela dimasyarakat  Berpusat pada jenis olahraga yang harius dikuasai sepenuhnya  Dikelola dibawah Menpora bersama Ormas  Mengolahragakan masyarakat

TUJUAN PENJAS  Meletakkan landasan karakter moral melalui internalisasi nilai dalam PenJas.  Membangun Kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam kemajemukan budaya, etnis, dan agama.  Menumbuhkan berfikir kritis melalui tugas ajar PenJas.  Mengembangkan Ketrampilan Gerak.

TUJUAN PENJAS  Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui aktifitas jasmani dan olahraga.  Mengembangkan ketrampilan menjaga diri sendiri dan orang lain.  Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga untuk mencapai hidup kesehatan,kebugaran, dan pola hidup sehat.  Mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang kreatif.

FUNGSI PENJAS  Aspek Organis : fungsi sistem tubuh lebih baik, meningkatkan kekuatan otot, daya tahan otot dan kardiovaskuler, dan kelentukan.  Aspek Neuromuskuler : meningkatkan keharmonisan fungsi saraf dan otot.  Aspek Perseptual :mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat.  Aspek Kognitif : mengembangkan kemampuan mengeksplorasi,

FUNGSI PENJAS  Aspek Kognitif : mengembangkan kemampuan mengeksplorasi, menemukan sesuatu, memahami, memperoleh pengetahuan dan membuat keputusan.  Aspek Sosial : menyesuaikan diri dengan lingkungan.  Aspek Emosional : mengembangkan respon yang positif terhadap aktifitas jasmani dan rekreasi.

KEBUGARAN JASMANI Adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari penuh vitalitas dan kesiagaan tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh masih memiliki cukup energi untuk beraktivitas pada waktu yang senggang dn hal-hal yang bersifat darurat.

Komponen Kebugaran Jasmani Berhubungan Dengan Kesehatan  Kekuatan (Strenght) : kemampuan otot /sekelompok otot untuk melakukan satu kali tahanan atau beban.  Kelentukan (Flexibility) : kemampuan sendi untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi secara maksimal sesuai kemungkinan geraknya (range of movement).

Komponen Kebugaran Jasmani Berhubungan Dengan Kesehatan  Komposisi Tubuh : prosentase relatif dari lemak tubuh dan massa tubuh : a. IMT (Indek Massa Tubuh) : BB (Kg ) TB (M2) b. Prosentase Lemak Tubuh : perbandingan antara lemak tubuh dan berat badan yang diperoleh melalui rubus tertentu berdasarkan pengukuran ketebalan lemak dengan skinfold caliper.

Komponen Kebugaran Jasmani Berhubungan Dengan Kesehatan  Daya Tahan (Endurance) : kemampuan untuk melakukan gerkan atau usaha melewati suatu periode waktu. Daya tahan dibagi 2 komponen yaitu : Daya tahan kardiorespiratori (umum) : kemampuan kerja sistem jantung, paru dan peredaran darah. Daya tahan otot (lokal) : kemampuan otot untuk melakukan kontraksi secara terus menerus.

Komponen Kebugaran Jasmani Berhubungan dengan Ketrampilan  Kecepatan (Speed) : kemampuan untuk bepindah tempat dalam waktu sesingkatnya.  Daya ledak (Power) : pengerahan kekuatan otot secara maksimal dengan kecepatan maksimal. Ini gabungan antara kekuatan dan kecepatan.  Kelincahan (Agility) : kemampuan bergerak berubah-ubah arah dengan cepat dan tepat tanpa kehilangan keseimbangan.

Komponen Kebugaran Jasmani Berhubungan dengan Ketrampilan  Keseimbangan (Balance) : kemampuan mempertahankan sikap atau posisi tubuh pada bidang tumpuan saat berdiri (static) dan bergerak (dynamic).  Koordinasi (Coordination) : kemampuan melakukan gerak dengan tepat dan efisien.  Kecepatan Reaksi (Reaction Speed) : berkaitan dengan waktu yang diperlukan untuk melakukan respon atas stimulus yang diterima.

Faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani 1. Genetik 2. Usia 3. Jenis Kelamin 4. Aktifitas Fisik 5. Kebiasan Olahraga 6. Status Gizi 7. Kadar Hemoglobin 8. Status Kesehatan 9. Kebiasaan Merokok 10. Kecukupan Istirahat

Aktifitas Latihan Menuju Kebugaran Jasmani 1. Intensitas Latihan : dosis latihan yang harus dilakukan seseorang berdasarkan training zone yaitu batasan latihan berdasarkan denyut nadi yang telah ditetapkan dan dianggap aman. Untuk menghitung rumus yang digunakan : Denyut Nadi Maksimal : 220 – Usia

DENYUT NADI Sebagai pengukuran kebugaran jasmani hal yang harus diketahui : Denyut Nadi Basal : diukur pada waktu bangun tidur, tidak bergerak, tidak mimpi. Denyut Nadi Istirahat : tidak bekerja ( dpm) Denyut Nadi Latihan : % dpm dari DNM Denyut Nadi Pemulihan setelah aktifitas/latihan

Aktifitas Latihan Menuju Kebugaran Jasmani 2. Frekuensi Latihan : berapa kali orang melakukan latihan yang cukup dalam 1 minggu. ( 3-5 kali 1 minggu ) 3. Lama Latihan : waktu yang digunakan dalam 1 kali latihan ( menit)

Atletik : lari, lompat dan lempar. Senam : SKJ, Senam Penyembuhan, Sibuyung, Aerobik dan Prestasi. Beladiri : pencak silat, tinju, judo, gulat, karate, dan anggar. Olahraga Aquatik : renang Olahraga Rekreasi : jalan sehat Olahraga Permainan : Permainan Tradisional dan Permainan Besar.

ORGANISASI PENYELENGARAAN DAN SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

Faktor-Faktor Menentukan Sistem Pertandingan Olahraga 1. Tujuan pertandingan 2. Waktu yang tersedia 3. Sarana dan Prasarana 4. Tenaga Pelaksana 5. Jenis cabang olahraga 6. Jumlah peserta 7. Dukungan dana

Susunan Panitia Penyelenggara Pertandingan 1.Ketua Pelaksana 2.Sekretaris 3.Bendahara 4.Pimpinan Pertandingan

Dibantu oleh Seksi-Seksi 1.Puplikasi dan Dokumentasi 2.Perlengkapan/ logistik 3.Pertandingan 4.Upacara/UPP 5.Akomodasi 6.Keamanan 7.Konsumsi 8.Kesehatan dan PPPK 9.Transportasi

Sistem Pertandingan A. Sistem Gugur (elimination). 1. Sistem Gugur Tunggal. a. Jumlah pertandingan n-1 b. Dapat ditetapkan seeded c. Bagan dapat dengan bye atau pendahuluan

Sistem Pertandingan 2.Sistem Gugur Rangkap a.Ada 2 Juara yaitu juara kelompok menang dan juara kelompok kalah 3.Sistem Gugur Ganda a.Peserta gugur bila kalah 2 kali b.Peserta menang lanjut ke bagan kanan dan kalah ke bagan kiri c.Jumlah pertandingan : 2n-1 d.Juaranya adalah juara sejati.

Sistem Pertandingan B. Sistem Kompetisi Ini memungkinkan peserta saling berhadapan, hasil pertandingan mencerminkan prestasi sesungguhnya. 1. Sistem Setengah Kompetisi a. Jumlah Pertandingan : n(n-1) : 2 b. Setiap peserta akan 1 x bertemu dengan semua peserta lain.

Sistem Pertandingan 2.Sistem Kompetisi Penuh a.Setiap peserta akan saling berhadapan 2 x ditempat yang berbeda ( home dan away ) b.Jumlah pertandingan : n(n-1)

Sistem Pertandingan C. Sistem Tantangan 1.Sistem Tangga a.Peserta diurut satu per satu (peringkat), juara dipuncak. b.Urutan penantang juara dari no.2 sampai 10 dengan catatan diterima sang juara. c.Ini berlaku untuk olahraga tinju professional

Sistem Pertandingan 2.Sistem Piramid a.Setiap kolom piramid dapat menantang peringkat/kolom diatasnya dengan catatan sebagai juara dalam kolomnya, kemudian menantang peserta dari kolom diatasnya. b.Atau dari kolom paling bawah ada pertandingan, makin keatas peserta makin sedikit kemudian keluarlah satu persatu untuk menantang. c.Ini digunakan pada Piala Thomas 1960