Manusia dan Alam Semesta Kelompok 1: 1. SEPTIANING CLARISTA PUTRI QURFISTANA DYAH NOVITA ULFA NOVIA NINGRUM PERMATA
HAKIKATKEBENARAN Untuk memahami mengapa berbagai disiplin ilmu dan teknologi tidak sepenuhnya mampu memahami misteri keberadaan alam semeta dan tidak lagi sepenuhnya dapat menjelaskan dan memecahkan berbagai permasalahan dunia saat ini, maka perlu kita renungkan apa yang dinyatakan oleh E.F Schumecher ( dalam Eko Wijayanto dkk, 2002 ) sebagai empat kebenaran yaitu, 1. Kebenaran ( hakikat ) tentang eksistensi (dunia/alam semesta) 2. Kebenaran tentang alat ( tools ) yang dipakai untuk memahami dunia 3. Kebenaran cara belajar tentang dunia 4. Yang dimaksud dengan hidup di dunia
HAKIKAT EKSISTENSI ( DUNIA/ALAM SEMESTA) Ada kecenderungan yang disosdorkan oleh saintisme modern, yaitu suatu paham yang sering disebut matrealistik, mekanistik, dan deterministic yang memandang dunia fisik/dunia materi sebagai satu-satunya keberadaan yang di akui oleh ilmu pengetahuan. Namun Schumecher telah mengingatkan para ilmuan tentang adanya tingkatan-tingkatan eksistensi alam semesta, sebagai berikut, 1. Benda dapat dituliskan ( Subtansi materi ) P 2. Tumbuhan ( Kehidupan ) P+X 3. Hewan ( Kesadaran ) P+X+Y 4. Manusia (Kesadaran transcendental/spiritual ) P+X+Y+Z
HAKIKAT MANUSIA Mc David dan Harari (dalam Jalaluddin Rahmat 2001) mengelompokkan empat teori psikologi dikaitkan dengan konsepsinya tentang manusia sbb: 1. Psikoanalis, yang melukiskan manusia sebagai makhluk yang digerakkan oleh keinginan – keinginan terpendam homovolensi). 2. Behaviorisme, yang menganggap manusia sebagai makhluk yang digerakkan semuanya oleh lingkungan (homomechanicus). 3. Kognitif, yang menganggap manusia sebagai makhluk berfikir yang aktif mengorganisasikan dan mengolah stimulasi yang diterimanya (homosapien). 4. Humanisme, yang melukiskan manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya (homoludens).
Skema hubungan lapisan manusia SteinerHawleySchumecherAgustian dan Kustara Fisik Tubuh ( body ) P Fisik EterikX Astral Hati ( heart ) Y Jiwa ( mind, psikismental ) Ego Manas Kepala ( head ) Buddhi AtmaSemangat ( spirit ) ZRoh ( soul, spirit )
HAKIKAT OTAK ( BRAIN ) DAN KECERDASAN ( INTELLIGENCE ) Otak merupakan organ tubuh yang paling kompleks. Otak memiliki kemampuan sangat luar biasa. Menurut Agus Ngermanto ( 2001 ), paling tidak ada 9 subkomponen di dalam otak manusia, 1. Neocortex 6.Amigdala 2. Corpus Callasum 7. Pituitary Gland 3. Cerebellum 8. Hypothalamus 4. Otak Reptile9. Thalamus 5. Hippocampus
Jadi hakikat otak dan kecerdasan dapat disimpulkan dengan 1. Kecerdasan intelektual (IQ) dengan kecerdasan ini, manusia dianggap mamapu mengatasi berbagai persoalan hidup. Namun belakangan baru disadari bahwa sebenarnya manusia mempunyai banyak kecerdasan (multipel intelejense). 2. Tiga jenis yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). 3. Ketiga jenis kecerdasan tersebut merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, dengan SQ sebagai pondasinya. 4. Etika adalah cabang ilmu yang membahas tentang prilaku manusia, mengenai apa yang baik dan apa yang tidak baik dalam konteks hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia lain, dan manusia dengan alam.
HAKIKAT PIKIRAN ( MIND ) DAN KESADARAN ( CONSCIONUSNESS ) Pikiran memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehingga Blaise Pascal ( dalam Hart, 1997 ) sampai mengatakan “Manusia jelas sekali dibuat untuk berfikir. Di dalamnya terletak semua martabat dan kebajikannya dan seluruh kewajibannya adalah berfikir sebagaimana seharusnya” Menurut Khrisna kesadaran manusia terbagi menjadi lima tingkat / lapisan yaitu : 1. Lapisan kesadaran fisik 2. Lapisan kesadaran psikis 3. Lapisan kesadaran pikiran 4. Lapiasan intelegensia (bukan Intelek ) 5. Lapisan kesadaran murni (kesadaran transendental)
TUJUAN DAN MAKNAKEHIDUPAN Tujuan umat manusia adalah memperoleh kebahagiaan. Namun dalam kehidupan sehari-hari, apalagi dalam era dewasa ini yang dipenuhi oleh filsafat matrealisme, semakin banyak orang yang tidak merasa bahagia. Kebahagiaan seolah-olah menjadi langka.
Kesadaran menurut Sutrisna (2007) dapat dibedakan menjadi tiga tingkat: Kesadaran hewan Kesadaran manusia Kesadaran tuhan Menurut Ibnu Arabi (dalam Frager,1999) membagi empat tingkat kesadaran berdasarkan pengalaman dan pemahaman akan hakikat kehidupan, yaitu: 1. Jalan syariah 2. Jalan tariqoh 3. Jalan haqiqah 4. Jalan ma’rifah
ALAM SEMESTA SEBAGAI SATU KESATUAN SISTEM Alam semesta beserta seluruh isinya sebenarnya merupakan satu kesatuan sistem. Menurut Jogiyanto (1998) sistem memiliki beberapa ciri / kriteria sebagai berikut : 1. Mempunyai komponen – komponen (components/subsystems) 2. Ada batas suatu sistem (boundaries) 3. Ada lingkungan luar sistem (environment) 4. Ada penghubung (interface) 5. Ada masukan (input), proses (process), dan keluaran (output) 6. Ada sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
SPIRITUALITAS DAN ETIKA Banyak pakar etika yang masih membedakan antara etika dengan spiritualitas, padahal keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipilah-pilah. Sejatinya, setiap manusia harus menyadari bahwa kesempatan hidup di dunia ini hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mencapai tingkat kesadaran Tuhan.