EFEKTIFITAS INTRADIALYTIC STRETCHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN GEJALA RESTLESS LEG SYNDROME DAN PENINGKATAN SLEEP QUALITY PADA PASIEN HEMODIALISIS DI RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2017 Oleh : Achmad Fauzi PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2017
Chronic Kidney Disease Gangg. Fungsi ginjal (progressive & Irreversible) Abnormalitas struktural & fungsional Dgn/ tanpa pe ↓ GFR <60 ml/min/1.73m2 selama ≥ 3 bulan CKD-ESRD (Stadium 5) Renal Replacement Therapy Hemodialisis 1.Dunia → USA Pada 30 negara : 30% dg prev per juta pnddk; 45% dg prev per juta pnddk. Prev terrtinggi : Taiwan (3138 per juta pnddk). Prev terendah : Indonesia (66 per juta pnddk. (USRDS, 2015). 2. Indonesia Prov. Jabar : pasien dg ESRD + HD dg rutin. (Indonesia Renal Registry, 2015). 3.RSUD Kota Bekasi Rutin HD hingga juni 2017 : 90 orang dg kenaikan sebanyak 5-10 pasien. 1.Dunia → USA Pada 30 negara : 30% dg prev per juta pnddk; 45% dg prev per juta pnddk. Prev terrtinggi : Taiwan (3138 per juta pnddk). Prev terendah : Indonesia (66 per juta pnddk. (USRDS, 2015). 2. Indonesia Prov. Jabar : pasien dg ESRD + HD dg rutin. (Indonesia Renal Registry, 2015). 3.RSUD Kota Bekasi Rutin HD hingga juni 2017 : 90 orang dg kenaikan sebanyak 5-10 pasien.
Seumur Hidup Intervensi Hemodialisis Perubahan Fisik Intradialytic Stretching Exercise Perubahan Psikologis Diharapkan dpt menurunkan gejala RLS & meningkatkan sleep quality. Restless Leg Syndrome (RLS) Cemas & Depresi → Penurunan Sleep Quality
Tujuan Umum Mengetahui efektifitas intradialytic stretching exercise terhadap penurunan gejala restless leg syndrome dan peningkatan sleep quality pada pasien chronic kidney disease yang menjalani terapi hemodialisis di unit hemodialisa RSUD Kota Bekasi. Tujuan Khusus Teridentifikasinya gambaran karakteristik responden berdasarkan data demografi (jenis kelamin, Hb, lamanya HD dan usia) pasien hemodialisis di RSUD Kota Bekasi. Teridentifikasinya gambaran karakteristik gejala restless leg syndrome sebelum dan sesudah diberikan intervensi intradialytic stretching exercise di RSUD Kota Bekasi. Teridentifikasinya faktor confounding yang paling berpengaruh terhadap intradialytic stretching exercise.
Instansi Pelayanan Keperawatan Institusi Pendidikan Pengembangan Ilmu Keperawatan
Berdasarkan teori yang berkaitan dengan terapi intradialytic stretching exercise, maka rumusan hipotesis pada penelitian ini adalah : Ada penurunan gejala RLS dan peningkatan sleep quality pada pasien hemodialisis setelah mendapatkan intradialytic stretching exercise. Minor : 1.Ada perbedaan penurunan gejala RLS dan peningkatan sleep quality sebelum dan sesudah diberikan intradialytic stretching exercise pada kelompok intervensi. 2.Ada perbedaan penurunan gejala RLS dan peningkatan sleep quality sebelum dan sesudah diberikan intra back massage standard pada kelompok kontrol.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan desain tang digunakan adalah “Quasi Eksperimental Pre-Post test with Control Group” perlakuan yang diberikan adalah streaching exercise.
Tempat : Ruang Hemodialisis RSUD Kota Bekasi Alasan pemilihan tempat penelitian : - Sampai Th 2015 : 2400 kunjungan pasien dg CKD; ESRD menempati urutan ke-3 setelah DM dan HT. - Sampai Th 2015 : Pasien dg ESRD dan yg menjalani hemodialisis sebanyak 114 dan penambahan 5-10 pasien tiap tahunnya. Waktu : Penyusunan proposal : februari – Akhir Maret Penelitian dilakukan pada : Mei 2017 s/d Juli 2017.
1.Pada penelitian ini diketahui bahwa karakteristik responden lebih banyak pada kelompok usia dewasa akhir, sedangkan jenis kelamin lebih banyak perempuan, lamanya hemodialisis > 12 bulan dan nilai hemoglobin lebih banyak < 10 mg/dL.. 2.Terbukti adanya perbedaan yang signifikan rata-rata gejala RLS dan gangguan sleep quality pada pengukuran pre intervensi dan post intervensi pada kelompok intervensi (nilai p = 0.000).
3.Tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata gejala RLS dan gangguan sleep quality pada pengukuran pre intervensi dan post intervensi pada kelompok kontrol (nilai p = 0.104). 4.Terbukti adanya perbedaan yang signifikan rata-rata gejala RLS dan gangguan sleep quality pada pengukuran pre intervensi dan post intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok control (nilai p = dan 0.104) 5.Intradialytic stretching exercise selama hemodialisis terbukti dapat mengurangi gejala RLS dan peningkatan sleep quality.
1.Institusi pelayanan kesehatan perlu memfasilitasi diterbitkannya prosedur tetap (protap) tentang intradialytic stretching exercise selama hemodialisis sebagai salah satu bagian dari program terapi dan rehabilitasi yang terintegrasi dalam asuhan keperawatan bagi pasien yang menjalani hemodialisis. 2.Institusi pelayanan kesehatan memfasislitasi perawat untuk mengembangkan diri guna meningkatkan manfaat intradialytic stretching exercise yang menjalani hemodialisis. 3.Perawat hemodialysis memberikan pendidikan kesehatan tentang intradialitic stretching exercise, mengajarkan dan memotivasi pasien untuk melakukan intradialytic stretching exercise selama hemodialisis sesuai dengan protap yang telah ditetapkan sebagian bagian integral dari proses keperawatan
1.Institusi pendidikan dan pelayanan perlu mengadakan diskusi secara terjadwal dalam mengembangkan tindkan keperawatan intradialytic stretching exercise selama hemodialisis karena intradialytic stretching exercise selama hemodialisis masih merupakan hal yang baru. 2.Organisasi profesi atau perkumpulan perawat medikal bedah perlu untuk memfasilitasi pengembangan ilmu dengan mengadakan pelatihan atau seminar tentang intradialytic stretching exercise bagi pasien yang menjalani hemodialisis.
1.Intradialytic stretching exercise dapat memberikan banyak manfaat untuk memperbaiki aspek fisik dan mental sehingga penelitian ini perlu dikembangkan lebih jauh untuk mengetahui efektifitas intradialytic stretching exercise selama hemodialisis terhadap kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis. 2.Intradialytic stretching exercise selama hemodialisis dapat merangsang pengeluaran hormone endorphin sehingga dapat merelaksasikan masa otot yang mengalami atropi selama proses hemodialisis. namun disamping itu, gejala RLS yang dialami oleh pasien hemodialysis juga disebabkan oleh penurunan kadar hemoglobin sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang menganalisis factor-faktor yang lebih kompleks antara pemberian hormone eritropoetin terhadap gejala RLS.