HEMATOLOGI SUKARNI. CAPAIAN PEMBELAJARAN Mampu Memahami: Sel darah putih (leukosit), eosinofil, basofil, leukopenia dan leukemia Sifat pertahanan netrofil.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Imun (Antibodi)
Advertisements

Matrissya Hermita Biopsikologi UG
DARAH PERIFER, SUM-SUM TULANG DAN HEMATOPOIESIS
The Composition of Blood
Imunitas Humoral.
Radang Burhannudin Ichsan.
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
SISTEM PEREDARAN DARAH
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
Sistem Pertahanan Tubuh
Sistem Pertahanan Tubuh
Respon Imun Nonspesifik
BAB 11 Sistem Imun.
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM IMUNITAS.
Leukosit.
LEUKOSIT Disusun oleh : Tita Izatul Mubarokah (20/XI MIA 1)
DARAH drg.Fidya, MSi.
Fagositosis Inflamasi Sel-sel yang berperan dalam respon imun
Sistem Pertahanan Tubuh
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Kelompok 2 Dwi Pradina Budiarti Ira Prabawati Nurotuljanah.
Imunitas humoral Yang bertanggung jawab: sel limfosit B (Bursa fabicus/Bone) Sel B membawa antibodi pada permukaan selnya, juga dapat mengeluarkan antibodi.
Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Peredaran Darah
Sistem Imun.
Leukosit Oleh : sukarniwati.
Imunologi DISUSUN OLEH: MILA ASTASIA TINGKAT: 1A.
Pengantar Biopsikologi – KUL VII
RESPON IMUN ALAMI (NON SPESIFIK)
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
Kelompok 1 Herynda Cempaka Sari Sutina
Sistem Imun.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL. PERTEMUAN 3
BIOLOGI DASAR MANUSIA “IMUNOLOGI DAN SISTIM LIMFATIK”
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
SISTEM PEREDARAN DARAH
Lisa Andina, S.Farm, Apt. RESPON IMUN SPESIFIK.
SISTEM IMUNOLOGI BY. MAIYANTI.
A.Pengertian Sistem Limfatik Manusia .
KONSEP DASAR IMUNOLOGI
DARAH DAN PEMBULUH DARAH
HIPERSENSITIFITAS Lisa Andina, S.farm, Apt..
LEUKOSIT (Sel Darah Putih) Disusun Oleh : ANNISA RIZQI DAMYANTI
SISTEM LIMFATIK dan IMUNITAS
Imunologi Oleh: Irene Katrin 1A AKBID ALIFAH PADANG.
Sistem Perdaran Darah.
Senjata Cerdas Manusia : “ANTIBODY”
Materi Ajar Sistem Kekebalan
SISTEM KARDIOVASKULER Anatomi dan Fisiologi Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh
Rangkuman Praktikum Hematologi
BAB 11 Sistem Imun.
BAB 11 SISTEM IMUN.
Nama Kelompok : Athena Joanne Tarigan ( XI A7 / 05 )
RESPON IMUN PADA LANSIA Anugrah Novianti, SGz, M.Gizi
DARAH.
SISTEM PEREDARAN DARAH Akademi Famasi Tolitoli
BIOLOGI SEL.
Eriska Dara Funna IBD B 18 FARMASI
SEL DARAH.
DASAR IMUNOLOGI 11 JANUARI 2018.
Respon Imun Non Spesifik (Respon Imun Innate)
BAB 10 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Sistem Kekebalan Pada Manusia.
Organ Limfoid & Sel-sel Imun yang berperan
ADAPTASI A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan.
Leukosit. Darah Terdiri dari : – Plasma – Sel darah Eritrosit Leukosit trombosit.
BAB 4 SISTEM PEREDARAN DARAH By : Anna Laura Silaban, S.Si.
KELOMPOK 3 DOSEN PEMBIMBING SISTEM IMUN NON SPESIFIK DAN PERADANGAN TUGAS IMUNOBIOLOGI SUWARNY, S.Si, M.Si.
BAB 11 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Transcript presentasi:

HEMATOLOGI SUKARNI

CAPAIAN PEMBELAJARAN Mampu Memahami: Sel darah putih (leukosit), eosinofil, basofil, leukopenia dan leukemia Sifat pertahanan netrofil dan makrofag terhadap infeksi Renspons makrofag dan netrofil selama peradangan

WHITE BLOOD CELLS (LEUKOSIT) (SEL DARAH PUTIH) Karakteristik WBC, Khususnya limfosit, dapat hidup beberapa bulan/tahun namun sebagian besar hidup beberapa hari Selama periode infeksi (fagositosis) dapat hidup beberapa jam Rentang normal: /mm 3 Leuokositisis yaitu terjadi peningkatan jumlah WBC Leukopenia yaitu jumlah WBC yang turun (dibawah 5.000/mm 3 )

FUNGSI WBC 1.Membunuh dan memakan bibit penyakit bakteri yang masuk kedalam tubuh jaringan RES (sistem retikulo endotel) 2.Sebagai pengangkut yaitu mengangkut/membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah 3.Ketika kuman masuk: fungsi umum melakukan fagositosis atau respon imun 4.Neutrofil dan magrofag aktive dalam memfagositosis. Meraka mampu mencerna makanan 5.Kemotaksis 6.Diapedesis (or emigration)

STRUKTUR WBC 1.Leukosit memiliki sebuah nukleus dan tidak memiliki hemoglobin 2.Terbagi atas GRANULAR dan TIDAK BERGRANULAR 3.LEUKOSIT GRANULAR (GRANULOSIT); memiliki lobus nukleus dan granula yang mencolok di sitoplasma a.NEUTROFIL b.EOSINOFIL c.BASOFIL 4. LEUKOSIT AGRANULAR (AGRANULOSIT) a.LIMFOSIT b.MONOSIT

NEUTROFIL 60-70% dari sikrkulasi WBC Memiliki 2-6 lobus sel/mm 3 Diameter μ m Masa hidup 6 jam sampai dengan beberapa hari Sel yang lebih tua disebut dengan polymorphonuclear leucocytes (PMNs), Polymorphs atau Polys Neutrofil yang muda berbentuk batang

NEUTROFIL FUNGSI: Setelah menelan patogen, neutrofil akan mengeluarkan zat kimia yang akan merusaknya -Lisosim merusak bakteri tertentu -Oksidan yang kuat dapat menghancurkan bakteri -Defensin merupakan protein yang menunjukkan sebagai antibiotik terhadap bakteri, jamur, fungi dan virus. Defensin membentuk tombak peptida yang melubangi membran mikroba -Hidup didalam darah, kulit (dermis), dan mukosa pada paru dan sistem pernapasan -Jumlah neutrofil yang meningkat menandakan infeksi bakteri, luka bakar, stres atau inflamasi. Jumlah neutrofil yang turun mungkin disebabkan oleh radiasi, obat tertentu, defesiensi vitamin B12 atau sistemik lupus eritematosus

EOSINOFIL sel/mm 3 Jumlah 2.3 % Hidup sekitar 8-12 hari Memiliki granul yang besar Nukleus tidak beraturan; dan memiliki 2 lobus. Diameter μ m Granula berukuran besar dan seragam berisi sitoplasma, tetapibiasanya tidak menutupi nukleus. Granul berwarna merah-oranye. FUNGSI: Granulnya adalah lisosom Eosinofil meninggalkan kapiler dan masuk cairan jaringan. Mereka dipercaya untuk melepaskan enzim, seperti histaminase, yang memerangi efek histamin dan mediator lainnya peradangan dalam reaksi alergi (yaitu, menonaktifkan beberapa bahan kimia yang terkait dengan reaksi alergi). Eosinofil; fagositosis antigen-antibodi kompleks dan efektif melawan parasit cacing. Jumlah eosinofil yang tinggi mengidikasikan reaksi alergi, infeksi parasit, penyakit autoimun, insufisiensi adrenal. Jumlah eosinofil yang rendah biasanya disebabkan oleh obat-obatan, stress atau cushing syndrome.

BASOFIL STRUKTUR sel/mm3 Berwarna-warni saat diwarnai dan dilihat di bawah mikroskop- Memiliki inti pucat yang biasanya tersembunyi oleh butiran Diameter butiran Rentang hidup beberapa jam hingga beberapa hari. Granula sitoplasma berbentuk bulat, bervariasi dalam ukuran

BASOFIL FUNGSI: Basofil terlibat dalam reaksi inflamasi dan masuk kejaringan dan berkembangan menjadi sel mast. Ini bisa membebaskan heparin (antikoagulan), histamin (avasodilator), dan serotonin. Mereka mengintensifkan respon inflamasi, dan terlibat dalam hipersensitivitas. Jumlah akan meningkat ketika stres dan alergi Basofil akan meningkat ketika ada alergi, kondisi leukemia, kanker dan hipotiroid. Penurunan basofil pada kondisi selama kehamilan, ovulasi, stress dan hipertiroid

LEUKOSIT AGRANULAR (AGRANULOSIT) A.LIMFOSIT -Limfosit T -Limfosit B B. MONOSIT

LIMFOSIT Limfosit memiliki nukleus besar bulat dengan menempati sebagian besar sel limfosit berkembang dalam jaringan limfe Ukuran: 7-15 mikron Banyaknya 20-25%

LIMFOSIT LIMFOSIT T -Limfosit T meninggalkan sumsum tulang dan berkembang lama dan kemudian bermigrasi ke timus -Setelah meninggalkan timus, sel-sel ini beredar dalam darah sampai bertemu dengan antigen -Menghasilkan bahan-bahan kimia yang menghancurkan mikroorganisme

LIMFOSIT LIMFOSIT B -30% dari keseluruhan limfosit di dalam tubuh -limfosit B dibentuk dan mengalami pematangan dalam sumsum tulang (bone marrow) -Limfosit yang memainkan peran penting pada imunitas humoral -Sel B terdiferensiasi menjadi sel plasma yang memproduksi molekul antibodi IgG yang mengikat mikroba dengan sangat efisien IgM yang mengikat bakteri IgA yang terdapat pada interstitium, saliva, lapisan mukosa dan saluran pencernaan untuk mencegah infeksi oleh antigen. IgE yang mengikat parasit dan merupakan penyebab utama terjadinya gejala alergi IgD yang selalu terikat pada sel B dan memainkan peran untuk menginisiasi respon awal sel B

MONOSIT Mereka bermigrasi ke jaringan, memperbesar, dan berdiferensiasi menjadi MACROPHAGES. Makrofag akan tetap berada pada jaringan target seperti makrofag dialveolar, makrofag di limpa dan akan berkumpul ditempat infeksi atau peradangan FUNGSI Monosit membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai tempat infeksi daripada neutrofil, tetapi dengan dalam jumlah yang lebih besar dan menghancurkan lebih banyak mikroba. Ukurannya yang lebih besar dari semua tipe WBC Jumlah akan meningkat ketika terjadi infeksi akibat jamur, TB, leukemia dan penyakit kronik. Jumlah dibawah normal jarang terjadi

MONOSIT MAKROFAG Makrofag adalah jenis fagosit, yang merupakan sel yang bertanggung jawab untuk mendeteksi, menelan dan menghancurkan patogen dan sel apoptosis Fungsi Makrofag Fagositosis Imunitas adaptif

LEUKOPENIA Rendahnya jumlah total sel darah putih (leukosit) dibanding nilai normal PENYEBAB Infeksi, seperti influenza, tifus, malaria, TBC atau sepsis. Penyakit sumsum tulang atau penurunan fungsi sumsum tulang. Kanker atau penyakit lain yang merusak sumsum tulang. Gangguan autoimun seperti HIV atau SLE (penyakit lupus) yang menghancurkan sel-sel darah putih atau sel sumsum tulang. Obat Kemoterapi untuk kanker seperti azathioprine (diberikan pada pasien transplantasi) dapat menyebabkan leukopenia.

LEUKOPENIA PENYEBAB Banyak obat yang digunakan untuk mengobati kanker juga dapat menyebabkan leukopenia. Hipersensitivitasa atau alergi terhadap beberapa obat yang umum digunakan seperti antibiotik (minocycline) atau diuretik. Kekurangan vitamin B12, seng, tembaga dan folat kekurangan gizi dapat menyebabkan leukopenia. Pembesaran limpa (splenomegali) Anemia aplastik Radiasi

LEUKEMIA Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel-sel darah putih. PENYEBAB Penyebab leukemia masih belum bisa dipahami dengan baik Faktor-faktor risiko Paparan radiasi yang berlebihan (misalnya tindakan radioterapi dan korban bom atom) Paparan terhadap bahan kimia beracun (misalnya benzena dan pengobatan kemoterapi sebelumnya) Penyakit genetik tertentu (misalnya sindrom Down)

TERIMA KASIH