Danau adalah suatu tubuh air yang tergenang yang menempati suatu basin (cekungan/ledok) dan terpisah dari laut. Pada umumnya danau terjadi di daerah dimana permukaan airtanah mencapai atau mendekati permukaan tanah. Beberapa danau dapat terbentuk di atas zone aerasi/zone vadus atau di daerah dimana hanya sebagian sub soilnya terisi oleh air, sehingga dalam hal suplai airnya tergantung pada curah hujan atau air hasil pencairan es
Danau tersebar luas di permukaan bumi yaitu di daerah pegunungan, plato, dataran, lembah dan di sepanjang pantai, dan meliputi sekitar 6,1% dari luas permukaan bumi. Danau, pond dan swamp sering sukar dibedakan karena belum adanya kriteria yang jelas. Secara umum suatu genangan air disebut danau apabila : - Air cukup dalam dan sudah menunjukkan adanya strata suhu - Vegetasi yang melayang tidak cukup untuk menutupi permukaan air dan hanya di pinggiran saja.
- Sudah menunjukkan adanya gelombang yang berakibat terdapatnya abrasi di pantai yang ditandai dengan : a) Tidak adanya sama sekali tumbuh- tumbuhan akuatik yang melekat b) Tidak adanya akumulasi hancuran bahan organik yang halus c) Tidak adanya binatang invertebrata yang bernafas di udara kecuali yang dapat hidup di dalam liang-liang
Swamp adalah dataran rendah basah yang dipenuhi oleh pepohonan besar dan semak belukar. Marsh adalah daerah basah dan luas yang dipenuhi rerumputan. Pond adalah genangan air yang tidak terlalu luas namun dalam dengan tumbuhan berakar yang hidup di dalamnya.
Morfometri danau meliputi pengukuran garis pantai, kedalaman danau, morfometri danau, volume danau, lama air tinggal di danau, pengamatan perkembangan pantai, kelerengan cekungan danau. Kondisi fisik dan kimia danau meliputi gerakan air, material dasar danau, kualitas air danau. Kondisi biologi danau meliputi distribusi plankton serta hewan dan tumbuhan lainnya.
Danau tektonik yaitu danau yang terbentuk akibat retakan, patahan atau lipatan. Aktivitas tektonik tersebut menyebabkan perpotongan atau perpindahan batuan menyebabkan terjadinya cekungan yang kemudian terisi air. Danau vulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik, terutama dalam proses pembentukan kaldera (Danau Toba) Danau landslide yang terbentuk akibat gerakan massa batuan.
Danau glasial yaitu danau yang terbentuk oleh proses erosi akibat abrasi glasial, dimana cekungan yang terjadi akan terisi oleh air bila terjadi pencairan es. Selain itu juga terbentuk akibat pengendapan (morina) yang terangkut dan membendung aliran glasial, membentuk cekungan dan kemudian terisi air. Danau solusional yaitu danau yang terbentuk akibat proses pelarutan yang umumnya terjadi di daerah berbatuan gamping.
Danau aliran Danau aliran meliputi danau oxbow, danau lateral dan danau delta. - Danau oxbow terbentuk akibat perpindahan aliran yang memotong meander. - Danau lateral terbentuk akibat sedimentasi sungai yang membendung cabang sungai. - Danau delta terbentuk akibat pengendapan yang terjadi di delta sungai. Danau yang terbentuk akibat aktivitas angin, terutama di daerah arid dan semi arid.
Laguna yaitu danau yang terbentuk akibat adanya ombak dan arus pantai. Danau atol yaitu danau terbentuk akibat akumulasi bahan organik terutama oleh binatang karang. Waduk yaitu danau yang terjadi akibat aktivitas manusia. Danau meteorit yaitu danau yang terjadi akibat meteor yang jatuh ke bumi dan membentuk cekungan.
Danau holomictic, ditandai oleh tercampurnya seluruh lapisan air selama periode sirkulasi. Danau meromictic, hanya pada sebagian air yang mengalami percampuran selama periode sirkulasi, yaitu pada bagian epilimnion (mixolimnion). Bagian lainnya yaitu thermocline (chemocline) dan hipolimnion (monimolimnion) airnya tidak mengalami percampuran. Danau meromictic dibedakan lagi menjadi ectogenic meromixis, crenogenic meromixis dan biogenic meromixis
Ectogenic meromixis, ditandai oleh pengaruh dari luar seperti masuknya air asin ke danau, atau masuknya air tawar ke danau yang asin. Banyak terdapat pada danau-danau di kepulauan Pilipina. Crenogenic meromixis, ditandai oleh adanya tambahan garam dari mataair ke dalam danau (Telaga Warna di Dieng) Biogenic meromixis, ditandai oleh tambahan unsur- unsur dari dari sedimen atau hasil proses kimia material biokimia.
1)Danau membulat/circular (meteorit, crater) 2)Danau semi membulat/sub circular (lembah pengaruh glasial, morina) 3)Danau elip/elliptical (laguna) 4)Danau segi empat/sub rectangular (teknonik, graben) 5)Danau dendritik (waduk) 6)Danau melengkung/lunate (oxbow) 7)Danau segitiga/triangular (estuari)
1)Danau aliran (running water lake), yaitu danau yang mendapatkan air dari sungai (inflow), namun danau tersebut juga memberikan air pada sungai di bawahnya. Jadi di sini ada jalan keluarnya (outlet). 2)Danau tanpa jalan keluar (outlet), yaitu danau yang mendapatkan air dari sungai, namun tidak memiliki jalan keluar. Pengurangan air danau hanya melalui penguapan
1)Danau kutub (polar lake), dengan suhu permukaan air tidak lebih tinggi dari 4 o C. Orde I, suhu air di dasar 4 o C sepanjang tahun, mungkin ada periode sirkulasi di musim panas, namun biasanya tidak ada. Orde II, suhu air di dasar danau berubah-ubah, namun tidak jauh dari 4 o C. Orde III, suhu air di dasar dan permukaan kurang dari 4 o C, sirkulasi air kurang lebih kontinue kecuali di waktu beku 2)Danau tropik (tropical lake), dengan suhu air selalu lebih dari 4 o C
1)Danau air lunak (soft water lake), dengan air danau mengandung sedikit kalsium dan magnesium. Rata-raata kandungan CO 2 -nya tidak lebih dari 5 cc/l. 2)Danau kelas medium (medium class lake), dengan kandungan CO 2 yang cukup banyak sekitar 5-22 cc/liter. 3)Danau air sadah (hard water lake), dengan kandungan CO 2 lebih dari 22 cc/liter, bahkan dapat mencapai 50 cc/liter
a)Danau oligotropik adalah danau yang relatif muda, kebanyakan berair dalam dan jernih. Danau ini tidak mengandung hara-hara tanaman dengan konsentrasi tinggi untuk ganggang dan kurang produktif untuk kehidupan biologi perairan. b)Danau eutrofik relatif lebih tua daripada oligotripik. Airnya keruh dan mengandung zat-zat hara untuk ganggang dengan kadar tinggi, seperti senyawa-senyawa yang mengandung nitrogen dan fosfor. Dalam danau ini banyak sekali terdapat plankton dan di dasarnya hidup hewan air dalam jumlah banyak
c)Danau distropik adalah danau yang umurnya paling tua. Airnya berwarna abu- abu atau kuning yang berasal dari bahan- bahan humus dan mempunyai pH rendah. Walaupun banyak mengandung bahan- bahan humus (organik), tetapi perairan danau distropik tidak mendukung perairan yang baik
Terutama pada danau yang tidak memiliki outlet, dan air akan mengandung material-material mineral yang akan berkumpul Akibatnya air akan banyak mengandung garam- garam, yang apabila titik jenuh telah tercapai, garam-garam tersebut akan mengendap. Tipe garam tergantung dari komposisi kimia dari batuan di sekitarnya. Pada suatu tempat garam alkali yang lebih banyak, namun dapat pula garam boraks yang berlimpah
Danau yang banyak mengandung alkali karbonat biasa disebut danau alkali Terdapat di beberapa tempat di dunia seperti Mesir, Hongaria, Venezuela. Danau ini luasnya lebih kecil daripada danau saline. Di Amerika Serikat, sering dijumpai di bagian barat Great Basin
Danau ini banyak terdapat di daerah padang pasir. Air yang mengisi danau adalah air musiman. Setelah pengisian tersebut berhenti, air danau akan susut dan menguap seluruhnya. Di dasarnya sering terdapat endapan garam alkali yang warnanya putih. Danau semacam ini merupakan kenampakan khusus di Great Basin (USA)
Indonesia memiliki beberapa danau dengan genesa yang beragam. Danau yang terbentuk akibat proses tektonik antara lain Danau Diatas, Danau Dibawah, Danau Lindu, Danau Matano, Danau Paniai, Danau Poso, Singkarak dan Danau Towuti. Danau yang terbentuk akibat proses volkanik antara lain Danau Tiga Warna, Danau Segara Anak, Danau Tondano dan DanauToba Danau yang terbentuk akibat proses tektonik dan volkanik antara lain Danau Maninjau, Danau Kerinci dan Danau Ranau
Luasan danau di Indonesia juga beragam, dari sangat kecil yang sering disebut situ (luas km 2 dan volume > m3) Danau Matano, Danau Poso, Danau Ranau, Danau Singkarak, Danau Tempe, Danau Toba dan Danau Towuti merupakan danau-danau dengan kategori luas sedang. Danau Tondano memiliki luas 50 km 2 dan kedalaman 20 m, termasuk kategori danau kecil
Danau Toba hanya memiliki luas km 2 (terluas di Indonesia), namun volumenya sangat besar mencapai juta m 3 (termasuk danau besar). Ditinjau dari kedalamannya, Danau Limboto dan Danau Tempe termasuk danau sangat dangkal (< 10 m) Danau Bratan, Diatas, Tondano, Rawa Danau, Rawa Pening termasuk danau dangkal (10-50 m) Danau Batur, Buyan, Kerinci dan Tamblingan termasuk danau sedang ( m)
Danau Dibawah, Maninjau, Matano, Poso, Ranau, Singkarak, Toba dan Towuti termasuk danau sangat dalam (>200 m) Danau terdalam di Indonesia adalah Danau Matano dengan kedalaman 590 m (nomor 7 danau terdalam di dunia), disusul Danau Toba dengan kedalaman 529 m (nomor 9 terdalam di dunia).
Danau-danau di Indonesia memiliki waktu tinggal air yang sangat lama. Sebagai contoh Danau Dibawah, Maninjau, Singkaraak dan Toba memilki waktu tinggal air sekitar tahun. Sebagai acuan, danau dengan waktu tinggal air <20 hari memiliki kemampuan percampuran air, sehingga plaankton tidak tumbuh. Waktu tinggal hari menyebabkan terjadinya proses stratifikasi, sedangkan jika > 300 hari akan terjadi akumulasi unsur hara dan pertumbuhan plankton yang mengarah kepada proses eutrofikasi