YAYA SUNARYA PPB FIP UPI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUKU 2.03 APLIKASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Advertisements

Penerapan PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH dalam pembelajaran matematika
Asesmen Autentik Oleh: Dra. Destrinelli, M.Pd.
KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN
Universitas Muhammadiyah Malang FKIP – Pendidikan Biologi
PRAKTIKUM Tujuan Instruksional : Menjelaskan kegunaan praktikum
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
METODE DAN PENDEKATAN DALAM STUDI FILSAFAT POLITIK
PANDUAN PEMBUATAN SOAL
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
Kebijakan Implementasi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENILAIAN.
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATA PELAJARAN DAN GURU KELAS
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
J Refleksi Pembelajaran dan Tindak Lanjutnya Melalui PTK
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Tutorial Matakuliah PDGK 4405 Materi dan Pembelajaran IPS SD
Berpikir Reflektif sebagai Proses Berpikir Kritis dan Kreatif: Suatu Tinjauan pada Konteks Keterampilan Mahasiswa dalam Proses Penyelesaian Masalah Fisika.
Berpikir Kritis (Critical Thinking)
Model problem based learning
Pengembangan Soal HOTS
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
STRUKTUR KURIKULUM 2013 Pendekatan Saintifik.
Pembelajaran Dalam Kebidanan
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Pembelajaran Kontekstual
Asesmen Autentik oleh: Sulthon Taqdir Alfirdaus S.Pd.
FRAMEWORK DALAM MENILAI HOT
Penilaian untuk pembelajaran Abad 21
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
proses pembelajaran Tujuan Pembelajaran (Kompetensi Umum)
Programme for International Students Assessment
SOAL STANDAR INTERNASIONAL DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
MAGANG 1 Dr.R.Ika Mustika, M.Pd Latifah,M.Pd
1. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) Mengintergrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalam pembelajaran. Terutama 5 karakter, yaitu: religius,
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
Pemahaman Proses Belajar Dengan Beraktifitas
Pengembangan Soal HOTS
Studi Internasional dalam Asesmen
HOTS Pengembangan METODOLOGI PEMBELAJARAN
Teori belajar teori taksonomi bloom
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Model problem based learning
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Berpikir Kritis (Critical Thinking)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Pengembangan Soal HOTS
HOTS Pengembangan METODOLOGI PEMBELAJARAN
HOTS Pengembangan INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
HOTS (Higher Order Thinking Skills)
HOTS Pengembangan METODOLOGI PEMBELAJARAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
07/08/20191 Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN.
SOAL-SOAL HOTS HIGHER ORDER THINKING SKILL. Pelajarilah bahan bacaan “Taksonomi Bloom” dan berlatihlah terus merumuskan pertanyaan tingkat tinggi sesuai.
PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) Kardiawarman Konsultan pada Setditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Gedung D, lantai.
RENCANA PERSIAPAN PEMBELAJARAN TERINTEGRASI PPK, LITERASI, 4C, DAN HOTS REVISI KURIKULUM 2013 TAHUN PEMBELAJARAN
PENILAIAN ALTERNATIF (ALTERNATIVE ASSESSMENT)
BUKU 2.03 APLIKASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS Dra.M.Th.S.R.Retnaningdyastuti, M.Pd.
Mengapa, Apa, dan Bagaimana?. Mengapa asesmen di Indonesia diarahkan ke model asesmen High Order Thinking Skills (HOTS)?  Latar Belakang 1. Hasil Tes.
Transcript presentasi:

YAYA SUNARYA PPB FIP UPI SOAL HOTS YAYA SUNARYA PPB FIP UPI

SEKOLAH BERMUTU Menghasilkan peserta didik yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. BAGAIMANA MENCAPAINYA?  PENAILAIAN YANG BERBOBOT  HOTS

HASIL STUDI INTERNASIONAL Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan prestasi literasi membaca (reading literacy), literasi matematika (mathematical literacy), dan literasi sains (scientific literacy) yang dicapai peserta didik Indonesia sangat rendah. Pada umumnya kemampuan peserta didik Indonesia sangat rendah dalam: (1) memahami informasi yang kompleks; (2) teori, analisis, dan pemecahan masalah; (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah; dan (4) melakukan investigasi.

Taksonomi bloom (revisi Anderson & Krathwohl (2001) mengetahui (knowing-C1), memahami (understanding-C2), menerapkan (aplying-C3), menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6).

Karakteristik soal hots 1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi Menurut ACER: kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan proses: menganalisis, merefleksi, memberikan argumen (alasan), menerapkan konsep pada situasi berbeda, menyusun, menciptakan. Dengan demikian, jawaban soal-soal HOTS tidak tersurat secara eksplisit dalam stimulus Termasuk kemampuan memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan (decision making)

Berpikir kreatif dalam hots adalah a. kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak familiar; b. kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda; c. menemukan model-model penyelesaian baru yang berbeda dengan cara-cara sebelumnya. Jadi: Difficulty’ is NOT same as higher order thinking, HOTS bukan kata-kata yang sulit

2. Berbasis permasalahan kontekstual Tujuan belajar  menyelesaikan masalah seharihari, dalam HOTS termasuk: menghubungkan (relate), menginterpretasikan (interprete), menerapkan (apply)dan mengintegrasikan(integrate) ilmu pengetahuan dalam pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan permasalahan dalam konteks nyata

KARAKTERISTIK KONTEKTUAL : REACT Relating, asesmen terkait langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata. Experiencing, asesmen yang ditekankan kepada penggalian (exploration), penemuan (discovery), dan penciptaan (creation). Applying, asesmen yang menuntut kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata. Communicating, asesmen yang menuntut kemampuan mahasiswa untuk mampu mengkomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah. Transfering, asesmen yang menuntut kemampuan mahasiswa untuk mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru.

Ases. tradisional vs. kontekstual Asesmen TRADISIONAL Asesmen KONTEKSTUAL - Mahasiswa memilih respon yang diberikan - Mahasiswa Mengekspresikan respon - Konteksnya hanya kelas (buatan) - Dunia nyata (realistik) - Umumnya mengukur aspek ingatan (recall) - mengukur performansi tugas (berpikir tingkat tinggi - Terpisah dengan pembelajaran - Terintegrasi dengan pembelajaran - Pembuktian tidak langsung (teoretis) - Langsung melalui penerapan pengetahuan dan keterampilan dengan konteks nyata

3. Menggunakan bentuk soal beragam Soal-soal HOTS menggunakan Bentuk-bentuk soal yang beragam sebagaimana yang digunakan dalam PISA, bertujuan agar dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan menyeluruh tentang kemampuan peserta tes. Sesuai dengan prinsip objektif.Artinya hasil penilaian yang dilakukan oleh dosen dapat menggambarkan kemampuan peserta didik sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.Penilaian yang dilakukan secara objektif, dapat menjamin akuntabilitas penilaian.

HAL YANG DIUKUR (asesmen) 1) transfer satu konsep ke konsep lainnya, 2) memproses dan menerapkan informasi, 3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda, 4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan 5) menelaah ide dan informasi secara kritis

Dari sisi pengetahuan umumnya soal HOTS mengukur dimensi metakognitif, tidak sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural saja. Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang berbeda, menginterpretasikan, memecahkan masalah (problem solving), memilih strategi pemecahan masalah, menemukan (discovery) metode baru, berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat.

Jika mengacu pada bloom Dalam memilih KKO, hendaknya tidak terjebak pada pengelompokkan KKO. Sebagai contoh kata kerja ‘menentukan’ (C2 DAN C3) pada Taksonomi Bloom Dalam konteks penulisan soal-soal HOTS, kata kerja ‘menentukan’ bisa jadi ada pada ranah C5 (mengevaluasi) apabila untuk menentukan keputusan didahului dengan proses berpikir menganalisis informasi yang disajikan pada stimulus lalu peserta didik diminta menentukan keputusan yang terbaik. Bahkan kata kerja ‘menentukan’ bisa digolongkan C6 (mengkreasi) bila pertanyaan menuntut kemampuan menyusun strategi pemecahan masalah baru.

KLASIFIKASI PROSES BERPIKIR MENURUT Anderson & Krathwohl (2001)

Stimulus pada soal hots Stimulus merupakan dasar untuk membuat pertanyaan. stimulus yang disajikan hendaknya bersifat kontekstual dan menarik. Stimulus dapat bersumber dari isu-isu global seperti masalah teknologi informasi, sains, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

CONTOH Seorang ahli TIK sedang menganalisis kasus kejahatan seksual. Dari hasilnya ditemukan wajah seorang pejabat. Laporan seperti apa yang dapat dibuat? Jawaban Anda kaitkan dengan moral dan agama!

KAITAN HOTS DENGAN AUTENTIC ASSESSMEN a. Mahasiswa akan mengonstruksi responnya sendiri, bukan sekadar memilih jawaban yang tersedia; b. Tugas-tugas merupakan tantangan yang dihadapkan dalam dunia nyata; c. Tugas-tugas yang diberikan tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar, tetapi memungkinkan banyak jawaban benar atau semua jawaban benar.

Contoh soal biologi sma Serangan hama wereng di daerah pertanian disebabkan habitat wereng berubah menjadi pemukiman atau pertanian. Tanaman yang homogen di daerah pertanian mempercepat pertumbuhan populasi wereng karena tersedia makanan yang melimpah. Penyemprotan pestisida biasanya dilakukan untuk mengurangi populasi wereng, namun setelah lima tahun kembali terjadi serangan hama wereng, padahal penyemprotan rutin pestisida selalu dilakukan. Bagaimana pandangan teori seleksi alam dari Darwin dihubungkan dengan peristiwa tersebut? a. Sebagian kecil populasi wereng dapat bertahan hidup karena resistensi tinggi b. Migrasi wereng terus menerus terjadi sepanjang masa c.  Sebagian populasi wereng terisolasi saat penyemprotan pestisida d.  Populasi werwng meningkat drastis selang lima tahun e.  Sebagian wereng bertelur sebelum penyemprotan pestisida berlangsung (Soal UN tahun 2012/2013)