Bangkitan Lalu Lintas
Perencanaan Transportasi terdiri atas Bangkitan lalu lintas (Trip Generation) Pembagian lalu lintas (Trip Distribution) Pembebanan jaringan jalan (Trip Assignment) Pilihan Moda (Moda Choice/Moda Split)
Bangkitan Lalu Lintas Lalu lintas merupakan fungsi atas 3 faktor: X1 Pola guna lahan dan perkembangan daerah X2 Ciri sosial ekonomi pelaku lalu lintas yang bersangkutan di daerah tersebut X3 Sifat jangkauan dan daya tampung sistem transportasi yang ada
Pengertian Bangkitan Lalu Lintas Banyaknya lalu lintas yang ditimbulkan oleh suatu zona atau daerah per satuan waktu Dengan mengetahui bangkitan lalu lintas, maka jumlah perjalanan tiap zona pada masa yang akan datang dapat diperkirakan
Zona Asal dan Zona Tujuan Zona asal yaitu zona yang menghasilkan pelakunya Zona tujuan yaitu zona yang menarik pelaku pepergian Ada dua pembangkit lalu lintas yaitu: tempat tinggal sebagai produsen pepergian, dan bukan tempat tinggal sebagai konsumen Pepergian dari asal ke tujuan selalu mempunyai lintasan
Produksi dan Tarikan Lalu Lintas Produksi lalu lintas digunakan untuk penyatakan bangkitan lalu lintas zona perumahan, dan tarikan lalu lintas untuk zona bukan perumahan Banyaknya lalu lintas dan pepergian antar zona selalu bertambah karena prasarana hubungan pun terus meningkat Usaha meningkatkan prasarana dan sarana adalah jawaban atas kebutuhan perhubungan antar zona
Tambahan jumlah lalu lintas ini dapat dipilah-pilah atas tiga bagian; Tambahan wajar lalu lintas, yaitu tambahan akibat bertambahnya penduduk dan kendaraan Lalu lintas bangkitan, yaitu tambahan akibat berkembangnya kepentingan sebagai akibat bertambahnya kesempatan melakukan perjalanan Perkembangan lalu lintas, yaitu tambahan akibat adanya jalan baru.
Lintas Perjalanan Perjalanan yang dibangkitkan oleh suatu zone tidak selalu bergerak menuju akhir. Perjalanan ini mungkin sekali harus melalui tujuan antara, yang dapat diartikan sebagai kebutuhan ‘semu’
Perjalanan adalah gerak pindah dari tempat asal ke tempat tujuan, atau disebut perjalanan searah Konsep A-T akan menghasilkan lalu lintas searah Pada saat tertentu ada perjalanan balik yaitu T-A Dengan sendirinya akan timbul konsep A=T, yaitu gerak pindah penuh di mana tujuan akhir sama denga asal
Bila guna lahan, penduduk, dan ciri khas perangkutan yang mempengaruhi permintaan perjalanan diketahui, maka ketiga hal tersebut dapat diproyeksi ke tahun rencana untuk menaksir besarnya dan macam permintaan perjalanan Menaksir lalu lintas dilakukan secara terpisah dengan maksud agar kombinasi lalu lintas yang berbeda-beda dapat dikaji ulang dengan baik pada tahap pembagian lalu lintas
Faktor Penentu Bangkitan Lalu Lintas (1) Maksud Perjalanan. Merupakan ciri khas sosial suatu perjalanan.Tujuan sama bisa saja maksudnya berbeda. Penghasilan Keluarga. Penghasilan keluarga berkaitan erat sekali dengan pemilikan kendaraan Pemilikan Kendaraan. Erat kaitan dengan perjalanan perorangan (per unit rumah), dan juga dengan kerapatan penduduk, penghasilan keluarga, dan jarak dari PKK Guna Lahan di Tempat Asal. Guna lahan di tempat asal tidak sama. Jarak dari PKK. Faktor ini berkaitan erat dengan kerapatan penduduk dan pemilikan kendaraan.
Faktor Penentu Bangkitan Lalu Lintas (2) Jauh Perjalanan. Cenderung meminimumkan jarak serta menekan biaya bagi lalu lintas orang maupun kendaraan. Moda Perjalanan. Moda perjalanan dapat dikatakan sisi lain dari maksud perjalanan yang sering pula digunakan untuk mengelompokkan macam perjalanan Penggunaan Kendaraan. Penggunaan kendaraan dinyatakan dengan jumlah (banyaknya) orang per kendaraan. Guna Lahan di Tempat Tujuan. Pada hakikatnya sama saja dengan lahan di tempat asal Saat. Prosedur umum adalah menentukan volume lalu lintas dalam waktu 24 jam selama hari kerja, dan menentukan persentase volume lalu lintas tertentu pada jam padat