blog : soesilongeblog.wordpress.com

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Advertisements

DERET Cherrya Dhia Wenny, S.E..
BAB 4 DERET Kuliah ke 2.
MATEMATIKA EKONOMI Bagian 1 - Deret
Diskripsi Mata Kuliah Memberikan gambaran dan dasar-dasar pengertian serta pola pikir yang logis sehubungan dengan barisan dan deret bilangan yang tersusun.
Logaritma & Deret (point 1)
Materi Matematika Bisnis
Penerapan Barisan dan Deret
DERET BILANGAN.
POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA Oleh: Devi Asmirawati, S.Si.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
MATEMATIKA EKONOMI DAN bisnis
MATEMATIKA EKONOMI Bagian 1 - Deret DOSEN FEBRIYANTO, SE., MM.
(Bunga dihitung berdasarkan modal awal)
TULISAN INI ADALAH GAMBARAN PROSES BERPIKIR KU
BARISAN DAN DERET.
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
DERET Bab 4 Dumairy.
POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN
Assalamualaikum wr wb.
POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN serta bunga
DERET Bab 4 Dumairy.
MATEMATIKA EKONOMI BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
D e r e t MATEMATIKA EKONOMI.
MATEMATIKA EKONOMI Resista Vikaliana, S.Si.MM 26/03/2016.
BARISAN DAN DERET GEOMETRI
ARITMATIKA By Atmini Dhoruri,MS.
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
Assalamualaikum wr wb.
Barisan dan Deret Roni Kurniawan, M.Si.
ANUITAS BIASA DAN ANUITAS AKAN DATANG
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 3: Deret dan Penerapannya
Ekonomi Teknik Ekuivalensi.
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
Analisis Investasi Interest Rate Model.
03 SESI 3 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
Klik Go untuk option yang diinginkan
POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN
ANUITAS DI MUKA DAN ANUITAS DITUNDA
POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN
Barisan dan Deret Miftahul Sakinah.
Assalammu’alaikum Wr.Wb
BARISAN DAN DERET DAN PENERAPANNYA.
PENDAHULUAN.
MATEMATIKA DERET HITUNG DAN DERET UKUR.
DERET ialah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kadiah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk sebuah.
D e r e t MATEMATIKA EKONOMI.
DERET & PENERAPANNYA Jaka Wijaya Kusuma M.Pd Matematika Ekonomi.
Baris & Deret : Penerapan Ekonomi
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 3: Deret dan Penerapannya
BARIS UKUR DAN DERET UKUR
02 SESI 2 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 3: Deret dan Penerapannya
BARISAN DAN DERET OLEH: SUPANDI T. ANGIO.
BARISAN DAN DERET GEOMETRI
PENERAPAN KONSEP BARISAN DAN DERET
Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM
Barisan dan Deret.
DERET.
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
D E R E T.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Barisan dan Deret Geometri.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Barisan dan Deret Aritmatika.
Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si
C. Barisan dan Deret Geometri
BARISAN & DERET GEOMETRI Oleh : Subianto, SE.,M.Si.
Umi Qulsum, S.Pd BARISAN DAN DERET. Perhatikan gambar di bawah ini.
SMK/MAK Kelas X Semester 1
DERET HITUNG DAN DERET UKUR By: Megawati Syahril, MBA, SE.
Transcript presentasi:

blog : soesilongeblog.wordpress.com e-mail : gisoesilo_wp@yahoo.com KONSEP DASAR BARISAN DAN DERET SERTA PENERAPAN DALAM BISNIS DAN EKONOMI blog : soesilongeblog.wordpress.com e-mail : gisoesilo_wp@yahoo.com

Diskripsi Mata Kuliah Memberikan gambaran dan dasar-dasar pengertian serta pola pikir yang logis sehubungan dengan barisan dan deret bilangan yang tersusun secara teratur dengan perubahan-perubahannya yang tertentu. Selanjutnya memberikan tuntunan dalam menggunakan rumus-rumus yang telah diperoleh untuk menghitung nilai-nilai yang ingin diketahui dari baris dan deret yang ada, seperti menghitung kesamaan suatu nilai dari dua baris atau deret yang diketahui, mencari perubahan dari suatu baris atau suatu deret.

Tujuan Khusus Menerapkan pengetahuan tentang baris dan deret tersebut dalam menghitung permasalahan-permasalahan bisnis dan ekonomi di antaranya masalah perkembangan usaha sejauh mana pertumbuhannya yang konstan dari waktu ke waktu, masalah nilai uang dalam hal pinjam-meminjam, investasi jangka panjang yang dihubungkan dengan tingkat suku bunga yang diasumsikan tetap dari waktu ke waktu, dan menghitung pertumbuhan penduduk di suatu daerah serta jumlah penduduknya pada suatu waktu tertentu.

A. Teori Baris dan Deret Pengertian Baris Baris yang dimaksud adalah bilangan yang tersusun secara teratur dengan suatu pola perubahan tertentu dari satu suku ke suku berikutnya. Penggolongan baris dapat didasarkan pada : Jumlah suku yang membentuknya, dibedakan menjadi : Baris berhingga dan Baris tak berhingga Pola perubahannya, sehingga dibedakan menjadi : Baris Hitung, Baris Ukur, dan Baris Harmoni

1. Baris Hitung Baris hitung yaitu baris bilangan di mana pola perubahan dari satu suku ke suku berikutnya besarnya tetap dan pola perubahan tersebut dapat diperoleh dari selisih antara satu suku ke suku sebelumnya. Contoh 2, 4, 6, 8, 10, 12 , .... Sn S1 = 2 ( suku pertama) S2 = 4 ( suku kedua) … Sn = n ( suku ke-n)

Jika suku pertama (S1) dinyatakan dengan a, selisih (beda) antara dua suku berurutan diberi notasi b, dan suku barisan ke-n dilambangkan Sn, maka untuk suku ke-n diperoleh rumus : Sn = a + (n – 1) b Baris Hitung

Contoh 1 Tentukan suku pertama, beda, rumus suku ke-n, dan suku ke-10 dari barisan berikut : 5, 10, 15, 20, … 2, -1, -4, -7, … 3, 8, 13, 18, … Baris Hitung

Rumus suku ke-n (Sn) = a + (n – 1) b Sehingga Sn = 5 + (n – 1)5 Penyelesaian 5, 10, 15, 20, … Suku pertama (S1) = a = 5 Beda (b) = S2 - S1 = S3 - S2 = 5 Rumus suku ke-n (Sn) = a + (n – 1) b Sehingga Sn = 5 + (n – 1)5 Sn = 5 + 5n – 5 Sn = 5n Suku ke-10 (S10) = 5. 10 = 50 Baris Hitung

Rumus suku ke-n (Sn) = a + (n – 1) b Sehingga Sn = 2 + (n – 1)(-3) Penyelesaian 2, -1, -4, -7, … Suku pertama (S1) = a = 2 Beda (b) = S2 – S1 = S3 – S2 = –3 Rumus suku ke-n (Sn) = a + (n – 1) b Sehingga Sn = 2 + (n – 1)(-3) Sn = 2 – 3n + 3 Sn = 5 – 3n Suku ke-10 (S10) = 5 – 3(10) = 5 – 30 = – 25 Baris Hitung

Contoh 2 Suatu perusahaan pada tahun pertama memproduksi 5.000 unit barang. Pada tahun-tahun berikutnya produksi turun secara bertahap sebesar 80 unit per tahun. Pada tahun ke berapa perusahaan tersebut memproduksi 3.000 unit barang ? Baris Hitung

Jadi perusahaan memproduksi 3.000 unit barang terjadi pada tahun ke-26 Penyelesaian Penurunan produksi bernilai tetap, berarti merupakan persoalan baris hitung dengan beda (b) = –80, a = 5.000, Sn = 3.000, sehingga (Sn) = a + (n – 1) b 3.000 = 5.000 + (n – 1)(– 80) 3.000 = 5.000 – 80n + 80 80n = 2.000 + 80 n = (2.080 : 80) = 26 Jadi perusahaan memproduksi 3.000 unit barang terjadi pada tahun ke-26 Baris Hitung

Contoh 3 Diketahui baris hitung dengan S5 = 19 dan S15 + S19 = 134. tentukan suku pertama dan beda barisan tersebut ! (coba Anda selesaikan masalah di atas) Baris Hitung

2. Deret Hitung Deret hitung yaitu deretan bilangan yang tersusun dengan aturan dimana suku pertamannya sama dengan suku pertama baris hitungnya, suku keduanya merupakan penjumlahan dua suku pertama baris hitungnya, suku ketiganya merupakan penjumlahan tiga suku pertama baris hitungnya, dan seterusnya. Contoh Baris hitung : 2, 4, 6, 8, 10, 12 , .... Sn Deret hitung : 2, 6, 12, 20, 30, 42 , … D1 = 2 D3 = 2 + 4 + 6 = 12 D2 = 2 + 4 = 6 D4 = 2 + 4 + 6 + 8 = 20 dst Deret Hitung

Dn = n/2 (a + Sn) Atau Dn = n/2 {2a + (n – 1) b} Jika suku pertama (D1) dinyatakan dengan a, selisih (beda) antara dua suku berurutan diberi notasi b, dan deret hitung suku ke-n dilambangkan Dn, maka untuk deret hitung suku ke-n diperoleh rumus : Dn = n/2 (a + Sn) Atau Dn = n/2 {2a + (n – 1) b} Deret Hitung

Tentukan jumlah 10 suku pertama dari deret hitung : 11 + 16 + 21 + … Contoh 1 Tentukan jumlah 10 suku pertama dari deret hitung : 11 + 16 + 21 + … Penyelesaian a = D1 = 11 b = 16 – 11 = 21 – 16 = 5 n = 10 Dn = n/2 {2a + (n – 1) b} D10 = ½(10) {2(11) + (10 – 1) 5} = 5(22 + 45) = 335 Deret Hitung

Diketahui deret hitung : 2 + 5 + 8 + 11 + … Tentukan : Contoh 2 Diketahui deret hitung : 2 + 5 + 8 + 11 + … Tentukan : Rumus baris hitung (Sn) Rumus deret hitung (Dn) Jumlah 20 suku pertama (D20) Deret Hitung

Penyelesaian a = Sn = 2 (Dn) = n/2 (a + Sn) b = 5 – 2 = 8 – 5 = 3 (Sn) = a + (n – 1) b = 2 + (n – 1) 3 = 2 + 3n – 3 = 3n – 1 (Dn) = n/2 (a + Sn) = n/2 + {2 + (3n – 1)} = (n + 3n2)/2 (D20) = {20 + 3(20)2}/2 = (20 + 1200)/2 = 610 Deret Hitung

Contoh 3 Gaji seorang karyawan setiap bulan dinaikkan sebesar Rp 50.000,00. Jika gaji pertama karyawan tersebut Rp 1.000.000,00, tentukan jumlah gaji selama satu tahun pertama. Deret Hitung

Jadi jumlah gaji karyawan tersebut selama setahun adalah Rp 15.300.000 Penyelesaian a = 1.000.000 b = 50.000 n = 1 tahun = 12 bulan Dn = n/2 {2a + (n – 1) b} D12 = 12/2 {2(1.000.000) + (12 – 1) 50.000} = 6{(2.000.000 + 11(50.000)} = 6(2.550.000) = 15.300.000 Jadi jumlah gaji karyawan tersebut selama setahun adalah Rp 15.300.000 Deret Hitung

Contoh 4 Simpanan wajib tiap bulan seorang anggota sebuah koperasi setiap tahun selalu naik Rp 5.000,00 dari tahun sebelumnya. Jika simpanan wajib pada tahun pertama Rp 10.000,00 setiap bulan, maka tentukan jumlah simpanan wajib anggota tersebut ! (coba Anda selesaikan masalah di atas) Deret Hitung

Aktivitas Kelas Keuntungan yang diperoleh Pak Karta semakin bertambah setiap bulannya dengan jumlah yang sama. Apabila keuntungan sampai bulan ke-3 adalah Rp 480.000,00 dan keuntungan sampai bulan ke-12 adalah Rp 2.568.000, tentukan keuntungan yang diperoleh sampai tahun ke-3 !

Aktivitas Kelas Dari seluruh gaji yang diterimanya setiap bulan. Yudha selalu menyisihkan sebagian untuk ditabung. Pada awalnya ia menabung sebesar Rp 500.000,00 dan setiap bulan berikutnya ia menambah Rp 10.000,00 lebih besar dari tabungan bulan sebelumnya. Berapa besar uang yang ditabung Yudha setelah 3 tahun.

Aktivitas Kelas Sebuah perusahaan menemukan fakta bahwa keuntungan yang diperoleh perusahaan selalu meningkat setiap tahun. Tiga tahun yang lalu diketahui keuntungan perusahaan sebesar Rp 100 juta dan dua tahun berikutnya berturut-turut terjadi kenaikan sebesar Rp 23.500.00,00. Dengan asumsi besar kenaikan keuntungan tetap tiap tahun, tentukanlah total keuntungan perusahaan hingga lima tahun yang akan datang !

Aktivitas Kelas Pada malam pertunjukkan dalam rangka membantu korban bencana alam, ruangan tempat duduk untuk para penonton dibagi atas beberapa baris. Masing-masing baris terdiri 200 tempat duduk. Harga karcis baris terdepan Rp 150.000,00 per orang dan harga karcis baris paling belakang sebesar Rp 50.000,00 per orang. Selisih harga karcis untuk tiap baris itu sama. Jika semua karcis habis terjual maka panitia berharap akan memperoleh uang sebesar Rp 120.000.000,00. Berapakah harga karcis per orang dari baris sebelum baris paling belakang !

TERIMA KASIH gisoesilo_wp@yahoo.com soesilongeblog.wordpress.com 03172687730