MATERI III PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAHAN PENGAWET DAN AKTIVITAS MIKROBIA
Advertisements

BAB II SUHU DAN AKTIVITAS MIKROBIA
Adi Magna Patriadi N. Peternakan FP-UNS
Proses Thermal.
PROSES TERMAL.
STERILISASI TERMAL.
Pembekuan.
PENANGANAN BAHAN BAKU.
MENGOLAH MAKANAN DENGAN MENGGUNAKAN UAP AIR MENDIDIH
PENANGANAN ALAT PENDINGIN
PEMBUATAN BERASAN ASODA Oleh : Matias Meki
Teknologi Pengolahan Susu Produk Cair
MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN 2013
Teknologi Pengolahan Hortikultur Nata de Banana Skin
BLANSING.
MATERI II PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
BAB 2 TIK Agar mahasiswa dapat mengetahu, memahami dan mengaplikasikan pengawetan dan pengolahan dengan mengontrol suhu PUSTAKA Buckle, K.A. et al., 1987.
Oleh: Dr. Ir. T.J. Moedjiharto MAppSc.
PENGOLAHAN DENGAN SUHU TINGGI (PROSES TERMAL)
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
Pengendalian pertumbuhan mikroba
PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH
Pengolahan ikan Lele Asap
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
Assalammu’alaikum Wr.Wb
Manfaat Limbah Pisang (Kulit, Bonggol, dan Jantungnya)
BAB 2 KONTROL SUHU TIK Agar mahasiswa dapat mengetahu, memahami dan mengaplikasikan pengawetan dan pengolahan dengan mengontrol suhu PUSTAKA Buckle, K.A.
Pengolahan dan pengawetan susu
TEKNOLOGI PROSES NABATI PENANGANAN BAHAN PERTANIAN (PENGALENGAN)
PROSES PENGALENGAN.
PROSES PENGALENGAN.
Oleh : Astuti Setyowati
DASAR TEORI dan Petunjuk praktek Kuliah lapang I (2014) VCO dan Nektar buah Astuti Setyowati.
PENANGANAN PASCA-PANEN, PENGOLAHAN DAN MUTU PANGAN
III. Senyawa penghambat dalam kacang-kacangan
MATERI II PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN IKAN Ke-4
Pengantar Ir. Priyanto Triwitono, MP.
SUSU KONSENTRASI (SUSU KENTAL)
Sari Wortel Rochmayanti Dewi Aprilina
PENGAWETAN DAGING DENGAN METODE PENGERINGAN
SUSU PASTEURISASI DAN SUSU UHT
LIMBAH INDUSTRI PANGAN
YOLA AMSA PERBANKAN SYARIAH SEMESTER 2
PRAKTIKUM “Pembuatan Media dan Sterilisasi”
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
Dr. Ir. Kartini Zaelanie, MS
Hidangan dari sayuran, telur, dan pasta
Kelompok : Finnada Dwi Agustin ( ) Binarti Agustina ( ) Sielvy Gustanti ( ) Evita Rahmayanti ( ) Arsyta Zeinka.
PENGOLAHAN DENGAN FERMENTASI
Pembuatan Media dan Sterilisasi
Teknologi Pengawetan Daging
ANALISIS BAHAN PENGAWET ALAMI PADA MINUMAN
Materi I Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan
PENGAWETAN PANGAN AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari
ARIS MUNANDAR TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERAIRAN TRADISIONAL & MODERN
Tugas Remedial Pre/Postest Praktikum SATOPROS
MEKANISME KETAHANAN MIKROBA TERHADAP PROSES
KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN
PENGAWETAN PANGAN AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari
PENGOLAHAN DENGAN PENGERINGAN
FOOD POISONING Keracunan makanan oleh bakteri terjadi karena bakteri dalam makanan tersebut mengeluarkan enterotoksin, atau racun, sebagai produk sampingan.
Pengendalian Mutu Pada Industri Susu Pasteurisasi di PT
Pengolahan Buah Nangka Menjadi Keripik dengan Teknik Pengeringan
PEMASAKAN DAGING ROASTING BROILING  GRILL PAN BROILING FRYING
SUSU PASTEURISASI DAN SUSU UHT. DEFINISI PASTEURISASI  Proses pemanasan suatu bahan makanan, biasanya berupa cairan selama waktu tertentu pada temperature.
PEMPROSESAN ALAT.
“PROSES FERMENTASI MIKROBA: KIMCHI SAWI PUTIH” OLEH: TPG 2017B: 1.GUSTI MADE TRISNAWATI (Q1A ) 2.SITI AINUL MAULIDAH (Q1A ) JURUSAN ILMU DAN.
LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN WHO
Yogurt Tinggi Antioksidan dan Rendah Gula dengan Apel (Malus Domestica) dan Madu Kopi Dena Emarani Heriana NIM
Transcript presentasi:

MATERI III PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN STERILISASI MATERI III PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

Sterilisasi Sterilisasi Metode untuk mematikan mikrobia yang tidak diinginkan yang ada dalam suatu bahan pangan atau produk Tujuan sterilisasi termal Membunuh semua mikrobia yang dapat tumbuh pada produk pangan

From a public health standpoint, the most important microorganism in low acid (pH 4,5) food is C.botulinum, a heat resistant, spore forming, anaerobic pathogen, which if it is survives processing, can potentially grow and produce the deadly botulism toxin. Because C.botulinum am d most spore formers do not grow ao produce toxin at pH < 4,5, the thermal processing criterion for these foods is the destruction of heat resistant vegetative microorganisms or enzymes. Clostridium botulinum

Jenis Sterilisasi Sterilisasi Komersial Sterilisasi Total

PERUBAHAN SELAMA STERILISASI Karena menggunakan suhu tinggi, sangat dimungkinkan terjadi perubahan-perubahan pada produk, seperti : Kerusakan senyawa nutrisi Perubahan karakteristik produk Perubahan warna Perubahan bau dan cita rasa Perubahan tekstur dan viskositas Perubahan nilai gizi

STERILISASI Penentuan kebutuhan panas dan waktu sterilisasi ditentukan oleh : retensi mikrobia atau enzim laju penetrasi panas ke dalam produk pangan

PRAKTIKUM STERILISASI

Tujuan praktikum Mengetahui prinsip-prinsip sterilisasi Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada produk/bahan akibat sterilisasi. Mengetahui perbedaan antara pasteurisasi dan sterilisasi. Dapat mengidentifikasi jenis produk yang dapat diawetkan dengan sterilisasi dan jenis produk yang cukup dipasteurisasi.

Bahan Ikan tuna Daging sapi Baby corn Terong ungu Nenas Apel Larutan garam 2,5% (b/v) Larutan gula 10% (b/v) Larutan natrium bisulfit 1000 ppm Air bersih

Alat Jar gelas (toples untuk selai) dengan tutupnya Autoklaf Panci Kompor gas Dandang Color Reader Penetrometer pH-meter Termometer

Persiapan bahan Kupas nenas dan apel. Cuci bersih dan dipotong-potong dengan ukuran 2X2X2 cm. Rendam dalam larutan natrium bisulfit. Ikan dan daging dibersihkan dan dicuci. Kemudian dipotong-potong dengan ukuran panjang 4 cm untuk ikan dan 2X2X2 cm untuk daging. Baby corn dibuang pangkalnya dan dicuci. Terong ungu dibuang pangkalnya dan dicuci, kemudian dipotong-potong dalam ukuran yang sama. Rendam dalam larutan natrium bisulfit. Kulit jangan dibuang.

Analisis Bahan Awal Untuk setiap bahan lakukan analisis meliputi: Berat bahan Warna dengan color reader dan secara visual Tekstur dengan penetrometer dan secara subyektif (tingkat kekerasan, dengan skala 1=sangat lunak; 2=lunak; 3=agak lunak, 4=sedang, 5=agak keras; 6=keras,; 7=sangat keras) Nilai pH Viskositas

Blansing Blansing dilakukan dengan cara steam blanching atau pengukusan. Untuk masing-masing bahan blansing dilakukan sebagai berikut: a. Nenas, terong ungu, apel dan baby corn Panaskan dandang sampai suhu uap air 85C. Masukkan masing-masing bahan dalam dandang. Blansing dilakukan pada suhu 80C selama 5 menit. Setelah diblansing, bahan diangkat dan ditiriskan.

Blansing dilakukan dengan cara steam blanching atau pengukusan Blansing dilakukan dengan cara steam blanching atau pengukusan. Untuk masing-masing bahan blansing dilakukan sebagai berikut: b. Ikan tuna dan daging sapi Panaskan dandang sampai suhu uap air mencapai 95C Masukkan potongan ikan tuna dan daging dalam wadah jar yang terpisah. Volume masing-masing adalah 2/3 tinggi jar. Panaskan wadah tersebut dalam dandang pada suhu uap air 95C selama 20 menit. Angkat jar dan lakukan proses penirisan dengan cara membuang cairan dalam jar dengan memiringkan jar.

Pengisian Medium Isikan medium untuk setiap bahan sebagai berikut Ikan tuna : larutan garam Daging sapi : larutan garam Baby corn : larutan garam Terong ungu : larutan garam Nenas : larutan gula Apel : larutan gula Medium yang ditambahkan diatur sehingga total volume dalam jar sedemikian rupa dengan tinggi ruang kosong (headspace) 10% dari tinggi jar.

Pengeluaran udara (exhausting) Pengeluaran udara dilakukan untuk mendapatkan kondisi kemasan jar yang vakum. Pengeluaran udara dilakukan sebagai berikut: Panaskan air dalam panci sampai mendidih. Masukkan jar ke dalam air mendidih tersebut. Tinggi air sekitar 2/3 tinggi jar. Biarkan selama 5 menit. Setelah 5 menit segera tutup jar secara rapat. Angkat jar.

Sterilisasi Masukkan jar ke dalam autoklaf. Atur suhu autoklaf menjadi 121C. Hitung waktu sterilisasi setelah suhu autoklaf mencapai 121C. Sterilisasi dilakukan selama 15 menit. Setelah waktu 15 menit tercapai, matikan autoklaf dan lakukan proses pendinginan.

Pendinginan Setelah proses sterilisasi lakukan segera proses pendinginan. Pendinginan dilakukan sebagai berikut: Pendinginan dilakukan dengan menggunakan air mengalir. Masukkan jar ke dalam wadah yang berisi air. Alirkan air dingin ke dalam wadah yang berisi jar tersebut. Setelah jar menjadi dingin, pendinginan dihentikan dan jar dikeringkan dengan lap bersih.

Pengamatan Buka kemasan jar setiap produk. Lakukan pengamatan meliputi: Berat bahan Warna dengan color reader dan secara visual Tekstur dengan penetrometer dan secara subyektif (tingkat kekerasan) Nilai pH Viskositas

TERIMA KASIH