Potensi fisik dan sosial wilayah indonesia Oleh : TIM PKM Geografi SMAN 94 Jakarta_2014
PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat beragam baik kondisi fisik maupun penduduknya. Letak geografis kepulauan Indonesia yang dikelilingi benua dan samudera, sehingga berdampak sebagai berikut : 1. Kondisi kelembaban udara di Indonesia tinggi. Sehingga cocok pertanian, perkebunan, dan kehutanan. 2.Penduduk Indonesia banyak yang menggantungkan hidupnya dari kekayaan laut.
Potensi Fisik Indonesia Iklim Angin Curah Hujan Bentang Alam Tanah
Iklim Iklim Tropis Iklim di wilayah Indonesia Iklim Laut Iklim Muson Letak Indonesia di khatulistiwa menyebabkan suhu udaranya bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Iklim Tropis Iklim di wilayah Indonesia Negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan yang tinggi. Iklim Laut Dipengaruhi adanya angin muson yang berganti setiap setengah tahun. Iklim Muson
Angin Angin ialah udara yang bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah Angin Muson Barat Bertiup setiap bulan Oktober sampai Maret . Tekanan udara tinggi di Asia dan tekanan udara rendah di Australia menyebabkan bertiuplah angin dari Asia ke Australia. Karena angin melalui samudra Hindia,angin tersebut mengandung uap air banyak sehingga pada bulan Oktober sampai Maret di Indonesia terjadi musim penghujan.
Angin Bertiup mulai bulan April sampai September. Angin Muson Timur Bertiup mulai bulan April sampai September. Tekanan udara di Asia rendah dan tekanan udara di Australia tinggi sehingga angin bertiup dari Australia ke Asia. Angin tersebut melewati gurun yang luas di Australia sehingga bersifat kering. Oleh karena itu di Indonesia mengalami musim kemarau.
Angin Angin Khatulistiwa Angin yang naik di daerah khatulistiwa akibat pemanasan matahari sehingga menyebabkan hujan zenital. Angin Darat Angin yang bertiup dari darat ke laut pada malam hari. Dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berangkat melaut. Angin Laut Angin yang bertiup dari laut ke darat pada siang hari. Dimanfaatkan oleh para nelayan untuk pulang melaut.
Angin Angin Lembah Angin yang bergerak dari lembah menuju gunung akibat dari suhu di lembah lebih rendah (tekanan tinggi) sedangkan suhu di gunung lebih panas (tekanan rendah). Terjadi pada siang hari. Angin lembah bermanfaat untuk membawa awan yang penuh dengan uap air ke daerah gunung yang kemudian akan menurunkan hujan. Angin Gunung Angin yang bergerak dari gunung menuju lembah akibat dari suhu di gunung lebih tinggi (tekanan rendah) sedangkan suhu di lembah lebih dingin (tekanan tinggi). Terjadi pada malam hari.
Angin Fohn Angin yang turun dari pegunungan yang bersifat kering dan panas. Penamaan angin fohn dari berbagai wilayah di Indonesia : Angin Gending (Probolinggo) Angin Kumbang (Tegal & Cirebon) Angin Brubu (Makassar) Angin Wambrau (Papua)
CURAH HUJAN Curah hujan rata-rata di indonesia > 2000 mm/tahun. Daerah dengan curah hujan tertinggi terdapat di Kranggang (Tenjo) dekat Baturaden (Jateng) yang mencapai 6.680 mm/tahun. Daerah dengan curah hujan terendah terdapat di lembah Palu (Sulawesi Tengah) kurang lebih hanya 546 mm/tahun. Faktor penyebab tingginya curah hujan di indonesia : Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dengan penyinaran matahari optimal Bertiupnya angin muson barat yang membawa banyak uap air Indonesia memiliki dikelilingi oleh lautan dan samudera sehingga sering terjadi penguapan yang akhirnya akan menjadi hujan.
Bentang Alam Daerah gunung dimanfaatkan untuk perkebunan Daerah dataran rendah dimanfaatkan untuk pertanian padi Daerah pesisir dimanfaatkan untuk tambak ikan serta pengolahan ikan asin dan garam. Daerah aliran sungai dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan sesuai dengan kemiringan lerengnya.
Jenis Tanah Tanah Aluvial Tersebar luas di sepanjang lembah sungai-sungai besar di Indonesia. Secara umum, sifat jenis tanah ini mudah digarap, dapat menyerap air sehingga cocok untuk semua jenis tanaman pertanian. Tanah Vulkanis Tanah hasil pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi. Banyak dimanfaatkan untuk perkebunan dan holtikultura.
Tanah Humus Merupakan tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik dan bersifat sangat subur Tanah Gambut Merupakan tanah hasil pembusukan yang kurang sempurna di daerah yang selalu tergenang air seperti rawa. Paling banyak terdapat di Kalimantan Selatan. Dimanfaatkan untuk perkebunan karet dan kelapa sawit Tanah Kapur Hasil pelapukan batuan kapur (gamping). Banyak tersebar di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa. Dimanfaatkan untuk perkebunan jati dan jambu mete.)
Tanah ini baik untuk kelapa dan jambu mete. Tanah Litosol Tanah hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen yang baru terbentuk sehingga butirannya besar dan miskin unsur hara (kurang subur). Hanya cocok bagi tanaman-tanaman besar di hutan Banyak terdapat di P. Sumatra, Jawa Tengah dan Timur, Nusa Tenggara, Maluku selatan, dan Papua. Tanah Laterit Tanah ini awalnya subur namun karena zat haranya dilarutkan oleh air maka menjadi tidak subur. Tanah ini baik untuk kelapa dan jambu mete. Tanah jenis ini banyak terdapat di Jawa Tengah, Lampung, Jabar, KalBar, dan Sulawesi Tenggara.
Potensi Sosial Indonesia Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan data dari Bank Dunia pada Juli 2014 mencapai 253.609.643 jiwa. Presentase penduduk berusia produktif (15-64 tahun) di Indonesia mencapai 67,3% dari total populasi penduduk Indonesia. Hal ini merupakan potensi yang harus diarahkan pada peningkatan kualiatas guna mendukung pembangunan SDM Indonesia yang mampu bersaing secara global.
Keragaman suku, Bahasa, dan nilai budaya Keragaman suku bangsa dan Bahasa merupakan aset bangsa yang berharga. Nilai budaya dari setiap daerah salah satunya dapat dirasakan secara nyata melalui kearifan local yang ada. Kearifan local dianggap mampu menampilkan karakteristik yang khas dari suatu daerah guna menjadi solusi permasalahan yang ada. Contohnya : Adanya Desa Wisata di Bali yang dikelola oleh masyarakat adat setempat dan menggunakan aturan / hukum adat untuk menjaga kelestarian lingkungan desa itu.
Mata Pencaharian Penduduk Berdasarkan data dari Badan Pusat statistik (BPS), diketahui hingga Februari,2014 jumlah penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan mencapai 40.833.052 jiwa serta menempati urutan pertama mata pencaharian penduduk Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa kondisi geografis Indonesia sebagian besar wilayahnya memiliki tanah yang subur dan memiliki lautan yang sangat luas sehingga sangat mendukung kegiatan penduduknya. Bidang Perdagangan dan Industri menempati urutan kedua dan ketiga sebagai sumber mata pencaharian penduduk di Indonesia.
Kualitas Penduduk Kualitas penduduk Indonesia dapat dicermati melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan perekonomian. Berdasarkan data dari Bank Dunia, CIA, dan World Population Data Sheet tahun 2011-2014 diperoleh data kualitas penduduk Indonesia sebagai berikut : Bidang Pendidikan : Angka melek huruf penduduk Indonesia (2011) mencapai 92,8% dari total populasi penduduk Indonesia yang berusia produktif. Bidang Kesehatan : Angka harapan hidup (AHH) penduduk Indonesia (2014) mencapai 72 tahun. AHH penduduk laki-laki mencapai 69 tahun dan AHH penduduk perempuan mencapai 75 tahun. Bidang Perekonomian : Pendapatan per kapita penduduk Indonesia (2013) hanya sebesar US$ 5.200 atau menempati urutan ke 158 dunia.
Udah dulu yeessss…