TEKNOLOGI EXPANSION JOINT PADA JEMBATAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DRAINASE JALAN RAYA.
Advertisements

Perkerasan Jalan By Leo Sentosa.
MATERIAL Perbaikan BETON
BETON PRACETAK.
Struktur Beton Bertulang
TEKNOLOGI BETON.
Nur Achmad Husin Evaluasi Mutu Beton.
GEDUNG BERTINGKAT RENDAH
KONSTRUKSI BANGUNAN KARAKTER BANGUNAN.
PENULANGAN GESER TEKNIK SIPIL UNSOED 2010 Pertemuan X 1.
Beton Baja Tulangan Non-Prategang
Pertemuan 12 Gambar pembesian penulangan
APLIKASI PEMBELAJARAN MEMBACA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH Arief Fathulah,
Pertemuan #3 Material Beton Prategang
Pondasi Pertemuan – 12,13,14 Mata Kuliah : Perancangan Struktur Beton
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
KONSTRUKSI BATU BATA.
Oleh Nama : Arif Tri Hangga NRP :
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
Pertemuan 3 – Metode Garis Leleh
Struktur Kayu 02 Klasifikasi dan Tegangan Ijin Kayu (memahami konsep desain balok Lentur) FTPD Teknik Sipil PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL.
REKAYASA JALAN RAYA I Sartika Nisumanti, ST.,MT FAKULTAS TEKNIK
BETON PRACETAK.
Hubungan Tegangan dan Regangan (Stress-Strain Relationship) Untuk merancang struktur yang dapat berfungsi dengan baik, maka kita memerlukan pemahaman.
Sifat dan Karakteristiknya
PERTEMUAN 2 PLAT DAN RANGKA BETON.
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
REKAYASA JALAN RAYA I Dosen: Sartika Nisumanti, ST.,MT PERKERASAN KAKU.
KONSTRUKSI PERKERASAN BERASPAL
Elemen-elemen Konstruksi Bangunan: Fondasi Pertemuan 2
STRUKTUR BETON BERTULANG 1
4. MEMAHAMI BAHAN BANGUNAN
PEMBUATAN APLIKASI PERHITUNGAN RUMUS BANGUN RUANG Vava Dyba Timur,
MEMASANG PANEL LISTRIK PEMBANGKIT
VII. Fender dan Alat Penambat
BAJA BY ILHAM GANTENG ^_^ & :P.
Dosen Pembina : Mahayadi, ST.
JENIS-JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN JALAN
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
FIRMANSYAH, ST, M.S 1 Pendahuluan REKAYASA BAHAN PERKERASAN.
Disusun oleh : Bondan Isdadi Pratama. (
PERAWATAN JENDELA PADA RUANG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
ANALISIS STRUKTUR JEMBATAN
PENILAIAN KEANDALAN BERDASARKAN UMUR KELELAHAN JEMBATAN REL KERETA API
BAB 1 MORTAR Sep-18.
Pelaksanaan Pekerjaan Kolom, Balok, dan Plat Lantai
SAMBUNGAN ELEMEN MESIN
Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur
Kelompok 11: Dwi luthfiah Siti Sofiatul H Faris Aldy.
SEMINAR PROPOSAL PENGARUH LABA TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA BATU BATA PADA UD. TUNAS BARU KECAMATAN DEWANTARA Oleh: NADARYATI Nim FAKULTAS EKONOMI.
UJIAN AKHIR DISERTASI PENGARUH PENGGUNAAN SERAT IJUK PADA CAMPURAN BETON ASPAL DENGAN METODE KEPADATAN MUTLAK TERHADAP PENINGKATAN TEGANGAN TARIK ANDI.
Kuliah Pertemuan Minggu ke-4 Penambat Rel (Rail Fastening)
Struktur Atas & Pasangan Batu Bata
SEMINAR TUGAS AKHIR “ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG.
MODUL 4.1 KARAKTERISTIK DAN PEMBEBANAN JEMBATAN BETON
JEMBATAN BETON BERTULANG DI SUSUN OLEH : DANIEL SITOMPUL DEDEN SUDJADNIKA UNIVERSITAS LANGLANGBUANA BANDUNG 2012.
PROPOSAL TESIS TEMA : PERMODELAN SAMBUNGAN BAUT PADA JEMBATAN BALOK GIRDER GUSTI MUHAMMAD RASYID H2A REKAYASA STRUKTURAL PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK.
SISTEM STRUKTUR Bangunan
TEORI SISTEM LAPIS BANYAK Tegangan, Regangan & Defleksi
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL DEPOK – ANTASARI SEKSI II MASALAH KHUSUS : Metode Pelaksanaan Lantai Kerja Reinforced Concrete Pipe (RCP) pada Sta
SEPINTAS SPESIFIKASI UMUM 2018
PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
Pemeliharaan Berkala.
PEMELIHARAAN RUTIN.
KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI
PONDASI BATU KALI. Kompetensi Dasar (KD)  3.5 Menerapkan tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan pondasi  4.5 Melaksanakan pekerjaan pondasi.
Drs.H.Triwuryanto, MT. DOSEN TEKNIK SIPIL STTNAS
STRUKTUR KONSTRUKSI BETON BEKISTING PENULANGAN BETON KONVENSI ONAL -BAMBU -PAPAN NON KONVENSI ONAL -SISTIM DOKA -PERI -ALUMA DLL. TULANGAN POLOS ( fy =
A. Pengertian dan Fungsi. Pondasi banguan adalah konstruksi yang paling pentingpada suatu bangunan karena pondasi berfungsi sebagai : Penahan seluruh beban.
Transcript presentasi:

TEKNOLOGI EXPANSION JOINT PADA JEMBATAN Dhimas Syahendra Nim: 1300604 UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER JURUSAN TEKNIK SIPIL BANDUNG 2012

pendahuluan Latar Belakang Jalan berperan penting dalam rangka pembangunan nasional. Berkaitan dengan fungsi dan kebutuhan jalan sebagai sarana transportasi, maka detail pendukung jalan perlu diperhatikan. Salah satu detail pendukung adalah expansion joint atau siar muai. Hal ini yang melatar belakangi penulis untuk mempelajari jenis-jenis expansion joint yang umum dipakai di indonesia.

Maksud dan Tujuan Untuk mempelajari jenis-jenis expansion joint dari yang sederhana sampai mutakhir. Sehingga tulisan ini dapat dijadikan referensi dalam pemilihan expansion joint pada jembatan. Batasan Masalah a. Mengenal jenis-jenis expansion joint yang umum di Indonesia dan cara pemasangan. b. Membahas keunggulan dan kelemahan masing-masing expansion joint dari sisi waktu, biaya, dan mutu c. Peninjauan contoh kasus pemilihan expansion joint pada jembatan girder 1 bentang.

Metode Penulisan Metode penulisan yang dipakai adalah Studi Kepustakaan.

expansion joint Expansion joint adalah bahan yang dipasang antara dua bidang lantai untuk kendaraan pada perkerasan kaku dan dapat juga pertemuan antara konstruksi jalan pendekat sebagai media lalu lintas yang akan melewati jembatan, supaya pengguna lalu lintas merasa aman dan nyaman (Badan Litbang PU, 2005). Fungsinya untuk mengakomodasi gerakan yang terjadi pada bagian superstruktur jembatan. Gerakan ini berasal dari beban hidup, perubahan suhu, dan sifat fisik dari pembentuk jembatan (Transportation Research Board, 2003). Expansion joint dibagi dalam 2 jenis, terbuka dan tertutup. Joint tertutup dirancang agar kedap air, sedangkan joint terbuka tidak (Florida Department of Transportation).

expansion joint terbuka Butt Joint Small Movement, dengan gap maks 25 mm. Menggunakan baja siku sebagai armor. Tidak kedap air.

Finger Joint Dapat mengakomodasi movement mulai dari 75 mm. Terbuat dari baja. Tidak kedap air.

expansion joint tertutup New Cut Off Joint Dapat mengakomodasi movement dari 20 - 50 mm. Memakai seal karet untuk penutup celah. Produk dari SHO-BOND

Asphaltic Plug Joint Dapat mengakomodasi movement sampai 25 mm. Berbahan dasar Asphaltic binder dan agregat.

Strip Seal Joint Dapat mengakomodasi movement sampai 100 mm. Menggunakan baja sebagai armor dan karet sebagai seal.

Modular Joint Dapat mengakomodasi movement mulai dari 100 mm. Terdiri dari 3 bagian utama : sealer, separator beam, support bar.

pemasangan Finger Joint

Strip Seal Joint

Modular Joint

Untuk NCOJ ada beberapa tahapan pada pemasangannya. New Cut Off Joint Untuk NCOJ ada beberapa tahapan pada pemasangannya. 1. Aplikasi Mortar

2. Aplikasi FRP (Fiber Reinforced Polymer) New Cut Off Joint 2. Aplikasi FRP (Fiber Reinforced Polymer)

New Cut Off Joint 3. Aplikasi SHO-BOND

New Cut Off Joint 4. Pemasangan Seal karet

Asphaltic Plug Joint Bahan: Agregat dan Binder Binder Binder merupakan bahan campuran Bitumen, Polymer, Filler, dan Surface Active Agent.

1. Pemberian tanda (Marking) Asphaltic Plug Joint Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pemasangannya: 1. Pemberian tanda (Marking)

2. Pembongkaran sambungan Asphaltic Plug Joint 2. Pembongkaran sambungan

3. Pembersihan dengan kompresor Asphaltic Plug Joint 3. Pembersihan dengan kompresor

Asphaltic Plug Joint 4. Penyetelan pelat besi

Asphaltic Plug Joint 5. Pembersihan dengan memanaskan permukaan Dengan Hot Compress Air Lance

Asphaltic Plug Joint 6. Pemasangan tambang

7. Pelapisan (Tanking) dengan Binder Asphaltic Plug Joint 7. Pelapisan (Tanking) dengan Binder

Asphaltic Plug Joint 8. Pemasangan pelat besi

9. Pemanasan batu Agregat Asphaltic Plug Joint 9. Pemanasan batu Agregat

10. Binder dituang ke atas agregat yang telah digelar Asphaltic Plug Joint 10. Binder dituang ke atas agregat yang telah digelar

11. Perataan Binder agar Binder dapat masuk ke celah agregat Asphaltic Plug Joint 11. Perataan Binder agar Binder dapat masuk ke celah agregat

12. Pencampuran agregat dengan Binder Asphaltic Plug Joint 12. Pencampuran agregat dengan Binder

Asphaltic Plug Joint 13. Pelapisan kedua

14. Pemadatan dengan Stamper Asphaltic Plug Joint 14. Pemadatan dengan Stamper

15. Pelapisan penutup tipis Asphaltic Plug Joint 15. Pelapisan penutup tipis

Asphaltic Plug Joint 16. Hasil akhir

penyajian laporan

∆expansion joint = ∆cr+sh + 2∆temp contoh kasus Diketahui jembatan girder dengan panjang 8,8 m. Menggunakan mutu beton K-350 (fc’ = 0.83 * 35 = 29.05 MPa). Suhu di lapangan, Tmax = 40ºC dan Tmin = 27ºC. Rumus expansion joint: ∆expansion joint = ∆cr+sh + 2∆temp

∆cr = εcc.t.L εcc.t = Φcc(t).εe Φcc(t) = (t0.6/(10+t0.6)).Cu Deformasi akibat creep Rangkak merupakan regangan jangka panjang yang tergantung pada suatu kondisi tegangan tetap. Perhitungan creep (RSNI T-12-2004): ∆cr = εcc.t.L εcc.t = Φcc(t).εe Koefisien rangkak, Φcc(t), bila tidak dilakukan pengukuran atau pengujian secara khusus, bisa dihitung dari rumusan Φcc(t) = (t0.6/(10+t0.6)).Cu Φcc(t) = (36500.6 / (10 + 36500.6)) * 2.462 Φcc(t) = 2.295

εe = 0.7 √fc’ / 4700 √fc’ εe = 0.000149 ∆cr = 2.295 * 0.000149 * 8800 ∆cr = 3.009 mm Keterangan: εe = Regangan elastis sesaat akibat bekerjanya tegangan tetap. t = Umur rencana pembebanan (10 tahun atau 3650 hari). Cu = Koefisien rangkak maksimum. Diasumsikan pada suatu kondisi standar. Untuk fc’ = 29.05 MPa, nilai Cu = 2.462 (RSNI T-12-2004). L = Panjang bentang = 8800 mm.

Koefisien standar rangkak beton

∆sh = εcs.t.L εcs.t = (t/(35+t)).εcs.u Deformasi akibat shrinkage (susut beton) Perhitungan shrinkage: ∆sh = εcs.t.L εcs.t = (t/(35+t)).εcs.u εcs.t = (50 / (35 + 50)) * 0.00016867 εcs.t = 9.921 * 10-5 ∆sh = 9.921 * 10-5 *8800 ∆sh = 0.873 mm

Koefisien standar susut beton Keterangan: εcs.t = Nilai regangan susut beton pada umur t hari. t = Umur beton yang dirawat basah dilokasi pekerjaan, terhitung sejak 7 hari pengecoran (t = 50 hari). εcs.u = Nilai susut maksimum beton. Diasumsikan pada suatu kondisi standar, untuk fc’ = 29.05 MPa, nilai ɛcs.u = 0.00016867 (RSNI T-12-2004). Koefisien standar susut beton

∆T = (Tmax – Tmin) / 2 = 6.5ºC ∆L = 8800 * 10 * 10-6 * 6.5 Deformasi akibat perubahan suhu ∆L = L.α.∆T ∆T = (Tmax – Tmin) / 2 = 6.5ºC ∆L = 8800 * 10 * 10-6 * 6.5 ∆L = 0.572 mm Keterangan: Tmax = 40ºC Tmin = 27ºC α = Koefisien muai panjang beton = 10 * 10-6 per ºC (RSNI T-12-2004).

∆expansion joint = ∆cr+sh + 2∆temp Perhitungan celah expansion joint ∆expansion joint = ∆cr+sh + 2∆temp ∆expansion joint = 3.009 + 0.873 + (2 * 0.572) ∆expansion joint = 5.026 mm

pemilihan expansion joint Diketahui celah expansion joint adalah 5.026 mm. Jenis joint yang bisa menjadi pilihan yang efisien adalah: 1. Butt Joint - Masalah yang biasa terjadi: penumpukan puing atau sampah di struktur bawah, kelelahan jangkar dan amblasnya armor. - Pemeliharaan: pembersihan celah expansion joint dan pengecekan secara rutin.

Butt Joint yang rusak

2. New Cut Off Joint - Masalah yang sering terjadi: amblasnya mortar, seal yang rusak dan lepas karena tumpukan puing dan sampah diatasnya. - Pemeliharaan: pembersihan seal dari puing dan sampah secara rutin.

New Cut Off Joint yang rusak

3. Asphaltic Plug Joint - Masalah yang sering terjadi: retakan antara joint dengan plat jembatan, menipisnya aspal seiring umur. - Pemeliharaan: menambal jika terjadi retakan. 4. Butt Joint dengan rubber seal Merupakan modifikasi Butt Joint yang diberikan seal karet untuk menutup celah expansion joint. Permasalahan yang sering terjadi sama dengan Butt Joint dan joint yang menggunakan seal karet.

Butt Joint dengan rubber seal

Pemilihan Pemilihan expansion joint sesuai kebutuhan dan keadaan di lapangan. Dari analisa yang dilakukan, dianjurkan untuk menggunakan Asphaltic Plug Joint dikarenakan bahan baku produksi lokal yang mudah didapat, perawatan yang mudah, dan kenyamanan yang baik bagi para pengguna jembatan.

kesimpulan dan saran Kesimpulan - Jenis dari expansion joint beragam dan akan terus bertambah seiiring jaman. - Setiap jenis expansion joint mempunyai tipe dengan kemampuan expansion amount yang berbeda. - Pemilihan expansion joint berdasarkan lebar celah dan kondisi di lapangan. - Pada contoh kasus, dianjurkan untuk memakai Asphaltic Plug Joint karena: 1. Bahan baku lokal dan mudah didapat. 2. Perawatan yang minim. 3. Kenyamanan dan keamanan yang baik bagi pengguna jalan.

Saran - Dalam pemilihan expansion joint faktor kenyamanan dan keamanan pemakai jalan juga harus dipertimbangkan selain faktor harga. - Perwatan rutin penting dilakukan untuk memperpanjang umur dari expansion joint.

Terima Kasih

Modular Joint di Pasupati, Bandung gallery Modular Joint di Pasupati, Bandung

Strip Seal Joint Pasupati, Bandung