SEJARAH PERBUDAKAN AMERIKA Setelah perang saudara, dan wilayah-wilayah di daratan Amerika menyatukan diri dalam wilayah (kekuasaan) Negara Federasi (USA), sistem perbudakan tidak serta merta dihapuskan. UU negara Amerika masih melegalkan praktek perbudakan. Praktek perbudakan di Amerika menjadikan warga kulit hitam bekerja penuh waktu tanpa bayaran dari majikan mereka. Para tokoh pendiri Amerika juga di untungkan oleh sistem perbudakan ini.

April : Perang antara pasukan berwarna-2 kansas dan pemeberontak di Ferry Jenkin, dimana perang ini terjadi karena adanya pemberontak tersebut membunuh tentara negro di Poison Springs, sehingga pasukan kansas tersebut membunuh semua pemberontak tanpa tersisa. Tentara yang tersisa yang masih hidup bergabung dengan pasukan AS berwarna ke-116. Dimana pasukan berwarna tersebut terdiri dari orang kulit putih dan negro.

Kopral Clark : “Bahwa kita disini ingin menetapkan bahwa mereka yang telah berkorban tidak akan meninggal dengan sia-sia. Bahwa bangsa ini, dalam perlindungan tuhan, akan melahirkan kebebasan yang baru, dan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, tidak akan hilang dari muka bumi.”

Negara demokrasi yaitu negara yang pemerintahannya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Ia menginginkan bahwa pemerintah harus mengetahui apa yang diinginkan oleh rakyatnya, dimana mereka menginginkan adanya kesamaan antara orang kulit putih dan orang kulit hitam. Tidak adanya perbedaan antara satu dengan yang lainnya karena dengan adanya perbedaan itu akan mengakibatkan peperangan yang sangat panjang.

Lincoln berhasil menyatukan opini publik melalui retorika dan pidatonya. Dia mendambakan persatuan kembali bangsa melalui kebijakan rekontruksi yang lunak. Dan hanya dengan perdamaian dengan diri sendiri dan yang lainnya lah yang akan menjadikan persatuan antara orang kulit putih dan kulit hitam bersatu kembali.

Januari 1865 : 2 bulan setelah pemilihan ulang Lincoln, dan perang saudara amerika yang menginjak tahun ke-4. Di tahun ini juga adanya upaya Lincoln untuk meloloskan amandemen ke-13 tentang penghapusan perbudakan. Dimana menurut Lincoln penghapusan perang saudara yang terjadi dapat berakhir. Namun, penghapusan perbudakan ini mengalami kendala, dimana partai demokrat menekan partai republik untuk mengagalkan kembali amandemen ke-13 ini.

Perbudakan di Amerika dimana ras kulit hitam merupakan masyarakat tanpa kelas Status kewarganegaraan (kulit hitam atau bukan) ditentukan oleh negara dimana akan munculnya budak atau bukan budak Kulit hitam ini yang dijadikan budak nantinya akan diperjual belikan Dimana dalam dipekerjakan ras kulit hitam ini tidak diberi upah

Lincoln ingin menghentikan perbudakan yang terjadi di Amerika Serikat Lincoln ingin menghentikan perbudakan yang terjadi di Amerika Serikat. Perbudakan terjadi karena banyaknya orang kulit hitam yang dijadikan budak oleh orang kulit putih sebagai mesin untuk menggarap pertaniannya. Dan Lincoln menginginkan adanya amandemen mengenai pengahapusan perbudakan yang terjadi di Amerika Serikat.

Lincoln dan bersama kabinetnya membicarakan tentang amandemen ke-13 dimana amandemen tersebut dapat disetujui oleh dewan. Buah dari perang saudara Amerika yang telah memakan banyak korban jiwa ini membuat Lincoln memperjuangkan hak orang kulit hitam untuk mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan serta perdamaian sehingga perang saudara tidak terjadi lagi dan tidak ada korban lagi.

9 Januari : Debat Dewan Pertama Debat ini terjadi antara Mr. Fernando Wood dan Mr. Thaddeus Stevens. Dimana Mr. Wood berpendapat bahwa perbudakan terjadi karena hukum tuhan, karena tuhan menciptakan manusia berbeda sehingga kulit putih lebih baik dari kulit hitam maka harus menentang amandemen tersebut, sedangkan Mr. Stevens menyatakan bahwa perbudakan itu menyalahi hukum tuhan dan sebuah tindakan bodoh.

Mr. Stevens pejuang kesetaraan ras yang berjuang selama 30 tahun, dimana dia memperjuangkan hak – hak orang kulit hitam. Dimana dia menginginkan amandemen ke-13 disahkan dan UU no. 1 ada hukum bahwa perbudakan dilarang.

Cuplikan favorit

Pada masa itu, suara dalam dewan perwakilan rakyat dibuat segamblang mungkin. Maka dalam menngungkapkan suatu keputusan yang representasi itu menjadikan nyawa dalam bahaya. Sepertihalnya orang-orang Lincoln yang ingin menghapuskan perbudakan dalam amandemen UU.