Materi 3 MANAJEMEN OPERASI TANGGAP DARURAT Disampaikan oleh : Naibul Umam, S.Ag., M.Si Ketua MDMC Jawa Tengah Pengurus Forum PRB Jawa Tengah
PENYELENGGARAAN PB Tidak ada bencana Kesiapsiagaan Pemulihan Fungsi Koordinasi Tidak ada bencana Perencanaan PB Pengurangan risiko bencana Pencegahan Pemaduan dalam Renbang Persyaratan analisis risiko bencana Penegakan rencana tata ruang Pendidikan dan pelatihan Persyaratan standar teknis PB Kesiapsiagaan Mitigasi Kesiapan Peringatan dini Pemulihan Rehabilitasi Rekonstruksi Pada Saat Darurat Kajian kilat Penetapan status Bencana SAR Pemenuhan kebutuhan dasar Perlindungan kelompok rentan Pemulihan sarana kunci Fungsi Komando
TANGGAP DARURAT Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pendampingan dan penanganan pengungsi, serta pemulihan sarana prasarana.
Definisi “Operasi” “... sekelompok orang, instansi, atau organisasi yang saling terkait dan bekerjasama sebagai halnya sebuah tim untuk mencapai tujuan bersama ”
RENCANA OPERASI TANGGAP DARURAT Bahasan : definisi operasi; aspek-aspek teknis dalam operasi tanggap darurat Menyusun rencana dan kebutuhan operasi tanggap darurat Berbagi peran untuk 8 sektor tanggap darurat
Aspek Teknis dalam Operasi Tanggap Daurat Search and Rescue Medis Dapur Umum Komunikasi Psikososial Posko Shelter Logistik
Search And Rescue Evakuasi korban yg masih hidup dan meninggal Kegiatan ini meliputi : Evakuasi korban yg masih hidup dan meninggal Memberikan pertolongan dan perlindungan bagi korban selamat Mendata dan mencatat agar memudahkan dalam pengurusan pelayanan
Medis Setiap korban bencana mendapat perawatan kesehatan secara (gratis) di puskesmas dan RS rujukan Pemerintah menyediakan tenaga medis, peralatan kesehatan dan obat-obatan. Di samping itu dilakukan pula imunisasi dan vaksinasi guna mencegah timbulnya penyakit.
Dapur Umum Pada tahap awal yg diberikan adalah makanan siap santap, karena tidak dapat memasak. Pemberian jatah hidup per keluarga, apabila sudah didata dan mendapatkan tempat penampungan Jenis pangan disesuaikan dengan makanan pokok setempat
Posko Penyediaan air bersih diarahkan penggunaannya untuk: mandi, minum, cuci, memasak Sumber air dapat diperoleh dari: sungai, danau, sumur, air tanah dalam dan mata air. Untuk itu diperlukan: volume dan kualitas air yg memenuhi, sistem penampungan, pengolahan, penyaluran dan distribusinya.
Logistik Pengumpulan, pengadaan, penyimpanan dan penyaluran bantuan logistik sangat diperlukan pada tanggap darurat. Diperlukan gudang dan sarana transportasi Dukungan transportasi sangat ditentukan oleh ketersediaan bahan bakar minyak (BBM).
Shelter Penampungan sementara ditempatkan pada bangunan gedung yg aman: sekolah, kantor, stadion, gudang, dsb. Jika tidak memungkinkan dapat ditempatkan di lapangan atau tempat terbuka, dengan mendirikan tenda-tenda. Pada pengungsian yg cukup lama dibuat hunian semi permanen (huntara) yang berupa barak yang berisi beberapa keluarga.
Shelter Penyediaan sarana MCK disesuaikan dgn kebiasaan pengungsi di daerah asal. Sarana MCK tsb harus mudah dipakai dan dapat dipelihara oleh warga. Harus diperhitungkan rasio jumlah MCK terhadap jumlah pengungsi. Pengelolaan sampah diatur pengumpulan dan pembuangannya.
Shelter Dalam penampungan sementara perlu disediakan tempat umum untuk memberikan pelayanan, a.l: ketersediaan petugas keamanan (TNI/Polri), Media (radio, televisi); Komunikasi (telepon); Informasi (keluarga, penyuluhan, sosialisasi, pertemuan warga)
MATUR NUWUN email : umam. ekosakti@gmail. com HP