Sebuah Kisah yang Membanggakan HIJRAH KE MADINAH Sebuah Kisah yang Membanggakan
Kompetensi Dasar Menghayati perjuangan Nabi Muhammad saw. Periode Madinah dalam menegakkan risalah Allah Swt. Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw. periode Madinah. Memahami sejarah perjuangan Nabi Muhammad saw. periode Madinah. Menyajikan strategi perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad saw. periode Madinah.
Faktor Penyebab Hanya sedikit yang mengikuti ajaran Islam Ditinggalkan oleh orang-orang terdekat (Abu Thalib dan Siti Khadijah) / tahun duka (amul khuzn) Ajakan orang-orang Yatsrib untuk berhijrah Atas Perintah Allah s.w.t.
Pra Hijrah 621 M Rasulullah bertemu dengan 6 orang Yatsrib dan masuk Islam 621 melakukan Perjanjian Aqabah 1 : Kami tidak akan mempersekutukan Allah s.w.t. dengan sesuatu yang lain. Kami tidak akan mencuri, berzina, dan membunuh anak-anak. Kami tidak akan saling memfitnah dan kami tidak akan mendurhakai Nabi Muhammad saw”
Pra Hijrah 622 M orang Yatsrib (25 orang) melakukan Perjanjian Aqabah 2 sekaligus mengundang Rasulullah untuk hijrah ke Yatsrib. Rasulullah s.a.w. didampingi pamannya (Hamzah) dengan isi perjanjian sama.
Mengapa Madinah? رَأيْتُ فيِ الْمَنَامِ أَنيِّ أُهَاجِرُ مِنْ مَكَّةَ إِلىَ أَرْضٍ بِهَا نَخْلٌ، فَذَهَبَ وَهَليِ عَلَى أَنّهَاَ الْيَمَامَةُ أَوْ هَجْرُ فَإِذَا هِيَ الْمَدِيْنَةُ يَثْرِبُ Aku bermimpin berhijrah dari Mekkah ke satu negeri yang memiliki banyak pohon kurma, pikiranku mengarah bahwa yang dimaksud adalah al-Yamamah atau Hajar, tetapi ternyata Madinah Yastrib (HR. Bukhari)
Sikap Penduduknya (Ramah) Suku yang ada di Yatsrib adalah Aus dan Khazraj yang berasal dari Yaman أَتَاكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ هُمْ أَرَقُّ قُلُوْبًا وَأَلْيَنُ أَفْئِدَةً Datang kepada kamu penduduk Yaman, mereka itu lembut hatinya dan halus perasaannya
Hubungan Darah / Kekeluargaan Leluhur Nabi adalah keturunan Khazraj Letak Kota Madinah Strategis untuk basis pertahanan dari serang musuh. Sebelah Timur terdapat Harrat al-Waqim Sebelah Barat terdapat Harrat al-Wabrah Wilayah Utara (terbuka) dibuatlah Parit
Perjalanan ke Madinah Ali bin Abi Thalib menggantikan posisi Rasulullah di tempat tidur Bersama Abu Bakar a.s. Melewati jalan yang tidak biasa dilalui Tiga hari tiga malam di Gua Tsur Abdullah bin Abu Bakar, Aisyah dan Asma (yang mengetahui persembunyian Rasullah) dan Amir bin Fuhaira.
Tugas-tugasnya Abdullah bin Abu Bakar mencari informasi tentang rencana kafir Quraisy terhadap Nabi Muhammad saw. Pada malam hari ia menyampaikan informasi tersebut kepada Nabi Muhammad saw. beserta ayahnya Asma putri Abu Bakar, menyiapkan makanan Abdullah bin Uraiqit dari Banu Du’il sebagai penunjuk jalan.
Perjalanan Suraqa bin Malik berusaha mendekati rombongan Nabi Muhammad saw. namun kudanya selalu tersungkur. Tujuh hari tujuh malam Singgah di Quba (dua mil selatan Madinah) dan membangun masjid (singgah selama 4 hari)
Perjalanan Jum’at Pagi menuju Madinah dan sebelum Shalat Jum’at sampai di Perkampungan Bani Salim bin Auf dan melakukan shalat Jum’at yang Pertama. Sampai di Madinah 12 Rabiul Awal
Program Kerja Fungsi Masjid Membangun Masjid Pusat Kegiatan Umat Islam Bermusyawarah dan Diskusi menyelesaikan problem Umat Latihan Bela Negara Pengobatan Kaum Muslim Guest House (Serambi Masjid)
Mempersaudarakan Muhajir Anshar Abu Bakar Kharijah bin Zuhair Umar bin Khattab Itban bin Malik Bilal bin Rabah Abu Ruwaihah Amir bin Abdillah Sa’ad bin Muadz Abdul Rahman bin Auf Sa’ad bin Rabi’ Zubair bin Awwam Salamah bin Salamah Usman bin Aff±n Aus bin °sabit Thalhah bin Ubaidillah Ka’ab bin Malik Abu Huzaifah bin Utbah Ubbah bin Bisyr Ammar bin Yasir Huzaifah bin Al Yaman
Merumuskan Piagam Madinah Kaum Yahudi bersama kaum muslimin wajib turut serta dalam peperangan. Kaum Yahudi dari Bani Auf diperlakukan sama kaum muslimin. Kaum Yahudi tetap dengan Agama Yahudi mereka, dan demikian pula dengan kaum muslimin. Semua kaum Yahudi dari semua suku dan kabilah di Madinah diberlakukan sama dengan kaum Yahudi Bani Auf.
Merumuskan Piagam Madinah Kaum Yahudi dan muslimin harus saling tolong menolong dalam memerangi atau menhadapi musuh. Kaum Yahudi dan muslimin harus senantiasa saling berbuat kebajikan dan saling mengingatkan ketika terjadi penganiayaan atau kedhaliman. Kota Madinah dipertahankan bersama dari serangan pihak luar. Semua penduduk Madinah dijamin keselamatanya kecuali bagi yang berbuat jahat