PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENJUALAN CICILAN (INSTALLMENT SALES)
Advertisements

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)
PENJUALAN ANGSURAN Muhammad Hidayat, SE.,Ak.
Departemen dan Cabang.
PENGAKUAN PENDAPATAN Metode Pengakuan Pendapatan :
Penjualan Angsuran Penjualan Angsuran merupakan penjualan yang biasanya terdapat uang muka dan sisanya diangsur beberapa kali. Penjualan angsuran dapat.
AKUNTANSI UNTUK MURABAHAH (Bag.2)
Pengakuan Pendapatan.
BAB II Piutang dagang & piutang wesel
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
B. Metode Bunga Efektif PT Hasta Millenia mengeluarkan obligasi nominal Rpl ,-, umur 5 tahun, bunga 10% per tahun dibayarkan tiap setengah tahun.
PENGAKUAN PENDAPATAN Caecilia Widi Pratiwi.
Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA
PIUTANG WESEL WESEL adalah surat berharga yang berisi perintah dari pembuat surat kepada si wajib bayar untuk membayar sejumlah uang tertentu yang disebut.
LATIHAN SOAL PT ABADI menjual barang-barang dagangannya secara angsuran . pada bulan juni 2007 terjadi pembatalan atas penjualan angsuran yang terjadi.
PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL
UTANG JANGKA PANJANG (OBLIGASI)
AKUNTANSI UNTUK MURABAHAH
Bab 5 Akuntansi untuk Perusahaan Dagang (Lanjutan)
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
AKUNTANSI UNTUK PENJUALAN ANGSURAN
PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL
Bab 3 Tahap Penyesuaian Rita Tri Yusnita, SE., MM.
HUtang dan Kewajiban Lain
AKUNTANSI AKTIVA TETAP
(Barang Bergerak/Barang Dagang)
AKUNTANSI LEASING.
P I U T A N G.
Piutang Wesel/ Wesel Tagih (Notes Receivable)
3 Manajemen Keuangan Agribisnis: JURNAL PENYESUAIAN MODUL
Chapter 11 Kewajiban Lancar Chapter 11 Kewajiban Lancar
Akuntansi Piutang (Receivables)
PENJUALAN AKTIVA TETAP
Yuanita Levany, SE., Ak, M.Si
JURNAL PENYESUAIAN.
PENGAKUAN PENDAPATAN Pengakuan pendapatan:
PIUTANG WESEL Pengertian Macam-macam Piutang Wesel
Piutang Dagang dan Piutang Wesel
AKUNTANSI ISTISHNA‘ (Wulan Retnowati, SE., Ak. M.Akt)
AKUNTANSI ISTISHNA'.
PSAP NO. 09 AKUNTANSI KEWAJIBAN
PIUTANG USAHA.
Chapter 9 Notes Receivable (Wesel Tagih)
Penjualan Angsuran Barang Bergerak
SIKLUS AKUNTANSI BAGIAN 2: PROSES PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Penyesuaian pembukuan
Piutang.
AKUNTANSI ISTISHNA'.
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
Penjualan Angsuran Penjualan harta benda tak bergerak seringkali dilakukan berdasarkan rencana pembayaran yang ditangguhkan, dimana pihak penjual menerima.
JURNAL PENYESUAIAN.
PENGANTAR AKUNTANSI.
Penyesuaian akun-akun
FAKULTAS EKONOMI Universitas esa unggul Jakarta
Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi
Pertemuan 5 PENJUALAN CICILAN.
5.
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
JURNAL PENYESUAIAN.
Akuntansi Kredit yang diberikan
UTANG JANGKA PANJANG (OBLIGASI)
MATERI 4 JURNAL PENYESUAIAN.
Oleh: Dwi Sahrul Maghfiroh 19 Maret 2017 /
PIUTANG TIMBUL DARI TRANSKSI PENJULAN BARANG /JASA SECARA KREDIT
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi
Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi
Akuntansi keuangan 2 Liabilitas jangka pendek Indira shofia S.E.,M.M.
LAPORAN KEUANGAN MEMPROSES LAPORAN KEUANGAN.
Transcript presentasi:

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES) DEFINISI PENJUALAN ANGSURAN : ADALAH PENJUALAN BARANG DAGANGAN ATAU JASA YANG DILAKSANAKAN DENGAN PERJANJIAN DIMANA PEMBAYARAN DILAKUKAN SECARA BERTAHAP ATAU BERANGSUR DI MASA YANG AKAN DATANG..   TAHAPAN PEMBAYARAN : 1.  PADA SAAT BARANG ATAU JASA DISERAHKAN KE PEMBELI PENJUAL MENERIMA UANG MUKA (DOWN PAYMENT) SEBAGAI PEMBAYARAN PERTAMA. 2.  SISANYA DIANGSUR DENGAN BEBERAPA KALI ANGSURAN. BIASANYA DIBEBANKAN BUNGA ATAS SALDO YG BELUM DITERIMA.

MASALAH AKUNTANSI DIBAGI DALAM EMPAT KELOMPOK 1.   PENGAKUAN LABA KOTOR PENJUALAN ANGSURAN. 2.   CARA PERHITUNGAN BUNGA DAN ANGSURAN 3.   TUKAR TAMBAH DALAM PENJUALAN ANGSURAN 4. PEMBATALAN KONTRAK PENJUALAN ANGSURAN DAN PEMILIKAN KEMBALI   PENGAKUAN LABA KOTOR PENJUALAN ANGSURAN. METODE PENGAKUAN LABA KOTOR PENJUALAN ANGSURAN : A. 1. LABA KOTOR DIAKUI PADA PERIODE PENJUALAN ANGSURAN TERJADI (ACCRUAL BASIS) B. 2. LABA KOTOR DIAKUI SEJALAN DENGAN REALISASI PENERIMAAN KAS (CASH BASIS)

  A. A. LABA KOTOR DIAKUI PADA PERIODE PENJUALAN ANGSURAN TERJADI (ACCRUAL BASIS) ·     - SAMA DENGAN TRANSAKSI PENJUALAN BIASA. ·     - LABA KOTOR SUDAH DIAKUI / DICATAT SAAT PENYERAHAN BARANG (DITANDAI TIMBULNYA PIUTANG) ·     - PERIODE PENERIMAAN ANGSURAN LABA TIDAK DIAKUI LAGI ·     DASAR INI COCOK BILA : - JANGKA WAKTU PEMBAYARAN RELATIF PENDEK - BIAYA-BIAYA DAPAT DITAKSIR SECARA RELATIF TELITI - KEMUNGKINAN BATAL SANGAT KECIL JIKA BARANG TIDAK BERGERAK YANG DIJUAL SECARA ANGSURAN, MAKA JURNALNYA : PIUTANG USAHA ANGSURAN XX - HARTA TIDAK BERGERAK - XX LABA ATAS PENJUALAN - XX

JIKA BARANG DAGANGAN YANG DIJUAL SECARA ANGSURAN, MAKA JURNALNYA : PIUTANG USAHA ANGSURAN XX - PENJUALAN ANGSURAN - XX HARGA POKOK PENJUALAN XX - PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN - XX   PADA AKHIR PERIODE : PENJUALAN ANGSURAN XX - HARGA POKOK PENJUALAN - XX LABA KOTOR PENJUALAN - XX B. LABA KOTOR DIAKUI SEJALAN DENGAN REALISASI PENERIMAAN KAS (CASH BASIS ) LABA KOTOR BARU DIAKUI BILA PEMBAYARAN SUDAH DITERIMA      - PENERIMAAN KAS TERDIRI DARI : - PEMBAYARAN ATAS HARGA POKOK - PEMBAYARAN ATAS LABA KOTOR

·    SAAT TERJADI PENJUALAN : SELISIH HARGA JUAL DENGAN HARGA POKOK DICATAT DALAM REKENING “ LABA KOTOR YANG DITANGGUHKAN “ ·  PERLAKUAN TERHADAP PENERIMAAN PIUTANG PENJUALAN ANGSURAN : LABA KOTOR YANG DIREALISASI = % LABA KOTOR x JUMLAH UANG YANG DITERIMA. % LABA KOTOR = LABA KOTOR YANG DITANGGUHKAN x 100 % PENJUALAN ANGSURAN A T A U = LABA KOTOR YANG DITANGGUHKAN x 100 % PIUTANG USAHA ANGSURAN LABA KOTOR YANG DITANGGUHKAN = (PENJUALAN ANGSURAN - HARGA POKOK PENJUALAN ANGSURAN) JIKA BARANG TIDAK BERGERAK YANG DIJUAL SECARA ANGSURAN, MAKA JURNALNYA : PIUTANG USAHA ANGSURAN XX - HARTA TIDAK BERGERAK - XX LABA YANG DITANGGUHKAN - XX

PADA AKHIR PERIODE : LABA KOTOR YANG DITANGGUHKAN XX - LABA KOTOR YG DIREALISASI - XX JIKA BARANG DAGANGAN YANG DIJUAL SECARA ANGSURAN, MAKA JURNALNYA : PIUTANG USAHA ANGSURAN XX - PENJUALAN ANGSURAN - XX HARGA POKOK PENJUALAN XX - PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN - XX PENJUALAN ANGSURAN XX - HARGA POKOK PENJUALAN - XX LABA KOTOR YANG DITANGGUHKAN - XX LABA KOTOR YANG DITANGGUHKAN XX - LABA KOTOR YANG DIREALISASI - XX

CARA PERHITUNGAN BUNGA DAN ANGSURAN   DAPAT DIHITUNG DENGAN EMPAT CARA : 1. BUNGA DIHITUNG DARI SISA HARGA KONTRAK SELAMA JANGKA WAKTU ANGSURAN ( LONG END INTEREST ) 2. BUNGA DIHITUNG DARI SETIAP ANGSURAN YANG HARUS DIBAYAR, DIHITUNG SEJAK TANGGAL TRANSAKSI SAMPAI TANGGAL JATUH TEMPO SETIAP ANGSURAN ( SHORT END INTEREST ) 3. PEMBAYARAN ANGSURAN PERIODIK SAMA JUMLAHNYA , YANG TERDIRI DARI ANGSURAN POKOK + BUNGA ( METODE ANUITAS ) 4. BUNGA SECARA PERIODIK DIHITUNG DARI SISA HARGA KONTRAK. TUKAR TAMBAH (TRADE-IN) DALAM PENJUALAN ANGSURAN PENJUAL MENYERAHKAN BARANG BARU, PIHAK PEMBELI MENYERAHKAN BARANG BEKAS (MUNGKIN DITAMBAH UANG TUNAI) SEBAGAI PEMBAYARAN PERTAMA, SISANYA DIANGSUR BEBERAPA KALI SESUAI PERJANJIAN. DALAM PERJANJIAN DICANTUMKAN NILAI DARI BARANG BEKAS YG DISETUJUI OLEH KEDUA BELAH PIHAK.

2. * TINGKAT LABA YG DIHARAPKAN DARI PENJUALAN YANG PERLU DIPERHATIKAN PENJUAL : 1.  * PENILAIAN KEMBALI TERHADAP BARANG YANG DITUKAR TERSEBUT KEMUNGKINAN ADANYA REVISI / PERBAIKAN 2. * TINGKAT LABA YG DIHARAPKAN DARI PENJUALAN KEMBALI BARANG BEKAS TERSEBUT.   BARANG BEKAS YANG DITERIMA DICATAT SEBESAR “ NILAI WAJAR” JUMLAH HARGA BARANG YANG DITERIMA BERDASARKAN PERJANJIAN = “NILAI TUKAR YANG DISETUJUI” SELISIH PERBEDAAN ANTARA : NILAI WAJAR DENGAN NILAI TUKAR DICATAT DALAM REKENING “ NILAI TUKAR LEBIH ATAS PENJUALAN ANGSURAN DENGAN TUKAR TAMBAH “

PEMBATALAN KONTRAK PENJUALAN ANGSURAN DAN PEMILIKAN KEMBALI APABILA PIHAK PEMBELI TIDAK DAPAT MENYELESAIKAN KEWAJIBAN ATAS SLADO PIUTANG ANGSURANNYA SESUAI KONTRAK, PIHAK PENJUAL BERHAK UNTUK MENARIK KEMBALI BARANG YG TELAH DIJUAL DARI SI PEMBELI. TINDAKAN YG HARUS DILAKUKAN PENJUAL : 1.   - MENILAI BARANG YANG DITARIK KEMBALI DENGAN NILAI WAJAR 2.   - MENCATAT PEMILIKAN KEMBALI - MENGHAPUS SALDO PERKIRAAN LABA KOTOR YANG DITANGGUHKAN 4.   - MENCATAT RUGI DARI PEMILIKAN KEMBALI.

Beberapa Kerugian Yang Timbul Karene Penjualan Cicilan Yang Gagal: Penyusutan dan keusangan barang yang dimiliki kembali Biaya pelayanan dan reparasi Pengeluaran biaya pembukuan dan penagihan yang terus menerus

Beberapa Upaya Untuk Mencegah Kerugian Pemilikan Kembali Uang muka harus cukup besar untuk menutup penurunan nilai barang karena perubahan barang "baru" menjadi "bekas“. Periode pembayaran cicilan harus tidak terlalu lama, sebaiknya tiap bulan. Pembayaran berkala tidak harus melebihi penurunan nilai barang yang terjadi diantara pembayaran berkala.

Metode Penetapan Laba Kotor Laba Kotor dalam Periode Penjualan. Prosedur ini membutuhkan penetapan semua beban yang menyangkut penyelenggaraan piutang tak tertagih, pada saat penjualan. Laba Kotor dalam Periode Penagihan per Kas, ada beberapa prosedur alternatif:

Metode Penetapan Laba Kotor (lanjutan) Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok Setelah harga pokok diperoleh kembali, maka semua penagihan berikutnya bagi dianggap sebagai laba Penagihan dipandang sebagai realisasi laba Setelah seluruh laba atas transaksi ditetapkan, maka semua penagihan per kas berikutnya dianggap sebagai perolehan kembali harga pokok. Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok dan realisasi laba dalam rasio dimana kedua faktor ini terdapat dalam harga jual awal.

4

latihan Warren furniture melaporkan pendapatan berdasarkan penjualan cicilan dan menggunakan perhitungan inventory perpetual data yg diperoleh sbb: Penjualan % laba ktr Piutang penjualan cicilan per 1 Jan 2005 Dibayar selama tahun 2005 Piutang cicilan per 31 Des 2005 2003 46 % 30.000 - 2004 42 % 50.000 34.000 16.000 2005 40 % 60.000 140.000 Buat jurnal yg diperlukan tahun 2005

Piutang Penjualan Cicilan 200.000 Penjualan Ccilan 200.000 Harga Pokok Penjualan Cicilan 120.000 Persediaan brg dagangan 120,000 60% x 200.000 Penjualan Cicilan 200.000 Harga Pokok Penjualan cicilan 120.000 Laba Kotor yg ditangguhkan atas penjualan cicilan 80.000

Kas 124.000 Piutang Penjualan cicilan 2003 30.000 Piutang penjualan cicilan 2004 34.000 Piutang Penjualan cicilan 2005 60.000 Laba kotor yg ditangguhkan 2003 13.800 Laba kotor yg ditangguhkan 2004 14.280 Laba kotor yg ditangguhkan 2005 24.000 Laba ktor yg direalisasi pada p penjualan cicilan 2003-2005 52.080 46 % x 30.000 = 13.800 42 % x 34.000 = 14.280 * 40 % x 60.000 = 24.000

Pada tgl 30 September 2007, Tukul membeli sebuah kendaraan seharga Rp.3,600,000 dan membayar tunai Rp. 1,600,000 sisanya dibayar 10 kali angsuran bulanan. Angsuran pertama dilakukan pada akhir Oktober. Diminta : Anggaplah Tukul harus membayar Rp. 200,000 perbulan ditambah bunga atas saldo pinjaman ½ % perbulan. Buatlah table yang menunjukkan pembayaran pokok pinjaman dan bunga serta hutang setelah pembayaran Anggaplah bahwa tukul harus mambayar Rp. 200.000 perbulan ditambah bunga atas tiap angsuran selama angsuran itu dipinjam. Lengkapailah table dengan kolom yg menunjukkan: 1. bunga yg dibayar 2. pinjaman pokok yg dibayar 3. jumlah pembayaran 4. bunga terhutang atas saldo pinjaman pokok antara tanggal bunga 5. saldo pinjaman 6. saldo hutang bunga.

3. Anggaplah tukul membayar bulanan yg sama besarnya, setiap pembayaran untuk bunga saldo pinjaman pokok 6 % dan sisanya untuk pinjaman pokok. Pembayaran yg sama ini besarnya Rp. 205,54. lengkapilah table yang menunjukkan pembayaran, bunga dan bagian dari pinjaman pokok tiap pembayaran dan jumlah sisa pinjaman setelah pembayaran.

1. Tgl Bunga atas saldo yg terhutang ½ % Piutang kontrak yg sdh jatuh tempo Jumlah pembayaran Saldo pinjaman pokok 30 Sept 3,600,000 1,600,000 2,000,000 31 Oktober 10,000 200,000 210,000 1,800,000 31 November 9,000 209,000 8,000 208,000 1,400,000 7,000 207,000 1,200,000 6,000 206,000 1,000,000 5,000 205,000 800,000 4,000 204,000 600,000 3,000 203,000 400,000 2,000 202,000 1,000 201,000 Rp. 55,000 Rp. 3,600,000 Rp. 3,655,000

Tgl Pembayaran Bunga pinjaman pokok Jumlah pembayaran Bunga atas saldo pinjaman Pokok Saldo pokok Piutang 30 Sept 3,600,000 1,600,000 2,000,000 31 Oktober 1,000 200,000 201,000 10,000 1,800,000 9,000 31 November 2,000 202,000 16,000 3,000 203,000 8,000 1,400,000 21,000 4,000 204,000 7,000 1,200,000 24,000 5,000 205,000 6,000 1,000,000 25,000 206,000 800,000 207,000 600,000 208,000 400,000 209,000 210,000 Rp. 55,000 Rp. 3,600,000 Rp. 3,655,000