Oleh: Aris Nopilar Pendidikan Teknik Mesin

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MIFTAHUDIN RAHARJO, Penerapan Multimedia Berbasis Ulead Video Studio dalam Pembelajaran Model Discovery Learning sebagai Upaya Meningkatkan.
Advertisements

Judul Pengaruh Strategi Belajar dan Penerapan Al-Azhar Kelapa Gading
MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN
MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN
Laporan penelitian Intan pertiwi ^_^.
Syarat-syarat data yang baik adalah:
Validitas dan Reliabilitas Instrumen
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
CAHYO BUDI UTOMO, KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP.
WISNU MAHENDRA, PENGARUH LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN PUSH UP DENGAN TANGAN MENUMPU PADA BANGKU TERHADAP JAUHNYA HASIL THROW IN TANPA AWALAN PADA.
Nama : Asana Haupea NPM : Prodi : Kimia
KALPIKO, Penerapan Media Peraga Sistem Pengapian Berbasis Kontak Point sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kelistrikan Otomotif pada Mahasiswa.
DESAIN (RANCANGAN) PENELITIAN
Bab 2 Penelitian dan proses pengambilan keputusan.
EKA LUKMAN ISKANDAR, KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN.
ILHAM JOKO SAPUTRA, STUDI KOMPARASI ANTARA METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI MATERI.
FITRI SETIYONINGSIH, EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM- ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN BANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP.
WIDYA LATIF KARTIKA, EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA.
PROPOSAL OLEH ERNA WATI ALI RAHAYAAN Npm :
CIPTA DIANA NINGRUM, Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT(Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Daur Air Pada.
ALI SUBKHI, Peningkatan Hasil Belajar Kelistrikan Otomotif dengan Menggunakan Alat Peraga Sistem Pengapian Konvensional pada Mahasiswa D3 Teknik.
PTK-PTS Oleh: I Wayan Widana
Menyusun Proposal PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research) Oleh: Drs. Khaerudin, M.Pd.
VERAWATI SANJOYO, Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa tentang Kelistrikan Bodi Sepeda Motor Supra PGM-FI (Programmed.
ULA TORIQUL UMMAH, Pengaruh Pendekatan ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan Bantuan Study Card pada Hasil.
A S R I A N I STB. B1B PROGRAM STUDI MANAJEMEN
OLEH PUTU WINDA MARHAYANI WIJAYA
Statistik Analisis Skripsi.
OLEH: FITRIA WALLY NPM :
Assalamu Alaikum Wr. Wb..
PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF K SAMPEL BERPASANGAN
ANDYKA RAHMAWAN, Peningkatan kompetensi Pengukuran Sistem Pengisian dengan Penerapan Alat Peraga Sistem Pengisian Berbasis Kerja Rangkaian.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 4 MADRASAH IBTIDAYAH NEGERI 1 KENDARI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah.
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang
Nama : Ratni Tuharea NMP :
Khaola Rachma Adzima FKIP-PGSD Universitas Esa Unggul
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Analisis Skripsi OLEH: Aulia Rahma Andani ( )
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
DI SUSUN OLEH: BAMBANG WIJANARKO, S.Pd SMK N 1 TEGAL
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS 4 SD GUGUS KANIGORO TINGKIR SALATIGA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017.
OLEH SAMIRUDIN RUJUMI G2I
Disusun oleh: Rifka Afriliani
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Syarat-syarat data yang baik adalah:
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 JAMBANGAN.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD Rizky Aprilia Rakhmawati ( ),
WIDYASARI, EFEKTIVITAS PEMBERIAN MEDIA PERAGA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MODEL CTL PADA SISWA SMAN 2 POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN.
Nama : irmayanti yunus nim :
Komparasi Pembelajaran Konsep Transportasi Hewan Dengan Pendekatan Investigasi Kelompok Berbasis Komputer dan Lembar Kegiatan Siswa Terhadap Nilai Ulangan.
Disusun oleh: Sefri Bayu Adi
TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL BIVARIAT
STATISTIK Analisis Skripsi.
SEMINAR HASIL PENELITIAN
Pengujian Alat Pengumpulan Data.
KESIMPULAN/KEPUTUSAN YANG BENAR DATA VALID RELIABEL
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KUANTUM TERHADAP KUALITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BAJENG OLEH NURFITRIANI
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE SISWA KELAS VIIIA MTs. MUHAMMADIYAH.
NAMA : MAYA ARTAMI NPM : PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 DI SD KARANGANYAR 01 Linda Asti Wulandari
PENGARUH PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MODEL PEMBELAJARAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD SRI SULISTIYOWATI
Perbandingan Model Pembelajaran mind mapping dengan model pembelajaran advance organizer terhadap hasil belajar penyetaraan reaksi redoks pada siswa Kelas.
Teknik Pengumpulan Data
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2018 MUHAJIRIN.
UPAYA MENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) DI KELAS VII.3 SMPN 30 PADANG.
NAMA : Joan Jamarsi Ginting NIM : FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019.
Pengaruh Penggunaan Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam Pengaruh Penggunaan Pendekatan Saintifik terhadap Hasil.
M ETODOLOGI PENELITIAN Nama: Reva Yolanda Nim:
Transcript presentasi:

Oleh: Aris Nopilar 5201406524 Pendidikan Teknik Mesin UJIAN SKRIPSI Oleh: Aris Nopilar 5201406524 Pendidikan Teknik Mesin next

Judul skripsi PENERAPAN PANEL PERAGA SISTEM PENGAPIAN DALAM PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA D3 TEKNIK MESIN UNNES

Latar belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penegasan Istilah next

Latar belakang Mahasiswa sulit untuk memahami materi yang diberikan tanpa melihat alat peraga yang diterangkan Belum adanya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe kooperatif learning Mahasiswa mengaplikasikan hasil pembelajaran di lapangan akan mengalami hambatan karena mahasiswa hanya melihat gambar tanpa melihat komponen yang sesungguhnya. BACK

Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang maka timbul permasalahan yaitu: Apakah dengan menggunakan model kooperatif learning, mahasiswa mampu meningkatkan prestasi belajar pada mata kuliah kelistrikan otomotif. BACK

Batasan masalah Subjek Penelitian adalah mahasiswa pengikut mata kuliah teknik kelistrikan otomotif sebagai kelas eksperimen dan sebagai kelas kontrol di jurusan D3 teknik mesin UNNES Tahun Pelajaran 2009/2010. BACK

Tujuan penelitian Meningkatkan kemampuan prestasi belajar dengan materi sistem kelistrikan otomotif pada mahasiswa melalui pemanfaatan alat peraga sistem pengapian konvensional dalam pembelajaran model kooperatif learning. BACK

Manfaat penelitian Bagi peneliti : Mendapatkan pengetahuan tentang seberapa efektifkah proses belajar dengan menggunakan alat peraga. Bagi pembaca : Menambah khasanah bacaan pembaca apakah dengan menggunakan alat peraga sistem pengapian, proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Bagi lembaga : Sebagai masukan bagi lembaga ataupun dosen tentang manfaat dan penggunaan alat peraga sebagai media pendidikan dalam proses belajar mengajar. BACK

1 2 3 4 Penerapan Panel peraga Sistem pengapian Penegasan istilah Penerapan 1 Panel peraga 2 Sistem pengapian 3 Pembelajaran kooperatif learning 4 BACK

penerapan Penerapan yang mempunyai arti melaksanakan, memakai, mempergunakan, mempraktikan, mengamalkan, mengaplikasikan, mengimplementasikan, menjalankan.

Panel peraga Alat yang maksudnya adalah perangkat, peranti, perlengkapan, sarana, media. Peraga artinya alat bantu untuk mengerjakan pelajaran supaya mahasiswa mudah mengerti. Jadi, Panel peraga adalah sarana atau media yang dapat membantu mahasiswa dalam mengerjakan pelajarannya.

Sistem pengapian Sistem pengapian adalah sistem yang digunakan untuk melakukan pembakaran campuran bahan bakar yang telah dikompresikan. Sistem ini menggunakan percikan bunga api sehingga mengakibatkan ledakan pada ruang bakar.

Pembelajaran kooperatif learning suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Dengan mahasiswa belajar dalam kelompok kecil secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07 /31/cooperative-learning-teknik-jigsaw/) BACK

BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI SISTEM PENGAPIAN KERANGKA BERFIKIR HIPOTESIS next

LANDASAN TEORI Hasil Belajar (Sudjana, 2001 : 22) menegaskan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya BACK

SISTEM PENGAPIAN BACK

KERANGKA BERFIKIR Alat peraga yang dibuat menyerupai engine yang sebenarnya sebagai perangkat dalam pembelajaran serta sarana belajar untuk menunjang perkuliahan praktek demi peningkatan hasil belajar ALAT PERAGA HASIL BELAJAR BACK

HIPOTESIS Mampu meningkatan hasil Prestasi Belajar Sistem Pengapian Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Mesin Tahun 2009 Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Learning. BACK

BAB III METODE PENELITIAN RANCANGAN PENELITIAN METODE PENGUMPULAN OBJEK PENELITIAN METODE PENGUMPULAN DATA VALIDITAS DAN REALIABILITAS TEKNIK ANALISIS DATA next

RANCANGAN PENELITIAN Jenis Penelitian : Quasi Eksperimen (eksperimen semu) Pola Penelitian : “pretest-post test” Peneliti menggunakan 1 pihak DESAIN PENELITIAN LANGKAH PENELITIAN BACK

DESAIN PENELITIAN Kelompok Pretest Perlakuan (variabel bebas) Post test (variabel bebas) E(eksperimen) Y1 X Y2 C(control) _ (Samsudi 2005:65) BACK

LANGKAH PENELITIAN mulai mulai Pembuatan alat peraga Pretest Expert judgment Prose pembelajaran Proses pembelajaran Kontrol konvensional Eksperimen alat peraga Alat peraga Post test Membandingkan hasil Y1:Y2 Kesimpulan BACK selesai

METODE OBJEK PENGUMPULAN PENELITIAN Populasi Sebagai populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa D3 Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang semester VI yang berjumlah 36 mahasiswa. Sampel Peneliti mengambil seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah kelisrikan otomotif yaitu 1 rombel sehingga subyek penelitian adalah seluruh populasinya. Variabel penelitian Variabel X1 yaitu variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar mahasiswa pada kemampuan pemahaman sistem pengapian sebelum penggunaan alat (pre test). Variabel X2 yaitu variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar mahasiswa pada kemampuan pemahaman sistem pengapian sebelum penggunaan alat (post test). BACK

METODE PENGUMPULAN DATA Langkah langkah pengumpulan data Soal test Uji coba(kelompok A&B) 09/10 Kel. A test H eksperimen test H Soal valid t Kel. B test H kontrol test H Pretest perlakuan posttest BACK

Metode Dokumentasi Metode Test metode yang digunakan untuk memperoleh keterangan-keterangan yang berwujud data catatan penting atau dokumen penting yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari lembaga yang berperan dalam masalah tersebut Metode Test Tes yang dilaksanakan terdiri dari 2 jenis yaitu dengan model pre test dan post test. BACK

VALIDITAS Keterangan: rPbis = Koefisien point Biserial Mp = Mean skor dari subyek-subyek yang menjawab betul item yang dicari korelasinya. Mt = mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes) St = standar deviasi skor total P = proporsi subyek yang menjawab betul item tersebut q = 1-p Dengan kriteria pengujian (α = 5%) sebagai berikut: Jika r hitung > r tabel maka butir dikatakan valid Jika r hitung < r tabel maka butir dikatakan tidak valid (Arikunto, 2006:170) NEXT

RELIABILITAS Keterangan: r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir p = Proporsi subyek yang menjawab item dengan benar. p = Banyaknya subyek yang skornya 1 N q = Proporsi subyek yang mendapat skor 0 (q = 1-p) Vt = Varian total (Arikunto,2005:175) NEXT

Tingkat Kesukaran NEXT P = Indeks kesukaran. B = Jumlah siswa yang menjawab dengan benar pada butir soal. JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes. NEXT

Daya pembeda D = Daya pembeda BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar. BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar. JA = Banyaknya peserta kelompok atas. JB = Banyaknya peserta kelompok bawah. BACK

Uji kesamaan dua rata-rata t-test TEKNIK ANALISIS DATA Uji Normalitas Uji Kesamaan 2 Varians Analisis t-test Uji kesamaan dua rata-rata t-test NEXT

Uji Normalitas Uji Kesamaan 2 Varians Keterangan: = Chi-kuadrat Oi = frekuensi observasi Ei = frekuesi yang diharapkan k = banyaknya kelas interval Kriteria : jika hitung < tabel dengan derajat kebebasan K-1 untuk α = 5%,. Uji Kesamaan 2 Varians NEXT

Uji Hipotesis (Sudjana, 2005: 193) Keterangan: t = Harga t-test yang dicari = Mean dari post test µ0 = Mean dari nilai pre test s = Simpangan baku n = Jumlah responden (Sudjana, 2005: 193) BACK

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Analisis Deskriptif Analisis Uji Hipotesis Pembahasan next

Hasil Uji Coba Instrumen 1. Hasil uji validitas Hasil uji validitas soal di atas terhadap 20 mahasiswa pendidikan teknik mesin, diperoleh 50 soal valid dan 10 soal yang tidak valid dari 60 soal. 50 soal yang valid akan digunakan untuk proses selanjutnya. 2. Hasil reliabilitas Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan rumus KR-20 diambil patokan koefisien reliabilitas sebesar 0,50 (Khumaedi, 2010: 12). Dengan n = 20 diperoleh nilai r hitung sebesar 0,9. Karena patokan koefisien reliabilitas lebih kecil dari nilai r hitung , maka soal ujicoba tersebut reliabel. BACK

Hasil Analisis Deskriptif Sebelum menggunakan media Setelah menggunakan media Nilai minimum 34 54 Nilai maksimum 64 96 Nilai rata-rata 47,66 73 BACK

Analisis Uji Hipotesis Kelompok Rata-rata pretest Rata-rata post tes s T hitung T tabel keterangan eksperimen 47.67 74.44 11.79 2.71 2.11 Ada peningkatan BACK

Pembahasan Berdasarkan hasil uji peningkatan prestasi belajar terlihat bahwa peningkatan prestasi belajar dari kedua kelompok tersebut berbeda secara signifikan, peningkatan prestasi belajar kelompok eksperimen mencapai 57,33% jauh lebih besar dibandingkan kelompok kontrol sebesar 38,29%, Hal ini berarti bahwa prestasi belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian pada mahasiswa program keahlian D3 Teknik Mesin Otomotif Universitas negeri semarang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning lebih baik. BACK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN next

SIMPULAN Dengan menggunakan media peraga system pengapian dan model pembelajaran kooperatif learning dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan membandingkan hasil pre test dan post test. Untuk hasil pre test diperoleh hasil rata-rata sebesar 47,66 sedangkan post test diperoleh hasil rata-rata sebesar 73 sehingga peningkatan rata-ratanya sebesar 27,33 atau 57,33%. Jika dilihat dari penelitian hipotesis maka terjadi perbedaan antara hasil pre test dan hasil post test (t hitung 2,71) yang lebih besar dibandingkan ttabel 2,11, maka Ha diterima dengan taraf signifikan 5%. BACK

SARAN Model pembelajaran dengan menggunakan media peraga hendaknya dapat diterapkan, karena telah meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada D3 Teknik Mesin UNNES, agar didapatkan hasil belajar yang lebih baik. Disamping penggunaan media pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan hasil belajar, penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat pula digunakan, untuk itu diperlukan penelitian dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang lain yang lebih tepat. NEXT

SEKIAN DAN TERIMA KASIH next

JUDUL PENDAHULUAN LANDASAN TEORI METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN SIMPULAN DAN SARAN DEPAN