Sistem Sosial Budaya Indonesia (Jacobus Ranjabar, SH., M.SI)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : Mulyono, SMAN 1 Jogoroto - SMA Darul Ulum Jombang
Advertisements

bentuk-bentuk konflik S1
Apakah masyarakat itu? Kolektifitas interaksi manusia terorganisasi yang kegiatannya terarah pada sejumlah tujuan yang sama, dan berkecenderungan memberikan.
Bab 6 Manusia, Keragaman , dan Kesederajatan
Keragaman dan Kesetaraan
BAB II IDENTITAS NASIONAL.
Struktur Masyarakat Indonesia dan Maslah Integrasi Nasional
Kekuasaan dan wewenang
TEORI KONFLIK DIALEKTIKA
KONFLIK PADA DUNIA KERJA
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
Stratifikasi sosial.
Mobilitas Sosial Kelompok 1 : Bagus Imam S. (13.004)
Beberapa Perspektif Sosiologi Politik
SISTEM POLITIK INDONESIA
1. Sbg besar anggota masyarakat itu menyadari bhw mereka mrpk warga
Pertemuan 11 MODEL-MODEL SISTEM POLITIK Matakuliah: O0032 – Pengantar Ilmu Politik Tahun: 2008.
Oleh Kelompok 3.   Syaiful Dimansyah  Sofiyatun Nida  Dian Nur Fadhiyah  Hairiah Fadliah  Kartika Putri Melati  Irma Choirunnisa  Riska Dwi Anggraini.
KONFLIK.
Wawasan Nusantara “Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme”
Anang Zubaidy Universitas Islam Indonesia September 2013
TEORI KONFLIK ORGANISASI
L/O/G/O KONSENSUS DAN KONFLIK.
Problem Keragaman Serta Solusinya Dalam Kehidupan Masyarakat majemuk atau masyarakat yang beragam selalu memiliki sifat-sifat dasar sebagai berikut.
Wawasan Kebangaan dan Nasionalisme Indonesia
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESETARAAN
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
MANUSIA KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
STRATIFIKASI SOSIAL NUR ENDAH JANUARTI.
PERSAINGAN & KONFLIK.
Integrasi Politik dan Integrasi Nasional
Bangsa Dan Negara (2) Pertemuan 04
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dasar-Dasar Perubahan Sosial
BAB IX INTEGRASI NASIONAL
Muktikulturalisme sebagai Basis Integrasi Nasional
Pengertian Negara Etimologi
Bentuk dan Dasar Negara Indonesia
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
Partai Politik & Pemilu
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
Ideologi yang Berkembang di Dunia
Pertemuan 3 KEKUASAAN Matakuliah : O0032 – Pengantar Ilmu Politik
3. Kebijakan Pemerintah dalam bidang keagamaan
Teori-teori Sosial (Social Theories)
Stratifikasi sosial.
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
APA ITU POLITIK? Oleh: Dwi Wahyu Handayani
PANCASILA NILAI KARAKTER BANGSA
“Sosiologi Perkotaan”
Oleh : H.Chalid Sahuri Dosen FISIP Univ.Riau.
Sosiologi M. Fahri Ananta Andri Viqri XI – IPS 1 SMA Harapan 1 Medan.
SOSIOLOGI KELAS XI. SOSIOLOGI KELAS XI BERANDA KONFLIK SOSIAL XI semester 1.
PERUBAHAN SOSIAL MATERI SOSPEND.
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Struktur Sosial.
Indra Pahlawan,Sip.MSi (indra.pahlawan
Netting, Kettner & McMurty
Stratifikasi sosial.
Militer dan Budaya Politik Indonesia
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendalaman Materi Sosiologi
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR IIS DEWI LESTARI, M.Pd
KB.3. ANTISIPASI ANCAMAN TERHADAP DISINTEGRASI BANGSA.
JAWABAN UAS SOSIOLOGI II SEMESTER GENAP TAPEL 2005/2006
HUBUNGAN SOSIAL ANTAR KELOMPOK ETNIK
Presented by: Syaiful Bakhri, S.Sos, MM
Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial 1. Konflik dalam Kehidupan Sosial 2. Integrasi dalam Kehidupan Sosial.
THEORIES OF EDUCATIONAL MANAGEMENT
Transcript presentasi:

Sistem Sosial Budaya Indonesia (Jacobus Ranjabar, SH., M.SI) Bab 5 Integrasi Nasional dan Konflik dalam Masyarakat Indonesia Sistem Sosial Budaya Indonesia (Jacobus Ranjabar, SH., M.SI)

Integrasi Nasional dan Konflik dalam Masyarakat Indonesia Persoalan integrasi kelihatannya banyak ditemui pada masyarakat yang sedang berkembang terutama bagi masyarakat yangbersifat majemuk seperti indonesia. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia sebagai suatu sistem sosial selalu dihadapkan pada tuntutan untuk mengorganisasi anggota-anggotanya, sehingga tindakan mereka dapat diintegrasikan dengan baik antara satu sama lain. Konflik adalah segala bentukinteraksi yang bersifat oposisi atau suatu interaksi yang bersifat antagonis (berlawanan, bertentangan, atau berseberangan)

1. Integrasi Nasional Struktur masyarakat Indonesia adalah majemuk sebagaimana yang dikemukakan ole Van den Berghe, yaitu sebagai berikut. Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok- kelompok yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Memiliki struktur sosial yang berbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkonplementer. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar. Secara relatif sering kali terjadi konflik. Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok lainnya.

2. Kekerasan dalam konflik Konflik yang mengunakan kekerasan adalah suatu realitas yang tidak membutuhkan pembenaran moral, karena kekerasan memiliki kualitas pembaruan, membebaskan manusia untuk mengikuti ketentuan tidak rasional dan sifat bawaanya sendiri.

2.1 Indikator konflik Menurut Nasikunantara lain sebagai berikut. Demonstrasi Kerusuhan Serangan bersenjata (armed attack) Indikator yang terutama sekali berhubungan dan merupakan akibat daripada armed attack. Governmental sanction yaitu menetralisir: Penyensoran Pembatasan Partai Politik Pengawasan

2.2 Bentuk dan macam konflik Menurut H. Kusnadi dan Bambang Wahyudi, macam konflik Konflik menurut hubungannya dengan tujuan organisasi. Konflik fungsional. Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung tercapainya tujuan organisasi dan karenanya sering kali bersifat konstruktif. Konflik fungsional sangat dibutuhkan organisasi. Konflik disfungsional. Konflik disfungsional adalah konflik yang menghambat tercapainya tujuan organisasi dan karenanya seringkali bersifat destrutif (merusak) Konflik menurut hubungannya dengan posisi pelaku yang berkonflik. Konflik vertikal. Konflik horizontal Konflik diagonal

3. Konflik menurut hubungannya dengan sifat pelaku yang berkonflik. Konflik terbuka Konflik tertutup 4. Konflik menurut hubungannya dengan waktu Konflik sesaat Konflik berkelanjutan Konflik Antar Agama 5. Konflik menurut hubungannya dengan pengendalian. Konflik terkendali Konflik tidak terkendali

6. Konflik menurut hubungannya dengan sistematika konflik. Konflik nonsistematis Konflik sistematis 7. Konflik menurut hubungannya dengan konsentrasi aktifitas manusia didalam masyarakat. Konflik ekonomi Konflik Politik Konflik Sosial Konflik Budaya Konflik Pertahanan

2.3 konflik sosial vertikal dan horizontal Konflik sosial secara teoritis dapat terjadi dalam berbagai tipe dan bentuk, yaitu konflik sosial vertikal dan konflik sosial horizontal. Konflik sosial vertikal konflik sosial vertikal, khususnya konflik yang terjadi antara masyarakat dan negara. b. Konflik sosial horizontal konflik sosial horizontal terjadi karena adanya konflik antaretnis, suku, golongan (agama)atau kelompok masyarakat (antar kampung, antar pemuda, dan lain-lain).

2.4 Teori konflik Pandangan Karl Marx dalam analisi konflik Marx memberikan gambaran tentang model konflik kelas revolusioner dalam perubahan sosial. Marx mengajukan asumsi yang sangat simple yaitu bahwa organisasi ekonomi, khususnya kepemilikan tanah akan menentuukan organisasi yang ada dalam masyarakat. George Simmel, kekerasan di dalam konflik itu dapat terjadi karena hal berikut. Keterlibatan emossional daripada anggota, dimana keterlibatan tersebut dipengaruhi oleh soliidaritas dan harmonitas yang terciptanya sebelumnya. Konflik dipersepsi sebagai suatu media untuk memperjuangkan kepentingan pribadi dari masing-masing anggota.

Pandangan Marx Weber tentang Konflik Semakin besar tingkat kemunduran, legitimasi dari kewenangan politik, maka semakin cenderung terjadi konflik antara superordinat san subordinat. semakin pemimpin kharismatik dpat muncul untuk memobilisasikan kemarahan subordinat di dalam system, maka semakin besar akan terjadi konflik antara superordinat dan subordinat. semakin efektif pemimpin kharismatik di dalam memobilisasi subordinat dalam mensukseskan konflik, maka semakin besar tekanan untuk meneruskan kewenangannya dalam menciptakan system aturan dan kewenangan administrative. semakin system aturandan kewenangan administrasi dapat menigkatkan kondisi tingginya kolerasi keanggotaan, tingginya diskontinuitas hierarki sosial, dan rendahnya mobilitas keatas, maka semakin besar ankan terjadi kemunduran legitimasi dari kewenangan politik dan semakin cenderung akan terjadi konflik antara superordinat dan subordinat.

Dahrendorf “aspek terakhir teori konflik Dahrendrof adalah mata rantai antara konflik dan perubahan sosial. Konflik menurutnya memimpin ke arah perubahan dan pembangunan. Dalam situasi konflik golongan yang terlibat melakukan tidakan-tindakan untuk mengadakan peruubahan dan struktur sosial. Kalu konflik itu terjadi secara hebat, maka perubahan yang timbul akan bersifat radikal. Begitu pula kalau konflik itu di sertai oleh penggunaan kekerasan, maka perubahan struktur akan efektif.”

Pandangan Lewis A. Coser tentang Konflik Konflik di sebabkan oleh adanya kelompok lapisan bawah yang semakin mempertanyakan legitimasi dari keberadaan distribusi sumber- sumber langka. Lama tidaknya suatu suatu konflik dipengaruhi oleh tiga hal. Luas-Sempitnya tujuan konflik Pengetahuan sang pemimpin tentang symbol-simbol kemenangan atau kekalahan dalam konflik. Peranan pemimpin dalam memahami biaya konflik dan persuasi pengikutnya.

3. Analisis 3.1.Integrasi Nasional Integrasi bangsa Indonesia adalah masalah esensial bagi bangsa ini dan merupakan masalah dinamis dan kompleks yang memerlukan suatu kajian secara berkala untuk melihat mutu integrasi tersebut.masalahnya bukan kita masih terintegrasi atau tidak,tetapi bagaimana mutu integrasinya.

Konsep kebangsaan indonesia adalah terbentuknya suatu nation yang tidak didasarkan pada kesamaan ras,suku,agama,kepentingan bersama,geografi atau batas alamiah,tetapi merupakan suatu kesatuan solidaritas,kesatuan yang terdiri atas orang-orang yang saling merasa setia kawan dengan satu sama lain.

3.2. konflik dalam Masyarakat Indonesia Konflik yang terjadi di berbagai wilayah tanah air tidak semata-mata karena faktor kepentingan para elite yang berbenturan,baik pada tingkat lokal maupun nasional. Akan, tetapi konflik juga terjadi karena berbagai tuntutan untuk diperlakukan secara adil,hilangnya otonomi kolektif dan pengalaman represi oleh kelompok dominan memperkuat rasa diperlakukan tidak adil,adanya diskriminasi aktif dalam politik,ekonomi dan budaya,serta kehadiran kelompok yang menggalang pemberontakan.

Konflik sosial bersumber dari adanya distribusi kekuasaan yang tidak merata. Konflik juga berasal dari tidak tunduknya individu-individu sebagai pihak yang dikuasai terhadap sanksi yang diberikan oleh pihak yang sedang berada pada posisi menguasai.

3.3.kemajemukan masyarakat dalam menghadapi terjadinya disintegrasi bangsa Ketika republik Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya tanggal 17 Agustus 1945,negara langsung dihadapkan kepada adanya perbedaan-perbedaan diantara golongan penduduk suku dan agama. Dengan ada perbedaan-perbedaan yang tidak usah ditutup-tutupi,di atas kenyataan itulah pendiri-pendiri bangsa ini menampilkan moto bhinneka tunggal ika. Melalui faham bhinneka tunggal ika,tangan bangsa yang kokoh kuat telah menggenggam panji yang berbunyi satu tanah air,satu bangsa, dan satu bahasa.