METODE UJI AKTIVITAS
aktivitas anti-inflamasi Pada penelitian ini dilakukan induksi karagenan pada paha belakang lewat edema. Kaki belakang yang berada disamping edema diinduksi diinduksi dengan injeksi subplantar 0,1 mL 1%. Hewan uji dibagi,menjadi 6 kelompok yang masing masing harus berpuasa selama 6 jam untuk mengurangi kadar air selama percobaan. Pengurangan air untuk memastikan hudrasi dan untuk meminimalkan variabilitas dalam respon. Control negative menggunakan tween 80 sebanyak 0,2 ml dan control positif menggunakan Na diklofenak sebanyak 100 mg/kg. setelah di injeksi dilakukan pembacaan volume dan diperoleh data untuk setiap tikus pada 0,60,120,180,240 menit dengan bantuan plethysmometer
aktivitas analgesik dalam model hot plate Tes hot plate dilakukan dengan Tikus yang bereaksi dalam 15 detik dan itu tidak menunjukkan variasi besar ketika diuji pada empat kesempatan terpisah yang dipilih untuk penelitian. Enam belas kelompok (n = 6) mencit dipilih untuk penelitian ini. Kelompok satu berfungsi sebagai kontrol negatif (menerima 1% solusi Tween 80) dan kelompok dua menerima obat standar, diklofenak, dengan dosis 100 mg / kg. Kelompok yang tersisa menerima berbagai ekstrak dan fraksi. Tikus disaring dengan menempatkan mereka pada piring panas yang dijaga pada 55 ± 1 ° C, dan waktu reaksi dalam detik untuk menjilati kaki belakang atau melompat dicatat.
aktivitas analgesik menggunakan formalin diinduksi Model kontrol negatif kelompok I menerima obat standar diklofenak (100 mg / kg) dalam 1% Tween 80 Kelompok II menerima morfin obat standar 10 mg / kg (i.p.); kelompok yang tersisa menerima berbagai ekstrak dan fraksi. kelompok III Tikus albino dewasa (18-25 g) dari kedua jenis kelamin dibagi ke dalam kelompok enam tikus masing-masing dan pra-diperlakukan sebagai berikut: Tiga puluh menit setelah perlakuan ini, 20 µL dari 2,5% formalin dalam saline disuntikkan secara subkutan ke kaki belakang tikus. Total waktu yang dihabiskan untuk menjilati kaki yang diinjeksi dicatat. Data dinyatakan sebagai total waktu licking pada fase awal (0–5 menit) dan fase selanjutnya (15–30 menit) setelah injeksi formalin
Analisis statistik Semua nilai disajikan sebagai mean ± SEM. Perbedaan antara rata-rata dinilai dengan analisis varian satu arah (ANOVA), diikuti oleh uji Dunnett; p <0,05 dianggap signifikan.