AKUNTANSI INSTRUMEN KEUANGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DEFINISI MENURUT PSAK.
Advertisements

Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
DEFINISI MENURUT PSAK.
SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
PSAK No.2 (revisi 2009) LAPORAN ARUS KAS
IFRS 7 FINANCIAL INSTRUMENTS: DISCLOSURES
PSAP NO 06 AKUNTANSI INVESTASI
ISAK 26 Penilaian Ulang Derivatif Melekat (Revisi 2013)
PSAK 38 RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA
PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA
ED PSAK 72 PENDAPATAN DARI KONTRAK DENGAN PELANGGAN
ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN
IAS 27: CONSOLIDATED AND SEPARATE FINANCIAL STATEMENTS
PSAK 38 RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait
PSAK 60 (REVISI 2014) PENGUNGKAPAN INSTRUMEN KEUANGAN
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN
ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN
DRAF EKSPOSURE PSAK 73 SEWA
PSAK 58 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN IFRS 5 (2009): Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation.
SAK ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK
DE PSAK 71, DE PSAK 72, DE PSAK 73.
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA
PSAK 62 (2010) Kontrak Asuransi IFRS 4: Insurance Contract
PSAK 58 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN IFRS 5 (2009): Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation.
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
PSAK 67 PENGUNGKAPAN KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN
Agenda Latar Belakang Ruang Lingkup dan Latar Belakang
PSAK 58 ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN IFRS 5 (2009): Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation.
PERTEMUAN-4 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI SIKLUS AKUNTANSI
PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
Agenda Latar Belakang Ruang Lingkup dan Latar Belakang
AKUNTANSI INSTRUMEN KEUANGAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PSAK 71
AKUNTANSI PENYAJIAN INSTRUMEN KEUANGAN PSAK 50
AKUNTANSI PENYAJIAN INSTRUMEN KEUANGAN PSAK 60
PSAK No. 31 INSTRUMEN KEUANGAN: PENGUNGKAPAN
LAPORAN ARUS KAS (PSAK-2 DAN ETAP) DAN CONTOH PENERAPANNYA
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
PSAK 2 Laporan Arus Kas.
AKUNTANSI INSTRUMEN KEUANGAN
Peran Akuntan dalam Sustainability Development
AKUNTANSI INSTRUMEN KEUANGAN
ASURANSI.
AKUNTANSI INSTRUMEN KEUANGAN
OVERVIEW PSAK.
PSAK 66 PENGATURAN BERSAMA
AKUNTANSI INSTRUMEN KEUANGAN
Investasi Stock Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 7 dan 9
INVESTASI PADA INSTRUMEN EKUITAS
Akuntansi Keuangan Menengah
AKUNTANSI INSTRUMEN KEUANGAN
OVERVIEW PSAK.
PENDAPATAN – PSAK 23 1 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9.
OVERVIEW PSAK.
AKUNTANSI INSTRUMEN KEUANGAN
Transcript presentasi:

AKUNTANSI INSTRUMEN KEUANGAN

Agenda Instrumen Keuangan Perkembangan Standar Instrumen Keuangan PSAK 71 Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan

PSAK 71 Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran

Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 50 Definisi Instrumen Keuangan setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain Aset Keuangan Kas Instrumen ekuitas entitas lain Hak kontraktual Kontrak diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas Liabilitas keuangan Kewajiban kontraktual kontrak yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas Ekuitas Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya

Instrumen Keuangan – PSAK 50 setiap kontrak yang menambah nilai: aset keuangan entitas , dan (disisi lain) liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain. Aset Keuangan Kas Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain Hak kontraktual: untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi berpotensi untung; atau Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas entitas nonderivatif derivatif liabilitas Keuangan Kewajiban kontraktual: untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas; kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu: non derivatif; atau derivatif

Perkembangan Standar Instrumen Keuangan PSAK LAMA sd Th 1998 PSAK 09 Penyajian aktiva lancar dan kewajiban lancar PSAK 50 Sekuritas PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang PSAK 21 Akuntansi Ekuitas PSAK 31 Akuntansi Perbankan PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu PSAK 51 Akuntansi Kuasi Organisasi PSAK 55 Akuntansi Instrumen Deivatif dan Aktivitas Lindung Nilai PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah PSAK Revisi 2006 PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran PSAK Revisi 2010  IAS 1 Jan 2009 PSAK 50 Penyajian PSAK 55 Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60 Pengungkapan PSAK 50, 55, 60 Revisi 2014  IAS eff1 Jan 2015 ED PSAK 71 Instrumen Keuangan  IAS eff1 Jan 2019

Instrumen Keuangan 50,55,60 Instrumen Keuangan IAS 32 IAS 39 IFRS 7 PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60 Definisi Pemisahan liabilitas dan ekuitas Instrumen keuangan majemuk. Saham treasuri, bunga, dividen, kerugian/keunntungan Saling hapus atas aset dan liabilitas Definisi dan klasifikasi Derivatif melekat Pengakuan dan penghentian pengakuan Pengukuran awal, pengukuran selanjutnya, reklasifikasi, penurunan nilai. Lindung Nilai Tingkat pengungkapan berdasarkan kelas Signifikansi instumen terhadap kinerja Sifat dan cakupan risiko – kualitatif & kuantitatif Analisis sensitivitas PSAK 71 Eff 2020 7

Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 55 Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Instrumen Ekuitas Instrumen Derivatif Instrumen Lindung Nilai Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Instrumen Ekuitas Biasa Derivatif Biasa Atas Nilai Wajar Atas Arus Kas Instrumen Ekuitas Majemuk Derivatif Melekat Investas dimiliki hingga jatuh tempo Kewajiban Lainnya Atas Investasi Neto pada Operasi Luar Negeri Pinjaman diberikan dan Piutang Instrumen Ekuitas Sinstesis Aset keuangan tersedia untuk dijual

PSAK 50 – Revisi 2014 Tujuan, Ruang Lingkup dan Definisi Penyajian Liabilitas dan Ekuitas Instrumen Keuangan Majemuk Saham yang Diperoleh Kembali Saham, Deviden, Kerugian dan Keuangan Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (revisi 2013) Pedoman Penerapan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PSAK 50 Contoh Ilustrasi, melengkapi tetapi bukan merupakan bagian dari PSAK 50

Penyajian Liabilitas dan Ekuitas– par 15 Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal mengklasifikasikan instrumen tersebut atau komponennya sebagai: liabilitas keuangan, aset keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas.

Instrumen Keuangan Majemuk Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi persyaratan instrumen keuangan untuk menentukan apakah instrumen tersebut mengandung komponen liabilitas dan ekuitas. Komponen tersebut diklasifikasikan secara terpisah sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan,, atau instrumen ekuitas sesuai dengan ketentuan di paragraf 11. Entitas mengakui secara terpisah komponen instrumen keuangan yang: menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk mengkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan.

Saham Treasuri Jika entitas. memperoleh kembali instrumen ekuitasnya, maka instrumen tersebut (saham treasuri) dikurangkan dari ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan, atau pembatalan instrumen ekuitas entitas tersebut tidak diakui dalam laba rugi. Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas yang bersangkutan atau oleh anggota lain dalam kelompok usaha yang dikonsolidasi. Imbalan yang dibayarkan atau diterima diakui secara langsung di ekuitas. Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secara terpisah, dalam Iaporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan. Entitas mengungkapkan sesuai dengan PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi jika saham treasuri diperoleh oleh pihak-pihak berelasi.

Bunga, Deviden, Kerugian dan Keuntungan Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait dengan instrumen keuangan atau komponen yang merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi. Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh entitas secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait.

Bunga, Deviden, Kerugian dan Keuntungan Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait dengan instrumen keuangan atau komponen yang merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi. Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh entitas secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait.

PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan Entitas harus untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan. Pengungkapan hirarki nilai wajar Tingkat 1 harga kuotasi pasar atau nilai kontrak terkini Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi) Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan Pengungkapan kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan proses pengelolaan risiko) Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas) PSAK 50 (revised) applies to all types of financial instruments but exclude from scope financial instruments accounted for under other standards, e.g. PSAK 30 Leases, PSAK 4 Consolidated FS, PSAK 15 Investments in Associates.

PSAK 71 Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran

Ringkasan Perubahan PSAK 71 Instrumen Keuangan Menggantikan sebagian PSAK 55 – namun PSAK 55 masih berlaku Efektif 1 Januari 2020 Klasifikasi amortized cost dan fair value Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok) Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan. Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset keuangan Memperbaiki model akuntansi hedging

PSAK 71 Instrumen Keuangan Perubahan format mengikuti IFRS: Bab 1 Tujuan Bab 2 Ruang Lingkup Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan Bab 4 Klasifikasi Bab 5 Pengukuran Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai Tanggal efektif dan ketentuan transisi Tanggal efektif 1 Januari 2020 Perbedaan dengan IAS Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, Ketentuan transisi

Ruang Lingkup Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan, kecuali: Investasi  anak, asosiasi dan joint venture (PSAK 65, 4, 15) Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK XX) Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24) Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi instrumen ekuitas dalam pencatatan entitas penerbit. Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62) Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22) Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57) Transaksi kompensasi berbasis saham (PSAK 53) Hak dan kewajiban dalam ruang lingkup pendapatan (PSAK XX)

Ruang Lingkup Persyaratan penurunan nilai diterapkan untuk hak berdasarkan PSAK (XX) Pendapatan untuk pengakuan keuntungan dan kerugian penurunan nilai. Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam ruang lingkup komitmen pinjaman berbentuk liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. komitmen pinjaman yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau dengan penyerahan/penerbitan instrumen keuangan lainnya. komitmen untuk menyediakan pinjaman pada suku bunga di bawah bunga pasar. Kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan,

PSAK 71 Instrumen Keuangan PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang dikeluarkan per 1 Januari 2016 yang efektif 1 Januari 2018. PSAK 71 mengatur perubahan: klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai. Meskipun PSAK 71 akan menggantikan PSAK 55, PSAK 71 ini belum mengganti seluruh ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55. Hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, PSAK 71 memperkenankan entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 71 atau PSAK 55 secara keseluruhan PSAK 71 juga memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk menerapkan PSAK 55 untuk macro hedging jika entitas menerapkan PSAK 71. Amandemen terhadap PSAK Lain. Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain. Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi PSAK 71 berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020. Penerapan dini diperkenankan.

Pengakuan Awal Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, entitas menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat entitas pertama kali mengakui aset keuangan, entitas tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan paragraf 4.1.1-4.1.5 dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1-5.1.3. Ketika entitas pertama kali mengakui liabilitas keuangan, entitas tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan paragraf 4.2.1 dan 4.2.2, dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1.

Pembelian atau Penjualan Reguler Aset Keuangan Pembelian atau penjualan reguler aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya menggunakan salah satu di antara akuntansi tanggal perdagangan atau akuntansi tanggal penyelesaian.

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika: hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir; atau entitas mengalihkan aset keuangan seperti dijelaskan di paragraf 3.2.4 dan 3.2.5, dan pengalihan tersebut memenuhi kriteria penghentian pengakuan di paragraf 3.2.6. Entitas mengalihkan aset keuangan, jika dan hanya jika, entitas: mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan; atau mempertahankan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan paragraf 3.2.5. Dalam laporan keuangan konsolidasi diterapkan ketentuan konsolidasi, aset keuangan  level konsolidasi. Entitas menentukan apakah penghentian pengakuan diterapkan pada bagian, keseluruhan, kelompok aset serupa.

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Pengalihan yang diakui sebagai penghentian pengakuan Pengalihan yang tidak diakui sebagai penghentian pengakuan Keterlibatan berkelanjutan atas aset alihan Keseluruhan pengalihan

Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan dari laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa. Pertukaran antara peminjam dan pemberi pinjaman existing atas instrumen utang dengan persyaratan yang secara substansial berbeda dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. Modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau yang dialihkan ke pihak lain, dan imbalan yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang dialihkan atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laba rugi.

Klasifikasi – Instrumen Keuangan Aset keuangan Liabilitas keuangan Kontrak hibrida dengan aset keuangan sebagai kontrak utama Kontrak lainnya Derivatif melekat

Klasifikasi Intrumen Keuangan Klasikasi berdasarkan model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. entitas dapat menetapkan pilihan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen ekuitas tertentu yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan komprehensif lain. Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi: aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual, dan persyaratan kontraktual meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and interest / SPPI ) Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika Entitas mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan.  Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi. Ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan pada kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal. Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas memulai atau berhenti untuk melaksanakan aktivitas yang signifikan terhadap kegiatan operasinya; entitas telah memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.

Instrumen Keuangan – Klasifikasi Instrumen aset atau utang (kontrak hybrid) Derivatives Ekuitas Tes SPPI / Arus Kas – pokok dan bunga MEMENUHI GAGAL Tes Model Bisnis (BM) – arus kas kontraktual Diperdagangkan Tidak BM 1: arus kas kontraktual BM 2: arus kas Kontraktual dan menjual instrumen keuangan Tidak memenuhi BM 1 dan BM 2 Ya Memilih opsi nilai wajar Opsi FVOCI dipilih Tidak Ya Tidak Tidak Ya Biaya perolehan Diamortisasi FVOCI (with recycling) FVTPL FVOCI* (tanpa recycling) *Tanpa recycling ke laba rugi. Pemilihan tidak dapat dibatalkan dan dapat dilakukan tiap instrument pada saat pengakuan awal

Kriteria SPPI Apakah arus kas berasal hanya dari pokok dan bunga Konsisten dengan ketentuan dasar pinjaman (basic lending agreement) Apakah arus kas berasal hanya dari pokok dan bunga Pokok: jumlah pokok pinjaman yang diperjanjian dalam kontrak  nilai wajar pada pengakuan awal Bunga: Imbalan atas nilai waktu uang, risiko kredit, risiko pinjmanan lainnya (mis: likuiditas), biaya lain termasuk biaya administrasi dan margin laba. Pokok pinjaman dan bunga

Kriteria SPPI Memiliki untuk memperoleh arus kas kontraktual Model Bisnis Karakteristik Pengukuran Memiliki untuk memperoleh arus kas kontraktual Tujuan: memperoleh arus kas kontraktul Penjualan bersifat insential Penjuala sangat jarang (volume dan frekuensi) Biaya perolehan diamortisasi Memiliki untuk memperoleh arus kas kontraktual dan untuk dijual Tujuan: memperoleh arus kas kontraktual dan menjual sifatnya tidak terpisahkan. Umumnya lebih banyak penjualan (frekuensi dan volume) dibandingkan memperoleh arus kas kontraktual FVOCI* Lainnya Tujuan: tidak untuk memperoleh arus kas kontraktual atau dijual FVTPL** *Tidak menerapkan opsi pengukuran dengan nilai wajar **Kriteria SPPI tidak relevan – aset dengan model bisnis ini diukur pada FVTPL

Klasifikasi: Aset Keuangan Kategori Pengukuran Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55 Perubahan signifikan dalam mengklasifikasikan aset keuangan Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigit dan diperkirakan tidak sering terjadi PSAK 71 PSAK 55 FVTPL Biaya perolehan diamortisasi FVOCI Loan and Receivable HTM FVTPL FVOCI HTM = Fair value to profit and loss = Fair value to other comprehensive Income = Held to Maturiy

Klasifikasi: Liabilitas Keuangan Kategori Pengukuran Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan Biaya perolehan diamortisasi FVTPL Penyajian dalam OCI atas keuntungan atau kerugian liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada FTPL yang timbul dari perubahan risiko kredit, kecuali jika hal tersebut menciptakan atau meningkatkan inkonsistensi pengakuan dan pengukuran (accounting mismatch) Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak diperkenankan OCI = Other Comprehensive income / Penghasilan Komprehensive lain

Pertimbangan dalam Penilaian Bagaimana kinerja dievaluasi Tingkat penjualan aktual dan ekspektasian Faktor Lainnya Bagaimana Manajer dikompensasi Bagaimana risiko dikelola Dinilai pada tingkat di mana sekompok aset dikelola, misal paorfolio aset

Contoh Model Bisnis Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam kondisi tertentu Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan harian Aset dalam bentuk dana yang dikelola pada nilai wajar Pinjaman ritel untuk sekuritisasi Instrumen diperdagangkan. Aset keuangan untuk mendanai liabilitas asuransi Pinjaman ritel untuk mendapatkan arus kas kontraktual

Klasifikasi Piutang Dagang Kriteria klasifikasi SPPI  terpenuhi BM – untuk memperoleh arus kas kontraktual  terpenuhi Piutang dagang Untuk piutang dilakukan sekuritisasi dan transaksi lainnya perlu pertimbangan yang lebih kompleks dengan mempertimbangkan bentuk kontraknya  anjak piutang

Opsi untuk Ditetapkan pada FVTPL Aset keuangan: dapat dilakukan jika penetapan tersebut menghilangkan atau secara signifikan mengurangi inkonsistensi pengukuran atau pengakuan (accounting mismatch) Liabilitas keuangan: sesuai PSAK 55. Ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika Dikelola atas dasar nilai wajar; atau Mengandung derivative melekat (embedded derivative) yang tidak dapat dipisahkan Berikut dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika kondisi berikut terpenuhi: Kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non finansial Ekposur kredit tertentu

PENGUKURAN Pengukuran awal Pengukuran selanjutnya aset keuangan Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Penghapusan Penurunan nilai 5

Pengukuran Awal Instrumen Keuangan FVTPL Tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi* Nilai wajar ditambah Biaya Transaksi terkait langsung dengan perolehan Nilai wajar (biaya transaksi expense) (biaya transaksi dikapitalisasi) *Pengecualian: piutang dagang tanpa komponen pendanaan signifikan diakui sebesar harga transaksi

PENGUKURAN – Pengukuran Awal Kecuali untuk piutang dagang dalam ruang lingkup paragraf 5.1.3, aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pada saat pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan atau liabilitas keuangan pada nilai wajar ditambah atau dikurangi biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan. Jika nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal berbeda dari harga transaksinya, maka entitas menerapkan paragraf PP5.1.2A Jika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk aset yang setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, maka aset tersebut diakui pertama kali pada nilai wajar pada tanggal transaksi 5

PENGUKURAN –Pengukuran Selanjutnya Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, sesuai klasifikasi aset keuangan : Biaya perolehan diamortisasi; Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain; atau Nilai wajar melalui laba rugi. Entitas menerapkan persyaratan penurunan nilai di bagian 5.5 untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan paragraf 4.1.2 dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain sesuai dengan paragraf 4.1.2A. Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai paragraph 6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 89–94 untuk akuntansi lindung nilai atas nilai wajar untuk portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga) untuk aset keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai. 1 5

Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan Setelah pengakuan awal, entitas mengukur liabilitas keuangan sesuai dengan paragraf 4.2.1–4.2.2. Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam paragraph 6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 paragraf 89–94 untuk akuntansi lindung nilai atas nilai wajar yang diterapkan pada portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga) untuk liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai. 5

Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Metode Bunga Efektif Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode bunga efektif, yaitu dengan menerapkan suku bunga efektif atas jumlah tercatat bruto aset keuangan, kecuali untuk: aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk. Untuk aset keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif yang disesuaikan dengan kredit atas biaya perolehan diamortisasi aset keuangan sejak pengakuan awal. aset keuangan yang tidak dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk tetapi selanjutnya menjadi aset keuangan memburuk. Untuk aset keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif atas biaya perolehan diamortisasi aset keuangan di periode pelaporan selanjutnya. 5

Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Modifikasi arus kas kontraktual Saat arus kas kontraktual atas aset keuangan direnegosiasi atau dimodifikasi dan renegosiasi atau modifikasi tersebut tidak menghasilkan penghentian pengakuan aset keuangan  entitas menghitung ulang jumlah tercatat bruto aset keuangan dan mengakui keuntungan atau kerugian yang timbul dari modifikasi dalam laporan laba rugi. Jumlah tercatat bruto aset keuangan dihitung ulang (sebagai nilai kini dari arus kas kontraktual yang telah direnegosiasi atau dimodifikasi yang didiskontokan dengan suku bunga efektif awal aset keuangan (atau suku bunga efektif yang disesuaikan dengan kredit untuk aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk) atau, jika dapat diterapkan, revisi suku bunga efektif dihitung sesuai dengan paragraf 6.5.10. Biaya atau pendapatan jasa yang terjadi mengubah jumlah tercatat aset keuangan yang telah dimodifikasi dan diamortisasi selama sisa jangka waktu aset keuangan modifikasian tersebut. 5

Penghapusan Entitas langsung mengurangi jumlah tercatat bruto dari aset keuangan ketika entitas tidak memiliki perkiraan wajar untuk memulihkan aset keuangan secara keseluruhan atau secara parsial. Penghapusan merupakan kejadian penghentian pengakuan 5

Pengukuran Instrumen Keuangan Kategori Laba Rugi OCI PSAK 55 Biaya perolehan diamortisasi Seluruh keuntungan dan kerugian - Instrumen utang pada FVOCI Bunga, kerugian penurunan nilai, keuntungan/kerugian selisih kurs, keuntungan/kerugian saat pelepasan Keuntungan/ kerugian lainnya Instrumen ekuitas* pada FVOCI Dividen (kecuali) jelas merupakan pemulihan atas sebagian biaya perolehan (investasi) Keuntungan/ kerugian perubahan nilai wajar FVTPL * Pengukuran dengan metode biaya perolehan tidak diperkenankan

Perubahan utama Penurunan Nilai dari PSAK 55 Tipe model Kerugian yang telah terjadi (incurred loss) Kerugian ekspektasian (expcedted loss) Jumlah model Beberapa Satu Ruang lingkup Diper luas Investasi dalam instrumen ekuitas Penurunan nilai diakui untuk investasi pada instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai AFS* Tidak ada penurunan nilai yang diakui untuk instrumen ekuitas Pertimbangan (judgement) Diperluas * AFS – Available for sale Meningkat 47

Penurunan Nilai

Ruang Lingkup Penurunan Nilai Dalam ruang lingkup Di luar ruang lingkup Aset keuangan yang merupakan instrumen utang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI (misalnya: piutang dagang, instrumen utang). Komitmen pinjaman yang diterbitkan yang tidak diukur pada FVTPL. Kontrak jaminan keuangan* yang diterbitkan yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 71, dan yang tidak diukur pada FVTPL. Piutang sewa dalam ruang lingkup PSAK 30. Aset kontrak dalam ruang lingkup PSAK 72. Investasi dalam instrumen ekuitas. Komitmen pinjaman dan jaminan yang diterbitkan yang diukur pada FVTPL. Instrumen keuangan lainnya yang diukur pada FVTPL.

Penurunan nilai – model baru Informasi yang dicakup Kejadian masa lalu Kondisi sekarang Perkiraan kondisi ekonomi masa depan Pada umumnya, seluruh aset keuangan “membawa” penyisihan kerugian. Tidak diperlukan pemicu (trigger) untuk mengakui penurunan nilai Lebih banyak pertimbangan. Satu model untuk seluruh instrumen keuangan dalam ruang lingkup PSAK 71.

Penurunan Nilai

Kerugian Kredit Ekspektasian

Pendekatan umum Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya Berpindah kategori Jika risiko kredit dari aset keuangan telah meningkat signifikan sejak pengakuan awal Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan Kembali Jika kondisi di atas tidak lagi terpenuhi Prinsip umum, menerapkan salah satu dari dua basis pengukuran berikut: Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan; atau Kerugian kredit sepanjang umurnya. Basis pengukuran bergantung pada apakah telah terjadi peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal.

Elemen utama dari model penurunan nilai Kerugian kredit Kerugian yang timbul dari peristiwa gagal bayar yang mungkin terjadi dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. ekspektasian 12 bulan Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya Kerugian yang timbul dari seluruh kemungkinan peristiwa gagal bayar sepanjang prakiraan umur instrumen keuangan. Peningkatan risiko kredit secara signifikan Tidak didefinisikan. Gagal bayar Tidak didefinisikan.

Pendekatan pengukuran ganda – menerapkan definisi gagal bayar Pertimbangkan indikator kualitatif, misalnya: pelanggaran kovenan hutang. Konsisten dengan definisi yang digunakan untuk pengelolaan risiko kredit secara internal atas instrumen yang relevan. Konsisten dengan definisi dalam regulasi yang berlaku, jika memungkinkan. Diterapkan secara konsisten. Terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa peristiwa gagal bayar tidak terjadi sebelum aset keuangan 90 hari menunggak.

Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan Penilaian didasarkan pada perubahan risiko gagal bayar sejak pengakuan awal. Tidak didasarkan pada perubahan dalam jumlah kerugian kredit ekspektasian. Berdasarkan seluruh informasi yang wajar dan terdukung, termasuk informasi perkiraan masa depan (forward-looking information), yang tersedia tanpa biaya atau upaya berlebihan, misalnya: Perubahan peringkat kredit internal/eksternal secara aktual atau ekspektasian. Data makroekonomik aktual/perkiraan. Perubahan harga atau indikator pasar atas risiko kredit. Perubahan aktual/ekspektasian dalam hasil operasi/lingkungan bisnis peminjam.

Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan – risiko gagal bayar Tidak dapat dilakukan dengan sekedar membandingkan perubahan secara absolut atas risiko gagal bayar. Risiko gagal bayar cenderung menurun seiring berjalannya waktu. Jika risiko gagal bayar tidak menurun seiring berjalannya waktu, dapat mengindikasikan kenaikan risiko kredit. Asumsi di atas tidak berlaku jika kewajiban pembayaran yang signifikan pada periode mendekati jatuh tempo. Penilaian kuantitatif merupakan indikator utama, dan biasanya didasarkan pada ukuran probabilitas gagal bayar sepanjang umur (lifetime probability of default/PD). Indikator kualitatif dipertimbangkan, jika tepat digunakan (sebagai ‘watch list’).

Pengecualian risiko kredit rendah Risiko gagal bayar rendah Instrumen keuangan memiliki risiko gagal bayar yang rendah. Kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban dalam jangka waktu dekat Peminjam memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban arus kas kontraktual dalam jangka waktu dekat Perubahan yang memburuk tidak selalu mengurangi kemampuan untuk memenuhi kewajiban Memburuknya kondisi ekonomik dan bisnis dalam jangka panjang mungkin, namun tidak selalu, menurunkan kemampuan peminjam untuk memenuhi kewajiban arus kas kontraktual.

Pengecualian risiko kredit rendah Jika risiko kredit rendah – dapat diasumsikan bahwa risiko kredit belum meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal. Penilaian dilakukan dengan dasar instrumen-per-instrumen. Instrumen dengan peringkat rating eksternal “investment grade” adalah salah satu contoh instrumen yang dapat dianggap memiliki risiko kredit rendah. Jika instrumen tidak lagi berisiko rendah, tidak secara otomatis diasumsikan bahwa risiko telah meningkat secara signifikan.

Piutang Dagang dan Piutang Sewa Pendekatan umum Pendekatan disederhanakan Piutang sewa Piutang dagang dan aset kontrak dengan komponen pendanaan signifikan Pendekatan disederhanakan  penyisihan kerugian selalu senilai dengan kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur Piutang dagang dan aset kontrak tanpa komponen pendaan signifikan

Pendekatan Umum dan Disederhanakan atas Piutang Dagang Dampak memilih pendekatan umum Perlu menelusuri perubahan risiko kredit sejak pengakuan awal. Membutuhkan sistem manajemen risiko kredit yang lebih canggih. Nilai kerugian kredit ekspektasian diperkiraan lebih rendah. Untuk piutang jangka pendek: pendekatan umum dan pendekatan umum akan memberikan hasil yang sama

Mengukur Penurunan Nilai – ECL Probabilitas tertimbang Jumlah yang tidak bias dan rata-rata probabilitas tertimbang (mengevaluasi serangkaian kemungkinan yang dapat terjadi). Nilai kini Suku bunga efektif (EIR) awal, atau dengan melakukan penaksiran tertentu untuk menentukan tingkat bunga, sebagai tingkat diskonto. Kekurangan kas Selisih antara arus kas yang terutang sesuai kontrak dan arus kas yang diperkirakan akan diterima oleh entitas.

Contoh - 1 PT Mawar memiliki piutang dagang senilai Rp200.000 yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan. PT Mawar memperkirakan bahwa skenario yang paling mungkin adalah bahwa jumlah total akan dibayar tepat waktu. PT Mawar mengestimasi bahwa terdapat: 2% probabilitas bahwa debitor sama sekali tidak membayar; dan 98% probabilitas bahwa jumlah total akan dibayar pada saat jatuh tempo. PT Mawar mengukur kerugian ekspektasian sebesar 2% dari jumlah kekurangan kas sebesar Rp200.000. Karena piutang jangka-pendek tidak memiliki tingkat bunga kontraktual, hal ini menyiratkan bahwa suku efektif (EIR) adalah nol dan pendiskontoan umumnya tidak diperlukan. Kerugian ekspektasian = Rp200.000 x 2% + (Rp0 x 98%) = Rp4.000

Contoh - 2 PT. Merapi beroperasi hanya di satu lokasi geografis, dan memiliki portofolio piutang dagang senilai Rp70 juta pada 31 Desember 20X1. Basis pelanggan terdiri atas berbagai pelanggan kecil. Piutang dagang miliki karakteristik risiko yang serupa dan tidak memiliki komponen pendanaan signifikan. PT. Merapi menggunakan matriks penyisihan untuk menghitung penurunan nilai. Matriks penyisihan didasarkan pada: Tingkat gagal bayar historis selama umur yang diharapkan dari piutang dagang; dan Mencakup penyesuaian atas estimasi yang bersifat forward-looking. Belum jatuh tempo Menunggak 1–30 Hari 31–60 Hari 61–90 Hari Menunggak lebih dari 90 Hari Tingkat kerugian 0.5% 1.0% 2.5% 6.0% 10.0%

Contoh - 2 Perhitungan penurunan nilai 30,000,000.00 0.5% 150,000.00 Jumlah tercatat bruto (A) Tingkat kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur (B) Penyisihan kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur (A x B) Belum jatuh tempo 30,000,000.00 0.5% 150,000.00 Menunggak 1–30 hari 20,000,000.00 1.0% 200,000.00 Menunggak 31–60 hari 10,000,000.00 2.5% 250,000.00 Menunggak 61–90 hari 7,000,000.00 6.0% 420,000.00 Menunggak >90 hari 3,000,000.00 10.0% 300,000.00 70,000,000.00 1,320,000.00

Contoh - 3 PT Kencana memiliki pinjaman (aset keuangan) dengan jangka waktu 10 tahun senilai Rp200.000.000. Bunga dibayarkan setahun sekali. Suku bunga kupon dan suku bunga efektif adalah 5%. PT Kencana menyimpulkan untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan. Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%. LGD (loss given default) – estimasi jumlah kerugian jika pinjaman gagal bayar - adalah 25%, dan akan timbul dalam waktu 12 bulan jika pinjaman gagal bayar. Penyisihan kerugian untuk kerugian kredit ekspektasian 12 bulan adalah 250.000, yang dihitung dengan mengalikan jumlah arus kas terutang dalam kontrak (210.000.000, yakni 200.000.000 pokok + 10.000.000 bunga) dengan PD (0,5%) dan dengan LGD (25%), dan mendiskontokan jumlah yang dihasilkan menggunakan suku bunga efektif satu tahun (5%). 210.000.000 x 0,5% x 25% = 262.500 PV=262.500/1.05=250.000

Arus kas yang diperkirakan Contoh - 3 Pada 31 Desember 20X1, PT A memberikan pinjaman untuk periode 4 tahun dengan nilai Rp 1 juta yang diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga dibayarkan setiap tahun. Tingkat bunga kupon dan tingkat bunga efektif (EIR) = 5%. PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan. Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%. Tabel di samping menunjukan arus kas kontraktual dan probabilitas tertimbang arus kas yang diperkirakan jika pinjaman tersebut gagal bayar dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Pertanyaan: Berapa jumlah penyisihan kerugian atas pinjaman tersebut pada 31 Desember 20X1? Tanggal Arus kas kontraktual Arus kas yang diperkirakan 31 Desember 20X2 50.000 31 Desember 20X3 70.000 31 Desember 20X4 31 Desember 20X5 1.050.000 400.000 31 Desember 20X6

Arus kas kontraktual (A) Arus kas yang diperkirakan (B) Contoh - 4 Tanggal jatuh tempo 31/12/20X5   Pokok 200,000,000 Suku buku efektif awal 5.00 % Probability of default (12 bulan) 0.5% Tanggal Arus kas kontraktual (A) Arus kas yang diperkirakan (B) Kekurangan kas (A-B) Nilai kini (5%) 31/12/20X2 10,000,000 - 9,523,810 31/12/20X3 14,000,000 (4,000,000) -3,628,118 31/12/20X4 -3,455,350 210,000,000 80,000,000 130,000,000 106,951,322 31/12/20X6 (80,000,000) -62,682,093 46,709,570 Nilai kini dari kekurangan kas x Probability of default (12 bulan)  Kerugian kredit ekspektasian 233,548 Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1: Debit Kredit Pinjaman – jumlah tercatat bruto Kas Kerugian penurunan nilai Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian

Contoh - 5 Melanjutkan contoh #2, pada 31 Desember 20X2, PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur. PT A mengestimasi pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) sepanjang umur sebesar 20%. Jika pinjaman gagal bayar kapan pun selama periode pinjaman, nilai kini sisa kekurangan kas sebesar Rp 89.283.800 pada 31 Desember 20X2. Pada contoh #2, penyisihan kerugian kredit pada 31 Desember 20X1 sebesar Rp233.548. Pertanyaan: Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1? Berapa jumlah penyisihan kerugian kredit yang diakui pada tanggal 31 Desember 20X2? Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2?

Contoh - 5 Pertanyaan #2 Pertanyaan #3 Nilai kini sisa kekurangan kas 89,283,800.00 Probability of default sepanjang umur 20% Kerugian kredit ekspektasian 17,856,760.00 Pertanyaan #3 Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X1 233,548 Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X2 Tambahan kerugian kredit ekspektasian - tahun 20X2 17,623,212.15 Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2: Debit Kredit Pinjaman – jumlah tercatat bruto 10,000,000 Pendapatan bunga (untuk mengakui pendapatan bunga berdasarkan suku bunga efektif pinjaman, yakni 5% dari 1 juta) Kas (untuk mengakui penerimaan kas atas bunga) Kerugian penurunan nilai Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian (untuk mengakui perubahan atas penyisihan kerugian kredit selama tahun 20X2)

PSAK 60

PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan Secara lebih tegas mensyaratkan Entitas harus untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan. Pengungkapan hirarki nilai wajar Tingkat 1 harga kuotasi pasar Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi) Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan Pengungkapan kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan proses pengelolaan risiko) Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas) ED PSAK 50 (revised) applies to all types of financial instruments but exclude from scope financial instruments accounted for under other standards, e.g. PSAK 30 Leases, PSAK 4 Consolidated FS, PSAK 15 Investments in Associates.

PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan PSAK 60 (Penyesuaian 2016) mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa sebagaimana dalam paragraf PP30 dan paragraf 42C untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi. PP30. Entitas tidak memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan alihan jika, entitas tidak mempertahankan hak kontraktual atau kewajiban yang melekat pada aset keuangan alihan atau memperoleh hak kontraktual baru atau kewajiban yang terkait dengan aset keuangan alihan. Entitas tidak memiliki kepentingan atas kinerja masa depan aset keuangan alihan atau tanggung jawab untuk melakukan pembayaran sehubungan dengan aset keuangan alihan. Istilah ‘pembayaran’ dalam konteks ini tidak termasuk arus kas dari aset keuangan alihan yang diterima oleh entitas dan disyaratkan untuk diteruskan kepada penerima. (PP30) Ketika entitas mengalihkan aset keuangan, entitas dapat mempertahankan hak untuk memberikan jasa pada aset keuangan tersebut dengan imbalan yang telah termasuk, sebagai contoh, dalam kontrak jasa. Entitas menilai kontrak jasa sesuai dengan pedoman dalam paragraf 42C dan PP30 untuk memutuskan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan sebagai akibat dari kontrak jasa untuk tujuan persyaratan pengungkapan. Sebagai contoh, pemberi jasa akan memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan alihan untuk tujuan persyaratan pengungkapan jika imbalan jasa bergantung pada jumlah atau waktu penerimaan arus kas dari aset keuangan alihan. Pemberi jasa memiliki keterlibatan berkelanjutan jika imbalan tetap tidak akan dibayar secara penuh karena kinerja tidak memenuhi target. Penilaian ini tidak bergantung pada apakah imbalan yang akan diterima diharapkan akan mengompensasi entitas secara memadai dalam memberikan jasa tersebut. (PP30A) ED PSAK 50 (revised) applies to all types of financial instruments but exclude from scope financial instruments accounted for under other standards, e.g. PSAK 30 Leases, PSAK 4 Consolidated FS, PSAK 15 Investments in Associates.

Ilustrasi – Kebijakan Manajemen Risiko Risiko keuangan Risiko usaha  kendali pemerintah, patungan, kontraktor, cadangan, penetapan harga oleh pemerintah Risiko keuangan  Risiko pasar  risiko nilai tukar mata uang asing, harga komoditi – analisis sensitivitas Risiko kredit  umur piutang, informasi penurunan nilai, rating utang yang dimiliki Risiko likuiditas Manajemen Modal Kebijakan dewan direksi adalah untuk mempertahankan basis modal yang kuat untuk menjaga keyakinan investor, kreditur dan pasar, dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa yang akan datang. Nilai wajar Sumber : LK Pertamina 2012

Ilustrasi – Pengungkapan Jenis Sumber : LK Pertamina 2012

Ilustrasi – Analisis Sensitivitas Sumber : LK Pertamina 2013

Ilustrasi – Risiko kredit Sumber : LK Pertamina 2013

Ilustrasi – Pengungkapan Nilai Wajar Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut: Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2); Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3). Sumber : LK Pertamina 2013

martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com TERIMA KASIH Dwi Martani - 081318227080 martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com http://staff.blog.ui.ac.id/martani/