PERLAKUAN PASCA PANEN YANG TEPAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN PENENTUAN WARNA BUAH TOMAT (Lycopersicum Esculentum) Oleh Kelompok : Diana Sitompul (J1B116068) Riki Praninta B(J1B116076) Nur Azizah (J1B116088) Hafis Diya Ulhaq (J1B116090) PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI
Tomat Salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius Memar Gores Pecah Bertujuan dalam mempertahankan kondisi segar dan mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan, seperti pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, batang bengkok, warna daun berubah Penanganan pascapanen yang baik akan mengurangi kerusakan dalam kualitas maupun kuantitas
Pada waktu masih muda buah berwarna hijau dan berbulu. Dan kulit buah menjadi mengkilap dan berwarna merah atau kuning bila sudah masak. Sifat fisik : bulat, bulat pipih, bulat panjang, bulat halus, bulat beralur, tidak teratur dan oval. Indikator Visual Pemanenan Buah tomat yang akan dipasarkan jarak jauh dipetik saat buah masih berwarna kuning kehijauan atau tingkat kematangan 70%, sedangkan buah tomat yang dipasarkan lokal, pemanenan dilakuakan saat buah berwarna kuning kemerahan atau 80% masak. Umumnya buah tomat dapat di panen pertama waktu berumur 2 atau 3 bulan setelah tanam Sifatnya sangat subyektif, keterbatasan dari indra penglihatan manusia Sering salah : pemanenan dilakukan terlalu muda/awal atau terlalu tua/sudah lewat panen Sifat Fisik Buah Tomat
Waktu Panen Mutu yang baik diperoleh jika buah dipanen pada tingkat kematangan yang tepat. Di negara maju, standar tingkat kematangan tomat dibuat lebih spesifik Menjadi enam fase, yang meliputi: Green, Breakers, Turning, Pink, Light Red, dan Red.
Buah Tomat Merupakan Benda Hidup : Proses Metabolisme Kegiatan yang dimulai setelah buah tomat dipanen sampai siap untuk dipasarkan atau digunakan konsumen dalam kondisi masih segar atau siap diolah lebih lanjut Teknologi Penanganan Pasca Panen Rendah Meningkatkan Mutu Buah Pada tahun 2003, menurut Departemen Pertanian Filipina produksi tomat dunia mencapai juta ton dengan volume ekspor dunia mencapai 4.3 juta ton. Total ekspor Indonesia pada tahun yang hanya berkisar 27.5 ribu ton yang berarti pangsa pasar tomat Indonesia di dunia adalah sekitar 0.64%. Mempunyai sifat mudah rusak
Penanganan Pasca Panen Tomat Pemilihan (Sortasi dan Greding) Pelapisan Buah Dengan Kitosan Pengemasan Yang Tepat Untuk mendapatkan mutu buah tomat sesuai standar yang dilakukan dengan pemisahan buah tomat berdasarkan tingkat keseragamannya. Memperpanjang masa simpan dan mengontrol kerusakan buah dan sayuran lebih baik dengan cara menurunkan kecepatan respirasi, menghambat pertumbuhan kapang, dan menghambat pematangan dengan mengurangi produksi etilen dan karbondioksida. Agar tidak terjadi kerusakan mekanik yang ditimbulkan dari gesekan antar buah tomat saat terjadi getaran akibat pengangkutan atau transportasi
Sortasi Dan Greding Manual Atau Tenaga Manusia Manual Dan Dengan Mesin Conveyor Mesin Skala Besar Dan Citra digital Untuk skala usaha kecil, proses sortasi masih dapat dilakukan oleh manusia secara penuh. Pada skala usaha yang lebih besar, bantuan mesin mulai diterapkan dalam proses sortasi dalam bentuk conveyor namun proses seleksi masih dilakukan oleh manusia. Pada usaha dengan skala yang sangat besar, keberadaan mesin dalam proses sortasi sangat penting dan diperlukan. Kemampuan mesin juga ditingkatkan untuk mengimbangi jumlah bahan yang akan disortasi dan batasan waktu yang singkat.
Persentase tingkat keberhasilan pengelompokan ukuran adalah 100% dan 95% untuk pembacaan warna, yang berarti bahwa pada penggunaan citra digital dan sortasi dengan image processing memiliki nilai akurasi yang tinggi. Sortasi Dengan Citra Digital
Tanpa dilapisi Kitosan Dilapisi Kitosan Pelapisan Buah Dengan Kitosan Kitosan dapat mengurangi terjadinya proses transpirasi sehingga penurunan susut bobot tomat dapat ditekan sedemikian rupa. Pengaruh interaksi antara lama penyimpanan dan tingkat kematangan terhadap susut bobot tomat
Unit Pengemasan Pengemasan Yang Tepat Pengemasan yang tepat pada buah tomat dapat dapat melindungi tomat dari kerusakan mekanik dan menjaga umur simpan tomat Yang Perlu Diperhatikan Dari Alat Pengemas: 1.Keberadaan Ventilasi Untuk Sirkulasi Udara 2.Tinggi Tumpukan 3.Media Pembatas Antar Produk 4.Bahan Media Pengemasan Tujuan Pengemasan 1.Menghambat Penuruan Bobot Berat Akibat Transpirasi 2.Meningkatkan Citra Produk 3.Sebagai Alat Promosi 4.Menghindari Atau Mengurangi Kerusakan Pada Waktu Pengangkutan Buah dapat mengalami kerusakan mekanis yang akan mengalami kenaikan susut bobot yang tinggi, sehingga buah dan sayuran yang disimpan akan kehilangan kadar air dan beratnya. Kehilangan air sebagai akibat dari proses penguapan selama repirasi. Kehilangan air selama penyimpanan tidak hanya menurunkan mutu dan menimbulkan kerusakan tetapi juga dapat menimbulkan kebusukan.
Skala kecil: kemasan plastik polietilen, Stirofoam, Kardus Skala besar : Kotak Kayu, anyaman bambu (keranjang), kotak, krat, dll Pengemasan Yang Tepat
Kesimpulan Penanganan pasca panen yang baik mampu menjaga kualitas dan kuantitas buah tomat, serta memperpanjang umur simpan buah tomat. Alat sortasi dengan citra digital sangat mempermudah klasifikasi sifat fisik warna pada tingkat kematangan buah tomat. Sehingga petani mampu memasarkan buah tomat berdasarkan indeks kematangan yang tepat. Pelapisan tomat dengan lapisan kitosan dapat menambah umur simpan buah tomat karena dapat memperlambat laju respirasi buah tomat. Sehinggadapat memperlambat kebusukan pada buah tomat. Pengemasan buah tomat harus dilakukan secara tepat sesuai dengan sifat fisik yang dimiliki tomat agar dalam proses pengangkutannya tomat tidak mengalami kerusakan mekanis yang dapat menyebabkan terjadinya proses respirasi pada bagian tomat yang rusak.