TEKNOLOGI HASIL IKUTAN TERNAK DASAR (S1/ PTH 3201/MPB) MATA KULIAH PERILAKU BERKARYA Pertemuan Minggu ke 3 Hasil Ikutan Ternak : Kulit Identifikasi dan Karakterisasi Kulit Segar TIM DOSEN LAB. TEKNOLOGI KULIT, HASIL IKUTAN, DAN LIMBAH PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
Kulit Hewan1,2,3,4 Identifikasi kulit segar dari berbagai ternak dapat diketahui secara kasat mata dan histologi. Kulit segar ternak sapi dan kerbau lebih lebar dan mudah diketahui. Kulit ternak tersebut termasuk pada kulit tebal dan lebar disebut HIDE. Kulit segar ternak ruminasia kecil dan babi dikategorikan kulit tipis dan kecil disebut SKIN. Kulit segar dari ternak domba yang berbeda spesies dapat dibedakan berdasarkan bentuk woolnya. Proses pengulitan disebut juga flaying/hide removal dan skinning technique.
Identifikasi dan Karakteristik Identifikasi adalah mengngkap ciri-ciri dari suatu bahan hingga lengkap sehingga bahan tersebut memiliki ciri khas yag berbeda dengan bahan lain. KULIT HEWAN SECARA MAKROSKOPIS Kulit hewan merupakan bagian tubuh ternak yang terluar yang meyelimuti seluruh bagian permukaan hewan yang ditumbuhi oleh rambut atau bulu. Kulit hewan terpisah dari bagian otot yang menempel pada tulang. Kulit hewan tidak menempel pada tulang tetapi menempel pada permukaan tubuh ternak yang dapat dipisahkan dari otot secara kasat mata. Kulit terlepas dari tubuh hewan dengan metode pengulitan.
Identifikasi dan Karakteritik KULIT HEWAN SECARA MIKROSKOPIS Kulit hewan tersusun oleh protein kolagen. Kolagen merupakan protein yang berwarna putih dan tidak terpengaruhi warna rambut atau bulu. Kolagen yang terlarut atau menjadi gelatin berwarna transparan dan putih kekuningan bila berbentuk serbuk. Sifat protein pada kulit liat, kuat dan tidak mudah robek. Protein kulit bila dikeringkan akan berubah menjadi kaku tetapi akan lemas kembali bila menyerap air atau basah.
Sifat Kulit Segar Kulit ternak yang terlepas dari tubuh setelah pengulitan bersifat lemas, lentur dan dapat dilipat. Bulu atau rambut yang tumbuh pada kulit tidak mudah dicabut. Bau kulit segar tidak amis dan tidak berbau busuk. Bagian dalam kulit tidak kering tetapi lembab dan berwarna putih bersih. Kulit ternak herbivora tidak berlemak seperti built babi atau unggas.
Sifat Kulit Segar Salah satu hasil ikutan yang diperoleh dari pemotongan ternak adalah kulit. Ciri atau karakteristik kulit segar atau dikenal green yaitu terdapt tanda sisa darah yang menempel pada bagian kulit leher akibat proses keluarnya darah yang mengalar keluar tubuh ternak. Ciri atau karakteristik kulit dari hewan bangkai kulit tidak selemas atau selembt kulit segar dan tidak ada tanda darah dilbagian leher kulit ternak karena darah sudah membeku ditubuh ternak. Selain itu, proses pengulitan lebih sulit dan pembulauh darah menjadi menempel atau melekat kuat pada kulit.
Kulit merupakan Bahan Baku Industri penyamakan kulit. Industri kerupuk kulit. Industri gelatin dan lem.
Kulit Segar sebagai Bahan Baku1,2 Kulit segar memiliki berat 4%-11% dari bobot hidup ternak dan memiliki nilai enkonomi tertinggi dibandingkan hasil ikutan ternak yang lain. Harga kulit segar di Indonesia tahun 2009 : Kulit domba berukuran besar Rp. 90 rb dengan panjang 120cm Kulit domba berukuran kecil Rp. 30 rb dengan panjang 90cm Kulit kambing dijual perlembar Rp40rb berukuran besar dan Rp 17- 20 rb dengan ukuran kecil. Kulit sapi dijual berdasarkan berat dengan harga Rp.10 rb per kg hingga Rp.17 rb per kg
Kulit Segar sebagai Bahan Baku Harga kulit pada musim perayaan Kurban 2018, dsn. Bakungan Kulit sapi perkilo Rp 8000 Kulit domba per lembar Rp 20.000 Kulit kambing per lembar Rp 10.000 Kulit kambing yang rusak akibat pengulitan per lembar Rp 3000
Faktor Penentu Kualitas Kulit Segar Kulit segar pada kulitas grade dipengaruhi oleh: Kondisi selama ternak dipelihara. Pakan ternak Kulit segar pada luasannya dipengaruhi oleh: Jenis hewan ternak Jenis kelamin ternak Proses pemotongan dan pengulitan.
Penentuan Kualitas Kulit 1 Kulit segar dikelompokan berdasarkan kulitas selama pengulitan dan pemeliharan menjadi: 1. Grade 1 dengan kulit segar tidak terdapat lubang dan nerf/grain/bagian rajah kulit tidak terdapat kerusakan yang berarti. 2. Grade 2 dengan terdapat lubang dan cacat selama pengulitan kurang dari 152 mm dan kerusakan nerf tidak lebih dari 929 cm2 3. Grade 3 dengan terdapat kerontokan rambu atau wool dan lubang 5 atau lebih dari 152 mm dan nerf rusak lebih dari 929 cm2
Kerusakan Kulit Segar3,4 Kutu (Lice), kudis (mange) merupakan penyakit kulit yang biasa diderita ternak atau faktor antemortem yang mempengaruhi kualitas kulit. Kulit ternak yang tidak ditumbuhi rambut yang panjang mudah tergores karena gerak ternak dikandang. Faktor postmortem yang mempengaruhi kulitas kulit segar ternak seperti penyembelihan yang tidak baik, proses flying atau pengulitan dari karkas dan proses pengawetan penyimpanan, dan transportasi.
Tugas Buatlah video berdurasi 5 menit yang menerangkan identifikasi dan karakteristik kulit ternak segar ! Buatlah kelompok minimal 3 orang dan maksimal 6 orang. Tugas dikumpulkan melalui email ke novita@ugm.ac.id
DAFTAR PUSATAKA H.W Okerman dan C.L Hansen. 2000. Animal by-Product Processing & Utilization In Chapter 4: Hide and Skin By-Products. CRC Press, Boca Raton, Florida, USA. pp.154 http://www.trobos.com/detail-berita/2009/12/01/75/1991/kalau-sukaregang-menyamak-kulit Berhanu, W., Negussie, H., Alemu, S. And Hailu Mazengia. 2011. Assessment on major factors that cause skin rejection at Modjo export tannery, Ethiopia. Tropical Animal Health and Production 43:5, pp 989–993 . doi:10.1007/s11250-011-9796-2 Soeparno. 2007.Buku Materi Pokok. LUHT4451/3SKS/MODUL 1-9. Pengolahan Hasil Ternak. Ed. 2. Penerbit Universitas Terbuka. Jakarta. Hal. 10-16.