PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDALAMAN MATERI PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA SAPI PERAH PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS JEMBER
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Menguasai materi sifat kualitatif dan kuantitatif bangsa ternak ruminansia besar sapi perah Mampu menerapkan prosedur penilaian hasil seleksi ternak ruminansia besar sapi perah Mampu menerapkan prosedur perkawinan ternak alami Mampu menerapkan prosedur persiapan alat dan ternak pada perkawinan ternak inseminasi buatan Mampu menerapkan prosedur perkawinan ternak inseminasi buatan
Sub Capaian Pembelajaran Disajikan data sifat kualitatif bangsa ternak ruminansia besar dapat menunjukkan sebagai sapi perah Disajikan data sifat kuantitatif bangsa ternak ruminansia besar dapat menunjukkan sebagai sapi perah Mengurutkan dengan tepat prosedur seleksi ternak ruminansia besar sapi perah Menentukan syarat-syarat bibit yang baik Menentukan tanda-tanda ternak birahi Menentukan waktu yang tepat pada perkawinan ternak alami Menentukan alat yang tepat untuk perkawinan inseminasi buatan Memutuskan waktu yang tepat pada perkawinan ternak inseminasi buatan
Pendahuluan Bibit merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam upaya pengembangan sapi perah Untuk mewujudkan ketersediaan bibit sapi perah yang memenuhi SNI diperlukan prasarana dan sarana yang memadai, cara pembibitan yang ditunjang dengan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner serta terpenuhinya sumber daya manusia yang mampu melakukan pembibitansapi perah yang baik Sapi perah memiliki Bentuk tubuh yang belakang melebar kesegala arah
Sapi-sapi yang termasuk dalam tipe sapi Perah diantaranya 1 Sapi-sapi yang termasuk dalam tipe sapi Perah diantaranya 1. Sapi FH (Fries Holstein) Ciri-ciri Sapi FH (Fries Holstein): Warnanya putih dan hitam/merah Produksi susunya yang tinggi Berat pedet yang baru lahir dapat mencapai 45 kg, berat dewasa dapat mencapai 750 kg dengan tinggi 58 inchi
2 Sapi Jersey Sapi Jersey berasal dari pulau Jersey di Inggris, digunakan sebagai penghasil susu. Ukuran sapi kecil berkisar 360 sampai 540 kg untuk sapi betina dan 540 sd 820 kg untuk sapi pejantan. Kandungan lemak susu pada susu sapi jersey tinggi. Jenis sapi ini belum ada di Indonesia. Warna sapi bervariasi dari abu-abu terang sampai hitam. Paha, kepala dan bahu sapi warnanya lebih gelap daripada warna tubuhnya.
3 Sapi Sahiwal Cross Ciri-ciri Sapi Sahiwal Cross Habitat asli sapi Holstein di Holland Ukuran tubuhnya yang lebih ramping, juga lebih pas untuk daerah tropis.Berat sapi dewasa sekitar 300-400 kg, berat lahir 18-23 kg Produksi susu pertahun 1.800 kg, dengan lama laktasi 220 hari
4 Sapi Ayrshine Karakteristik Sapi Ayrshine : Bangsa sapi perah Ayrshire berasal dari Country (Shire) di daerah Ayr Warna sapi Ayrshire bervariasi dari merah dan putih sampai warna mahoni dan warna merahnya amat terang atau hampir hitam Berat rata-rata sapi betina dewasa 1.250 pound (567 kg). Berat pejantan (bull) berkisar 1.600 – 2300 pound (726 – 1.403 kg) Memiiki tanduk panjang mengarah ke atas Memiliki leher lebih pendek dan tebal dari pada bangsa sapi perah lainya Sapi Ayrshine sangat aktif, kurang tenang, peka dengan keadaan di sekitarnya dan cerdik Menurut DHIA tahun 1976 – 1977 rata-rata produksi susu selama satu tahun 11.608 pound (5.360 kg) dengan lemak 471 pound (214 kg) atau kadar lemak 3,99 persen
5 Sapi Guernsey Ciri-ciri Sapi Guernsey : Bangsa sapi Guernsey berasal dari pulau Guernsey di Inggris Memiliki warna kuning terang (light fawn) sampai hampir merah dengan tanda warna putih pada dahi, kaki, bulu kipas ekor dan flank. Selain itu juga terdapat warna putih pada bagian tubuhnya, pigmen kulitnya berwarna kuning emas Bobot badan rata-rata sapi betina dewasa mencapai 1.100 pound dengan kisaran antara 800 – 1.300 pound (363 – 589 kg), sedangkan bobot sapi jantan dewasa dapat mencapai 1.700 pound (499 kg) Susu sapi Guernsey berwarna kuning emas Menurut DHIA 1976 – 1977 rata-rata produksi selama satu tahun 10.764 pound (4.887 kg), produksi lemak 502 pound (228 kg) atau kadar lemak 4,7%
Sapi Australian Friesian Sahiwal 6 Sapi Australian Friesian Sahiwal Sapi AFS dikembangkan di Quensland, Australia yang diperuntukan bagi daerah tropis pada tahun 1960. Bangsa sapi ini merupakan persilangan dari sapi sahiwal, sapi Zebu dari pakistan, dan sapi autralian holstein friesian dengan seleksi tahan caplak dan suhu lingkungan yang tinggi. Produksi susu rata-rata 3.000 liter/laktasi dengan kadar protein 3,4% dan lemak 4 %
Sapi Australian Milking Zebu 7 Sapi Australian Milking Zebu AMZ dikembangkan di Australia oleh The Commonwealth Scientific and Industrial Researceh Organization (CSIRO) pada tahun 1950. Bangsa sapi ini merupakan persilangan dari sapi sahiwal, sapi red shindi dan sapi jersey. seleksi sapi dilakukan berdasarkan ketahananya terhadap suhu lingkungan, caplak, dan produksi susu yang tinggi. adapun karakteristik sapi ini sebagai berikut: Produksi susu rata-rata 2.700 liter selama 12 bulan, sedangkan persilangan sapi AMZ dengan sapi FH dapat berproduksi lebih tinggi. Kandungan protein dalam susu AMZ terbilang tinggi, yaitu 3,5-4%
8 Sapi Brown Swiss Ciri-ciri Sapi Brown Swiss : Bangsa sapi Brown Swiss dikembangkan di lereng pegunungan Switzerland (Swiss) Warna sapi Brown Swiss bervariasi mulai dari coklat muda sampai coklat gelap Berat sapi betina dewasa 1.200 – 1.400 pound (544 – 635 kg), dan sapi jantan (bull) beratnya 1.600 – 2.400 pound (726 – 1088 kg) Memiliki tulang besar, kulit tebal dan longgar Menurut DHIA tahun 1976 – 1977 menunjukkan produksi susu sapi Brown Swiss selama satu tahun rata-rata 12.428 pound (5.462 kg) dan produksi lemak 502 pound (228 kg) dengan kadar lemak 4,04 persen
9 Sapi Shorthorns Ciri-ciri Sapi Shorthorns : pengembangannya berasal dari negara Inggris bagian utara Sapi Shorthorn betina dapat mencapai bobot di atas 850 kg, sementara Sapi Shothorn jantan dewasa dapat mencapai bobot di atas 1100 kg Mempunyai produksi susu yang baik Mempunyai kwalitas daging yang bagus Berbulu putih, coklat tua atau coklat bata, memiliki kepala yang pendek dan melebar, memiliki ukuran tanduk yang pendek menjulur ke arah samping dan ujungnya melengkung ke arah depan, memiliki leher dengan ukuran pendek namun besar-besar, memiliki bidang dada yang rata, memiliki bentuk bahu yang lebar, berdaging tebal dan serat dagingnya kuat, mempunyai rusuk yang melengkung dan lebar, bentuk pinggangnya lebar, garis punggungnya lurus hingga pangkal ekor
10 Sapi Milking Devon Ciri-ciri Sapi Mliking Devon : memiliki bulu merah dengan tanduk putih bergaris hitam di ujungnya Bobot betinanya berkisar antara 500-730 kg Memiliki masa hidup yang panjang Mampu memproduksi susu dengan kualitas pakan yang tergolong rendah, Mudah untuk dikembangbiakkan
Pelaksanaan Pembibitan Sapi Perah Harus Memenuhi Persyaratan Mutu Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundangan-undangan Perkawinan 1 Pencatatan (Recording) 2 Seleksi Bibit 3 Ternak Pengganti (Replacement Stock) 4 Afkir (Culling) 5
5 Faktor yang Perlu Diterapkan dalam Manajemen Reproduksi pada Pembibitan Sapi Perah Deteksi Birahi Deteksi atau pengamatan birahi pada IB dilakukanuntuk menghindari kegagalan perkawinan. Birahi yaitu periode atau waktu ternak betina siap dikawinkan dengan menunjukkan gejala antara lain saling menaiki, penurunan nafsu makan, keluar lendir jernih transparan,dan perubahan alat kelamin bagian luar. Pelaksanaan IB Dalam pelaksanaan IB harus memperhatikan kualitassemen, teknik dan waktu optimum IB. Nutrisi Nutrisi, merupakan faktor yang sangat erat kaitannya dengan metabolisme tubuh, kesehatan, dan kinerjareproduksi.
Kontrol Kondisi Lingkungan Kondisi lingkungan perlu diperhatikan untuk kenyamanan ternak antara lain temperatur, kelembaban, dan kebersihan kandang Pertumbuhan Sapi Dara Pengganti (Replacement Stock) Pertumbuhan sapi dara pengganti dipengaruhi antara lain kapasitas kandang (daya tampung ternak), pengelolaan pakan, dan kesehatan.
Faktor - faktor yang menyebabkan rendahnya prosentase kebuntingan Fertilitas dan kualitas mani beku yang jelek / rendah; Inseminator kurang / tidak terampil; Petani / peternak tidak / kurang terampil mendeteksi birahi; Pelaporan yang terlambat dan / atau pelayanan Inseminator yang lamban; Kemungkinan adanya gangguan reproduksi / kesehatan sapi betina.
Diagram Pengelompokan Sapi Dry Pregnant Transisi Starter Peak Normal Medium Late
Dalam program perkawinan alami atau IB (Inseminasi Buatan, seorang manager reproduksi ternak harus mampu mengenali tanda-tanda berahi dan faktor-faktor yang mendorong berlangsungnya tingkah laku berahi yang normal Tanda - tanda birahi pada sapi betina adalah : Ternak gelisah. Sering berteriak ( dalam bahasa jawa bengak bengok dalam suara emah emoh). Suka menaiki dan dinaiki sesamanya. Vulva : bengkak, berwarna merah, bila diraba terasa hangat (3 A dalam bahasa Jawa: abang, abuh, anget, atau 3 Bdalam bahasa Sunda: Beureum, Bareuh, Baseuh) Dari vulva keluar lendir yang bening dan tidak berwarna. Nafsu makan berkurang. Jika dipalpasi perektal maka uterus terasa kontraksi, tegang, mengeras dengan permukaan tidak rata, cervik relaksasi dan pada ovarium terdapat folikel de graaf yang membesar dan sudah matang.
Dalam melakukan inseminasi buatan kita menyiapkan beberapa peralatan, yang di antaranya : Container 1 Gun 2 Speculum 3 Plastic sheet 4 Straw 5
Panduan umum ternak sapi perah https://www.youtube.com/watch?v=ADm0PyPPdxU Manajemen ternak sapi perah #1 https://www.youtube.com/watch?v=zT0fENpoGFQ Manajemen Kesehatan reproduski #2 https://www.youtube.com/watch?v=evvVN6hRhAA
TERIMA KASIH