KELOMPOK 1 : Salman Alfarizi Azqia Alip Rahman Elvira Cyntia Irianty
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT TASAWUF ILMU KALAM
Filsafat Filsafat berarti “alam fikiran”atau “alam berfikir”. Berfilsafat artinya berfikir ,namun tidak semua berfikir berarti berfilsafat. Berfilsafat berarti berfikir secara mendalam dan bersungguh-sungguh. Karena luasnya lingkungan ilmu filsafat, maka diantara para ahli filsafat memberi definisinya secara berbeda-beda. Definisi – definisi ilmu filsafat dari filosofi Barat dan Timur : 1) Poedjawijatna (1974) mendefinisikan filsafat sebagai sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka. 2) Al Farabi (wafat 950 M) filos terbesar sebelum Ibnu Sina mengatakan filosof adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan untuk menyelidiki hakekat yang sebenarnya. 3) Immanuel Kant (1724-1804) yang sering disebut raksasa pikiran Barat, mengatakan bahwa filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup didalamnya empat persoalan, yaitu : - Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab dengan metafisika) - Apakah yang boleh kita kerjakan? (dijawab oleh etika) - Sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama) - Apakah yang dinamakan manusia? (dijawab oleh antropologi) 4) Pythagoras orang yang mula-mula menggunakan kata filsafat ,memberikan definisi filsafat sebagai the love for wisdom. Menurut pythagoras, manusia yang paling tinggi nilainya ialah manusia pencipta kebijakan (loves of wisdom) sedangkan yang dimaksud olehnya dengan wisdom kegiatan melakukan perenungan tentang Tuhan. Ia membagi kualitas manusia menjadi tiga tingkatan : lovers of wisdom, lovers of success, dan lovers of pleasure (Mayer, 1950)
Filsafat ialah “ilmu istimewa” yang mencoba menjawab masalah –masalah yang tidak dapat di jawab oleh ilmu pengetahuan biasa, karena masalah-masalah tersebut diluar jangkauan ilmu pengetahuan biasa. Filsafat ialah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sistimatik hakekat sarwa yang ada : -hakekat Tuhan -hakekat alam semesta -hakekat manusia NEXT
Pengertian tasawuf secara istilah : Menurut Muhammad Ali Al Qassab, ia memberikan ulasan. Tasawuf adalah akhlak mulia yang timbul pada waktu mulia dari seorang yang mulia ditengah- tengah kaum yang mulia. Menurut Ma’ruf Al Kurkhi, ia mengungkapkan Tasauf adalah mengambil hakikat dan tidak berharap terhadap apa yang ada ditangan makhluk. Menurut Al Junaidi, ia mendefinisikan Tasawuf adalah membersihkan hati dari apa saja yang mengganggu perasaan makhluk, berjuang menanggalkan pengaruh budi yang asal (instink) kita, memadamkan sifat-sifat kelemahan kita sebagai manusia, menjauhi segala seruan nafsu, mendekati sifat-sifat suci kerohanian, bergantung pada ilmu-ilmu hakikat, memakai barang yang penting dan terlebih kekal, menaburkan nasihat pada semua orang, memegang teguh janji dengan Allah dalam hal hakikat, dan mengikuti contoh Rasulullah dalam hal syariat. Menurut Ibnu Khaldun, ia mendefenisikan tasawuf adalah semacam ilmu syariat yang timbul kemudian didalam agama, asalnya adalah bertekun ibadah dan memutuskan hubungan dengan segala sesuatu selain Allah, hanya menghadap Allah semata. TASAWUF Menurut Imam Abu Bakar Al-Kabani imam ahli tasawuf di dalam kitab At-Ta’aruf, tasawuf berasal dari kata صفاء yang berarti “bersih”. Kenapa dari kata “Shofa”, karena tasawuf itu tujuannya untuk menjadikan hati manusia bersih dari kotoran-kotoran hawa nafsu basyariah.
Jadi pengertian tasawuf ilmu tasawuf adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha membersihkan diri memerangi hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan makrifat menuju keabadian, salin mengingatkan antara manusia, serta berpegang teguh pada janji Allah dan mengikuti syariat Rasulullah dalam mendekatkan diri dan mencapai keridhaan Nya NEXT
ILMU KALAM Ilmu kalam merupakan disiplin ilmu keislaman yang banyak mengedepankan perbincangan tentang persoalan persoalan kalam Tuhan. Persoalan persoalan kalam ini biasanya mengarah sampai pada perbincangan yang mendalam dengan dasar dasar argumentasi, baik rasional (aqliyah) maupun naqliyah. Argumentasi rasional yang dimaksud adalah landasan pemahaman yang cendrung menggunakan metode berfikir filosofis, sedangkan argumentasi naqliyah biasanya bertendesi pada argumentasi berupa dalil dalil Al Qur’an dan Hadis. Ilmu kalam biasa di sebut dengan beberapa nama, Antara lain : Ilmu Ushuluddin Ilmu Tauhid Fiqh Al-Akbar Teologi Islam NEXT
HUBUNGAN ILMU KALAM,FILSAFAT DAN TASAWUF Hubungan Ilmu Kalam Dengan Filsafat Filsafat yunani menarik perhatian kaum muslimin, sejak zaman Khalifah Al-Mansur (754-755 M) dan mencapai puncaknya pada masa Al-Makmun (813-833 M) dari Khalifah Abbasiyah. Ilmu rektorika, ilmu tentang cara berdebat atau adabul bahtsi wal munadharoh sebagai bagian dari filsafat yunani mendapat perhatian tersendiri dari kaum muslim, sebagai suatu yang membicarakan tentang cara berdebat. Kareba ilmu kalam bercorak filsafat yang menunjukkan ada pengaruh pikiran pikiran dan metode filsafat, sehingga banyak diantara para penulis menggolongkan ilmu kalam kepada filsafat. Sebagai contoh Ibnu Khaldun (Wafat 808 H/ 1406 M) mengatakan bahwa persoalan-persoalan ilmu kalam sudah bercampur dengan persoalan-persoalan filsafat, sehingga sukar dibedakan satu dengan lainnya. Demikian pula penulis barat Tenneman atau H Ritter memasukkan mutakallimin ke dalam filosof Islam. Hubungan Filsafat Dan Tasawuf Keduanya sama-sama berupaya untuk mengantarkan manusia memahami keberadaan Allah, sehingga bersedia melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan. Upaya untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan itulah yang dapat mengantarkan manusia pada kesempurnaan jiwa. Dan dapat disimpulkan bahwa, filsafat lebih bersifat teoritis, sementara tasawuf lebih bersifat praktis. Artinya, antara filsafat islam dan tasawuf sama-sama berupaya untuk mengantarkan manusia agar memahami keberadaan Allah. Filsafat sebagai sarana teoritis yang dapat mengantarkan manusia kepada keyakinan praktis. Keyakinan praktis inilah yang menjadi wilayah tasawuf . Jadi, tujuan belajar filsafat islam adalah mencapai wilayah tasawuf. Hubungan Ilmu Tasawuf Dengan Ilmu Kalam Kajian Ilmu Kalam akan lebih terasa maknanya jika diisi dengan ilmu tasawuf. Sebaliknya, ilmu kalam pun dapat berfungsi sebagai pengendali tasawuf. Jika ada teori-teori dalam ilmu tasawuf yang tidak sesuai dengan kajian ilmu kalam tentang tuhan yang di dasarkan pada Al-Qur’an dan Al-Hadis, hal ini mesti dibetulkan. Demikian terlihat hubungan timbal balik di antara ilmu tasawuf dan ilmu kalam.
Ilmu Kalam Menurut Para Ulama Beberapa ulama ada yang memberikan pendapat yang berbeda mengenai pengertian ilmu kalam. Seperti menurut Al-‘iji, ilmu kalam adalah ilmu yang memberikan kemampuan untuk menetapkan aqidah agama (islam) dengan mengajukan argument untuk menghilangkan segala keraguan yang ada. Menurut Fu’at Al-Ahwani, ilmu kalam adalah memperkuat aqidah agama (islam) dengan ajaran-ajaran yang secara rasional. Kemudian menurut Ibnu Khaldun, ilmu kalam adalah ilmu yang mengendung argument-argument rasional untuk membela aqidah-aqidah imannya dan mengandung penolakan terhadap golongan bid’ah (perbuatan baru tanpa contoh) yang didalam aqiadah menyimpan dari mazhab salah dan ahli sunnah.
Banyak ulama muslim dari kalangan Ahlussunnah Wal Jama’ah yang menulis dalam masalah tauhid terutama tentang sifat-sifat Allah. Mereka memberikan perhatian serius dalam menolak kekaburan-kekaburan (syubhat) dari para ahli bid’ah yang muncul pada periode pertama. Mereka juga mengeluarkan argumentasi untuk melawan kaum atheis yang mengingkari wujudnya Allah. Pembahasan-pembahasan mereka hampir (Sebagian besar) hanya terbatas pada bantahan terhadap kaum Mu’tazilah. Dalam berargumentasi dengan dalil-dalil naqli (Al-Qur’an dan Hadits), mereka juga menggunakan ilmu kalam (Theology) yang menjadi senjata lawan debat mereka, agar mereka dapat memaksa lawan mereka untuk mengakui hujjah-hujjah mereka. Kemenanganpun berhasil diraih golongan Ahlussunnah lewat beberapa diskusi yang mereka adakan, dan melalui beberapa karya tulis yang mereka susun. Lalu karya-karya itu diberi uraian (syarah) dan diajarkan oleh orang-orang setelah mereka. Hal ini dilakukan secara turun temurun sampai sekarang di berbagai lembaga-lembaga pendidikan dan sekolah-sekolah. Sedangkan ulama dahulu berbeda pendapat tentang ilmu kalam (theology). Sebagian dari mereka mengharamkannya dan menganggapnya bid’ah. Sementara ulama’ ahli kalam berpendapat bahwa mempelajari ilmu kalam adalah termasuk kewajiban atau fardlu kifayah atau bahkan fardlu ‘ain. Karena hanya dengan ilmu kalam seseorang dapat merealisasikan ilmu tauhid dan mempertahankan agama di hadapan kaum atheis dan ahli bid’ah. Mereka membenarkan istilah-istilah ilmu kalam yang mereka pakai dengan menyatakan bahwa hal itu mempunyai persamaan di dalam ilmu-ilmu yang lainnya, seperti ilmu hadist,fiqih dan lainnya. Mereka juga memberi sanggahan terhadap kritikan yang dilontarkan kepada mereka tentang makna-makna permasalahan yang terdapat di dalam disiplin ilmu mereka, dengan menyatakan bahwa hal itu yang dimaksud adalah untuk mengetahui dalil tentang sifat barunya alam ini dan ke-Maha esa-an Allah.
Sebagian dari mereka mengharamkannya dan menganggapnya bid’ah Sebagian dari mereka mengharamkannya dan menganggapnya bid’ah. Sementara ulama’ ahli kalam berpendapat bahwa mempelajari ilmu kalam adalah termasuk kewajiban atau fardlu kifayah atau bahkan fardlu ‘ain. Karena hanya dengan ilmu kalam seseorang dapat merealisasikan ilmu tauhid dan mempertahankan agama di hadapan kaum atheis dan ahli bid’ah. Mereka membenarkan istilah-istilah ilmu kalam yang mereka pakai dengan menyatakan bahwa hal itu mempunyai persamaan di dalam ilmu-ilmu yang lainnya, seperti ilmu hadist,fiqih dan lainnya. Mereka juga memberi sanggahan terhadap kritikan yang dilontarkan kepada mereka tentang makna-makna permasalahan yang terdapat di dalam disiplin ilmu mereka, dengan menyatakan bahwa hal itu yang dimaksud adalah untuk mengetahui dalil tentang sifat barunya alam ini dan ke-Maha esa-an Allah.
SEKIAN TERIMA KASIH