NAMA KELOMPOK : 1. ADRIANNE AGNESTE DK DESI PURNAMASARI KELAS: 3B KEAIRAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Saluran dan Bangunan Irigasi
Advertisements

Air Hujan Hujan turun ke lingkungan binaan manusia yang di penuhi oleh gedung, jalan, tempat parkir, taman dan mencari jalan ketujuannya secara alami,
#06 Prasarana/Infrastruktur Sumber Daya Air
Olah Raga Arus Deras (ORAD)
Bangunan Bagi dan Bangunan Sadap
13 MODUL 13 Stabilitas lereng (lanjutan) 1 Jurusan Teknik Sipil
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
SEDIMENTASI Oleh : Furqon Al Khudzaefi ( 7 ) M. Khaerul Umam ( 13 )
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN PARIT
Irigasi ii (Pertemuan iii)
Irigasi I Jaringan Irigasi.
MATA DIKLAT : MELAKS.PEKJ KONSTRUKSI BATU DAN BETON
Bangunan Bendung Three Gorges Dam, China.
Pertemuan 4 Perencanaan Pelabuhan
Bangunan Bagi.
I Putu Gustave Suryantara Pariartha
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
I Putu Gustave Suryantara Pariartha
Bangunan Utama Bangunan Bendung.
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI
Struktur bangunan tingkat tinggi
IRIGASI Bangunan Utama - 1 Sanidhya Nika Purnomo.
Potensi Sumber Daya Air
DEFINISI DASAR GEOMETRI SALURAN TERBUKA
Pertemuan 3 Pondasi dalam
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
Pertemuan SALURAN TERBUKA
Infrastruktur Air Jaringan Irigasi.
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
Pertemuan 10 Drainase Jalan Raya
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
Pertemuan 6a BANGUNAN SILANG DAN BANGUNAN TERJUN
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JAYABAYA
Pertemuan 1 Matakuliah : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Tahun : 2005
Perencanaan Hidraulis
Elemen-elemen Konstruksi Bangunan: Fondasi Pertemuan 2
Bangunan Utama – 2: - Bangunan Bendung
Kuliah ke-2 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
VII. Fender dan Alat Penambat
4. Rencana Tata Letak ( Lay out )
HIDROLOGI ‘H I D R O M E T R I’
Bangunan Persilangan Jalur saluran irigasi mulai dari intake hingga bangunan sadap terakhir seringkali harus berpotongan atau bersilangan dengan.
PONDASI BORED PILE.
DESAIN KONSTRUKSI AIR Adhi Muhtadi.
PERENCANAAN TANGGUL SUNGAI
Perencanaan Bendung.
Perencanaan Bangunan Utama
HIDRAULIKA.
Pertemuan 26 Navigasi dan Tenaga Listrik
DRAINASE JALAN RAYA.
DRAINASE POLDER.
Menggambar Rekayasa Struktur Bawah PONDASI
STRUKTUR BADAN JALAN KERETA API (SUBGRADE)
DRAINASE PERMUKIMAN DAN JALAN RAYA
This presentation uses a free template provided by FPPT.com DESAIN PONDASI SRI MAULIN NOVIYANTHI ST, MT.
REKAYASA JALAN (TSP – 214) DRAINASE JALAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
Erosi peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami. Media alami yang umumnya.
BANGUNAN PELENGKAP JEMBATAN
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO
SURVEI DAN INVESITIGASI PERENCANAAN BANGUNAN SABO
PERENCANAAN DIMENSI BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO
SEDIMENTASI Oleh : -Furqon Al Khudzaefi ( 7 ) - M. Khaerul Umam ( 13 ) - M. Rizal (14 ) - Prayoga Legawa (23)
PENGANTAR DAN PENGENALAN SABO
Kementerian ESDM Republik Indonesia 1 Bandung, November 2018 Oleh : Giva H. Zahara ( ) Kurnia Dewi Mulyani ( ) TUGAS GEOTEK TANAH.
Kelompok 4 Jul Arfa GoratF Dela Angelina F Firman SiregarF Dian Hestiyantari F REGULATOR.
A. Pengertian dan Fungsi. Pondasi banguan adalah konstruksi yang paling pentingpada suatu bangunan karena pondasi berfungsi sebagai : Penahan seluruh beban.
EKOLOGI PERAIRAN PERBEDAAN SUNGAI DENGAN DANAU OLEH: HAMZAN WADI E1A
Transcript presentasi:

NAMA KELOMPOK : 1. ADRIANNE AGNESTE DK DESI PURNAMASARI KELAS: 3B KEAIRAN

LATAR BELAKANG Sungai adalah suatu saluran drainase yang terbentuk secara alamiah. Akan tetapi disamping fungsinya sebagai saluran drainase, dan dengan adanya air yang mengalir didalamnya. Sungai menggerus tanah dasarnya secara terus menerus sepanjang masa eksistensinya dan terbentuk lembah sungai

1. PENGERTIAN KRIB Krib adalah bangunan yang dibuat mulai dari tebing sungai kearah tengah, guna mengatur arus sungai.

Mengatur arah arus sungai, Mengurangi kecepatan arus sungai sepanjang tebing sungai, Mempercepat sedimentasi, Menjamin keamanan tanggul atau tebing terhadap gerusan, Mempertahankan lebar dan kedalaman air pada alur sungai, Mengonsentrasikan arus sungai dan memudahkan penyadapan.

A. Krib Permeable Pada tipe permeable, air dapat mengalir melalui krib. Bangunan ini akan melindungi tebing terhadap gerusan arus sungai dengan cara meredam energy yang terkandung dalam aliran sepanjang tebing sungai dan bersamaan dengai itu mengndapkan sendimen yang terkandung dalam aliran.

B. Krib Impermeable Krib dengan konstruksi tipe impermeable disebut juga krib padat atau krib tidak lolos air, sebab air sungai tidak dapat mengalir melalui tubuh krib. Bangunan ini digunakan untuk membelokkan arah arus sungai dan karenanya sering terjadi gerusan yang cukup dalam di depan ujung krib atau bagian sungai di sebelah hilirnya. Untuk mencegah gerusan, di pertimbangkan penempatan pelindung dengan konstruksi fleksibel seperti matras atau hamparan pelindung batu sebagai pelengkap dari krib padat

C. Krib Semi Permeable Krib semi permeable ini berfungsi ganda yaitu sebagai krib permeable dan krib padat. Biasanya bagian yang padat terletak disebelah bawah dan berfungsi pula sebagai pondasi. Sedangkan bagian atasnya merupakan konstruksi yang permeable disesuaikan dengan fungsi dan kondisi setempat. Krib semi permeable disebut juga dengan Krib semi lulus air adalah krib yang dibentuk oleh susunan pasangan batu kosong sehingga rembesan air masih dapat terjadi antara batu-batu kosong.

D. Krib Silang dan Memanjang Krib yang formasinya tegak lurus atau hamper tegak lrus sungai dapat merintangi arus dan dinamakan krib melintang. Sedangkan krib yang formasinya hamper sejajar arah arus sungai di sebut krib memanjang

Secara umum, hal-hal yang perlu di perhatikan dalam perencanaan krib adalah sebagai berikut : Karena cara pembuatan krib sangat tergantung pada resim sungai, perlu diperoleh data mengenai pengalaman pembuatan krib pada sungai yang sama atau hampir sama, kemudahan pelaksanaanya dan besarnya pembiyayaan. Untuk mengurangi turbulensi aliran pada sungai yang terlalu lebar, maka permukaan air sungai normal harus dinaikan dengan krib yang panjang, dengan memperhatikan biaya pelaksanaan dan pemeliharaannya. Jika krib yang akan dibangun dimaksud pula untuk melindungi tebing sungai terhadap pukulan air, panjang krib harus diperhitungkan pula terhadap timbulnya pukulan air pada tebing sungai di seberangnya. Krib tidak berfungsi baik pada sungai keeil dan sempit alurnya. Apabila pembuatan krib dimaksudkan untuk menaikan permukaan normal air sungai, perlu dipertimbangkan kapasitasnya disaat terjadinya debit yang lebih besar atau debit banjir.

Krib Tegak lurus : krib yang arahnya tegak lurus aliran. Krib condong kearah hulu disebut juga sebagai krib tajam : krib yang arahnya menyerong ke hulu Krib condong kearah hilir. Panjang dan jarak antara krib ditetapkan secara empiris yang didasarkan pada pengamatan data sungai yang bersangakutan antara lain situasi sungai, lebar sungai, kemiringan sungai, debit banjir, kedalaman air, debit normal, transportasi sedimen dan kondisi sekeliling sungai.

A. Krib Tiang Pancang adalah contoh krib permeabel dan dapat digunakan baik untuk krib memanjang maupun krib melintang. Konstruksinya sangat sederhana dan dapat meningkatkan proses pengendapan serta sangat cocok untuk bagian sungai yang tidak deras arusnya

B. Krib rangka adalah krib yang cocok untuk sungai-sungai yang dasarnya terdiri dari lapisan batu atau krikil yang sulit dipancang dan krib rangka ini mempunyai kemampuan bertahan yang lebih besar terhadap arus sungai dibandingkan dengan krib tiang pancang.

C.Krib blok beton krib blok beton mempunyai kekuatan yang baik dan awet serta sangat fleksibel dan umumnya dibangun pada bagian sungai yang arusnya deras. Bentuk dan denah krib serta berat masing-masing blok beton sangat bervariasi tergantung dari kondisi setempat antara lain dimensi serta kemiringan sungai dan penetapannya didasarkan pada contoh-contoh yang sudah ada atau pengalaman-pengalaman pada krib- krib sejenis yang pemah dibangun.

Tipe krib yang cocok untuk suatu lokasi haruslah ditentukan berdasarkan resim sungai pada lokasi tersebut dengan memperhatikan tujuan pembuatannya, tingkat kesulitan dan jangka waktu pelaksapannya. Jadi hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipelajari adalah bentuk denah, kemiringan memanjang dan bentuk penampung lintang krib, elevasi muka air, debit, keeepatan arus baban dasar dan arab pergeseran pada sungai. Selanjutnya tipe krib ditetapkan berdasarkan fungsi hidrolika dari krib, pengalaman-pengalaman yang pemah ada dan contoh- contoh bangunan krib-krib yang dibuat di waktu- waktu yang lalu.

Dalam proses penentuaqn tipe kirb diperlukan perhatian khusus pada hal-hal sebagai berikut : Krib permeabel yang rendab dengan konsolidasi pondasi biasanya cukup memadai untuk melindungi tebing sungai. Krib tidak cocok untuk sungai-sungai yang sempit alumya atau untuk sungai-sungai kecil. Krib permeabel bercelah besar, seperti krib tiang pancang

KESIMPULAN Krib adalah bangunan yang dibuat mulai dari tebing sungai ke arah tengah, guna mengatur arus sungai dan tujuan utamanya adalah: 1. Mengatur arah arus sungai 2. mengurangi kecepatan arus sungai sepanjang tebing sungai 3. Mempercepat sedimentasi 4. Menjamin keamanan tanggul atau tebing terhadap gerusan 5. Mempertahankan lebar dan kedalaman air pada alur sungai 6. Mengosentrasikan arus sungai dan memudahkan penyadapan

SARAN Dalam mempersiapkan perencanaan krib, diperlukan survei mengenai topografi, debit dan kecepatan aliran sungai dan transportasi sedimen yang ada di sungai. Tipe dan cara pembuatan krib ditetapkan secara empiris dengan memperhatikan pengalaman masa lalu dalam pembuatan krib yang hmpur sejenis