MATA KULIAH REKAYASA HIDROLOGI DEBIT BANJIR (FLOOD FLOW) (1) BY : NOOR LAILAN HIDAYATI, ST.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONSEP DASAR HIDROLOGI
Advertisements

ANALISIS KEKRITISAN DAS
DASAR-DASAR PERHITUNGAN PENYALURAN AIR BUANGAN
Pertemuan 11 Sistem Drainase Khusus
BAHAN KULIAH AGROHIDROLOGI DAN PENGELOLAAN DAS
VI. PENGARUH CUACA PADA TANAMAN
Analisis Data Hujan HIDROLOGI TL-2204.
INFILTRASI Kuliah Hidrologi WA-5.
Infiltrasi Infiltrasi : adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah.
EROSI TANAH Oleh: Drs.Mangapul P.Tambunan,M.Sc. Mangapul/Erosi_Tanah.
INFILTRASI.
Irigasi 1 Perencanaan Irigasi.
Sistem Informasi Estimasi Potensi Tenaga Air Perencanaan Pembangkit Listrik Di Kiayo Kalimantan Barat Oleh : Sukma Prayogi
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
Urban Runoff Disusun oleh : Mukhlis Riki Darmawan L2C009124
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Matakuliah : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Tahun : 2005 Versi : 1
Pertemuan 23 Pergerakan Air Tanah
DEBIT PUNCAK (Q)
Hidrologi : ilmu yang mempelajari estimasi kuantitas (volume) air di suatu daerah waktu kering / banjir I. Siklus Hidrologi : evaporasi, presipitasi, evapotranspirasi,
PROBABLE MAXIMUM PRECIPITATION (PMP). PMP : Peluang terjadinya hujan terbesar dengan durasi tertentu pada suatu daerah aliran sungai dalam waktu yang.
Pertemuan 7 Perencanaan Saluran
FENOMENA ALIRAN SUNGAI
Analisis Kontur.
EROSI DAN KONSERVASI TANAH
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
KEKERINGAN.
HIDROLOGI.
ASPEK HIDROLOGI Kuliah ke-2 Drainase.
KARAKTER BIOFISIK DAS Oleh Andang Suryana.
Pengendalian Sedimen dan Erosi
Rehabilitasi Erosi Permasalahan dan Penanggulangan
Separasi Hidrograf Formula Hinton et al. (1994) : [(cT-cAB)(CDP-CAB)-(CAB-CT)(cAB-cDP)] QAP=QT [(cAP-cAB)(CDP-CAB)-(CAB-CAP) (cAB-cDP)] [(cT-cAP)(CDP-CAP)-(CAP-CT)(cAP-cDP)]
MK. MANAJEMEN AIR TANAH PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK PENGAIRAN FT UB
Rekayasa Hidrologi Norma Puspita, ST. MT.
METODE RASIONAL. METODE RASIONAL Limpasan (Runoff) Dalam siklus hidrologi, bahwa air hujan yang jatuh dari atmosfer sebelum air dapat mengalir di.
Metode analisa hujan klimatologi.
Pengelolaan Air Bersih PERTEMUAN II (DaurHidrologi)
Ratna Septi Hendrasari
ASPEK HIDROLOGI Kuliah ke-2 Drainase.
Aliran Permukaan dan Sifat Aliran Permukaan
Aliran Permukaan Air keluar dr suatu daerah aliran sungai (DAS) dapat melalui: Aliran permukaan yi air yg mengalir di atas permukaan tanah. Bentuk ini.
SIKLUS HIDROLOGI Oleh Ajeng meilinda kd.
HUJAN.
INFILTRASI.
FENOMENA ALIRAN SUNGAI
PENDAHULUAN Informasi Hidrologi :
METEOROLOGI Disusun oleh : Adi prasetya ( )
STANFORD WATERSHED MODEL IV
INFILTRASI.
EKOSISTEM DAS. Eko = OIKOS = Rumah tangga Sistem = System = Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu keutuhan.
MANAJEMEN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERDASARKAN POLA RUANG RTRW
PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING)
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
PERANCANGAN DESAIN SUMUR RESAPAN DALAM MENGURANGI LIMPASAN AIR HUJAN
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE
U N I V E R S I T A S J A Y A B A Y A F A K U L T A S T E K N I K J U R U S A N T E K N I K S I P I L ANALISIS PRIORITAS PEMILIHAN KRITERIA DAM PARIT DI.
DRAINASE JALAN RAYA.
Topik 4 Drainase Permukaan Pertemuan suhardjono 12/27/2018.
DRAINASE PERMUKIMAN DAN JALAN RAYA
PENENTUAN DEBIT BANJIR RANCANGAN METODE RASIONAL MODIFIKASI
Pertemuan 22 Aliran Air Tanah
Analisa Hidrologi untuk Bendungan
Hidrograf Satuan.
Analisa Hidrologi untuk Bendungan DR. Ir. Wanny K. Adidarma M.Sc Bimbingan teknis Perhitungan Debit Banjir Pada Data Terbatas Dengan Curah Hujan Satelit.
Presipitasi. PENGERTIAN DAS DAS ( Daerah Alian Sungai ) = Catchment Area = Watershed = DPS ( Daerah Pengalairan Sungai ) = Patusan = Drainage Area Adalah.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PERENCANAAN DRAINASE PERMUKAAN
ANALISIS HIDROLOGI DAN SEDIMEN PERENCANAAN BANGUNAN SABO
SURVEI DAN INVESITIGASI PERENCANAAN BANGUNAN SABO
Perkiraan secara kuantitatif dari siklus hidrologi dapat dinyatakan berdasar prinsip konservasi massa yang dikenal dengan persamaan neraca air. Neraca.
Transcript presentasi:

MATA KULIAH REKAYASA HIDROLOGI DEBIT BANJIR (FLOOD FLOW) (1) BY : NOOR LAILAN HIDAYATI, ST

BANJIR (FLOOD)

Banjir berasal dari aliran limpasan yang mengalir melalui sungai dan menyebabkan menjadi genangan. Hujan Limpasan Permukaan (- infiltrasi dan perkolasi) Menuju Sungai >> Kapasitas Sungai (Banjir). << Kapasitas Sungai. Faktor-faktor yang mempengaruhi limpasan:  Faktor Hujan  Faktor Daerah Aliran Sungai (DAS)

 FAKTOR HUJAN Kelebatan Curah Hujan Semakin lebat  Semakin besar kemungkinan terjadinya banjir Durasi Hujan Semakin Lama  Tanah Semakin Jenuh  Peningkatan Limpasan Intensitas Curah Hujan Intensitas >> Infiltrasi  Peningkatan Limpasan

 FAKTOR DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) Tata Guna Lahan Semakin bagus pengunaan lahan  Semakin mengurangi besar limpasan Topografi Semakin panjang lereng pada DAS, kecepatan aliran menuju sungai semakin lambat namun tangkapannya lebih besar apabila dibandingkan dengan aliran yang teradi pada lereng yang pendek atau terjal. Jenis Tanah Kelembaban tanah

DEBIT PUNCAK BANJIR Untuk memperkirakan debit puncak banjir dapat digunakan beberapa metode alternatif sebagai berikut:  Metode Rasional  Metode Empiris  Teknik Unit Hidrograf  Studi Frekuensi Banjir DATA ?? DETAIL PERHITUNGAN ?? ANALISA BAHAYA BANJIR ??

A. METODE RASIONAL Durasi hujan panjang, Debit maksimum sama dengan besar intensitas hujan pada durasi hujan tertentu, Hubungan debit maksimum dengan luas DAS (daerah aliran sungai) sama dengan hubungan antara lamanya hujan dengan intensitas hujan, Koefisien aliran sama untuk semua hujan pada suatu DAS. (distribusi hujan merata

Debit desain metode rasional dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Q = 0,278 x C x I x A dengan: Q = debit puncak banjir (m 3 /det) C = koefisien aliran  ??? I = intensitas hujan selama waktu tiba banjir (mm/jam) A = luas DPS (km 2 ), diukur dari peta topografi JIKA terjadi hujan selama 1 jam dengan intensitas hujan 1 mm/jam pada daerah aliran sungai seluas 1 km 2, dengan asumsi besarnya C=1, maka debit banjir yang terjadi adalah 0,278 m 3 /det)

KOEFISIEN ALIRAN Suripin (2004) mengemukakan faktor utama yang mempengaruhi nilai C adalah laju infiltrasi tanah atau persentase lahan kedap air, kemiringan lahan, tanaman penutupan tanah dan intensitas hujan. Koefisien ini juga tergantung pada sifat dan kondisi tanah. Faktor lain yang juga mempengaruhi nilai C adalah air tanah, derajat kepadatan tanah, porositas tanah dan simpanan depresi.

INTENSITAS HUJAN

WAKTU KONSENTRASI Waktu konsentrasi atau waktu tiba banjir dihitung berdasarkan intensitas hujan rata-rata selama waktu tiba banjir. Perkiraan waktu banjir dapat mengunakan rumus empiris sebagai berikut:  Persamaan Kirpich

SOAL Daerah Aliran Sungai K.Lekso terletak pada daerah pegunungan dengan luas 67,60 km 2 dengan panjang sungai ±27,30 km. Adapun beda tinggi antara sungai bagian hulu dan bagian hilir yang ditinjau adalah 350 m. Hitung besaran debit banjir yang terjadi untuk hujan harian rerata DAS = 45 mm.

Lebih sederhana Asumsi analisis berdasarkan statistik pengamatan B. METODE EMPIRIS Rumus Pascher  Q = C.β.R.A Dimana: Q=debit puncak banjir (m 3 /detik). C=koefisien aliran. β=angka reduksi. R=hujan terpusat maksimum. A=luas daerah aliran sungai (km 2 ).

B.1 METODE MELCHIOR Q = C.β 1.R 1.A 1 Dimana: Q=debit puncak banjir (m 3 /detik). C=koefisien aliran. β 1 =angka reduksi. R 1 =hujan terpusat maksimum. A=luas daerah aliran sungai (km 2 ).

ANGKA KOEFISIEN ALIRAN Angka koefisien aliran selalu berubah-ubah tergantung dari kondisi tanah, keadaan tumbuh-tumbuhan penutup tanah, temperatur udara, kecepatan angin dan hujan-hujan terdahulu. Namun demikian Melchior menganjurkan harga C = 0,52 ANGKA REDUKSI

WAKTU KONSENTRASI

SOAL Luas Daerah Aliran Sungai di luar Jakarta berupa industri ringan = 24,26 km 2 dan luas ellips daerah aliran sungainya = 19,72 km 2. untuk panjang sungainya =12,98 km, mempunyai kemiringan dasar sungai rerata s=0,006. Hitung besar debit banjir yang terjadi di daerah industri ringan tersebut apabila terjadi hujan harian maksimum 120mm.

Lebih sederhana Asumsi analisis berdasarkan tata guna lahan B.2 METODE WEDUWEN Q = C.β 1.R 1.A 1 Dimana: Q=debit puncak banjir (m 3 /detik). C=koefisien aliran. β 1 =angka reduksi. R 1 =hujan terpusat maksimum. A=luas daerah aliran sungai (km 2 ).

ANGKA KOEFISIEN ALIRAN ANGKA REDUKSI

HUJAN TERPUSAT

WAKTU KONSENTRASI

SOAL Diketahui luas sub daerah aliran Sungai Ciliwung = 24,26 km2, sedangkan panjang sungainya adalah 12,98 km dan kemiringan dasar sungai rata-rata S = 0,006. Hujan rencana 40 tahunan sebesar 203 mm. Berapa besarnya debit banjir maksimum periode ulang 10 tahunan.

Haspers melakukan penelitian pada beberapa DAS dengan luas maksimum 200 km 2. B.3 METODE HASPERS Q = C.β.R Dimana: Q=debit puncak banjir (m 3 /detik). C=koefisien aliran. β=angka reduksi. R=hujan terpusat maksimum.

ANGKA KOEFISIEN ALIRAN ANGKA REDUKSI

Untuk waktu konsentrasi, Haspers mengunakan rumus: t = 0,1 L 0,8 S -3 Dimana: t=waktu konsentrasi (jam). L=panjang sungai utama (km). S=kemiringan dasar sungai. WAKTU KONSENTRASI

HUJAN TERPUSAT

C. METODE HYDROGRAPH