Oleh: Prof. Zainal A. Hasibuan, PhD

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kerangka Kerja Kompetensi TIK untuk Guru
Advertisements

PEMBELAJARAN AKTIF DI PERGURUAN TINGGI Dr. Johannes, S.E., M.Si November 2011.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 Prof. Dr. Sapriya, M. Ed
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan Tinggi di Indonesia
PENGERTIAN Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar.
PETEMUAN 7 ETIKA PROFESI.
GRAND DESAIN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Pentingnya sistem informasi bagi organisasi
STANDAR NASIONAL PENELITIAN (Permendikbud No. 49 tahun 2014)
PENINGKATAN MUTU & DAYA SAING PT I & K 1. 2 Misi Perguruan Tinggi (PP No 60 tahun 1999 Pasal 2) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang.
Peranan pendidikan Fungsi Pendidikan Tujuan Pendidikan
KURIKULUM INTI TEKNIK SIPIL BMPTTSSI draft-Februari 2015
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
Sumber Referensi Pengembangan Kurikulum
Sumber Referensi Pengembangan Kurikulum
Daftar Isi Ringkasan Ekeskutif
KKNI Bidang Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
PENJELASAN KURIKULUM DAN STRATEGI PENGAMBILAN MATA KULIAH BAGI MAHASISWA Takin INFORMATIKA ANGKATAN SENIN, 22 AGUSTUS 2016.
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
Sistem Penjaminan Mutu Internal Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah
Oleh: Prof. Zainal A. Hasibuan, PhD Ketua Umum APTIKOM Ketua BSNP
KORPUS PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
MATERI PELATIHAN Panduan Peningkatan dan Penjaminan Mutu Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai Dasar Pelaksanaan Perbaikan Mutu Berkelanjutan.
Sertifikasi IT Etika Profesi Defri Kurniawan, M.Kom.
Pendidikan Sebagai Sebuah Sistem Munawar Ketua LP3M-UB
Peran Guru TIK pada Kurikulum 2013
Kebijakan program BINTEK pengembangan kpt dalam rangka PENINGKATAN MUTU pendidikan tinggi STKIP MUHAMMADIYAH SORONG, 7-9 JUNI 2017.
Peran KKNI di NKRI Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang.
JERMAN.
PENGEMBANGAN LPTK DAN PPG
KESIMPULAN SINGKAT RAKERNAS 2017
Standar Proses Pendidikan
Pelaksanaan Pendidikan Berdasarkan UUSPN 20 Tahun2003
Capaian Jenjang S1 (Graduate/Degree Outcome - Bachelor's degree) Sistem Komputer Penyandang gelar ini mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan.
REGULASI UNTUK KURIKULUM
Pengembangan Kurikulum
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kerangka Kurikulum Informatika/Ilmu Komputer Standar APTIKOM
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
TEMA KP dan SKRIPSI – TI S1
Materi Diskusi No.2/APTIKOM/Pus/Okt/2015
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
PUSAT PENDIDIKAN, STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI PROFESI PERTANIAN
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
EVOLUSI PERANAN SI/TI Kel.1.
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
Yudho Giri Sucahyo Dosen Fakultas Ilmu Komputer - UI
Diseminarkan Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Ekonomi – KKNI
PENYELENGGARAAN RPL REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU.
I am inspired, I am inovation, I am Univ. Kadiri
ARAH KEBIJAKAN KEMENDIKBUD DALAM PENDIDIKAN INFORMAL (SEKOLAHRUMAH)
KONSEP PENILAIAN DALAM KERANGKA KURIKULUM SMK EDISI 2013
SERTIFIKASI KOMPETENSI
ICT4D dalam Konteks Pengembangan Kurikulum Berbasis KKNI
A.B. Mutiara Kerangka Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Mengacu KKNI Rumpun Ilmu Informatika & Komputer A.B. Mutiara.
ISU/GAP KETENAGAKERJAAN
SERTIFIKASI KOMPETENSI
Departemen Gizi Kesehatan FK UGM
Modul 4 - TOT RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Membangun Kompetensi Unggul di Bidang Informatika dan Komputer, serta Strategi Perencanaan Karir di Dunia Akademik Maupun Industri Oleh: Prof. Zainal A.
Oleh: Anik Ghufron PENGEMBANGAN “LEARNING OUTCOME”
PENGEMBANGAN PERGURUAN TINGGI DAN DOSEN
Tatik Suryani PENGUATAN PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI ERA INDUSTRI 4.0 Tatik Suryani.
PEMBEKALAN SERTIFIKASI PROGRAMMER
KURIKULUM DAN KERANGKA KOMPETENSI PENDIDIKAN MENENGAH OLEH: KELOMPOK 2 1. ASEP TUTUN USMAN 2. YUFI MOHAMMAD NASRULLAH.
Transcript presentasi:

Revolusi Industri 4.0: Tantangan atau Ancaman Bagi Perguruan Tinggi Indonesia? Oleh: Prof. Zainal A. Hasibuan, PhD Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) Materi ini disampaikan pada acara Seminar Nasional, di Universitas Putra Indonesia “YPTK”, 26 Januari 2019

Topik Bahasan Pengembangan Kurikulum Rumpun Informatika di Era Digital Transformasi Revolusi Industri (RI) 1.0 ke 4.0 Pergeseran Paradikma dalam RI 4.0 Kesiapan Perguruan Tinggi di Indonesia dalam Menghadapi RI 4.0 Pengembangan Kurikulum Rumpun Informatika di Era Digital Peta Jalan Menuju Perguruan Tinggi 4.0 Peluang dan Ancaman RI 4.0 bagi Perguruan Tinggi di Indonesia

Transformasi Revolusi Industri (RI) 1.0 ke 4.0

Internet of Thing (IoT) Konvergensi Teknologi Informasi & Komunikasi: Proses Digitalisasi akan Semakin Cepat dalam Volume yang Besar Internet of Thing (IoT) 1-Feb-19

ICT Technology Hype (source: Gartner) Life-time teknologi semakin pendek, dan cepat kadaluarsa

Knowledge and Technology Advancement Towards Multi-Discipline Multidiscipline Research & Development Become Important Sumber: www.dreamstime.com

Industrial Revolutions The 4th revolution is characterized by a fusion of technologies that is blurring the lines between the physical, digital, and biological spheres (Klause Schawab). Source: WEF

Definition of Industry 4.0 Industry 4.0 as digitization of the manufacturing sector, with embedded sensors in virtually all product components and manufacturing equipment, ubiquitous cyberphysical systems, and analysis of all relevant data (McKinsey) Hampir setiap produk yang dihasilkan, ada “sensor” nya. Produk tersebut tersedia dan bisa diakses “dimanapun” kita berada. Menghasilkan data yang besar yang berguna untuk dianalisis (melihat pola, identifikasi, prediksi, dll).

Pergeseran Paradikma dalam RI 4.0

Akibat Revolusi Industri 4.0 Yang pasti itu adalah perubahan, sehingga menimbulkan ketidakpastian masa depan Mengacaukan dan merubah bisnis yang adaDisrupsi Menghilangkan beberapa jenis pekerjaan yang ada, karena bisa di otomasi Bergeser dari fisik ke virtual Menghilangkan (mengurangi) peran perantara Dll.

Sehingga Tersedia …. Volume data yang besar Big Data Volume memori yang hampir tidak terbatas Jenis data yang beragam Variety Kecepatan pengolahan data yang tinggi Velocity Kekuatan menghitung komputer yang besar Ketidakpastian akan validitas data Veracity Pemahaman nilai (value) data yang beragam

New & Better Information Fenomena ‘Big Data’ Big Data Drivers: The proliferation of data capture and creation technologies Increased “interconnectedness” drives consumption (creating more data) Inexpensive storage makes it possible to keep more, longer Innovative software and analysis tools turn data into information More Devices More Consumption More Content New & Better Information More data types = more consumer/user flexibility More devices = more access as well as device generated data More consumption (and cheaper storage) = more data (about consumption) All of this combined with the proliferation of analytics tools, demand for metrics = the “big data” phenomenon… though this is a moving target. Sumber: IDC 2011

Pergeseran Paradigma dalam Komputasi Big Data: Dari Faktual ke Potensial Prescriptive What are potential scenarios? What is the best course? How can we pre-empt and mitigate the crisis? Structure and unstructure data Future Direction Advanced, Predictive What will happen? What will be the impact? Big Data Analysis Strategic Direction Relational How one data relates to another data Rules and method Foundational What happened? When and where? How much? Data integration Data reporting Data analytics Data Predictive Descriptive Basic reporting Interpretative Enterprise data Enterprise analytics Evidence-based medicine Outcomes analytics Population behavior Innovation Role of Big Data Source: (Hasibuan 2016) 14

Big data dapat memberikan solusi bagi penelitian sosial konvensional, khususnya dalam mengcapture realita sosial seperti pola jaringan komunikasi, diseminasi informasi, atau bahkan memprediksi pola gerakan sosial atau politik berdasarkan perilaku secara online. Istilah-istilah seperti webometrics, social network analysis, digital social research, web social science atau computational social science menandakan transisi penelitian sosial konvensional ke penelitian sosial cyber atau ‘e-research”’, yaitu di mana transisi unit analisis dari manusia menuju algoritma (Lupton, 2015:17).

Big Data Using all data makes it possible to spot connections and details. The detection of credit card fraud works by looking for anomalies. The outliers are the most interesting information An investigating using big data is almost like a fishing expedition.

Produsen “Berbagi Tugas” Dengan Consumen PROSUMER = PRODUCER + CONSUMER Sebagian pekerjaan producer dikerjakan oleh consumer Source: Modified from Parker, Van Alystyne and Choudary

Revolusi Industri ke Ekonomi Digital

Convergent and application of digital industrial technologies

Berdampak ke Transformasi Digital Ekonomi Source: BVL International

Akibatnya, Terjadi Pergeseran Paradikma Bisnis Abad ke-21…. Bisnis dari ruang terbatas ke ruang bebas. Bisnis dengan waktu tertentu ke waktu yang bebas. Bisnis dari berkompetisi menjadi berkolaborasi (Membentuk Jejaring). Bisnis dari menjual barang (sesuatu) ke bisnis menjual ide. Bisnis secara fisik ke bisnis secara digital.

Kesiapan Perguruan Tinggi di Indonesia dalam Menghadapi RI 4 Kesiapan Perguruan Tinggi di Indonesia dalam Menghadapi RI 4.0: Standar Pendidikan Tinggi, KKNI dan SKKNI

Kementerian Bidang Pendidikan Standar BSNP Kurikulum SPMI (institusi, LPMP) Kualifikasi Profesi SKKNI KKNI Dunia Pendidikan Dunia Kerja BNSP Indikator/deskriptor Akreditasi/SPME Laporan Akreditasi, Rekomendasi Fasilitator/ Regulator Kementerian Bidang Pendidikan Standar dan Rekomendasi Satuan Pendidikan Regulasi-Fasilitasi Pemberian izin Evaluator BAN Kebijakan Fasilitasi PAUD, Dasmen SN Dikti

Tujuan Pendidikan Tinggi UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 5: berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa; dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa; dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kerangka Kualifikasi Nasional Pasal 29, UU Pendidikan Tinggi 12/2012 (1) Kerangka Kualifikasi Nasional merupakan penjenjangan capaian pembelajaran yang menyetarakan luaran bidang pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja dalam rangka pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan diberbagai sektor. (2) Kerangka Kualifikasi Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi acuan pokok dalam penetapan kompetensi lulusan pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi. (3) Penetapan kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Menteri.

UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat (18): Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat.

(acuan dalam perencanaan) FUNGSI STANDAR as a reference (acuan dalam perencanaan) to govern to guide to plan to administrate NOT to regulate nor to punish

SN-DIKTI Sebagai Kriteria Minimal Standar Nasional Pendidikan Tinggi disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Program differentiation Among PT-X, PT-Y, PT-Z PT-X melampaui SN-DIKTI PT-Y memenuhi SN-DIKTI SN-DIKTI PT-Z belum memenuhi SN-DIKTI PT= Perguruan Tinggi

STANDAR, AKREDITASI DAN PERINGKAT A B C Daya Saing Internasio-nal A S T A N D R Unggul Standar PT S P M I B Sangat Baik Daya Saing Nasional Motivasi/dorongan utk meningkatkan daya saing Daya Saing Lokal SN-Dikti C Baik Tak Terakreditasi 30

Standar Kompetensi Lulusan (Pasal 5, PermenristekDikti 44/2015) 1) Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan. (2) Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran. (3) Rumusan capaian pembelajaran lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib: a. mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI; dan b. memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.

Standar, Kualifikasi, Kompetensi, Profesi Standar pendidikan untuk semuanya dalam konteks NKRI. Standar pendidikan untuk memantau kemajuan. Standar pendidikan sebagai wujud rasa tanggung jawab kita dalam memberikan layanan pendidikan. Standar pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Standar untuk menjadi acuan untuk belajar para mahasiswa. Standar sebagai dasar: Liberalisasi, Kompetensi, Profesi

Dorongan Globalisasi dan Daya Saing Bangsa Liberali- sasi Masyarakat Ekonomi Asean WTO, ILO, dll. Standari- Asean Qualitfication Reference Framework Indonesia Qualification Framework (KKNI) Sertifika-si Sertifikasi Profesional Internasional Sertifikasi Profesional Industri Sertifikasi Profesional Nasional

KKNI Pemerintah telah menerbitkan Perpres No. 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) untuk menjadi acuan dalam penyusunan capaian pembelajaran lulusan dari setiap jenjang pendidikan secara nasional.

Pengembangan SDM Sepanjang Hayat Dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI): Perpres 08/2012 PENDIDIKAN FORMAL (Lulusan) PENINGKATAN KARIER DI DUNIA KERJA: Alumni (Fungsi Jabatan Kerja) Berdasarkan Undang-undang, SDM bisa terus mengembangkan karirnya melalui 4 jalur: Pendidikan formal Peningkatan karier Peningkatan profesional Pengalaman dan belajar mandiri PENINGKATAN PROFESIONALITAS (Profesi) PENGALAMAN ATAU BELAJAR MANDIRI (OTODIDAK)

Big Data Research Analytics Research Paradigm Shift: From Silo to Integrated Multi-Disciplinary Big Data Research Big Data Research Analytics Collaborative Research Digital Research Stand Alone Research Cloud Computing, Mobile, and Broadband Technology, change the landscape of research paradigm

Paradigm shift: change the way learn The 21st Century Education Paradigm multi-disciplines blended learning collaborative work e-learning knowledge exchange cloud computing pervasive devices technology convergence multi-media Paradigm shift: change the way learn

Pengembangan Kurikulum Rumpun Informatika di Era Digital

Kurikulum Yang Buruk Menyebabkan Lulusan Tanpa Bentuk Pola Pikir Capaian Pembelajaran (Modifikasi dari Kurikulum 2013 Mendikbud) Pemrogaman Analisis dan Perancangan Basisdata Interaksi Komputer dan Manusia Ilmu2 dasar Jaringan Matematik Mata pelajaran yang di ajarkan tidak terintegrasi, dan tidak bermuara ke kompetensi lulusan

Acuannya: Peta Okupasi Nasional

Peta Okupasi Nasional (cont.)

Cara Lama Proses Penyusunan Kurikulum Cara Baru Penyusunan Kurikulum Berbasis KKNI, SKKNI Dosen Pengampu Profesi Mata Kuliah Kurikulum KKNI Kompetensi Ini adalah slide acuan dari PPT Pak Ucok Cara Lama Proses Penyusunan Kurikulum Sumber: (Hasibuan, 2015)

CONTOH STREAM BIDANG KEAHLIAN DATABASE INFORMATICS and COMPUTER SECURITY DATABASE ADMINISTRATOR DATABASE MANAGER DATABASE SPECIALIST DATABASE OPERATOR DATA SECURITY MANAGER INFORMATION SECURITY INFORMATION SECURITY ANALIST DATA SECURITY ADMINISTRATOR PROFESI PROGRAMMING NETWORKING PROGRAMMER ASSISTANT PROGRAMMER SENIOR PROGRAMMER ANALIST PROGRAMMER OPERATOR NETWORK SERVICES ADMINISTRATOR NETWORK SECURITY ANALIST NETWORK SPECIALIST NETWORK TECHNICIAN Ref : Internet and Information Technology Position 2015, Handi Guide, Janco

KKNI Jenjang ke-6: D4 dan S1 Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi. Catatan: Kata-2 mampu, menguasai, bertanggung jawab dll., seyogianya di kaitkan dengan Prodi Teknik Informatika, Sistem Informasi, dll., yang ada di masing-2 Perguruan Tinggi.

Interpretasinya…. Mampu mengaplikasikan keahliannya dalam bidang “Sistem Informasi” dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang “Sistem Informasi” dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. Keahlian dalam bidang “Sistem Informasi”, antara lain: Analisis Sistem Analisis Bisnis Analisis Teknis Pemrograman Manajemen Proyek IT Manajemen Basisdata Sistem Enterprise Sistem Intelijen Bisnis Dll. Bagaimana membangun kualifikasi Sarjana Sistem Informasi agar mempunyai kualifikasi yang dibutuhkan?

Menguasai konsep teoritis dalam bidang “Sistem Informasi” secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang “Sistem Informasi” secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.Konsep teoritis secara umum dalam bidang “Sistem Informasi”: Konsep teoritis secara khusus dalam bidang “Sistem Informasi”: Konsep pemrogaman Konsep basisdata Konsep proses bisnis Konsep manajemen IT Konsep integrasi sistem Konsep optimasi Dll. Konsep data model Konsep proses model Konsep skema database Konsep tabel Konsep Query Konsep interaksi manusia-komputer Konsep skema database Konsep value-added Dll. Konsep normalisasi Konsep optimasi Konsep tipe data

Bertanggung jawabkah dia untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut? Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok. Apabila seorang lulusan “Sistem Informasi” dihadapkan kepada permasalahan laporan keuangan perusahaan yang selalu terlambat, kinerja masing-2 devisi tidak terkontrol, alokasi sumber daya banyak yang tidak tepat sasaran, pelanggan sering mengeluh karena pesanan lambat direspond. Bagaimana seorang lulusan Sistem Informasi menyikapi situasi yang begini? Alternatif-2 apa saja yang bisa dia usulkan untuk pemecahan permasalahan tersebut? Berapa lama dia bisa menyelesaikan masalah tersebut? Dll. Bertanggung jawabkah dia untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut?

Contoh Interpretasi pada Prodi Teknik Informatika…. Mampu mengaplikasikan keahliannya dalam bidang “Teknik Informatika” dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang “Teknik Informatika” dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. Keahlian dalam bidang “Teknik Informatika”, antara lain: Pemrogaman Analisis Kebutuhan SW Analisis Teknis Verifikasi SW Innovasi SW Pengembangan Basisdata Mesin Basisdata Infrastruktur Basisdata Bagaimana membangun kualifikasi Sarjana Teknik Informatika agar mempunyai kualifikasi yang dibutuhkan?

Menguasai konsep teoritis dalam bidang “Teknik Informatika” secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang “Teknik Informatika” secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Konsep teoritis secara umum dalam bidang “Teknik Informatika”: Konsep teoritis secara khusus dalam bidang “Teknik Informatika”: Teori Algoritma Konsep Kompleksitas Pemrogaman Konsep verifikasi SW Dll. Konsep garbage collection Konsep sorting Konsep memory management Dll.

Bertanggung jawabkah dia untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut? Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok. Apabila seorang lulusan “Teknik Informatika” dihadapkan kepada permasalahan proses yg kompleks dengan berbagai perhitungan. Bagaimana seorang lulusan Teknik Informatika menyikapi situasi yang begini? Alternatif-2 apa saja yang bisa dia usulkan untuk pemecahan permasalahan tersebut? Berapa lama dia bisa menyelesaikan masalah tersebut? Dll. Bertanggung jawabkah dia untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut?

SMM TUK MANDIRI - LSP INFORMATIKA DOKUMEN SERTIFIKAT KOMPETENSI dan SKPI (Permendikbud No Nomor 81 tahun2014) 01/02/2019 SMM TUK MANDIRI - LSP INFORMATIKA

Dunia Pendidikan Vs. Dunia Kerja Kompetensi Kerja SKKNI Kurikulum Program Pendidikan Pendidikan Formal, Non Formal, Informal Sertifikat Kompetensi Permennakertrans 5/2012 Pasal 1 (8): Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi sesuai SKKNI, Standar Internasional, dan/atau Standar Khusus.

Kompetensi dan Berbasis Kualifikasi) Standar Kompetensi Kerja Hubungan KBK, KKNI and SKKNI Kurikulum (Berbasis Kompetensi dan Berbasis Kualifikasi) Outcome based Education (OBE) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kurikulum KKNI SKKNI Kompetensi Skill Knowledge Ethics Profile Lulusan+Degree Outcome (DO) - Kualifikasi Profesi/Bidang Pekerjaan Ranah Keilmuan Profesional Leadership and Team Skills Problem Solving and Scientific Skills Etc. Program Learning Outcome (PLO) Road map Course Outline (Bloom Taxonomy) Learning Outcome (LO) + Mapping PLO and LO Unit Kompetensi

Kerangka Berpikir Capaian Pembelajaran, Kompetensi, dan Profesi Sikap Pengeta-huan Keteram-pilan Umum Khusus Daftar Kompetensi Profesi Kualifikasi Jenjang Kualifikasi SKKNI, LSP Informatika (P-3) Sertifikat Profesi Sertifikat Kompetensi Kompetensi Umum Kompetensi Utama/Inti Kompetensi Khusus/Pilihan Capaian Pembelajaran KKNI level 1 - 9 Keselarasan Antara Dunia Pendidikan dengan Dunia Kerja 9 8 ...1

Peta Jalan Menuju Perguruan Tinggi 4.0 dalam Membangun Kompetensi

A Context-based Industry 4.0: The Way Forward Electrical power base manufacturing Computer based manufacturing Cyber-physical System Pervasive System Water and Steam Based Manufacturing 2 1 3 Evolving, not revolving 4 5

Tetapkan Keunggulan Masing-2 Perguruan Tinggi Prodi Product Types Hardware Software Country Cluster Company A B D C Starting point! E Export Targeting Market Domestic sumber: diadaptasi dari Richard Heeks’ Framework Bangun konten dan aplikasi yang tepat guna untuk e-UMKM

Bangun Pola Pikir Hilirisasi: dari Kontekstual ke Implementasi Product Types Hardware Software A B D C Starting point! E Export Targeting Market Domestic sumber: diadaptasi dari Richard Heeks’ Framework 58

Roadmap Pembangunan Unggulan PT Tahap I: 1-2 tahun Tahap II: 1-2 tahun Tahap III: 1-2 tahun Tetapkan spesialisasi TIK Siapkan infrastruktur TIK Bentuk pusat-2 penelitian Buat perencanaan kegiatan 3-5 thn kedepan Tugaskan dosen/staff sebagai penanggung jawab Tetapkan indikator-2 Jalin kerjasama pemerintah, swasta, industri, perguruan tinggi, dll. Identifikasi produk2 unggulan untuk di paten-kan (HAKI) Bangun potensi komunitas pengguna Lakukan promosi Bentuk inkubator bisnis Mulai jual produk2 unggulan Laksanakan secara profesional Evaluasi pencapaian Perlu melibatkan mahasiswa, dosen, pakar bidang TIK , Pemerintah, dan DUDI

Cluster #1: ICT Adoption in SME Source: Hadi Putra, Santoso and Hasibuan (2017)

Reduksi biaya operasional Perluasan akses pasar Reduksi biaya operasional Peningkatan produktivitas Sistem Layanan Dunia Usaha UMKM Pemasaran yang lebih baik Sumber keunggulan kompetitif Peningkatan layanan pelanggan Adapted from: Hadi Putra & Hasibuan, 2015

UMKM Berbagai Kuliner

UMKM Kerajinan Tangan

UMKM Pertanian

UMKM Peternakan

Implementation #6: A Conceptual Framework of Integrated e-SMEs Source: Iswari, Hadi Putra, Hasibuan, 2018

Cluster #2 Global Searching Engine Deep Learning Source: Ridwan and Hasibuan, 2017

University of Indonesia Cluster #3: Big Data in Cultural Heritage and Natural History Very rich content and diverse users Digitization processes Aan and Hasibuan, 2013 Diverse users, the need for information rich University of Indonesia

Crowdsourcing of Indonesian Cultural Heritage Objects (Winang and Hasibuan, 2018)

Trainable Classifier Deep Learning Uncover Ethnic Structures Using Deep Learning: Preserving Indonesian Cultural Heritage Suku Batak Feature Extractor Batak Toba, Batak Angkola Feature Extractor Mid-Level Features Trainable Classifier Deep Learning Batak Toba=Tobasa, Simalungun Batak Angkola=Sipirok, Pdg Bolak Feature Extractor Mid-Level Features High-Level Features Zainal A. Hasibuan, 2018

Cluster #4 Personalized e-Learning (Source: Sfenrianto and Hasibuan, 2014)

Implementation #7: Modelling of Schools ICT Utilization Using Factor Analysis Source: Nurjanah, Santoso, Hasibuan, 2018

Social/ Cultural Attack Cluster #5 Big Data in Cyber Threat: Social and Cultural Attack (Farisya and Hasibuan, 2012) Cyber threat/attack can be divided into three dimensions. These threats potentially destroying the economy and destabilize the country's security. Social/ Cultural Attack Sources: Indonesia National ICT Council, DETIKNAS 2013

Cluster #6 : Layanan Kesehatan Mulai dari Posyandu, Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit Doctor Medical record Medical record Government Clinic Medical record Medical record Insurance Hospital Patient Medical record Medical record Medical record Pharmacy Laboratory 74

Smart Healthcare: Layanan Kesehatan Berorientasi ke Pasien Dokter Clinic Hospital Government Insurance Pharmacy Laboratory Patient’s E-health medical record 75

Cluster #7: Smart City Tantangan Globalisasi dan Permasalahan Urbanisasi Perkembangan Kehidupan Sosial dan Perubahan Gaya Hidup Masyarakat Pengembangan Kota yang Berkelanjutan Smart Citizen Smart Education Smart Healthcare Smart Building Smart Mobility Smart Infrastructure Smart Technology Smart Energy

Peluang dan Ancaman RI 4.0 bagi Perguruan Tinggi di Indonesia

Regional Competitiveness Relatively, Indonesian Competitiveness is low to mediocre

Semua mata pelajaran bermuara ke suatu sosok yang jelas Bisakah Kita Menghasilkan Lulusan yang Kompeten? (Modifikasi KBK Mendikbud, 2013) Semua mata pelajaran bermuara ke suatu sosok yang jelas Jaringan Dan lain lain Ilmu2 Dasar Matematika Interaksi M n K Basisdata Pemrogaman Dihasilkan suatu bentuk Yang ter integrasi Capaian Pembelajaran yang Utuh, yang sesuai dengan Okupasi yang disasar.

Kompetensi Kerja Apa Yang Bisa Kita Kuasai? SKKNI SKKNI* SERTIFIKAT KOMPETENSI Standar Kompetensi KOMPETENSI UMUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI PILIHAN *) Standar Kompetensi yang dapat menjadi acuan antara lain: SKKNI Standar Internasional Standar Khusus Kompetensi Kerja didasarkan pada SKKNI atau acuan standar kompetensi lainnya. Dibuktikan melalui Sertifikat Kompetensi.

Keunggulan Lulusan Program Program Studi Kurikulum Sertifikat Kompetensi

KERANGKA PENGEMBANGAN SDM & PROFESI TIK APTIKOM KEMENTERIAN TEKNIS PENGAKU STANDAR BNSP DAN PEMELIHARA KOMPETENSI LSP/LSK ASOSIASI INDUSTRI ASOSIASI PROFESI INFORMATIKA DAN NON INFORMATIKA INDUSTRI STANDAR LOKAL KHUSUS NASIONAL SKKNI OKUPANSI KLUSTER INTERNASIONAL/ REGIONAL LSP/LSK PROFESIONAL DAN PRAKTISI EKNOLOGI INFORMASI LEMBAGA PELATIHAN SATUAN PENDIDIKAN KEMENRISTEK DIKTI DAN BSNP: KURIKUKUM BERBASIS KKNI-SNPT KEMENTERIAN TEKNIS PENGEMBANG STANDAR

CONTOH SERTIFIKAT ACHIEVEMENT (Dapat berfungsi sebagai SKPI)

PERMENDIKBUD NOMOR 81 TAHUN 2014 IJAZAH, SERTIFIKAT KOMPETENSI, DAN SERTIFIKAT PROFESI dan INDUSTRI Ijazah Sertifikat Kompetensi Sertifikat Profesi Sertifikasi Industri Jenis Dokumen Perguruan tinggi bersama Kementerian, , LPNK, dan/ atau organisasi profesi Perguruan Tinggi Lisensi BNSP Industri Terkait Penerbit Asosiasi Profesi Universitas, Sekolah Tinggi, Dll LSP Industri Terkait Institusi

Peningkatan Daya Saing Bangsa: Indikator Sukses Implementasi RI 4.0 Indeks Sektoral Indeks Nasional Indeks Global PeGI Pemerintah Pertumbuhan GDP Human Development Index KAMI Keamanan Adipura Global Competitiveness Index Indeks Korupsi ICT Development Index E-Biz Bisnis Indeks …. E-Gov Rank ... ...

Penutup Revolusi Industri 4.0 menimbulkan disruptive-innovative dalam berbisnis  Digital Economy. Analisis data dari yang deskriptif akan bergeser ke yang preskriptif: Big Data, Variety, Velocity, Veracity, Value Penyelarasan Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja bisa dilakukan melalui Sertifikasi Berdasarkan KKNI dan SKKNI di dalam Kurikulum Setiap Profesi menuntut sederetan kompetensi, Sederetan Kompetensi bisa mensasar beberapa Okupasi Pengembangan SDM TIK Nasional dilakukan dengan mempertajam Capaian Pembelajaran dengan Peta Okupasi, dan dibuktikan dengan Sertifikat Kompetensi, Profesi, Industri.

AYO BERSATU WUJUDKAN INDONESIA YANG KOMPETEN!