MODEL PEMBELAJARAN SiMaYang PASCA SARJANA UNIPDU OLEH : MATNASIR ( ) MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG MANAJEMEN PENDIDIKAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HAKIKAT METODE INSTRUKSIONAL
Advertisements

MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
INOVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
Program Orientasi Pendidikan
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS ASAS PEMBELAJARAN
Teori belajar Humanis PAKET 7.
Benny A. Pribadi METODEPEMBELAJARAN Benny A. Pribadi
MODEL PEMBELAJARAN LUAR RUANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI
Paket 9 Mata Kuliah Pembelajaran Tematik
Sejarah Pemikiran Sains
METODE PEMBELAJARAN DR. RAHMI SUSANTI, M.Si..
Janarti TUGAS BLOG MATERI STRATEGI TUGAS BLOG MATERI STRATEGI PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI.
TUGAS PEMBELAJARAN IPA di SD
STRATEGI DAN TEKNIK PEMBELAJARAN IPA DI SD
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII B MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.
UNTUK MATERI TERSEBUT DIATAS “ STRATEGI PEMBELAJARAN “
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI
PENDEKATAN INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN SAINS
PENGOLAHAN INFORMASI SEBAGAI KONSEP BELAJAR
BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA
Oleh Aisa Anjani Ohorela
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Bimbingan Tugas Akhir Program (TAP) Pertemuan ke 5
STRATEGI PEMBELAJARAN
Oleh: Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns
MODEL PEMBELAJARAN IPA
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
Strategi Pembelajaran Ekspositori
METODE PEMBELAJARAN INKUIRI
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TEORI BANDURA Oleh : Casutri
Metode Demontrasi Yohanis Beanal ( ).
Analisis Metode Eksperimen
TEKNIK PELATIHAN.
ESTHERIINA RATIH I.W
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TEKNIK PICTORIAL RIDDLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA oleh imelda wea PROGRAM.
OVERLAY & VIRTUAL MEMORY
PENGEMBANGAN RPP Implementasi Kurikulum
1. Menurut cognitive theory of multimedia learning bahwa ada tiga asumsi utama yang dijadikan acuan dalam merancang suatu multimedia pembelajaran. Jelaskan.
Metode Pemberian Tugas
Pendekatan Ketrampilan Proses
Konsep Berfikir Kritis Dalam Keperawatan
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG,INKUIRI DAN BERBASIS MASALAH
MODEL PEMBELAJARAN “Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan.
Strategi Pembelajaran Inkuiri
MODEL PEMBELAJARAN Empat Ciri Khusus
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Oleh: Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
Model Kooperatif Fase Tingkah laku Guru Fase -1
Pemerolehan Bahasa dan Landasan Pembelajaran BI
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
R E N U N G K A N !! Orang yang bertanya , bodoh dalam lima menit, dan orang yang tak bertanya akan bodoh selamanya ( pepatah China ) Sukses dalam.
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ). Latar Belakang Dasar pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar.
EED 3217 (EKSPRESI KREATIVITI KANAK-KANAK)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
KEGIATAN PEMBELAJARAN
EED 3217 (EKSPRESI KREATIVITI KANAK-KANAK)
EED 3217 (EKSPRESI KREATIVITI KANAK-KANAK)
PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING)
Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar.
Pengaruh Penggunaan Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam Pengaruh Penggunaan Pendekatan Saintifik terhadap Hasil.
Transcript presentasi:

MODEL PEMBELAJARAN SiMaYang PASCA SARJANA UNIPDU OLEH : MATNASIR ( ) MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG

PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG SiMaYANG = Si Lima Layang-Layang SiMaYANG = Si Lima Layang-Layang Orientasi EksplorasiImajinasi Internalisasi Evaluasi

Model Pembelajaran sains umunya berlangsung hanya membatasi pada dua level representatif Model pembelajaran yang ada belum bisa memberi interkoneksi 3 Level Representatif (Level Berfikir) dalam bidang sains. Level sub-mikroskopik hanya diajarkan secara ceramah dan diskusi,sehingga menganggap sains ituabstrak dan sulit. PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG LATAR BELAKANG PENGANGAN MODEL PEMBELJARAN SiMaYang LATAR BELAKANG PENGANGAN MODEL PEMBELJARAN SiMaYang

PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG LEVEL BERFIKIR LEVEL BERFIKIR Tingkat level berfikir dalam sains sebagai berikut. 1. Level Makroskopik. 2. Level (sub) Mikroskopik. 3. Level Simbolik.

Level Makroskopik adalah sesuatu yang nyata baik secara langsung dan secara tidak langsung merupakan bagian dalam kehidupan sehari-hari. PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG LEVEL MAKROSKOPIK

Level (Sub) Mikroskopik adalah fenomena sains (kimia) yang nyata tetapi masih memerlukan teori untuk menjelaskan apa yang terjadi pada tingkat molekuler dan menggunakan representasi teoritif. PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG LEVEL (Sub) MIKROSKOPIK

Level simbolik adalah Representasi dari suatu kenyataan berupa gambar, simbol, atau rumus PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG LEVEL SIMBOLIK LEVEL SIMBOLIK

PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG CONTOH INTERKONEKSI CONTOH INTERKONEKSI LEVEL – LEVEL BERFIKIR

PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang Orientasi EksplorasiImajinasi Internalisasi Evaluasi Fase I Fase II Fase III Fase IV

PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang Tahap (fase) Aktivitas Dosen dan Mahasiswa Fase I: Orientasi 1.Menyampaikan tujuan pembelajaran 2.Memberikan motivasi dengan berbagai fenomena sains yang terkait dengan pengalaman peserta didik.

PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang Fase II: Eksplorasi- Imajinasi 1.Mengenalkan konsep materi dengan memberikan beberapa abstraksi yang berbeda mengenai fenomena sains secara verbal atau dengan demonstrasi dan juga menggunakan visualisasi: gambar, grafik, atau simulasi atau animasi, dan atau analogi dengan melibatkan peserta didik untuk menyimak dan bertanya jawab

PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang Fase II: Eksplorasi -Imajinasi 2. Memberikan bimbingan pada peserta didik untuk melakukan imajinasi representasi terhadap fenomena sains yang sedang di hadapi secara kolaboratif (berdiskusi)

PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang Fase II: Eksplorasi -Imajinasi 3. Mendorong dan memfasilitasi diskusi untuk mengembangkan pemikiran kritis kreatif dalam membuat interkoneksi di antara level-level fenomena sains dengan menuangkannya ke dalam lembar kegiatan peserta didik.

PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang Fase III: Internalisasi 1. Membimbing dan memfasilitasi peserta didik dalam mengartikulisasikan/mengkomunis asikan hasil pemikirannya melalui presentasi hasil kerja kelompok.

PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang Fase III: Internalisa si 2. Memberikan dorongan kepada peserta didik lain untuk memberikan komentar atau menanggapi hasil kerja dari kelompok peserta didik yang sedang presentasi.

PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang Fase III: Internalisasi 3. Memberikan latihan atau tugas untuk menciptakan aktifitas individu dalam mengartikulasikan imajinasinya (latihan idividu tertuang dalam lembar kegiatan (LK) yang berisi pertanyaan dan/atau perintah utuk membuat interkoneksi ketiga level fenomena sains dan/ atau berisi teka-teki silang belajar sains (TTBS).

PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang SINTAKS PEMBELAJARAN SiMaYang Fase IV: Evaluasi 1. Memberikan reviu terhadap hasil kerja peserta didik. 2. Memberikan tugas-tugas untuk berlatih menginterkoneksikan ketiga level fenomena sains. 3. Melakukan evaluasi diagnostic,formatif,sumatif.

1.Teori Belajar Konstruktivisme 2.Teori Pemprosesan Informasi 3.Teori Pengkodean Ganda (Dual Coding Teori) 4.Teori Model Mental 5.Teori model 7 faktor tentang kemampuan peserta didik dalam menginterpretasikan representasi eksternal PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG DASAR TEORI PEMBELAJARAN SiMaYang DASAR TEORI PEMBELAJARAN SiMaYang

1.Pengetahuan bukan tiruan dari realitas, bukan gambaran dari dunia kenyataan yang ada. 2.Pengetahuan merupakan hasil dari konstruktif kognitif melelui kegiatan seseorang dengan membuat struktur, kategori, konsep, dan skema yang diperlukan membentuk pengetahuannya PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

1.Teori belajar konstruktivisme ini lebih menekankan perkembangan konsep dan pengertian yang mendalam 2.Pengetahuan sebagai konstruk aktif yang dibuat peserta didik PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

1.MODEL PENYIMPANAN 2.MODEL PEMROSESAN PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG TEORI PEMROSESAN INFORMASI TEORI PEMROSESAN INFORMASI

PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG TEORI PEMROSESAN INFORMASI TEORI PEMROSESAN INFORMASI

1.Informasi yang diterima seseorang diproses melalui salah satu dari dua Channel yaitu: channel verbal dan channel visual. 2.Channel verbal: dibentuk secara urut dan logis 3.Channel visual (non verbal): memproses secara bersamaan atau paralel 4.DCT menggunakan kedua channel PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG TEORI PENGKODEAN GANDA TEORI PENGKODEAN GANDA (DUAL CODING TEORY)

1.Model mental merupakan representasi dinamik yang terbentuk dalam Memori kerja dan dikombinasikan pada informasi yang tersimpan dalam LTM (memori jangka panjang) yan diekstrak melalui tugas atau lingkungan. PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG TEORI MODEL MENTAL TEORI MODEL MENTAL

PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG TEORI TEORI MODEL 7 FAKTOR TENTANG KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGINTERPRETASIKAN REPRESENTASI EKSTERNAL

1.Memiliki keterlaksanaan dan kemenarikan yang sangat tinggi (penelitian ) 2.Meningkatkan model mental peserta didik yang dibuktikan peningkatan kemampuan peserta didik memahami ketiga level representatif. (penelitian ) 3.Meningkatkan penguasaan konsep peserta didik (penelitian ) 4.Sesuai dengan pendekatan saintifik PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SiMaYang KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SiMaYang

TERIMA KASIH PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG PASCASARJANA UNIPDU JOMBANG