Pendahuluan Anak merupakan kelompok pasien yang unik pada pertolongan gawat darurat Mempunyai masalah dan perlakuan yang berbeda dibanding dewasa Perlengkapan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENANGANAN HENTI JANTUNG
Advertisements

FIRST AID “Pertolongan Pertama Selamatkan Jiwa” Anchi PP KSR Dasar
Dr.H.Asril Zahari Sp.B KBD
RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP )
1. Gangguan Cairan & Aliran darah 2. Penuaan
Bab 6 Demam.
Bab 9 Masalah bedah umum.
Sri Yunita Suraida Saat, S.ST.M.Kes.
Ns. Sitti Nurchadidjah S.Kep
KONSEP DASAR GAWAT DARURAT
Senin, 29 Oktober 2012 Beladenta Amalia Riskie Wulancahya
ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM.
ADVANCED PAEDIATRIC LIFE SUPPORT PENGENALAN PADA ANAK DENGA SERIUS TRAUMA.
RUJUKAN DAN TRANSPORTASI BAYI BARU LAHIR
Sudden cardiac arrest n CPR
NURSING CARE OF CARDIOGENIC SHOCK
Rury Narulita Sari, SST., M.Kes RURY NARULITA SARI, SST., M.Kes
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA OKSIGEN (OKSIGENASI)
SELAMAT DATANG PMI DAERAH MAKASAR.
RESUSITASI JANTUNG PARU
ASFIKSIA Oleh : dr. Irma Susanti.
Asuhan Keperawatan Neonatus dengan Asfiksia
TRAUMA THORAX.
ASUHAN KEBIDANAN KALA I
RESPON FISIOLOGIS GANGGUAN FUNGSI JANTUNG
Radiologi Abdomen.
Prinsip perawatan pasien medik
ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM.
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
Kelompok 5.
Syok.
TUJUAN PEMBERIAN PERTOLONGAN
Askeb 1 Oleh : atikah mayang sari Nim :
ASUHAN BAYI BARU LAHIR BERMASALAH
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI DENGAN ASFIKSIA
BANTUAN HIDUP DASAR & RESUSITASI JANTUNG PARU
5.
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
ASUHAN BAYI BARU LAHIR BERMASALAH
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SKOLIOSIS
Airway & Breathing Management
Henti Jantung dan CPR Ns. Mokhtar Jamil, M.Kep.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FRAKTUR
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBRAW
Gangguan pada sistem pencernaan
TRAUMA KEPALA.
Disusun oleh: NOPIA NUR HAYATI
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
PENILAIAN PENDERITA.
Case Report Christopher Rinaldi
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
SYOK Penilaian dan Tatalaksana. Pertahankan jalan nafas dan oksigenisasi Menghentikan perdarahan Mengganti kehilangan volume cairan Evakuasi segera :
Resusitasi jantung PARU (RJP ) ROSMALIANA. PURBA.S.Kep, Ns Disampaikan Oleh :
BANTUAN DASAR PADA KASUS NON TRAUMA
TRAUMA ABDOMEN.
BANTUAN HIDUP DASAR (RESUSITASI JANTUNG PARU)
PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan yang meliputi seluruh tubuh penderita, untuk menemukan berbagai tanda. Dilakukan secara sistematis dan berurutan. HERRI PROPHERTY.
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
K ONSEP OKSIGENASI By: Ns.Rehmaita. DEFINISI 1. Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling vital bagi tubuh. Kekurangan oksigen kurang dari 5 menit.
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
AGD DINKES Prov. DKI JAKARTA. S H O C K merupakan kondisi mengancam jiwa yang terjadi saat tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang adekuat Kumpulan.
Transcript presentasi:

Pendahuluan Anak merupakan kelompok pasien yang unik pada pertolongan gawat darurat Mempunyai masalah dan perlakuan yang berbeda dibanding dewasa Perlengkapan dan peralatan yang digunakan telah disesuaikan dengan ukuran tubuh dan fisiologis anak

Penilaian Awal Kegawatdaruratan pada Anak Persiapan sebelum kedatangan Pengenalan lingkungan lokasi kejadian Penilaian awal Penilaian tambahan

Persiapan sebelum kedatangan Persiapan mental untuk berinteraksi dengan anak dan keluarga Mempersiapkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang Informasi mengenai usia dan jenis kelamin, lokasi kejadian, keluhan utama dan mekanisme terjadinya cedera

Pengenalan lokasi kejadian Memulai pengenalan :perlakuan yang aman pada anak, pengasuh atau tenaga pre hospital Penilaian Lingkungan: 1. Keluhan utama 2. Jumlah penderita 3. Mekanisme cedera 4. Macam perlakuan

Penilaian Awal I. Pediatric Assessment Triangle ( PAT ) II. Penilaian ABCDE III. Keputusan melakukan pengiriman

PAT ( Pediatric Assessment Triangle) Tampilan ( Appearance) Usaha nafas ( Work of Breathing) Sirkulasi ( Circulation to skin) dalam 30 - 60 detik

The PAT Appearance Work of Breathing Circulation to Skin

Karakteristik tampilan klinis (Appearance) ( TICLS ) Tone (tonus otot) Interactiveness (interaksi dengan lingkungan) Consolability (ketergantungan dengan pengasuh ) Look/Gaze (kontak dan gerakan mata) Speech/Cry ( bicara/tangisan)

AVPU scale identifikasi tampilan abnormal A  Alert V  Response to verbal P  Response to pain U  Unresponsive dapat disebabkan kurangnya kadar O2, ventilasi, perfusi otak, keracunan, infeksi, hipoglikemia

Usaha Nafas Suara jalan nafas abnormal Posisi Abnormal Retraksi Nafas cuping hidung Work of Breathings

Penilaian Pernafasan Frekuensi Usaha nafas Jalan nafas Warna kulit

Respiratory Effort Retraction The Sniffing Position The Tripod Position

Frekuensi Nafas menurut Umur (tahun) Frekuensi nafas (kali/menit) <1 2-5 5-12 >12 30-40 20-30 15-20 12-16

Sirkulasi Target  menentukan secara cepat kecukupan cardiac output (CO) dan perfusi ke organ vital Jika CO terlalu rendah  tubuh akan mengurangi sirkulasi menuju organ yang tidak vital (kulit dan membran mukosa) untuk menjaga aliran darah ke organ vital (otak, jantung, ginjal) pucat, mottled, sianosis

Penilaian Sirkulasi Denyut jantung Perfusi sistematik Tekanan darah Denyut nadi Perfusi kulit Tampilan Diuresis Tekanan darah

Denyut Jantung berdasarkan Usia Umur Rentang HR Baru lahir – 3 bulan 85 – 200 x/menit 3 bln – 2 th 100 – 190 x/menit 2 – 10 th 60 – 140 x/menit

Denyut Sentral dan Distal

Pemeriksaan Perfusi Kulit

Disfungsi syaraf pusat/ abnormalitas metabolik Distress pernafasan syok N N N  N N Disfungsi syaraf pusat/ abnormalitas metabolik Gagal nafas N N N / N N

Klasifikasi Status Fisiologis 1. Stabil 2. Disfungsi respirasi Potential respiratory failure Probable respiratory failure 3. Syok Terkompensasi Tidak terkompensasi 4. Gagal jantung-paru

TATA LAKSANA PASIEN STABIL Pemeriksaan fisik lengkap Penegakkan diagnosis Tatalaksana spesifik

Definisi kegagalan fungsi jantung-paru Gangguan Ventilasi Oksigenasi Perfusi Mengakibatkan Respirasi agonal (megap-megap) Bradikardi henti jantung

Gagal Nafas Distress respirasi/Potential Respiratory Failure Peningkatan frekuensi nafas Dikompensasi dengan efektif Gagal Nafas/ Probable Respiratory Failure Dekompensasi  Peningkatan usaha nafas Perfusi kulit jelek, penurunan kesadaran Henti Nafas : tidak ada nafas spontan

Pemeriksaan Laboratorium Analisa Gas Darah Arterial Analisa Gas Darah Vena Kadar Hb Non Laboratorium Pulse Oxymetry Kadar CO2 X-foto thoraks Peak Expiratory Flow Rate

Potential Respiratory Failure Probable Respiratory Failure Penatalaksanaan Potential Respiratory Failure Probable Respiratory Failure tetap dengan pengasuh/org tua posisi nyaman oksigenasi tunda per oral Monitor pulse oximetry pertimbangkan monitor jantung pisahkan dengan pengasuh jaga jalan nafas 100 % FiO2 bantuan ventilasi Monitor pulse oxymetry Cardiac monitor akses vaskuler

Keep with Caregiver !!

Kegawatan kardiovaskuler Syok  hipoperfusi dengan menurunnya aliran sirkulasi dan CO2 ke jaringan Paling sering syok hipovolemik ( 80% ) Syok septik dan kardiogenik sekitar 20 %

Syok Awal (terkompensasi) Tachycardia vasokonstriksi: - sirkulasi abnormal : perubahan warna kulit (pucat/mottling), akral dingin, capillary refill time memanjang, denyut teraba lemah Systolic BP normal

Syok Tak Terkompensasi Gangguan perfusi Penurunan kesadaran Letargi, agitasi, gelisah hipotensi Peningkatan frekuensi pernafasan

Prioritas manajemen Syok Buka jalan nafas, pemberian oksigenasi. Pasang akses vaskuler Pemberian cairan Pemantauan oksigenasi, denyut jantung dan diuresis Pertimbangkan pemberian vasoaktif

Keputusan pengiriman Dikirim atau tidak ? ? ? Haruskah anak segera dikirim ke UGD atau harus melanjutkan dengan penilaian tambahan dan pengelolaan di lokasi ?