pendanaan dan perluasan bisnis PERTEMUAN – 13 Mata Kuliah: Pengantar Bisnis Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP. 19811203 200604 1 004 (Aparatur Sipil Negara, Akademisi, Penulis, Praktisi) Certified ’Auditor Ahli’ ; Certified ’Analis Kepegawaian Ahli’ Certified ’Keuangan Daerah’ ; Certified ’Pengadaan Barang Jasa Pemerintah’
MATERI : 1. Metode-Metode Pendanaan Melalui Utang. 2. Metode-Metode Pendanaan Melalui Ekuitas. 3. Menentukan Struktur Modal. 4. Penyelesaian Masalah-Masalah Utang. 5. Keputusan Investasi. 6. Tahap-Tahap Pelaksanaan Penganggaran Modal. 7. Jenis-Jenis Penggabungan Usaha. 8. Keputusan Investasi Jangka Pendek.
1. Metode-Metode Pendanaan Melalui Utang Bisnis pada umumnya mengandalkan pendanaan melalui utang sebagai salah satu cara untuk mendanai kegiatan dan operasionalnya. a). Pinjaman dari Lembaga-Lembaga Keuangan Perusahaan umumnya mendapatkan pendanaan dari lembaga-lembaga keuangan, seperti: bank-bank komersial, lembaga simpan pinjam, perusahaan-perusahaan keuangan lainnya. b). Menerbitkan Obligasi. Perusahaan-perusahaan besar bisa memperoleh dana dengan menerbitkan Obligasi (bonds), yaitu sekuritas utang jangka panjang yang dibeli oleh para investor. c). Menerbitkan Surat Berharga. Yaitu sekuritas utang jangka pendek yang biasanya diterbitkan oleh perusahaan dengan kondisi keuangan yang baik. Waktu jatuh tempo normalnya antara tiga dan enam bulan.
2. Metode-Metode Pendanaan Melalui Ekuitas Metode-metode umum pendanaan melalui ekuitas (equity financing) adalah saldo laba (laba ditahan) dan penerbitan saham. Pendanaan melalui Ekuitas adalah tindakan menerima investasi dari pemilik (melalui penerbitan saham atau penahanan laba). a). Saldo Laba. Perusahaan dapat memperoleh pendanaan melalui ekuitas dengan menahan laba dan tidak membagikannya ke para pemilik. Tindakan ini disebut juga sebagai ”Kebijakan Dividen” yaitu keputusan sehubungan dengan berapa banyak laba triwulanan perusahaan sebaiknya ditahan (diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan) atau dibagikan sebagai dividen ke para pemilik. b). Menerbitkan Saham. Perusahaan dapat juga memperoleh pendanaan melalui ekuitas dengan menerbitkan saham. Saham dibagi atas DUA bentuk yaitu: -> Saham Biasa (common stock): sekuritas yang menunjukkan kepemilikan parsial atas sebuah perusahaan. -> Saham Preferen (preferred stock): sekuritas yang menunjukkan kepemilikan parsial atas sebuah perusahaan tertentu dan menawarkan prioritas-prioritas khusus di atas saham biasa.
3. Menentukan Struktur Modal Struktur Modal adalah jumlah pendanaan melalui utang VERSUS pendanaan melalui ekuitas. Semua perusahaan harus menentukan Struktur Modal (capital structur) nya, atau jumlah pendanaan melalui utang VERSUS pendanaan melalui ekuitas. Namun, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan beberapa karakteristik ketika menentukan struktur modal yang tepat. Penggunaan utang (seperti pinjaman bank atau obligasi) sebagai sumber dana adalah hal yang lebih disukai, karena pembayaran bunga yang dilakukan oleh perusahaan atas utang-utangnya merupakan suatu pengurang pajak. Perusahaan dapat mengklaim pembayaran bunga sepanjang tahun berjalan sebagai beban, sehingga dapat mengurangi laba yang dilaporkan dan pajak perusahaan. Ketika perusahaan menggunakan ekuitas sebagai sumber pendanaan, perusahaan tidak memperoleh keuntungan seperti ini.
Mengubah Struktur Modal Banyak perusahaan mengubah struktur modal mereka sebagai respons atas perubahan yang terjadi dalam kondisi perekonomian, seperti misalnya pertumbuhan ekonomi dan suku bunga. Jika pertumbuhan ekonomi lambat dan laba perusahaan menurun, perusahaan hendaknya mengurangi utangnya karena menutup pembayaran bunga jauh lebih sulit untuk dilakukan. Ketika suku bunga menurun, perusahaan dapat menambah utangnya karena pembayaran bunga yang relatif rendah.
4. Penyelesaian Masalah-Masalah Utang Bahaya utama dari meminjam terlalu banyak utang adalah perusahaan mungkin kesulitan atau tidak mampu melunasi utangnya ke para kreditornya. Penyelesaian masalah-masalah utang, diantaranya adalah: a). Perpanjangan Waktu (extension) yaitu pemberian tambahan waktu bagi sebuah perusahaan untuk memperoleh kas yang dibutuhkan guna melunasi utangnya kepada para kreditor. b). Komposisi yaitu kesepakatan yang menyatakan bahwa perusahaan akan membayar sebagian utangnya kepada kreditor. c). Likuidasi Langsung (private liquidation) yaitu kreditor secara informal meminta perusahaan yang gagal melakukan pembayaran melikuidasi (menjual) aktivanya dan membagikan dana yang diterima dari likuidasi kepada mereka. d). Penyelesaian Formal. Hal ini dapat berupa: -> Re-organisasi, artinya penghentian sebagian bisnis perusahaan, penempatan fokus pada bisnis-bisnis perusahaan yang lain, perubahan struktur organisasi, dan perampingan. -> Likuidasi atas Kepailitan.
5. Keputusan Investasi Perusahaan secara terus menerus akan mengevaluasi proyek-proyek potensial yang dapat menjadi tujuan investasi, seperti misalnya konstruksi sebuah bangunan baru atau pembelian sebuah mesin. Untuk memutuskan apakah suatu usulan proyek investasi sebaiknya diimplementasikan atau tidak, maka perusahaan harus terlebih dulu melakukan penganggaran modal (capital budgeting), yaitu perbandingan antara biaya dan manfaat dari suatu usah proyek investasi guna menentukan kelayakannya. Biaya dari suatu proyek investasi meliputi pengeluaran (pembayaran) awal untuk proyek tersebut, ditambah dengan biaya-biaya berkala pemeliharaan proyek investasi itu sendiri. Manfaat suatu proyek adalah pendapatan yang mampu dihasilkannya. Perusahaan merencanakan suatu Anggaran Modal (capital budget) atau target jumlah dana yang akan digunakan untuk membeli aktiva seperti bangunan, mesin, dan peralatan yang dibutuhkan untuk proyek-proyek investasi jangka panjang.
Sambungan …. Keputusan Investasi Jenis-jenis pengeluaran modal potensial yang dipertimbangkan oleh sebuah perusahaan dapat diklasifikasikan secara luas menjadi TIGA kategori, yaitu: a). Perluasan Bisnis yang ada. Jika permintaan produk perusahaan mengalami kenaikan, perusahaan akan berinvestasi pada tambahan aktiva (seperti mesin atau peralatan) agar dapat memproduksi volume produk yang cukup banyak untuk memenuhi kenaikan permintaan. b). Pengembangan Bisnis-bisnis baru. Ketika perusahaan memperluas lini produk yang diproduksi dan dijualnya, maka perusahaan membutuhkan fasilitas baru untuk produksi. c). Investasi pada Aktiva yang dapat Mengurangi Beban. Lama kelamaan mesin dan peralatan akan usang atau teknologinya ketinggalan zaman. Perusahaan akan mengganti mesin dan peralatan lama untuk mengkapitalisasi teknologi baru, yang bisa menimbulkan beban kecil sepanjang waktu.
6. Tahap-Tahap Pelaksanaan Penganggaran Modal 1). Mengusulkan Proyek baru. Proyek harus terus menerus diusulkan dalam perusahaan ketika berbagai divisi atau departemen menawarkan masukan mengenai proyek-proyek baru yang dapat dipertimbangkan. 2). Mengestimasikan arus kas proyek. Setiap proyek potensial akan memengaruhi arus kas perusahaan. Mengestimasikan arus kas yang berasal dari proyek adalah bagian yang penting dari proses penganggaran modal. Pendapatan yang diterima dari proyek menunjukkan arus kas masuk, sedangkan pembayaran untuk menutupi beban proyek menunjukkan arus kas keluar. 3). Menentukan apakah proyek tersebut layak untuk dilakukan. Setelah proyek-proyek potensial diusulkan dan arus kasnya diestimasi, proyek- proyek tersebut harus dievaluasi untuk menentukan kelayakannya. 4). Mengimplementasikan proyek yang layak. Setelah perusahaan menentukan proyek-proyek mana yang layak untuk dilakukan, maka perusahaan harus memusatkan perhatian pada pengimplementasian proyek- proyek tersebut. 5). Memonitor proyek-proyek yang telah diimplementasikan. Setelah suatu proyek diimplementasikan, maka proyek tersebut hendaknya di monitor setiap waktu.
7. Jenis-Jenis Penggabungan Usaha Penggabungan Usaha (merger) adalah dua perusahaan melebur (atau bergabung) menjadi satu perusahaan tunggal yang dimiliki oleh pemilik (pemegang saham) yang sama. Penggabungan Usaha dapat diklasifikasikan kedalam TIGA bentuk, yaitu: a). Penggabungan Usaha Horizontal adalah gabungan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam jenis bisnis yang sama. b). Penggabungan Usaha Vertikal adalah gabungan sebuah perusahaan dengan pemasok atau pelanggan potensial. c). Penggabungan Usaha Konglomerat adalah gabungan dua perusahaan dalam bisnis yang tidak saling berkaitan.
Penggabungan Usaha Berbagai motif perusahaan untuk melakukan penggabungan usaha, yaitu: 1). Pertumbuhan Segera. Sebuah perusahaan yang merencanakan untuk tumbuh lebih suka mencapai tujuannya dengan segera melalui penggabungan usaha. 2). Skala Ekonomis. Pertumbuhan juga dibutuhkan untuk mengurangi biaya produksi per-unit. Produk-produk yang menunjukkan skala ekonomis dapat diproduksi dengan biaya per-unit yang lebih rendah jika ia diproduksi dalam jumlah besar. Penggabungan usaha memungkinkan perusahaan menggabungkan dua fasilitas produksi yang berbeda sehingga mampu mencapai produksi per-unit yang lebih rendah. 3). Pengalaman Manajerial. Kinerja sebuah perusahaan sangat bergantung pada manajer-manajer yang melakukan pengambilan keputusan perusahaan. Sebab nilai perusahaan dipengaruhi oleh kinerjanya, maka nilai perusahaan tersebut juga akan dipengaruhi pula oleh para manajernya. 4). Keuntungan Pajak. Perusahaan yang mengalami laba negatif (kerugian) kadang merupakan calon yang menarik bagi penggabungan usaha karena adanya potensi keuntungan pajak.
Penggabungan Usaha Ketika sebuah perusahaan berencana untuk melakukan suatu penggabungan usaha atau akuisisi, maka perusahaan tersebut harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a). Mengidentifikasi prospek-prospek penggabungan usaha potensial. b). Mengevaluasi prospek-prospek penggabungan usaha potensial. c). Mengambil keputusan penggabungan usaha. Prosedur Penggabungan usaha: -> Mendanai penggabungan usaha. -> Mengajukan penawaran. -> Mengintegrasikan bisnis. -> Mengevaluasi pasca penggabungan usaha.
8. Keputusan Investasi Jangka Pendek Manajemen Modal Kerja (working capital management) : melibatkan manajemen atas aktiva dan kewajiban jangka pendek perusahaan. Aktiva jangka pendek perusahaan meliputi: Kas, Sekuritas Jangka Pendek, Piutang, dan Persediaan. Kewajiban jangka pendeknya meliputi: Utang Usaha, dan Pinjaman Jangka Pendek. Manajemen modal kerja umumnya memusatkan perhatian pada jumlah investasi yang memadai pada: Kas, Sekuritas Jangka Pendek, Piutang dan Persediaan Perusahaan. Semua strategi ini dapat diklasifikasikan sebagai strategi investasi perusahaan.
Sambungan …. Keputusan Investasi Jangka Pendek Manajemen Modal Kerja dibagi atas TIGA, yaitu: 1). Manajemen Likuiditas (liquidity management) : adalah manajemen aktiva dan kewajiban jangka pendek untuk memastikan kecukupan likuiditas. 2). Manajemen Piutang (accounts receivable management) : adalah menetapkan batasan kredit yang tersedia untuk para pelanggan dan lamanya periode pembayaran tersebut jatuh tempo. 3). Manajemen Persediaan (inventory management) : adalah menentukan jumlah persediaan yang harus dimiliki.
SEKIAN & TERIMA KASIH