Histamine Antagonists for Treatment of Peripheral Vertigo:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Advertisements

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES AUDIT
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
Tinjauan Kepustakaan.
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
Peran keluarga / caregiver dalam perawatan pasien dengan epilepsi
D 4 NBSS Outbreak management. Melembagakan rencana wabah Untuk mengkonfirmasi wabah, langkah segera harus diambil oleh Tim Pengendalian Infeksi di fasilitas.
Studi Eksperimen.
Tugas Pengendalian Mutu
PENGUKURAN EVALUASI TERHADAP INPUT, PROSES, OUTPUT DAN OUTCOME
Oleh: Dwi Dewi Kusumo Pembimbing: Prof, Dr, dr. Suroto, Sp.S (K)
Antimetic Nausea Vomiting Pregnancy
MANFAAT SENG DALAM PENGOBATAN PNEUMONIA BERAT PADA ANAK-ANAK USIA 2 TAHUN YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT INDIA SELATAN Oleh : Annisa Nurjanah
DOKUMENTASI UNTUK LAPORAN STATISTIK DAN KESEHATAN MASYARAKAT
Effect of preventive (β blocker) treatment, behavioural
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
Pendampingan Kluster PromKes
CARA PENGUMPULAN DATA SENSUS DATA POPULASI ANALISIS NILAI PARAMETRIK
Pendampingan Kluster PromKes
Fatigue in early Parkinson’s disease: the Norwegian ParkWest study
Afriyuni Yelsa Putri
Antimetic Nausea Vomiting Pregnancy
Oleh: Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
Kritik Jurnal Fery Mendrofa.
Bismillahirahmanirahim
Meta analysis MIA AUDINA
Desain Penelitian.
Pendampingan Kluster PromKes
REKAM MEDIS KAITANNYA DENGAN MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN (MIK)
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
Association of Benign Recurrent Vertigo and Migraine in 208 Patients
KELOMPOK 2 : Abdul mahmud yumassik Deny saputra Eko setiawan
Program studi kedokteran Universitas Abdurrab
Komplikasi Tetanus Inas Amalia
Effect of Exercises on Quality of Life in Women
CLINICAL DISAGREEMENT
Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, MSc
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
Oleh : Andri Markhoni Permana
Cara Penulisan Laporan Ilmiah/Penelitian
Journal Reading Intranasal Lidocaine for Primary Headache Management
JOURNAL READING Mucuna Pruriens pada Penyakit Parkinson : A Double-Blind, Randomised, Controlled, Crossover Study PEMBIMBING : Dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan,
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI Perubahan yang direncanakan (Planned Change) Perubahan yang direncanakan (Planned Change) usaha sistematik untuk.
Jurnal Reading Sylvan Rubama, S.Ked Pembimbing: dr. A. Yani, Sp.S. M. Kes Tricyclic Antidepressants for Preventing Migraine in Adults.
SITI FATIMAH Di bimbing oleh: 1.Dr. Wawang S. Sukarya, dr., SpOG (K)., MARS., MH.Kes 2.Dr. Usep Abdullah Husin, dr., MS. SpMK PERBANDINGAN.
dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S
7 Sep 2018, ProDi S3 IKM UNS Penelitian Pustaka 7 Sep 2018, ProDi S3 IKM UNS
Journal reading MANITOL AND OUTCOME IN INTRACEREBRAL HEMORRHAGE propensity score and multivariable intensive blood pressure reduction in acute cerebral.
Minum Obat, Hindari Jus Buah!
Rangkaian Awal terjadinya Perdarahan Mayor pada Penggunaan Antiplatelet Setelah TIA atau Stroke Iskemik Andhitya WP Teibang
JOURNAL READING ARIESTIA PUSPITA HUSIN
dr Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S
BRAIN STRUCTURE AND COGNITION 3 YEARS AFTER THE END OF AND EARLY MENOPAUSAL HORMON THERAPY TRIAL DEBBY SHERLY AMANDA
Oleh : Damas Herdinsyah dr. Nurtakdir Setiawan Sp.S M.Sc
Oleh : Raras Windaswara
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
JOURNAL READING ACE Polimorfisme dan Penggunaan ACE Inhibitors: Efek Terhadap Kemampuan Daya Ingat PEMBIMBING : dr. Setiawan, Sp.S DISUSUN OLEH : Desi.
JOURNAL READING “Effect of Vitamin D Deficiency on the Frequency of Headaches in Migraine” Disusun oleh: Fitria Hasanah Simamora ( ) Pembimbing.
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN SARAF RSUD AMBARAWA 2018
Efikasi dari Obat Antidepresi untuk Gejala Depresi pada Penyakit Parkinson : Sebuah Penelitian Meta-analisis Chuanjun Zhuo, MD, PhD, Rong Xue, MD, Lanlan.
Journal Reading Malpractice Liability and Defensive Medicine
Journal Reading Efficacy and Safety of Acupuncture for Dizziness and Vertigo in Emergency Department: a pilot cohort study Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia.
Migrain Without Aura; A New Definition
Pembimbing : dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S Siska Sulistiyowati
TP dan Kebaruan Penelitian
Hipertensi Geriatrik. Definisi Hipertensi didefinsikan sebagai kenaikan tekanan darah arterial. Pasien dengan nilai diastolic blood presure (DBP) 140.
Transcript presentasi:

Histamine Antagonists for Treatment of Peripheral Vertigo: A Meta-Analysis Oleh : Fathya Auliannisa 1710211066 Pembimbing : dr. Nurtakdir Setiawan Sp.S Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Kepaniteraan Klinik Departemen Neurologi RSUD Ambarawa Jawa Tengah

Abstrak Mengevaluasi efektivitas antagonis histamin dalam penatalaksanaan vertigo dibandingkan tingkat kesembuhan dengan kelompok kontrol yang tidak diobati. Tujuan Uji acak terkontrol yang membandingkan masing-masing jenis antihistamin terhadap kelompok kontrol yang tidak diobati dalam penatalaksanaan vertigo Model Random effects diterapkan untuk mengestimasikan nilai odd rasio (OR) dan interval kepercayaan 95% (IK) dengan menggunakan perangkat lunak Review Manager. Evaluasi bias publikasi dilakukan dengan uji Egger dan plot funnel Begg. Materi & Metode Kami mengidentifikasi 13 sitasi yang memenuhi persyaratan. OR kelompok adalah 5.370, IK 95% (3.263 – 8.839) dan I2= 56.0%, dengan tidak adanya bukti bias publikasi yang jelas. Hasil Hasil dari penelitian kami memberikan klarifikasi efektivitas penggunaan antagonis histamin dibandingkan dengan plasebo dalam pengendalian vertigo perifer. Kesimpulan

Pendahuluan Vertigo secara umum digambarkan sebagai sensasi disorientasi pada ruang yang disertai atau dengan halusinasi pergerakan yang berkaitan dengan diri sendiri (vertigo subjektif) atau terhadap lingkungan (vertigo objektif). Penyebab utama kondisi ini berkaitan dengan asalnya yaitu pada sistem saraf perifer atau sentral Etiologi (paling sering) dari vertigo perifer, seperti Benign Proxysmal Positional Vertigo (BPPV), biasanya berasal dari gangguan pada telinga dalam yang melibatkan struktur labirin atau nervus vestibularis.

menimbulkan efek yang tidak diharapkan terhadap kualitas hidup pasien. Gangguan keseimbangan serta vertigo posisional dan instabilitas sistematik menimbulkan efek yang tidak diharapkan terhadap kualitas hidup pasien. Pasien dengan vertigo berisiko untuk jatuh berulang, dengan subsequent injury. Penting untuk mengurangi frekuensi, keparahan, dan durasi dari serangan vertigo Terapi Simptomatik

Terapi Antihistamin Suatu golongan farmakologi yang bekerja sebagai vestibular suppressants. Pengaruh supresif terhadap pusat muntah untuk meredakan mual muntah yang disebabkan motion sickness akut Mekanisme farmakologi dari obat ini belum diketahui secara pasti; membuat kontribusi penting terhadap perubahan kadar neurotransmiter yang terlibat dalam transmisi dari impuls neuron vestibular primer ke sekunder dan menjaga tonus di nukleus vestibularis

Penatalaksanaan vertigo berupa terapi nonfarmakologi seperti beberapa manuver posisi, dan farmakologi dilakukan dengan menggunakan obat-obat antihistamin. Untuk menggabungkan bukti ilmiah yang memperlihatkan efektivitas beberapa antagonis histamin untuk mengobati vertigo. Diperlukan metaanalisis Metaanalisis merupakan sebuah tindakan statistik sistematik yang menggabungkan dan memperjelas sejumlah besar data dari serangkaian penelitian tertentu terhadap subjek spesifik.

Bahan dan Metode Strategi Pencarian Database elektronik berikut: the Excerpta Medica Database (EMBASE), Medical Literature Analysis and Retrieval System Online (MEDLINE), Cochrane Central Register of Controled Trials (CENTRAL), Cumulative index to Nursing and Allied Health Literature (CINAHL), Latin American and Caribbean Health Sciences Literature (LILACS), Allied and Complementary Medicine Database (AMED), Web of Science, Clinicaltrials.gov, dan google. Pencarian manual  untuk referensi artikel-artikel yang didapat untuk inklusi yang memungkinkan, dan hubungan uji klinis. Strategi Pencarian Pencarian : “vertigo, dizz, benign paroxysmal positional vertigo, idiopathic vestibulopathy, acute vestibular attack, histamin h1 antagonist, histamin h3 antagonist, histamin antagonist, anti histamine, histamin analogue, antivertigo drug, meta analysis, randomized controlled trial”

Kriteria Seleksi Kriteria inklusi Kriteria eksklusi Memeriksa semua judul dan abstrak dan mengidentifikasi penelitian yang tampaknya paling membahas tema tinjauan Memasukkan penelitian prospektif klinis terkontrol acak yang membandingkan antihistamin tunggal dibandingkan dengan plasebo atau kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Hasil uji terakhir diukur menurut frekuensi dan tingkat keparahan vertigo dan proporsi pasien yang memperlihatkan perbaikan dengan intervensi. Kriteria eksklusi Mengeksklusikan penelitian dengan penyebab utama vertigo yang berkaitan dengan trauma kepala, otitis media kronik, migrain, multiple sclerosis, dan tumor.

Metodologi Penelitian Melakukan skrining terhadap sitasi (judul, abstrak, dan kata kunci) untuk kelayakan dan ketertarikan data dari uji klinis yang diikutsertakan Abstrak dinilai berdasarkan relevan, dan teks lengkap didapatkan dari artikel yang sesuai. Pengumpulan Data Analisis statistik individu dan kelompok sebagai odd rasio (OR) dengan interval kepercayaan 95% (IK). Ukuran outcome penelitian ini adalah dikotom. Heterogenitas penelitian diteliti dengan menggunakan statistik I2 dan nilai P dari uji X2, dengan angka sebesar lebih dari 75% menunjukkan heterogenisitas yang cukup besar, dan nilai yang lebih besar memperlihatkan heterogenitas yang meningkat. Dalam kasus-kasus heterogenitas yang tidak signifikan, OR untuk hasil kelompok dihitung dengan cara model fixed-effect Mantel-Haenszel. Analisis Statistik

Selain itu, estimasi efek kelompok dilakukan dengan menggunakan efek random menurut metode DerSimonian dan Laird, yang cenderung memberikan IK 95% yang lebih besar. Publikasi yang berpotensi bias dinilai dengan Begg’s funnel plot, dimana nilai Standard Error (SE) dari logarithm (log) setiap penelitian yang direncanakan berkebalikan dengan lognya (OR); asimetrisitas menunjukkan terjadi bias publikasi. Asimterisasi dari plot funnel dinilai melalui metode regresi linier dari Egger’s test. Semua pengujian dilakukan 2 sisi, dan secara statistik nilai p < 0,05 dianggap siginifikan. Analisis Statistik Software Review Manager (Revman, versi 5.0.18 untuk Macintosh, 2008; The Cochrane Collaboration, Copenhagen, Denmark). Analisis Data

HASIL PENCARIAN KEPUSTAKAAN Hasil Penelitian HASIL PENCARIAN KEPUSTAKAAN Sejumlah 89 referensi diperoleh dari pencarian yang dilakukan pada Maret 2015. Menurut gambar 1, sebanyak 13 penelitian yang berpotensi dianggap memenuhi persyaratan sebagai inklusi untuk tinjauan ini. Diantara penelitian-penelitian yang dimasukkan, yang semuanya dipublikasikan dari 1977 hingga 2006, tujuh artikel dipublikasikan dalam bahasa Inggris, dan penelitian lainnya dipublikasikan dalam bahasa Polandia, Perancis, Belanda, Italia, dan Jerman (Tabel 1). Gambar 1. Diagram alur artikel yang diskrining dalam metaanalisis; RCT: uji klinis terkontrol acak  

Semua penelitian membahas penatalaksanaan vertigo perifer pada orang dewasa. Penelitian-penelitian yang dimasukkan ini berfokus pada efektivitas intervensi yang berbeda. Penelitian ini terdiri atas sejumlah 888 partisipan. Secara keseluruhan, delapan penelitian menilai efek betahistin terhadap perbaikan gejala-gejala vertigo. Diagnosis vertigo perifer dinilai berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan fisik

Karakteristik Penelitian yang di Masukan

Efek Intervensi Pada semua uji klinis, perubahan pada vertigo diidentifikasi menurut frekuensi dan/atau tingkat keparahan gejala. Gejala klinis digambarkan sebagai “sembuh” atau “persisten” atau “membaik” atau “tidak membaik”. Secara umum, 307 pasien memperlihatkan hasil yang “membaik” pada kelompok yang diobati dengan beberapa antihistamin, dan 136 pasien mengalami outcome ini dalam penelitian kontrol. Semua penelitian kecuali tiga uji klinis memperlihatkan pasien-pasien yang diobati mengalami perbaikan yang substansial secara statistik dibandingkan dengan kontrol.

Hasil Penelitian EFEK INTERVENSI Analisis kelompok terhadap data menghasilkan OR sebesar 5.370 (3.263 – 8.839) yang mendukung penatalaksanaan. Gambar 2 memperlihatkan hasil estimasi kelompok untuk 13 uji klinis. Gambar 2 Perbandingan antihistamin berbanding plasebo/kontrol. IK: interval kepercayaan

Hasil Penelitian EFEK INTERVENSI Diantara semua artikel, delapan penelitian melaporkan kemanjuran pengobatan dengan betahistin dibandingkan dengan plasebo. Metaanalisis yang dilakukan terhadap penelitian ini menghitung OR dengan mendukung penatalaksaan betahistin sesuai dengan 3.337 pada IK 95% antara 2.346 dan 4.747 (gambar 3). Gambar 3 Perbandingan betahistin berbanding plasebo/kontrol. IK: interval kepercayaan

BIAS PUBLIKASI Bias publikasi diantara penelitian-penelitian yang memenuhi persyaratan diperiksa melalui uji plot funnel Begg dan uji regresi Egger Bias hanya ditemukan pada uji Egger (p = 0.02) sebelum dihilangkannya satu uji klinis Setelah penghapusan penelitian ini, heterogenisitas menurun sebesar 29.6% (I2 = 40.36, P =0.07). Kami kemudian menaksir lagi bias publikasi dan menemukan bahwa tidak terdapat bias (p = 0.073). Plot funnel Begg memiliki distribusi yang relatif simetris (asimetrisitas menunjukkan terjadi bias publikasi)

PEMBAHASAN Supresan vestibularis yang tradisional mencakup tiga Obat yang memperlihatkan aktivitas supresi vestibularis dan aktivitas antiemetik dikenal sebagai metode utama untuk manajemen vertigo. Mengurangi nistagmus yang disebabkan oleh ketidakseimbangan vestibularis Mencegah motion sickness dan mengurangi keparahan dari gejala-gejalanya Penatalaksanaan pada gejala-gejala yang terkait seperti mual, muntah, dan kecemasan Supresan vestibularis yang tradisional mencakup tiga kelas utama: antagonis histamin, agen antikolinergik, dan analog benzodiazepin.

Pembahasan Antagonis reseptor histamin H1 merupakan pilihan terapeutik untuk pencegahan dan penatalaksanaan gejala vertigo sentral. Beberapa obat seperti cinnarizine, difenhidramin, dimenhidrinat, meclizine, astemizole, dan promethazine Meng-inhibisi transduksi sinyal melalui neurotransmisi histaminergik dari nukleus vestibularis ke pusat muntah

Pembahasan Agen yang efektif dalam mengobati vertigo sentral atau perifer. Flunarizin (antagonis histamin H1) Meningkatkan sirkulasi darah telinga dalam, dan aktivitas vasodilatornya memperbaiki fungsi vestibularis Mempengaruhi pelepasan histamin melalui inhibisi dari umpan balik negative sehingga mempermudah neurotransmisi histaminergik otak. Betahistin (antagonis histamin H3)

Beberapa kekuatan dan keterbatasan ulasan ini membutuhkan pertimbangan. Digunakan pertanyaan klinis dan melakukan pencarian inklusif terhadap beberapa database online dan bagian yang menjadi referensi dari penelitian yang relevan. Tidak diterapkan batasan bahasa, dan kami menggunakan istilah pencarian yang lebih luas untuk menghindari membuat pertanyaan terlalu spesifik agar menjadi cukup sensitif. Kami hanya memasukkan uji klinis RCT untuk mengurangi bias seleksi. Total estimasi I2 yang dihitung dalam metaanalisis ini dianggap sedang. Hal ini mungkin disebabkan oleh heterogenitas relatif diantara beberapa penelitian. Selain itu, ukuran total penelitian terbilang kecil, dan data dari uji klinis yang dimasukkan tampak relatif berbeda dan tidak adekuat untuk melakukan analisis subkelompok yang komprehensif.

Keterbatasan Penelitian Dalam metaanalisis ini, memperlihatkan terdapat bukti untuk mendukung efisiensi beberapa kategori antagonis histamin dibandingkan dengan plasebo. Namun, tidak terdapat bukti yang kuat bahwa beberapa antagonis histamin memberikan perbaikan gejala jangka panjang. Dan juga, terdapat bukti yang tidak memadai mengenai perbandingan agen-agen ini dengan terapi farmasi lain atau metode pembedahan untuk vertigo perifer. Meskipun telah terdapat sifat yang berpengaruh dari analisis kelompok, kami harus menyadari beberapa kemungkinan perancu. Pengelompokan hasil dari populasi yang heterogen (dengan etiologi vertigo yang beragam) kemungkinan sebagai perancu.

Kesimpulan Penatalaksanaan farmakologi vertigo bersifat rumit dan jarang tidak memuaskan. Dengan demikian, meskipun kita dapat menggunakan serangkaian metode medis untuk terapi simptomatik, efek samping harus dipertimbangkan. Kepuasan pasien, pemulihan persisten, efek samping, dan interaksi modalitas terapeutik ini dengan intervensi lain harus

Critical Appraisal

Critical Appraisal

Critical Appraisal

THANK YOUUUUUUU~