وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Q.S. At-Tahrim Ayat 8.
Advertisements

Sebaik-baik Pintu Surga
(IKHLAS, TAAT, KHAUF , DAN TAUBAT)
HADITS KEDUAPULUH TUJUH
ADAB TERHADAP ORANG TUA
KESERIUSAN HAMBA KEPADA ALLAH (bentuk keikhlasan hamba)
Macam-Macam Wanita Di Dalam Al Qur’an
JUJUR, SANTUN, MALU AKHLAK TERPUJI.
PENGERTIAN ISLAM DAN AJARANNYA
IMAN KEPADA RASUL.
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا
BAB II IMAN DAN TAQWA.
SIKAP IKHLAS, SABAR, DAN PEMAAF
HADITS KEDUAPULUH SATU
TAQWA KEPADA ALLAH Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,
Perkara yang akan dipelajari:
Menuju Surga berbekal Cinta
PERTEMUAN KE-3 Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum.
Fikih Ekologi/Lingkungan dan Cinta Tanah Air
Larangan Pergaulan Bebas dan Perzinaan
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
STANDAR KOMPETENSI Membiasakan perilaku terpuji
Anak Didik dalam Islam Pendidkan Agama islam Disusun Oleh
AKHLAQ KEPADA ALLAH SWT
MENGENAL ALLAH Melalui asmaul husna
MENGHINDARI DOSA DAN MAKSIAT
SHALAT-SHALAT SUNAH BAB II KELAS 11.
PENILAIAN HARIAN IMAN KEPADA HARI AKHIR.
Etos (motivasi) Kerja Unggulan
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
DOA HARIAN RAMADHAN.
Pertanggungjawaban pidana dalam islam
HADITS IJTIMA’I.
Al-Fath (Lari Dari Perang)
MEDIA PENDIDIKAN Disusun oleh : NUR AMIN : KLS : D/4
REDAKSI AYAT الذين ينفقون في السراء والضراء والكاظمين الغيظ والعافين عن الناس والله يحب المحسنين ,134 ما أصاب من مصيبة في الأرض ولا في أنفسكم إلا في كتاب.
Menemani Rasulullah di Surga
KEUTAMAAN MEMBACA AL-QURAN
REDAKSI AYAT إلا الذين تابوا وأصلحوا وبينوا فأولئك أتوب عليهم وأنا التواب الرحيم ,160 فمن تاب من بعد ظلمه وأصلح فإن الله يتوب عليه إن الله غفور رحيم.
Kewajiban Terhadap Allah SWT
Welcome in Our Presentation
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
Cinta yang membawa ke surga
WELCOME TO KEPUTRIAN 4 April 2014
LATIHAN SOAL BAB 4 1. Perhatikan pernyataan berikut: (1) menyesal thd dosa yg telah dilakukan (2) meninggalkan dosa itu (3) mengerjakan shalat, tobat,
Kaidah – kaidah dalil asma’ wa sifat
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
Kepedulian Umat Islam terhadap Jenazah
HIDUP TERASA LEBIH INDAH JIKA KITA BERSYUKUR
Al-Fath (10) وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan.
 Ketika Anda sedang berpuasa, merasa sangat lapar, dan tidak ada orang lain melihat Anda... KENAPA ANDA TIDAK MAKAN?  Puasa melatih muraqabah (rasa.
Oleh : Dr. Octaria Saputra SABAR dan BERSYUKUR.
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
Pengertian Adil Adil adalah memutuskan suatu perkara sesuai dengan perbuatan seseorang tanpa memandang rakyat atau pejabat kaya atau miskin, siapa.
Cinta yang membawa ke surga
AQIDAH UNIT 7 Kelas Bimbingan Dewasa.
Ayat Al-Quran tentang Hijrah
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
Hadits-hadits ttg Dajjal
Cinta yang membawa ke surga
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
TUNTUNAN SHALAT TAHAJUD Mari Berilmu Sebelum Beramal dan Bersemangat untuk Beramal di atas Ilmu.
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ
  Nikmat Allah  “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir?” (Q.s. 90: 8-9)  Sarana.
KBM 3 AKHLAK ISLAMIAH BAB 1 : MENSUCIKAN JIWA
Makanan Halal يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوخُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
IMAN KEPADA MALAIKAT. 1. Pengertian malaikat Allah Kata ‘malaikat’ berasal dari kata malak, bentuk jamaknya adalah malaikah. Kata malak memiliki arti.
Nama Kelompok : 1. Abdul Majid Ridwan 2. Kusnadi.
Transcript presentasi:

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا   (Bahasa Indonesia) Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. -Surat An-Nisa', Ayat 18 إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَٰئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا   (Bahasa Indonesia) Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. -Surat An-Nisa', Ayat 17

T.A.U.B.A.T ?

Makna Taubat : Secara BahasaArruju’ (Kembali) : Secara Istilah kembali dari kondisi jauh dari Allah menuju kedekatan kepada-Nya atau pengakuan atas Dosa,Penyesalan, dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali. Mengapa Harus Bertaubat? Karena Manusia pasti memiliki dosa Karena dosa menjadi penghalang antara Kita dan Allah Karena dosa pasti membawa kehancuran cepat atau lambat . Karenanya akal sehat menjauh darinya(dosa) Karena manusia punya kelemahan dan kekurangan yang harus ditutup dengan taubat Karena taubat adalah perintah wajib.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ   (Bahasa Indonesia) Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". -Surat At-Tahrim, Ayat 8

: وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلحون... Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.   -Surat An-Nur, Ayat 31 وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ   (Bahasa Indonesia) dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. -Surat Hud, Ayat 3

Karena Allah mencintai orang yang bertaubat إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ   ...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. -Surat Al-Baqarah, Ayat 222 7. Karena Nabi-pun yang ma’sum senantiasa bertaubat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً “Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)  Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ “Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)

Syarat-syarat Taubat(sah taubatnya) terkait kepada Allah SWT Harus menghentikan dosa yang telah dilakukan Menyesali perbuatan Bertekad untuk tidak melakukannya lagi Terkait dosa dengan sesama Mengembalikan barang kepada pemiliknya (korupsi, mencuri, dll). Meminta dihalalkan seperti memakan menggunakan barang milik orang lain Meminta maaf ( seperti ucapan menyinggung,memfitnah, menyebar hoax (berita bohong), dst). ( Imam Nawawi dalam kitab “ Riyadus Shalihin”, bab Taubat hlm 12 dan kitab Shafwatut Tafasir, juz III hlm 410)

Hasil/buah dari taubat Keuntungan sejati DALIL 6 : وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلحون... Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.   -Surat An-Nur, Ayat 31 Nikmat yang tiada tara DALIL 7 وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ   (Bahasa Indonesia) dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. -Surat Hud, Ayat 3

3. Meraih cinta Allah SWT DALIL 8   وَاسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي رَحِيمٌ وَدُودٌ (Bahasa Indonesia) Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. -Surat Hud, Ayat 90

4. Kasih sayang Allah mengantarkan ke Surga DALIL 9   Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah bersabda: يَضْحَكُ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى إِلَى رَجُلَيْنِ يَقْتُلُ أَحَدُهُمَا الآخَرَ يَدْخُلاَنِ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُ هَذَا فِي سَبِيْلِ اللهِ فَيَقْتُلُ ثُمَّ يَتُوْبُ اللهُ عَلَى الْقَاتِلِ فَيَسْلَمَ فَيَسْتَشْهِدُ “Allah SWT tertawa melihat dua orang yang ingin saling membunuh, tetapi keduanya masuk surga.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana itu bisa terjadi?” (Rasulullah menjawab), “Orang yang pertama berperang di jalan Allah, lalu ia terbunuh sebagai syahid. Kemudian, si pembunuh bertaubat dan masuk Islam. Ia berperang di jalan Allah hingga mati sebagai syahid.” (Muttafaq ‘alaih)

5. Merubah Keburukan menjadi kebaikan.   DALIL 10 إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا (Bahasa Indonesia) kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. -Surat Al-Furqan, Ayat 70

6. Terhapusnya dosa-dosa dan masuk surga يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ   (Bahasa Indonesia) Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". -Surat At-Tahrim, Ayat 8

C. PENYEBAB DOSA-DOSA KECIL MENJADI BESAR DI SISI ALLAH SWT Jika dilakukan terus-menerus DALIL 12   وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ (Bahasa Indonesia) Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. -Surat Ali 'Imran, Ayat 135

2. Menceritakan dosanya dengan bangga DALIL 13   كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ وَإِنَّ مِنْ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ فَيَقُولَ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ "Seluruh umatku mu’afa (dimaafkan dosanya), kecuali orang yang melakukan dengan terang-terangan. Dan sesungguhnya termasuk melakukan dengan terang-terangan yaitu, seseorang melakukan sesuatu perbuatan (kemaksiatan). pada waktu malam, lalu dia masuk pada waktu pagi, kemudian mengatakan: “Hai, Fulan! Kemarin malam aku telah melakukan demikian dan demikian”. Dia (pelaku) telah melewati malamnya dengan ditutupi (kemaksiatannya) oleh Rabb-nya (Penguasanya, Allah), dan dia masuk pada waktu pagi menyingkapkan tirai Allah darinya". [HR Bukhari, no, 6069; Muslim]

3. Pelakunya seorang Alim yang menjadi panutan DALIL 14   hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Jarir bin Abdillah al-Bajali radhiallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah bersabda: مَنْ سَنَّ فِيْ الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَىْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِيْ الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ “Barang siapa merintis (memulai) dalam agama Islam sunnah (perbuatan) yang baik makna baginya pahala dari perbuatannya tersebut, dan pahala dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya, tanpa berkurang sedikitpun dari pahala mereka. Dan barang siapa merintis dalam Islam sunnah yang buruk maka baginya dosa dari perbuatannya tersebut, dan dosa dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya tanpa berkurang dari dosa-dosa mereka sedikitpun”. (HR. Muslim no 1016)

D. ALLAH SWT PASTI MENERIMA TAUBAT HAMBANYA Kisah seorang pembunuh 99 orang (Hr Bukhari-Muslim) Pengakuan dan penyesalan perempuan pezina dan hadapan Nabi ( Hr. Muslim) E. BATAS AKHIR TAUBAT 1. Sebelum matahari terbit dari arah barat Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir ath-Thabari pula dari ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu, beliau berkata:   اَلتَّوْبَةُ مَبْسُوْطَةٌ مَالَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا. “Taubat itu dibentangkan selama matahari belum terbit dari barat.” ( Tafsiir ath-Thabari (VIII/101).

2. Sebelum nyawanya sampai di tenggorokan DALIL 16    إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ العَبْدِ مَالَمْ يُغَرْغِرْ Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama (nyawanya) belum sampai di kerongkongan. “ (HR· At-Tirmidzi) /

KESIMPULAN SURAT AN-NISA AYAT 17-18 “YANG SALEHPUN HARUS BERTAUBAT” Yang pernah melakukan kejahatan dan telah bertaubat serta menunjukkan perilaku yang baik tidak wajar lagi dicemoohkan, apalagi dikucilkan. Semua yang berdosa, baik dengan sengaja atau tidak, pastilah disentuh sedikit atau banyak oleh ketidak-sadaran akan dampak buruk dosanya. Sebaliknya, semua yang menyadarinya akan terhindar dari dosa. Tidak diterimanya taubat saat maut menjemput karena masa ujian telah selesai dan tak ada waktu untuk beramal Ada dua kelompok manusia yang diancam tidak akan memperoleh ampunan; yang terus-terus bergelimang dosa dan yang mati dalam kekafiran, walaupun amal kebaikannya banyak. Karenanya pengakuan iman tanpa menghindari kejahatan tidak banyak membantu, sedangkan amal kebajikan yang tidak disertai dengan iman tidak akan bermanfaat di akhirat. Tekait dosa langsung kepada Allah maka ada 3 syarat diterimanya taubat: 1) berhenti, 2) menyesali, 3) bertekad tidak mengulanginya, dan apabila dosa terkait sesama manusia, maka ditambah 3 syarat lagi sehingga jadi 6 syarat, yaitu: 4) mengembalikan barang pada pemiliknya, 5) minta dihalalkan, 6) minta maaf. Seorang mukmin memandang dosanya bak Gunung yang akan runtuh menimpanya, sedangkan Seorang pendosa memandang dosanya bak seekor lalat (Hr.Bukhari muslim) Janganlah memandang kecilnya dosa, tapi lihatlah keagungan Dzat yang kita durhakai itu ( Bilal bin Sa’ad)

Mudah-mudahan Allah SWT melindungi, SELESAI....... Mudah-mudahan Allah SWT melindungi, Menjaga kita semuanya, sehat selalu Istiqomah dalam Ridha-Nya, Aamiin ...