KEBIJAKAN kementerian dalam negeri dalam pembinaan PEMERINTAHAN DESA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: DIREKTUR JENDERAL PEMERINTAHAN UMUM
Advertisements

Aspek-aspek Desa Adat dan Lembaga Adat yang Harus diatur dan didanai Pemerintah, Pemda Provinsi, Pemda Kab/Kota, dan Pemdes Oleh Nata Irawan, SH, MSi.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
UU No. 23 TAHUN 2014 IMPLIKASINYA TERHADAP SDM KESEHATAN
PENDAMPINGAN DESA TAHUN 2015 “Transisi Pengakhiran PNPM-Mandiri Perdesaan dalam rangka Pengawalan Implementasi UU Desa”
PAPARAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2014
DRAFT Review UU Pemerintahan Daerah (UU 23/2014) dari Perspektif Penataan Ruang: POTENSI PERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN KLARIFIKASI Sekretariat BKPRN.
KELEMBAGAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI
ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
OTONOMI DAERAH TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT JENDERAL Bagian perencanaan
SOSIALISASI KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL BIDANG PERUMAHAN (Dalam Rangka Dekonsentrasi Perencanaan Bidang Perumahan Tahun 2015) Peraturan Pemerintah No.
RAPAT KOORDINASI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH LINGKUP PEMKAB. PACITAN
BIRO TATA PEMERINTAHAN SETDA DIY Yogyakarta, 17 November 2015
POLA HUBUNGAN KERJA URUSAN KEISTIMEWAAN
DIREKTORAT FASILITASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA
SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH (SIPD)
Penyusunan Program Legislasi Daerah (Prolegda) dalam Rangka Perwujudan Produk Hukum Daerah yang Komprehensif OLEH : Andrie Amoes (Kasubdit Fasilitasi.
KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PMP
P2TP2A DAN PERKEMBANGANNYA
Direktorat Pelayanan Komunikasi Masyarakat 2016
PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN GUNA MEMINIMALISIR PENYIMPANGAN DAN TEMUAN
MATERI SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN MENTERI
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
NORMA STANDAR PROSEDUR DAN KRITERIA
OLEH: Dr. Faizul Ishom, M.Eng
KERJA SAMA DI BIDANG AGRARIA/PERTANAHAN DAN TATA RUANG
SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PEGAWAI.
BIRO TATA PEMERINTAHAN SETDA DIY Yogyakarta, 4 November 2015
PERAN PENGAWASAN KEMENTERIAN PANRB TERKAIT AMANAT
Direktorat Pembinaan SMA
SISTEM INFORMASI NASIONAL (SIKNAS) Dan SIKDa
DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA
S E L A M A T D A T A N G.
Karyawan Karyawati DINPERMADES
POTENSI DAN KENDALA IMPLEMENTASI INOVASI DAERAH
PENGUATAN INSPEKTORAT DAERAH
PERMENDAGRI NOMOR 56 TAHUN 2014
NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM PEMILU DAN PEMILIHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN DANA DESA
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PEGAWAI.
SOSIALISASI PERMENDAGRI 65 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
PERSPEKTIF PERANGKAT DAERAH BERDASARKAN PP 18 TAHUN 2016
INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TENGAH 2018
Pembuatan dan PELAKSANAAN KLHS RPJMD
NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM PEMILU DAN PEMILIHAN
PERMENDAGRI NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERMENDAGRI NOMOR 133 TAHUN 2017 TENTANG ORIENTASI DAN PENDALAMAN TUGAS ANGGOTA DPRD PROVINSI DAN.
EVALUASI E-DATABASE SIPD JAWA TIMUR 2018
KEBIJAKAN FORUM DATA JAWA TIMUR 2018
SISTEM STATISTIK NASIONAL (SSN) SATU DATA INDONESIA (SDI)
BIRO TATA PEMERINTAHAN SETDA DIY Yogyakarta, 17 November 2015
Prof. DR. Jamal Wiwoho, SH., Mhum.
Kebijakan Penyelenggaraan
Penguatan Kapasitas Kecamatan untuk Meningkatkan Pelayanan Dasar
PEDOMAN TEKNIS PERATURAN DI DESA Sesuai dengan Permendagri NO. 111 TAHUN 2014 & Regulasi Terkait.
PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KETAHANAN EKONOMI SOSBUD DAN ORMAS
KOORDINASI PENGAWALAN PENGGUNAAN DANA DESA 2017
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DR. YUSHARTO HUNTOYUNGO, M.Pd. BEST WESTERN HOTEL BATAM, 4 JULI 2019
DIRJEN BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Transcript presentasi:

KEBIJAKAN kementerian dalam negeri dalam pembinaan PEMERINTAHAN DESA DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN kementerian dalam negeri dalam pembinaan PEMERINTAHAN DESA Dr. NATA IRAWAN DIREKTUR JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA JAKARTA, 12 NOVEMBER 2018

MANDAT UUD 1945 DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENDAGRI YANG MEMBIDANGI URUSAN PEMERINTAHAN DALAM NEGERI UUD 1945 BINWAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA (UU 6/2014) BINWAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (UU 23/2014)

POSISI KEMENDAGRI DALAM BINWAS PEMDES DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI POSISI KEMENDAGRI DALAM BINWAS PEMDES Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada pasal 8 ayat (3) dan pasal 373 (3) menyatakan bahwa Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pada pasal 112 ayat (1) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota membina dan mengawasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang Kementerian Dalam Negeri, pada pasal 3 huruf a, Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi: a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik dan pemerintahan umum, otonomi daerah, pembinaan administrasi kewilayahan, pembinaan pemerintahan desa, pembinaan urusan pemerintahan dan pembangunan daerah, pembinaan keuangan daerah, serta kependudukan dan pencatatan sipil, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri, pada pasal 712 menyatakan bahwa Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERAN DITJEN BINA PEMDES DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI PERAN DITJEN BINA PEMDES Kemendagri menyelenggarakan fungsi pembinaan Pemdes Perpres 11/2015 Fungsi pembinaan Pemdes dilaksanakan oleh Ditjen Bina Pemdes Fasilitasi penataan desa, penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa, pengelolaan keuangan dan aset desa, produk hukum desa, pemilihan kepala desa, perangkat desa, pelaksanaan penugasan urusan pemerintahan, kelembagaan desa, kerja sama pemerintahan, serta evaluasi perkembangan desa, pelaksanaan administrasi , dan pelaksanaan fungsi lain dari menteri Permendagri 43/2015

PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN BINA PEMDES DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN BINA PEMDES PROGRAM BINA PEMERINTAHAN DESA Peningkatan kapasitas Pemdes lingkup regional (Lampung, Yogyakarta, Malang) Penataan dan administrasi Pemdes Kelembagaan dan kerjasama desa Fasilitasi keuangan dan aset Pemdes Fasilitasi pengembangan kapasitas aparatur desa Evaluasi perkembangan desa Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Bina Pemdes

PROGRAM PRIORITAS PEMERINTAH LINGKUP DITJEN BINA PEMDES DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI PROGRAM PRIORITAS PEMERINTAH LINGKUP DITJEN BINA PEMDES PEMBANGUNAN PERDESAAN Pemenuhan SPM Desa Penguatan Pemdes Pengawalan Implementasi UU Desa secara sistematis, konsisten, dan berkelanjutan Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan 3

KEGIATAN PRIORITAS DITJEN BINA PEMDES DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEGIATAN PRIORITAS DITJEN BINA PEMDES

CAPAIAN KEGIATAN DITJEN BINA PEMDES KEMENTERIAN DALAM NEGERI CAPAIAN KEGIATAN DITJEN BINA PEMDES 2 Peraturan Pemerintah (PP 43/2014 dan PP 47/2014). 1 Peraturan Presiden (Perpres 99/2017). 25 Permendagri. Penyusunan peraturan dan pedoman Pelatihan aparatur Pusat, Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota sejumlah 4.529 orang. Pelatihan aparatur kecamatan 8.738 orang. Pelatihan aparatur desa sejumlah 154.837 orang. Peningkatan kapasitas aparatur 1 Nota Kesepahaman Bersama Kemendagri, Kemendes PDDT dan Kepolisian RI. 1 Perjanjian Kerjasama Kemendagri, Kemendes PDDT dan Kepolisian RI. 1 Keputusan Bersama Kemendagri, Kemenkeu, Kemendes PDTT, dan Kemen PPN/Bappenas. Peningkatan koordinasi K/L dan Pemda Pelatihan pendamping teknis kecamatan 2.041 orang. Peningkatan kualitas pendampingan Penerapan perencanaan pembangunan desa partisipatif guna mendukung program OGI di 40 desa pada 3 Provinsi (Maluku, Sumbar, dan Jateng). Penerapan Siskeudes di 64.756 desa. Pilot project padat karya tunai di 100 desa pada 10 kabupaten. Penerapan kebijakan melalui pilot project Melayani konsultasi dari seluruh Pemda Kabupaten dari 33 Provinsi. Memberi bantuan sebagai saksi ahli pada beberapa kasus pengelolaan keuangan desa. Konsultasi dan advokasi

ISU-ISU TERKINI DALAM IMPLEMENTASI UU DESA DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI ISU-ISU TERKINI DALAM IMPLEMENTASI UU DESA Padat Karya Tunai Desa Keputusan Bersama Kemendagri, Kemenkeu, Kemendes PDTT, dan Kemen PPN/Bappenas Tentang Penyelarasan Dan Penguatan Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Nota Kesepahaman antara Menteri Dalam Negeri, Menteri Desa, Daerah Tertinggal & Transmigrasi dan Kapolri. Tentang Pencegahan, Pengawasan dan Penanganan Permasalahan Dana Desa dan Perjanjian Kerjasama Tindak Lanjut Nota Kesepahaman Tentang Pencegahan, Pengawasan dan Penanganan Permasalahan Dana Desa.

DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI 1. PADAT KARYA TUNAI DESA Arahan Bapak Presiden Padat karya tunai dilaksanakan dengan prinsip swakelola Ditujukan meningkatkan daya beli masyarakat desa yang secara ekonomi masuk dalam kelompok masyarakat miskin

DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2. SKB 4 (EMPAT) MENTERI NOMOR: 140-8698 TAHUN 2017; 954/KMK.07/2017; 116 TAHUN 2017; 01/SKB/M.PPN/12/2017 TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI 3. NOTA KESEPAHAMAN SEKBER 2018 : Kemendes PDTT 2019: Kementerian Dalam Negeri Tugas : Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kerja sama pencegahan, pengawasan dan penanganan permasalahan dana desa; Menghimpun data dan informasi hasil kerja sama kegiatan pencegahan, pengawasan dan penanganan permasalahan dana desa Menyusun laporan hasil kerja sama kegiatan pencegahan, pengawasan dan penanganan permasalahan dana desa Melaksanakan pertemuan secara periodik paling sedikit 1 kali dalam setiap bulan dalam rangka pertukaran data dan informasi terkait kegiatan kerja sama pencegahan, pengawasan dan penanganan permasalahan dana desa Melakukan moitoring dan evaluasi dalam pengawasan pengelolaan dana desa Sosialisasi tiga instansi terkait pedoman kerja Tim Sekretariat Bersama di tingkat Daerah yaitu Provinsi dan Kabupaten/Kota dibentuk pada unit Kerja yang menangani Pemerintahan Desa dengan melibatkan unsur APIP, Polda/Polres, Kepala Kewilayahan/Camat dengan Keputusan Kepala Daerah Sistim pelaporan kegiatan yang terkait dengan pedoman kerja ini dilakukan secara berjenjang mulai dari Sekretariat Bersama Kabupaten/Kota, Sekretariat Bersama Provinsi sampai dengan Sekretariat Bersama Pusat. Sistim pelaporan pada tahun 2018 dibuat secara tertulis dan dikirim melalui surat tercatat dan/atau surat elektronik

HOT ISSUES SEMINAR INTERNASIONAL 30 SEPTEMBER – 2 OKTOBER 2018 DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI HOT ISSUES SEMINAR INTERNASIONAL 30 SEPTEMBER – 2 OKTOBER 2018

REKOMENDASI SEMINAR BIDANG PENATAAN KELEMBAGAAN PEMBINA DESA Perlu ada aturan perundang-undangan yang lebih konkrit dan terperinci agar kedua kementerian pembina desa dapat terus berjalan secara harmonis tanpa menimbulkan persoalan di daerah. Perlu adanya reward bagi pemerintah daerah yang berhasil membina desa sehingga desa binaannya dapat dijadikan role model (acuan/contoh) dalam pembinaan desa; Perlu adanya penguatan peran Camat sebagai ujung tombak pemerintah dalam membina pemerintah desa, sehingga segala dinamika desa dan antar desa yang terjadi dan terus berkembang, tetap dalam pantauan, pengawasan dan pengendalian Camat; Pemerintah daerah perlu memperkuat peran dan fungsi kelembagaan masyarakat yang ada di desa sehingga kelembagaan tersebut dapat membantu pemerintah desa dalam mendorong partisipasi masyarakat; Pemerintah terus mendorong dan memotivasi Pemerintah Daerah untuk segera menindaklanjuti amanat Undang-undang Desa dan peraturan di bawahnya, baik dalam bentuk Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah (Perkada), Keputusan Bupati/Walikota dan PeraturanDesa (Perdes) sehingga tidak ada lagi kendala bagi aparatur daerah dalam melaksanakan pembinaan desa; Perlu adanya komitmen pemerintah dan pemerintah daerah yang kuat dalam melakukan pembinaan desa melalui berbagai inovasi yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kearifan lokal desa; Perlu adanya keterlibatan Perguruan Tinggi secara lebih masif dan intensif untuk mendorong percepatan pembangunan desa di seluruh Indonesia.

REKOMENDASI SEMINAR BIDANG PENGUATAN BINWAS PEMERINTAHAN DESA Perlu pengembangan program-program pengembangan kapasitas aparatur desa secara terus menerus dan berkelanjutan. Perlu komitmen bersama antara Kemendagri,Kemendesa,PDT dan Transmigrasi, Pemerintah Daerah untukmemberikan pemahaman, sosialisasi dan pelatihan kepada Inspektorat Daerah terkait pengawasan yang harus dilakukan kepada Pemerintah Desa sehingga menjamin kenyamanan Pemerintah Desa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Perlu dilakukan evaluasi dan penataan kembali terhadap organisasi yang melakukan fungsi pembinaan desa sehingga tidak terdapat duplikasi dalam pelaksanaan tugas. Melakukan peningkatan kapasitas aparat pengawas internal pemerintah (APIP) yang ada di daerah sehingga permasalahan pengelolaan keuangan pada tingkat desa secara bertahap dapat terselesaikan; Meningkatkan kapasitas aparat kecamatan dalam melakukan pembinaan terhadap pemerintahan desa termasuk membantu desa menyelesaikan persoalan-persoalan tingkat desa; Perlu adanya harmonisasi aturan/regulasi terkait desa sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan membingungkan pemerintah daerah dan pemerintah desa; Perlu dilakukan pembekalan/pelatihan bagi kepala desa terpilih agar siap menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Regulasi tentang aturan pelaksanaan UU Desa tidak boleh bertentangan dengan prinsip yang diatur dalam UU Desa;

REKOMENDASI SEMINAR BIDANG PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR DESA Perlu dibangun adanya kesamaan pemahaman, pandangan dan komitmen akan arti penting peningkatan kapasitas aparatur desa (kades, perangkat desa dan BPD). Penguatan kapasitas aparatur desa, diarahkan untuk menjawab tantangan dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan aparatur desa sesuai dengan undang-undang nomor 6 tahun 2014. Bahwa untuk menjalankan pemerintahan desa dan pelaksanaan pembangunan desa diperlukan suatu keahlian, keterampilan dan kepemimpinan bagi aparatur desa. Dalam penguatan kapasitas aparatur desa dapat menggunakan metode e-learning, metode tatap muka, yang disesuaikan dengan kondisi, situasi dan kemampuan masing-masing daerah. Peningkatan kapasitas aparatur desa harus dilakukan secara terencana, terukur dan berkesinambungan yang dilakukan berdasarkan tingkatan pemerintahan (Pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan desa). Perlu adanya keterlibatan perguruan tinggi, Lembaga-lembaga Pendidikan dan profesional dalam peningkatan kapasitas aparatur desa, dalam bentuk Pendidikan formal (diploma) maupun non formal. Pengaturan lebih lanjut dalam hal keterlibatan perguruan tinggi, Lembaga-lembaga Pendidikan dan profesional dalam peningkatan kapasitas aparatur desa, dalam bentuk pendidikan formal (diploma) maupun non formal perlu dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri.

TERIMAKASIH